Tahun ini adalah tahun pertama Layla kuliah, jadi orang tua Layla sangat khawatir kalau Layla akan mengalami masalah yang sama seperti saat Layla masih di sekolah menengah atas dan menengah pertama.
Layla adalah seorang gadis yang sangat nakal dan suka berkelahi, orang tua Layla sering diminta oleh guru untuk datang ke sekolah karena ulah Layla. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk menjodohkan Layla dengan seorang dosen di kampus Layla. Secara kebetulan, dosen tersebut adalah anak dari teman dekat ayah Layla.
Layla tidak bisa berbuat apa-apa karena keputusan ayahnya sudah tidak bisa diganggu gugat lagi. Layla akhirnya menikah, setelah menikah dan Felix tidur di kamar terpisah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tomat _ merah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 Meminta cucu?..
" T-Tidak Felix!! aku sudah berjanji pada diriku sendiri, aku tidak akan memberikan tubuh ku kepadamu!! " ucap Layla hendak turun dari pangkuan Felix.
Felix mengeraskan rahangnya lalu menarik Layla erat, " Oh ya? apakah kau tidak akan memberikan tubuhmu kepada suami mu sendiri, huh?! " tanya Felix.
" Tentu saja tidak! aku masih membencimu! " ucap Layla tajam. Felix berdecak lalu melepaskan Layla dari pangkuannya.
Layla terjatuh dari Pangkuan Felix, " A-aw! ga di lepas juga! " ucap Layla kesal lalu segera bangkit dan berlalu pergi.
" Ganti pakaian mu! " Teriak Felix, Layla berbalik lalu berkata. " Bagaimana aku berganti?! ga ada pakaian disini " ucap Lala kesal.
" Pakai kemeja putih ku saja " ucap Felix sembari menyandarkan kepalanya ke sofa, Layla berdecak kesal lalu segera melangkah pergi.
***
Layla membuka Lemari milik Felix, " Pakaian pria semua! " gerutu Layla dengan kesal lalu mengambil satu kemeja berwarna putih.
Layla masuk segera berganti pakaian di tempat itu juga, Ketika dilihat di cermin. pakaian itu memperlihatkan lekuk tubuh Layla, dan sangat kebesaran.
" ugh! sungguh tidak nyaman " ucap Layla kesal lalu segera naik ke ranjang dan berbaring. setelah itu Layla tertidur pulas
*
*
*
Keesokan harinya Felix sudah bersiap dnegan setelan hitam nya layaknya seperti seorang mafia kalangan atas.
Felix mengambil ponselnya lalu menghubungi Kenzo, " Bagaimana? kalian tidak tersesat kan? " tanya Felix.
" Tidak tuan aman terkendali. sebentar lagi kita akan sampai " ucap Kenzo. Felix langsung mematikan panggilan nya dan bersandar di sofa.
Beberapa menit kemudian Kenzo dan pengawal lainnya sudah datang di rumah peninggalan kakek Felix yang sangat besar itu.
Kenzo masuk ke dalam Rumah itu dan diikuti oleh pengawal pengawal, lalu mereka membungkuk hormat kepada Felix.
Felix mengangguk lalu segera berdiri dari duduknya, semua pengawal segera berbaris agar bisa mendengar perintah Felix.
Sedangkan Kenzo berada di sisi Felix sambil membawa berkas di tangannya.
" Baiklah, kalian tau mafia yang bernama leonardo evil? " Tanya Felix sembari menyilangkan tangannya.
Semua pengawal mengangguk tau akan mafia atas nama Leonardo evil itu, " Mereka sedang membuat rencana di italia untuk menghancurkan senjata ilegal kita yang berada di italia " ucap Felix panjang lebar.
Kenzo menyerahkan dokumen yang di pegangnya tadi, Felix menerima nya dan membaca dokumen itu dengan teliti.
" Baiklah, kita akan memulai rencana untuk menghancurkan kelompok itu " ucap Felix dengan nada yang mencekam.
*
*
Layla terbangun dari tidurnya Mengerjapkan matanya lelah, menatap jam dinding yang berada di sana dan ternyata masih menunjukkan pukul 6 pagi.
Layla turun dari ranjang lalu melangkah keluar dari kamar itu, Layla yang masih memakai Kemeja milik Felix yang memperlihatkan lekuk tubuh Layla.
Layla yang tidak sadar turun dari tangga Sambil menggosok matanya yang terasa masih mengantuk.
Para pengawal Felix menatap ke arah Layla, Felix yang menyadari itu segera menoleh. " Tutup mata kalian!! " Bentak Felix dengan keras.
Semua pengawal dan juga kenzo segera menutup matanya cepat, Felix menatap tajam ke arah Layla dan melihat lekuk tubuh Layla yang terlihat.
Layla hanya terdiam di anak tangga dengan gemetar, Felix mengeraskan rahangnya lalu berlari menuju Layla.
Felix dengan cepat menggendong tubuh Layla, Layla membelak kaget ketika dirinya digendong.
Felix membawa Layla masuk kembali ke dalam kamar lalu melempar tubuh Layla ke ranjang dan menjepit nya.
" Siapa yang menyuruhmu untuk keluar dan memperlihatkan lekuk kan tubuh mu, huh?! " ucap Felix tajam.
Layla menelan ludahnya kasar lalu mencoba mendorong Felix, Tetapi Felix menahan nya. " Siapa?! " bentak Felix.
" Aku sendiri! " ucap Layla dengan lancang. Felix mengangguk dnegan seringai muncul di wajah nya.
" Aku tidak suka kau memperlihatkan lekuk tubuh mu kepada pria lain! Kau milikku seutuhnya!! " ucap Felix dengan posesif.
Layla terdiam di tempatnya, sedangkan Felix beranjak dan kembali merapihkan pakaian nya.
" Aku akan membawakan Pakaian wanita, dan 30 menit kau tidak keluar terlebih dahulu " ucap Felix lalu melangkah pergi.
Layla berdecak kesal lalu beranjak dari baringannya menuju balkon, Layla duduk di kursi yang berada di balkon itu.
" Menyegarkan! " Lirih Layla merasakan angin yang bertiup pelan dan sejuk.
Drtt..
Drtt..
Layla mendengar suara deringan ponsel Layla segera masuk kembali dan mengambil ponsel nya, dan ternyata itu adalah Flora.
" Ya mom? " ucap Layla dengan antusias, " Menantu mommy, gimana rasanya?! " Tanya Flora dengan gembira.
" Apa yang Mommy maksud? " tanya Layla dengan bingung, Flora seketika terdiam mendengar maksud dari menantu nya ini.
" Mommy tau kalian belum melakukan nya, kan?! " ucap Flora dengan lembut, " Melakukan apa? " tanya Layla dengan polos.
" Melakukan hubungan tubuh, sayang " ucap Flora dengan lembut. Layla terdiam dan wajah nya segera merona.
" Mommy ingin sekali menggendong cucu, tapi Mommy juga tidak bisa memaksa kalian. kamu juga masih kuliah kan, jadi mommy ga maksa " ucap Flora dengan lembut.
Layla menghembuskan nafasnya dengan pelan, " Maaf kan aku mom " ucap Layla dengan pasrah.
Sebenarnya Layla ingin menolak mempunyai anak tapi Layla hanya tidak enak berbicara pada sang mommy, Layla juga ingin fokus pada kuliah nya.
" Aku tidak janji mom .. " ucap Layla dengan pelan, " Tidak apa sayang, lanjutkan saja kuliah mu " ucap Flora dengan lembut.
" Terima kasih karna telah mengerti, Mom.. " ucap Layla dengan senang, " Kalau begitu Mommy matikan ya beristirahat lah " ucap Flora dengan lembut lalu Mematikan panggilannya.
" aku yakin Mommy meminta cucu? " ucap Felix di ambang pintu sembari bersandar di kusen pintu.
Layla tergelonjak kaget lalu segera berbalik dan menatap Felix, " Tidak! mommy menanyakan keadaan ku saja " ucap Layla berbohong.
" Kau berbohong " ucap Felix terkekeh, " Maaf, aku masih belum mencintaimu " ucap Layla menghembuskan nafasnya pelan.
" Aku tau " ucap Felix lalu menghampiri Layla dan mengusap lembut puncak rambut Layla.
" Kau masih belum mencintaiku, karna itu kau tidak boleh bermain dengan pria lain " ucap Felix.
Layla menunduk, Felix segera menarik dagu Layla dan akhirnya Layla mendongak dan menatap Felix.
" Dengar yang aku ucapkan tadi?! " tanya Felix dengan geram, Layla mengangguk cepat.
" Sementara kita akan tinggal disini beberapa hari, aku tau keadaan mu belum pulih " ucap Felix lalu melangkah pergi.
" Tapi kuliah ku?! " Tanya Layla, " Kau akan kuliah secara online " ucap Felix tanpa berbalik. Layla mengangguk mengerti.
***
" Makan lah " ucap Felix menaruh sepiring spaghetti di depan Layla. " Aku tidak nafsu makan " ucap Layla mendorong piring itu.
" Begini saja kau sudah rese, ditambah lagi nanti kau akan hamil anakku dna tambah rese lagi " ucap Felix dingin.
" Aku tidak akan hamil!! ," ucap Layla dengan tajam, " Berhenti lah mengoceh, dan makan lah!! " ucap Felix menyerahkan piringnya kembali.
*
*
*
Bersambung...
Haiii, kak aku mampir! Semangat nulisnya yaw 😍✨
yuk mampir juga jika berkenan/Smile//Pray/