Faiz cucu dari seorang pengusaha terkenal di kota tempat tinggalnya harus rela menikahi anak dari sahabat sang papa yang tak lain wanita satu-satunya yang sangat dia cintai namun Faiz harus rela memendam perasaan itu setelah sang gadis memutuskan untuk menyerah mendekatinya dan memilih kuliah di luar kota.
Namun takdir mempersatukan mereka dengan cara yang yang tak terduga yaitu Faiz harus menggantikan pria yang telah meninggalkan Naira di hari pernikahannya gara-gara di tangkap polisi.
Namun hati dan perasaan Naira pada Faiz sudah hilang karena Naira sudah mendapatkan pengganti Faiz. Namun takdir berkata lain Naira harus rela menjadi istri dari cinta pertamanya.
Apakah Naira masih ada perasaan untuk Faiz?.
Apakah Faiz bisa membuat Naira jatuh cinta lagi padanya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membereskan apartemen.
Di bawah terangnya bulan Faiz dan Naira duduk berhadapan dan mereka hanya saling diam hingga akhirnya Faiz buka suara duluan.
"Ada yang mau aku bicarakan dengan kamu" ucap Faiz.
"Aku juga sama bang. Sekarang abang saja duluan yang bicara" balas Naira.
Faiz menarik nafas dalam lalu menegakan tubuhnya dan menatap Naira.
"Kita menikah bukan atas dasar suka atau cinta tapi mungkin karena paksaan" ucap Faiz dan Naira mengangguk.
"Aku tau mungkin saat ini kamu belum bisa menerima ini semua maka dari itu aku tidak akan meminta atau pun memaksa kami untuk menjadi istriku. Aku akan bebasin kamu melakukan apa saja hanya saja jika di depan orang tua kita harus bersikap seperti kayaknya suami istri. "ujar Faiz dan Naira diam saja.
" Mungkin jika kita tinggal disini atau di rumah ku kita gak bisa bebas maka dari itu gimana jika kita tinggal di apartemen ku saja? "lanjut Faiz.
" Kalau itu mau abang aku ikuti saja"ucap Naira dengan perasaan kecewa karena ternyata sampai sekarang sepertinya Faiz masih membencinya.
"Sekarang mau kamu gimana? " tanya Faiz.
"Aku belum tau kedepannya bagaimana jadi kita jalani saja" ucap Naira dingin.
Faiz pun mengangguk-angguk kepala.
Karena merasa cukup Naira pun berdiri lalu masuk ke dalam kamar meninggalkan Faiz sendirian.
Setelah Naira masuk Faiz tak terasa meneteskan air mata karena dia gak pernah berpikir jika Naira tidka akan pernah menolak dengan sarannya dan berati Naira memang sudah terlalu kecewa padanya.
"Apa tidak ada sedikit pun tertinggal di hati mu rasa cinta yang dulu untuk ku? " gumam Faiz sambil mengusap air matanya.
Lagi dan lagi Faiz tidur di sopa dia tidak tidur di tempat tidur yang sama dengan Naira. Naira pun turun dan langsung masuk kamar mandi. Setelah selesai Naira keluar dan dia melihat Faiz sudah bangun dan dia pun beranjak hendak masuk kamar mandi namun sebelum masuk Faiz berkata "hari ini kita bilang ke orang tua kita jika kita akan tinggal di apartemen. " lalu masuk ke kamar mandi.
Naira dia hanya membuang nafas kasar mungkin ini yang terbaik buat hubungan mereka yang seperti ini.
Setelah siap Naira dan Faiz turun ke bawah untuk sarapan dan di bawah sudah ada mama dan ayahnya Naira.
"Pagi semuanya! " sapa Naira lalu duduk di kursi begitu pun Faiz. Naira langsung mengambil makanan untuk Faiz dan tak lupa memasang wajah manis.
"Ma, pa ada yang mau kita bicarakan" ucap Faiz setelah selesai makan.
"Apa Faiz? " tanya Dimas sang papa.
"Aku dan Naira mungkin akan tinggal di apartemen agar kita bisa mandiri" jawab Faiz.
Dimas tidka percaya jika itu alasan mereka namun Dimas tidka bisa menahan mereka untuk pindah dari rumah ini dan Dimas hanya bisa berdoa jika mereka bisa saling mencintai pada akhirnya.
"Papa gimana kalian saja, toh kalian tau yang terbaik" balas Dimas.
"Iya Faiz mama cuman pesan titip Naira ya! jika dia bertingkah kamu marahi saja" timpal sang mama sambil tersenyum.
"Mama kok gitu sih" Naira merajuk dan membuat sang papa tersenyum.
Selesai sarapan Faiz berangkat bekerja begitu pun Naira dia akan masuk bekerja lagi di toko kue milik nya.
"Mau bareng apa bawa kendaraan sendiri? " tanya Faiz saat di luar.
"Bareng saja biar mama sama papa gak curiga" jawab Naira dan Faiz pun langsung membukakan pintu untuk Naira.
Faiz langsung menjalankan mobilnya menuju toko kue milik Naira. Tak butuh waktu lama mereka sampai di toko karena jalanan tidak terlalu macet. Naira membuka pintu namun sebelum turun dia melihat ke arah Faiz.
"Nanti pulang gak usah di jemput aku naik taksi saja" ucap Naira memberitahu Faiz dan Faiz dia hanya mengangguk. Naira pun turun dan Faiz langsung tancap gas menuju kantornya.
Faiz pun sampai di kantor dan dia langsung berjalan menuju lift, namun saat akan masuk lift Adrian menganggapnya dan masuk bareng Adrian.
"Hari ini jadwal ku apa saja? " tanya Faiz pada Adrian.
Adrian pun mulai membacakan jadwalnya hari ini dan ternyata tidak terlalu sibuk.
"Nanti pulang ikut aku ke apartemen" ucap Faiz pada Adrian.
"Ngapain? " tanya Adrian.
Faiz keluar dari lift dan Adrian mengikutinya.
"Bersihin apartemen aku mau pindah ke sana" jawab Faiz.
Mereka masuk ke ruangan Faiz dan Faiz membuka jasnya lalu menyimpannya di belakang kursi.
"Lo mau pindah ke apartemen? " tanya Adrian mulai ke setelan awal karena sudah di ruangan Faiz.
"Biar bebas" jawab Faiz santai.
Adrian tersenyum penuh arti lalu duduk di hadapan Faiz. Namun belum sempat Adrian berkata Faiz sudah mendahuluinya.
"Jangan punya pikiran macam-macam lo. Lo tau kan gue nikah bukan atas kemauan kita berdua jadi gue pengen Naira merasa bebas menjadi dirinya tanpa harus di awasi orang tuanya dan harus berperan sebagai istri" ucap Faiz.
"Lah dia kan memang istri lo"ujar Adrian.
" Dia memang istri gue tapi gue yakin dia menikah dengan gue juga karena gak mau membuat keluarganya malu"ucap Faiz.
"Gue akan coba deketin dia agar dia bisa kembali suka sama gue. Mungkin saat ini hatinya masih terluka dan pasti gak semudah itu dia buka hatinya untuk pria lain" ujar Faiz .
"Iya sih, apa lagi ini kedua kalinya dia sakit hati oleh cowok" balas Adrian.
"Dua kali? "
"Iya sama lo sekali" jawab Adrian lalu kabur membuat Faiz kesal.
"Silakan lo" umpatnya.
Faiz akan mencoba mengambil hati Naira lagi agar Naira bisa menyukainya lagi. Mungkin dengan tinggal berdua dia bisa mulai rencananya untuk mendekati Naira.
Sorenya setelah pulang kerja Faiz dan Adrian menuju apartemen milik Faiz yang sudah lama gak di tinggali. Faiz datang hanya untuk membersihkan kamar satu lagi yang dia pakai untuk bekerja. Mungkin nanti Naira akan tinggal di kamar ini dan dia minta mencari tukang untuk merenovasi kamar tersebut agar seperti kamar cewek.
"Lo kenapa gak jujur saja sih sama Naira kalau suka sama dia? " tanya Adrian.
"Gak mungkin lah yang ada dia malah gak percaya dan mungkin dia pikir itu untuk menghiburnya agar hatinya senang" jawab Faiz.
"Ha... ha... ha... " Adrian tertawa puas.
Namun tiba-tiba ponsel Adrian berbunyi ada panggilan masuk.
"Dari siapa? " tanya Faiz.
"Istri gue" jawab nya sebelum menjawab panggilan nya.
Adrian pun keluar untuk mengangkat telepon dan Faiz dia hanya duduk termenung sambil melihat ponselnya.
Tak lama Adrian kembali dan dia langsung pamit pulang karena anak nya sakit.
"Lo bawa mobil gue saja, biar gue naik taksi" titah Faiz dan Adrian mengangguk.
siap² aja ya sakti di gulingkn sm faiz de..
lanjuut