Menjadi Siswi SMA? Siapa Takut !!

Ia mulai meneguk salivanya saat melihat tampilan SEBLAK yang menggiurkan baginya. Kuah merah yang menandakan tingkat kepedasannya begitu menggoda. Ia akan menyendok ketika sesuatu hal terjadi.

BYURRR

‘ WHAT THE F*CKKK ‘ batin Clara yang langsung berubah menjadi superman, eh bukan. Ini bukan genre fantasi.

Aura di sekitar Clara mulai membeku. Mata Clara yang tertutup rambut panjang yang kini sudah tertutup dengan cairan jus wortel yang dituangkan ke atas kepalanya mulai berubah memerah karena amarah.

Kimberly nampak menyeringai puas dengan gelas jus wortel yang kini sudah kosong karena isinya sudah berpindah tempat. Setelah ia meletakkan gelas, ia lantas menyilangkan tangannya ke dadanya.

Di belakangnya ada Moana dan juga Jane yang selalu setiap setiap saat seperti tagline deodorant negara I, tengah cekikikan melihat penampilan Clara yang cukup menyedihkan.

Clara menatap ke arah siapa yang dengan songongnya menumpahkan jus ke atas kepalanya. Sebenarnya, ia sudah mulai menebak siapa yang sudah melakukannya. Ia hanya tidak suka diganggu ketika ia sedang akan makan.

Ia mendapati wajah puas Kimberly di depannya. Tangannya yang menggenggam sendok mengepal erat. Terlintas aura pembunuhnya di kilatan matanya. Oh tidak, jangan sampai ia hilang kendali dan berubah menjadi sosok yang haus darah lagi.

“ Apa? Kenapa matamu melotot, HAH?” Kimberly membentak ke arah Clara yang hanya diam sambil menatap tajam ke arahnya. Kimberly kembali merasakan punggungnya dingin ketika melihat tatapan Clara yang lebih dari saat berada di dalam kelas tadi.

“ lo pikir lo sangat berani kan sudah melakukan hal seperti tadi?” Kimberly mulai ‘memarahi’ Clara di depan umum.

Kantin sangat ramai saat ini. Banyak senior kelas 2 dan juga kelas 3 berada di sana menonton pertunjukkan. Mereka hanya terdiam tidak ada yang berani nyela. Mereka sudah terbiasa jika Kimberly membuat ulah di sekolah.

Damian yang pergi ke kantin seorang diri juga hadir tepat saat Kimberly menuangkan jus ke atas kepala Clara. Ia ingin maju ketika mendapati tatapan mata Clara yang sangat tajam dan juga dingin hingga ia  mengurungkan dirinya untuk maju dan memilih untuk memperhatikan situasinya.

Tadinya Damian ingin menyusul Clara ke kelas seperti biasa, menemani makan atau sekedar melihat gadis imut yang mulai mengusik hatinya itu tidur tertelungkup. Tapi Damian malah mendapati jika kelas kosong dan mulai membuat tebakan liar jika kemungkinan Clara berada di kantin untuk makan. Siapa sangka jika tebakannya ternyata benar dan malah mendapatkan kejutan ganda seperti ini.

Clara, yang sedang di marahi dengan keras di depan umum oleh Kimberly malah terlihat begitu tenang meskipun ia terlihat sedang menahan emosinya.

“ lo hanya anak panti! Masuk dengan beasiswa kesini. Gue bisa dengan mudah membuat beasiswa lo dicabut dan diberikan kepada orang lain. Lo akan diusir dari sekolah ini!” ancam Kimberly dengan percaya diri. Clara menyeringai saat mendengar ucapan ini. Ingin mencabut beasiswanya? Cih, lakukan saja. Kini ia bisa membiayai sekolahnya bahkan sampai lulus kelak!!.

“ kenapa lo diam? Kemana keberanianmu kala di kelas tadi HAH?” teriak Kim lagi ketika mendapati Clara yang terus terdiam.

“ Kim, dia semakin meremehkanmu,” ucap Moana mengompori suasana. Dan benar saja, sumbu yang dinyalakan begitu cepat menyebar. Kim semakin menatap tajam ke arah Clara.

“ lo memang J**lang! Pantas saja lo nggak punya orangtu...”

BYUUUURRRRR

Penonton terkesiap kaget ketika tiba – tiba Clara bangkit berdiri dengan tangan yang menyambar mangkoknya yang berisi SEBLAK yang masih mengepulkan asap panasnya. Jangan lupakan juga rasa pedas yang begitu kentara terlihat dari kuahnya yang memerah.

Bahkan Moana dan juga Jane yang berada di samping Kimberly juga terkejut melihat gerakan cepat dari Clara. Mereka menutup mulut mereka karena shock melihat tindakan berani Clara.

Kepala Kimberly penuh dengan kuah SEBLAK beserta isiannya. Bahkan kuahnya mulai meresap membasahi baju seragam Kimberly. Nampak lebih menyedihkan dari penampilan Clara yang hanya rambutnya saja yang terkena jus.

“ AARRGGHHHH sakittt.. panasss,, assshhhh “ pekik Kimberly sambil tangannya mengucek mata.

Mata Kimberly sepertinya terkena kuah seblak yang panas dan juga pedas itu. Bisa di bayangkan bagaimana rasanya.

Damian tersenyum tipis melihat gadis imutnya mulai menampakkan cakarnya secara terang – terangan, sepertinya ia hanya tinggal mengurusi sisanya saja.

“ Bos, ternyata kamu di sin.. what, apa yang sedang terj... upptt .. upptt “ suara Remon dibelakang Damian membuatnya terkejut tetapi ekspresinya tetaplah datar. Untung saja Fanklin langsung menutup mulut Remon agar mulut petasannya tidak kembali meledak. Terlihat Remon meronta – ronta karena bekapan tangan Franklin da matanya menunjukkan ketidakpuasan terhadap perbuatan Franklin. Tapi Franklin tentu saja mengabaikannya.

Melihat Remon mulai tenang, Franklin melepaskan bekapannya dan keduanya ikut Damian menyaksikan pertunjukkan.

“ BER..BERANI – BERANINYA LO SAM ...”

Sebelum Kimberly menyelesaikan ucapannya, dagunya dicengkeram erat oleh Clara. Clara bahkan menarik wajah Kim hingga ia sediki menunduk ke hadapannya. Air mata nampak bercucuran dari mata Kimberly yang merah karena perih terkena sambal.

Kimberly berusaha meronta untuk melepaskan diri dari cengkeraman tangan Clara, tetapi Clara juga tidak mengendurkan cengkeraman tangannya di dagu Kim.

“ Dengar gadis manja! Lo boleh makan apapun yang lo mau, tetapi lo jangan sembarangan berbicara! Mulut busukmu ini akan membuat kehidupanmu menjadi menyedihkan ketika bertemu dengan orang yang seharusnya tidak kau singgung!”

“ ingin mencabut beasiswaku? Maka lakukanlah! Bukannya hanya itu yang bisa lo lakuin? Bertingkah manis di depan keluargamu dan menindas di sekolah! Lo pikir lo berkuasa?!”

“ lo hanya sekedar bocah bau kencur yang manja!” bisik Clara di telinga Kim pada akhir kalimatnya. Clara menghempaskan cengkeramannya di dagu Kim hingga wajahnya terantuk meja kantin dengan sadisnya. Dengan langah yang pasti dan tegas, Clara keluar dari kantin dengan diikuti pandangan yang berbeda – beda dari para pengunjung kantin.

“ AARRRGGGHHHH AWAS KAU GADIS PANTIII!!” raung murka Kimberly ketika ia merasakan kebebasan dari cengkeraman Clara.

Remon ingin mengejar Clara tetapi kerah bajunya ditarik oleh Damian. Ia memberi kode kepada Franklin untuk membawa pergi Remon bersamanya. Franklin tentu saja paham dan langsung menyeret Remon pergi.

Sementara itu, Damian diam – diam mengikuti Clara yang pergi menuju kelas, mengambil tasnya dan melenggang santai menuju pintu gerbang. Tidak ada yang menghentikan Clara dan juga Damian yang mengikuti secara diam – diam karena satpam sekolah tidak berada ditempat.

‘ jadi villa besar itu terjual dan yang membelinya adalah Clara? Kenapa semakin lama, kenyataan di lapangan semakin jauh dengan data yang aku dapatkan?’ batin Damian ketika mendapati Clara yang memasuki gerbang villanya. Damian tentu saja tahu mengenai Villa yang berada di lingkungan sekolahnya ini karena diam – diam sang kakek juga mendambakan properti ini tetapi telat membelinya.

...****************...

Setelah istirahat kedua selesai,Clara yang sedang berjalan santai menuju kelas langsung di hentikan oleh ketua kelasnya. Ia nampak terengah – engah

“ Clara, kamu dipanggil oleh wakil kepala sekolah!”