ada seorang mahasiswi yang aktif mengikuti organisasi dan kegiatan kampus lainnya, pada suatu saat ia mendapatkan sebuah kesempatan mengikuti kegiatan kampus dengan mengunjungi sebuah museum peninggalan kerajaan Balden, Tapi naasnya dia harus mati karena kecelakan di dalam museum.
arwahnya malah masuk ke dalam tubuh seorang Ratu pertama di dalam kerajaan tersebut, bercerai dengan raja bodoh dan menikahi seorang pria tampan bergelar Duke. Duke ini juga di juluki sebagai Raja Iblis.
hari-harinya menjadi seorang istri Duke, harus bertanggung Jawab mengembalikan kejayaan dan keadilan untuk rakyat miskin dan cara bertahan hidup dari sang Duke.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. menahan sakit
...----------------episode 21----------------...
_Malam hari
Waktu sudah menujukan malam hari, kebiasaan atau rutinitas yang Sering di lakukan oleh orang-orang mension kembali seperti semula, namun ada satu yang berubah, yaitu Alaric tidak ingin makan malam bersama Ellisha. Ia memilih untuk makanannya di bawakan saja ke ruang kerjanya.
Ellisha yang mengetahui akan hal itu, lagi-lagi membuat masalah yang membuat Alaric tambah khawatir. yaitu dia tidak ingin makan malam dan lebih memilih untuk menyendiri di dalam kamar seperti Alaric.
Alaric meminta pelayan untuk membujuk Ellisha untuk makan malam bagaimana pun caranya, jika Ellisha tidak mau makan maka nyawa merekalah yang menjadi taruhannya.
"Nyonya buka pintunya, kami mohon untuk makan yah... kami sangat khawatir dengamu"bujuk Marya. Sambil mengetuk pintu kamar Ellisha.
"pergi saja marya! aku tidak akan menyentuh makanan itu sedikit pun. Lebih baik kalian saja yang makan makanan itu"teriak Ellisha dari kamarnya dengan nada Ketus.
"yaampuun nyonyaa... kami disini sangat ketakutan apabila kamu tidak makan.. jikalau kamu tidak makan Nyonya, maka nyawa kami yang akan jadi taruhannya"ujar Marya pasrah.
"HEH JIKA DIA BERANI MENYENTUH PELAYAN KU MAKA NYAWA KU YANG AKAN PERGI DULUAN!"ancam balik Ellisha.
"pergi kalian dan sampaikan seperti apa yang ku katakan"ucap Ellisha lagi dengan nada yang semakin marah.
Para pelayan hanya bisa diam dan ketakutan. Malam yang menurut mereka akan bahagia karena tuan dan nyonya mereka akan saling bertemu malah menjadi malam yang penuh ketegangan.
Ucapan yang di lontarkan oleh Ellisha kini sudah terdengar oleh Alaric.
Alaric yang sekarang sedang menahan rasa sakit, karena sedang melawan kutukannya dengan Racun mematikan agar bisa hidup sedikit lama lagi, di tambah dibuat sakit oleh Ellisha yang tidak ingin makan.
"AAARRRGGGGGHHHHHH!!!!"ia hanya bisa berteriak menghancurkan seisi kamarnya. Tidak ada yang dia lewatkan, kasur, bantal, meja, pernak pernik kamar, semua dia hancurkan.
suara yang begitu besar tak dapat di dengar oleh orang luar karena Alaric membatasi kamarnya agar suara dari kamar tidak terdengar. Dan Ellisha tidak mengetahui kondisi Alaric sekarang.
"AAAAARRGGGGGHHHHHHH AAAAAAAAAHHRRRRGGGGGHHH ELIISHAAA SAYANG.... AAAAAARRRGGG"Alaric hanya bisa berteriak menahan rasa sakit sambil mengingat wajah Ellisha saat tersenyum kepadanya.
...----------------...
Pagi harinya, di kamar Ellisha, dia sedang tertidur dan posisinya sambil menahan perutnya karena merasa lapar, dan tanpa Ellisha sadari, di depanya sudah ada banyak makanan yang dihidangkan di dalam kamarnya dan di belakangnya sudah ada seseorang yang tidur memeluk tubuhnya dengan menggunakan penutup wajah. Ia adalah Alaric.
Alaric sudah tidak bisa lagi menahan dirinya, dia benar-benar di kalahkan oleh seorang wanita, yaitu istrinya sendiri Ellisha.
"Sayang bangun..."bisik lembut Alaric di telinga Ellisha mencoba membangunkan Ellisha.
Ellisha terkejut dari tidurnya saat ia mendapati Alaric sedang memeluk tubuhnya dari belakang.
Ia terbangun dan langsung terduduk dengan wajah bantal dan mulak bertanya kepada Alaric.
"kenapa kamu disini? Bukanya kamu tidak ingin menemui ku lagi? PERGI SANA!"usir Ellisha dengan wajah yang masih mengantuk karena baru bangun.
Alaric yang melihatnya tak kuasa menahan diri untuk mencium bibir Ellisha karena merasa gemas.
"umh!"
"aaah lepas. Sebenarnya ada apa denganmu? Kamu_"
"_ ssst... maafkan aku sayang. Aku belum bisa menjelaskan apa yang terjadi sekarang. yang terpenting sekarang kamu harus makan dulu, aku tidak membutuhkan penolakan"ucap Alaric memotong ucapan Ellisha dan langsung menggendong tubuh Ellisha dari tempat tidur, turun menuju meja besar yang sudah di sediakan banyak makanan lezat.
Ellisha tentu saja memberontak, namun apalah dayanya, kekuatan Alaric lebih besar dari padanya, Alaric hanya menggunakan sedikit tenaga, sudah bisa menahan tubuh Ellisha untuk tidak memberontak tanpa harus menyakitinya.
Ia dengan cepat menaruh Ellisha di pangkuannya, dan mengambil gelas yang berisikan air minum, tapi sebelum Alaric meminumkan Ellisha lewat mulutnya, ia menutup kedua mata Ellisha dengan telapak tangan yang cukup besar miliknya agar Ellisha tidak bisa melihat wajah Alaric.
dan kemudia Alaric menyuapkan air minum di mulut Ellisha menggunakan mulutnya, mereka berdua kembali berciuman dengan penuh nikmat.
"aahhhk... Aaah~"Nafas Ellisha mulai berat saat rasa lelah memberontak di tambah rasa yang aneh saat mendapatkan ciuman lembut dari Alaric, membuatnya sudah tidak lagi menepis tindakan Alaric.
Alaric yang merasa Ellisha mulai tenang, ia langsung menutup kembali wajahnya dengan sehelai kain yang tadi ia gunakan dan melepaskan tanganya yang menutup mata Ellisha.
Walau Ellisha sudah tenang berada di pangkuan Alaric. Tapi ia tetap menunjukan wajah yang masih kesal, Ellisha tak segan-segan memukul dada Alaric begitu kuat.
"AKH! Maaf sayang maaf"ucap Alaric saat dadanya di pukul berkali-kali oleh Ellisha.
Ellisha yang sudah merasa sedikit tenang bukanya tersenyum karena sudah berbaikan dengan Alaric, dia malam menangis kencang.
"Huaaaaaaaaaa... Kamu jahat! Kenapa kamu tidak ingin bertemu dengan ku padahal aku sangat merindukan dirimu haaahhh...."jerit Ellisha di pangkuan Alaric.
"iyah maaf sayang, aku akan menceritakan apa yang terjadi saat kamu bisa menghabiskan makanan ini dulu"seru Alaric.
"hiks... yang betul!?"tanya Ellisha memastikan.
"iyaah sayang.., jika kamu tidak habiskan jangan harap aku akan memberitahumu"ancam Alaric lagi.
"iyaaaa... Aku makan"Ketus Ellisha, ia langsung turun dari pangkuan Alaric dan duduk di sebelahnya.
Ellisha yang memang sudah sedari tadi merasakan kelaparan, membuatnya langsung makan dengan sangat lahap. Ia sudah tidak peduli lagi pandangan Alaric yang melihatnya makan dengan rakus, dia menyantap semua makanan yang ada di hadapanya tanpa tersisa sedikit pun.
*haha bisa-bisanya wanitaku ini menahan lapar, akhirnya makan juga kan. Heh terlihat seperti kucing yang kelaparan. Dasar*batin Alaric menahan diri untuk tidak mengatai Ellisha.
BERSAMBUNG...