Season dua nya dari " ISTRI CANTIK TUAN MUDA KEJAM "
Namaku Alisya Aura Kharisma, kehidupan ku sangat penuh dengan kasih sayang, aku terlahir dari keluarga serba ada, tapi satu hal yang tidak aku miliki adalah cinta.
Cinta ku jatuh pada seorang pria tampan, CEO kejam yang kini tengah di jodohkan dengan ku, senang? tentu saja aku senang mana ada terpaksa-terpaksa nya apalagi yang di jodohkan dengan ku itu adalah cinta masa monyet ku.
Albiansya Ammar Raid itulah nama pria yang di jodohkan dengan ku, sikap nya acuh dan dingin, tapi hal itu sama sekali tidak membuat keinginan ku buyar, aku mencintai nya dan aku yakin cintaku akan terbalaskan.
"Jangan pernah mengharapkan balasan cinta dariku, karna sampai kapan pun cinta itu tidak akan pernah ada." kata-kata itu sering aku dengar.
"Kakak..!! jangan panggil aku Lisa Aura Kharisma kalau aku tidak bisa mendapatkan cintamu." ucapku tegas dengan wajah percaya diri.
Jangan lupa like coment and Vote !!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga Oma
^^H A P P Y R E A D I N G^^
🌹🌹🌹🌹🌹
Lisa sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan, dia membutuhkan beberapa pakaian baru yang khusu untuk kehamilan nya.
Beberapa pakaian seperti dress pendek, panjang dan beberapa celana khusus kehamilan sudah masuk kedalam keranjang nya.
Lisa melihat baju berenang dan baju olahraga, yang membuatnya teringat akan ucapan dokter.
"Sepertinya aku harus segera memulai olahraga kehamilan dan berenang." gumam Lisa ingat akan hal rutin yang pernah di katakan mertuanya beberapa Minggu lalu.
Tapi semenit kemudian Lisa ingat sesuatu, yaitu olahraga kehamilan yang harus membutuhkan bantuan suami-suami nya.
Terbesit di pikiran nya untuk mengajak Bian, tapi Lisa takut pria itu akan menolak ajakan nya mengingat Lisa selalu mengabaikan Bian beberapa hari ini karna Lisa selalu kesal melihat wajah Bian.
Setelah selesai membayar dengan kartu black card tanpa batas yang di berikan Bian, Lisa langsung kembali menjelajahi Mall lagi.
sebelumnya Lisa memang di berikan Kartu tanpa batas oleh mantan suaminya, tentu saja Lisa menerima nya, meski kesal tapi Lisa tau kartu itu akan berguna untuk nya mengingat kehamilan nya membuat Lisa makan terus menerus dan banyak mau nya.
"Astaga aku melupakan CD nya." gumam Lisa, berbalik arah ke gerai yang menjual serba dalaman, tak lupa dengan beberapa tas belanjaan.
"Hey kamu! kemari." teriak Lisa pada seorang pria berpakaian hitam yang sedari tadi mengikutinya sembunyi-sembunyi.
Lisa tau pria itu adalah bodyguard yang di suruh Bian untuk mengikuti nya belanja.
Merasa tempat persembunyian nya ketahuan nona muda nya, pria itu langsung berjalan mendekat. "Maaf nona, saya hanya mengikuti perintah tuan muda untuk mengawasi nona dari kejauhan." ucap pria itu sambil menunduk.
Tidak ada gunanya untuk marah, Lisa hanya bisa menghela nafasnya, "Tidak apa, tolong bawakan ini, dan tunggu di depan." titah Lisa, karna tidak mungkin pria itu masuk kedalam gerai yang menjual CD, bisa-bisa bodyguard itu di sangka pria mesum.
Saat masuk ke salah satu gerai Lisa melihat sosok yang tidak asing, yang membuat nya bergegas berjalan mendekat. "Oma, apa kabar?." tanya Lisa pada wanita yang di panggil Oma itu.
Wanita paruh baya itu menoleh, "Kabar Oma baik sayang, bagaimana dengan mu?." tanya wanita paruh baya itu yang ternyata adalah Oma Ririn.
Oma Ririn melihat ke arah perut Lisa yang sudah membuncit, dia merasa malu dengan kelakuan cucu nya yang bisa-bisa nya menyia-nyiakan gadis secantik dan sebaik Lisa.
"Kabar Lisa baik Oma, dan cicit kembar Oma juga sehat." jawab Lisa seraya tersenyum, meski dia memiliki masalah dengan Bian, tapi Lisa tidak membenci keluarga mantan suaminya, karna keluarga Rafasya selalu bersikap baik padanya, dan memperlakukan Lisa layak nya keluarga.
Keduanya asyik berbincang, ini adalah pertemuan pertama Ririn setelah kabar perceraian cucu nya, Ririn memang langsung tumbang sakit, karna bagaimana pun hancurnya rumah tangga cucu nya itu adalah piur kesalahan nya karna telah menjodohkan Lisa dan Bian sejak kecil.
"Lisa maaf kan Bian, Oma harap kamu bisa mempertimbangkan kembali, Oma tau cucu Oma telah banyak melukai hatimu nak, tapi bayi yang ada di perutmu membutuhkan sosok papa nya." ucap Oma Ririn pelan.
Jelas Ririn harus mengatakan ini, dia tidak bisa membiarkan Lisa menjadi janda dengan kondisi hamil dan apa kata orang nanti jika Lisa hamil tanpa suami?.
Lisa terdiam, ucapan penuh kelembutan itu membuat dia hanyut ke dalam pikiran nya, jujur saja Lisa masih sakit hati dengan Bian, tapi jauh dari lubuk hatinya masih mencintai Bian meski tidak sebanyak dulu.
"Maaf Oma, masalah itu masih Lisa pikirkan, Lisa masih butuh waktu." jawab Lisa pelan, takut untuk memulai kembali bahtera rumah tangga, mengingat dia pernah sekali gagal, dan kegagalan itu masih berbekas di hati nya.
Ririn tersenyum, dia paham pengkhianatan yang di lakukan cucunya itu bukan hal yang mudah di maafkan, "Apa Lisa membenci cucu Oma?." tanya Oma Ririn, dia tau mantan cucu menantunya itu sangat mencintai cucu nya.
Lisa kembali diam, dia bingung harus menjawab apa, nyatanya sebanyak kata benci yang dia katakan pada Bian tak sedikitpun mengubah rasa sayang nya yang sudah tercifta sejak mereka kecil dulu.
"Lisa tidak tau Oma." jawab Lisa lagi.
"Tidak apa, Oma paham." kata Oma Ririn, tak lupa dengan senyuman nya yang tulus.
Dan saat sedang mengobrol datanglah dua wanita paruh baya. "Astaga kamu meninggalkan kita Rin." ucap Oma Hanny sambil membawa keranjang yang di penuhi pakaian, berbeda dengan Oma Dian yang gaya membawa keranjang dengan isi satu celana panjang.
"Kalian lama, menunggu kalian sama dengan menunggu uban ku." ucap Oma Ririn yang memang masih memiliki rambut hitam.
Ketiga nya tertawa, lalu Oma Dian melirik Lisa yang nampak melihat ke arah nya.
Pandangan Oma Dian jatuh pada perut buncit Lisa dan entah kenapa Oma Dian ingin sekali mengelus perut cucu menantu sahabat nya itu.
"Lisa, apa Oma boleh mengelus perutku sayang?." tanya Oma Dian.
Oma Ririn melirik cucu menantunya, dan Lisa mengangguk sambil tersenyum. "Tentu boleh Oma, cucu twins Oma akan senang mendapatkan usapan di perut Mommy nya." ucap Lisa.
Dan Oma Dian melakukan nya, dia mengusap pelan perut buncit Lisa, dan saat mengusap perut Lisa Oma Dian merasa terharu sehingga membuat dia meneteskan air mata nya.
Dia teringat akan cucu nya Ansela, mungkin jika masih ada Ansela seumuran dengan Lisa.
Melihat Oma Dian yang menangis membuat Lisa replek mengusap air mata di pinggiran mata Oma Dian. "Kenapa Oma menangis?." tanya Lisa.
Oma Dian tersenyum. "Oma tidak apa sayang, apa mereka menyusahkan mu?." tanya Oma Dian sambil mengusap air mata nya.
Oma Hanny dan Oma Ririn hanya bisa saling melirik dan diam, keduanya tau apa yang di rasakan sahabatnya itu, kesepian tanpa cucu bisa keduanya rasakan.
"Tidak Oma, bayi twins sangat baik, mereka tidak menyusahkan Lisa, hanya mungkin menyusahkan Daddy nya, kak Bian yang muntah nya." ucap Lisa sambil tersenyum.
"Syukurlah, itu memang pantas dia dapatkan, Kamu harus kuat ya, jaga kesehatan nya jika merasa sakit di bagian apapun jangan lupa kabari Oma-Oma mu, kita akan ada untuk mu, iya kan geng." ucap Oma Dian melirik kedua sahabatnya.
"Ya, jangan lupa kabari Oma." ucap Oma Ririn.
"Dan Oma juga." sambung Oma Hanny ikut mengangguki.
Lisa tersenyum ketiga Oma dari suaminya memang sangat baik, Lisa masih ingat sejak kecil dia memang selalu di manjakan oleh ketiga Oma mantan suaminya itu, terutama Oma Ririn yang selalu memberikan apapun yang Lisa inginkan.
"Akan Lisa lakukan Oma, terimakasih sudah perhatian pada Lisa." ucap Lisa merasa terharu dengan perhatian ketiga Oma nya.
Keempatnya langsung berbelanja, Lisa mendapatkan banyak hadiah barang gratisan dari ketiga Oma nya, bahkan Oma Dian yang sangat pelit bin hemat pun memberikan banyak barang untuk Lisa, sedangkan belanjaan nya sendiri hanya satu, yaitu celana olahraga.
___________
🌹🌹🌹🌹🌹
jangan lupa jejak♥️
