Lahirnya Penguasa Alam

Waktu berjalan dengan cepat tidak terasa sudah satu minggu terlewati setelah acara kompetisi turnamen kota di adakan, kini Xu Tian dan para saudaranya akan memulai petualangan mereka sebelum menuju tempat kompetisi kekaisaran di selenggarakan.

Klan Xu.

" Semuanya hari ini aku dan yang lainnya akan memulai perjalanan menuju kekaisaran, meskipun kompetisi baru akan di mulai kurang dari tiga bulan lagi tetapi kita memutuskan untuk melakukan petualangan terlebih dahulu sebelum menuju kekaisaran." Ucap Xu Tian kepada keluarga serta para tetua dan anggota klan yang lainnya.

Untuk perjalanan ini Xu Tian akan pergi bersama kedelapan saudaranya anak dari para tetua klan Xu, awalnya Xu Tian ingin membawa beberapa anggota Faksi Naga Phoenix Langit tetapi dia memutuskan untuk tidak membawanya karena akan terlalu banyak orang nantinya jadi dia memutuskan untuk menitipkan para anggota kepada Feng Huang dan Feng Louzhi serta menitipkan Klan kepada mereka.

" untuk para anggota Faksi aku minta agar mereka sudah mulai melakukan pergerakan sesuai dengan pasukan khusus yang telah aku bentuk sebelumnya meski para kapten mereka tidak ada tapi aku percayakan kepada kedua jendral Feng untuk mengatur semuanya serta saat Klan Xu pergi ke kompetisi kekaisaran aku minta Feng Louzhi untum menemani mereka yang akan pergi dan untuk Feng Huang tetap berada di istana Xufelong dan klan Xu" Lanjut Xu Tian melihat ke arah Feng Huang dan Feng Louzhi

" Baik tuan muda kami akan melaksanakan perintah dari tuan muda." Ucap mereka berdua.

" Baiklah jika begitu kami sekarang akan segera pergi." Ucap Xu Tian kemudian pamit kepada semua orang terutama Ayah, Ibu dan Adiknya yang di ikuti kedelapan saudaranya yang pamit kepada orang tua mereka masing-masing.

" Tetap berhati-hatilah dan jaga dirimu dengan baik kami akan menunggu kalian di kekaisaran." Ucap Xu Yuan melihat ke arah Xu Tian.

" Jangan terlalu memaksakan dirimu dan jaga kesehatan, ibu akan merindukanmu." Ucap Lin Hua dengan senyum tetapi terdapat kesedihan di dalam matanya.

" Kakak Mei'er akan mulai berlatih saat kita bertemu di kekaisaran Mei'er sudah dapat berkultivasi, Mei'er akan merindukan kakak." Ucap Xu Mei kepada sang kakak dengan tekad yang kuat agar dia bisa membantu sang kakak dan juga ikut berpetualang bersama nantinya meski di akhir nada bicaranya terlihat sedih.

" Baik Ayah Ibu An'er akan mengingat nasehat kalian dan untuk Mei'er berlatih lah dengan giat jangan menyusahkan ibu." Ucap Xu Tian yang di angguki dengan senyum hangat oleh mereka, kemudian mereka berpelukan beberapa saat.

Kemudian Xu Tian dan lainnya mulai berjalan keluar dari kediaman klan Xu. Setelah berjalan sekitar satu jam mereka memutuskan untuk terbang menuju ke arah kerajaan Lin berada.

_______________

Di dalam perjalanan mereka melihat segerombolan bandit yang sedang menghancurkan sebuah desa, Xu Tian dan lainnya langsung saja turun untuk membantu desa tersebut.

" Langkah Angin! " Xu Tian langsung saja bergerak dengan cepat mengeluarkan pedangnya dan menggunakan langkah anginnya, satu persatu-satu para bandit terjatuh dan merenggang nyawa tanpa mengetahui siapa yang menyerang mereka.

Begitupun Xu Feng dan Xu Han yang juga mengikuti apa yang di lakukan Xu Tian, sedangkan untuk yang lainnya mencoba untuk melindungi para warga karena mereka bertiga pun sudah cukup pikir mereka.

" Siapa kalian!!" Teriak salah satu bandit tersebut karena terkejut tidak bisa merasakan kehadiran Xu Tian dan lainnya.

" Bunuh mereka semua dan sisakan satu orang!" Ucap Xu Tian memberikan perintah kepada yang lainnya.

Mendengar ucapan Xu Tian para bandit merasa begitu murka karena ada yang berani menyerang mereka, karena selama ini mereka semua bebas untuk melakukan hal seperti apa yang mereka lakukan tanpa ada yang berani membantu desa yang mereka serang.

" Ciihh... kalian terlalu percaya diri bocah." Ucap seorang bandit yang sepertinya ketua bandit tersebut.

" Mati!!!"

" Boommmss..." Ketua bandit tersebut terlempar saat beradu pukulan dengan Xu Tian.

" Aghh.. uhuk uhuk.." bandit tersebut memuntahkan darah dari mulutnya.

Setelah beberapa saat semua bandit sudah terbunuh hanya tinggal menyisakan satu orang saja yang menurut mereka ketua dari kelompok bandit.

Xu Tian kemudian membawa ketua bandit ke arah para warga kemudian di bertanya kepada para warga tentang keberadaan kepala desa.

" Siapa kepala desa di tempat ini?" Tanya Xu Tian kepada para warga di depannya.

" Tuan muda, kepala desa sudah terbunuh pertama kali karena melindungi kami semua saat pertama kali para bandit datang ke desa ini." Ucap salah satu warga yang sudah lumayan sepuh.

Mendengar ucapan salah satu warga tersebut Xu Tian merasa kagum dengan kepala desa tersebut karena sebagai pemimpin memang sudah seharusnya berdiri di barisan terdepan untuk melindungi orang-orangnya.

" Jika begitu lebih baik untuk saat ini kita semua mengumpulkan mayat mereka yang terbunuh terlebih dahulu kemudian membereskan tempat ini, setelah itu kita akan membicarakan masalah ini." Ucap Xu Tian

Satu persatu mayat dikumpulkan dengan iringan tangis dan teriakan dari para warga karena harus kehilangan orang-orang yang mereka sayangi terutama untuk anak-anak kecil dan juga seorang istri yang baru saja kehilangan ayah serta suami mereka.

Melihat pemandangan tersebut Xu Tian begitu merasa sakit dan sedih, dia berfikir bagaimana jika dia berada di posisi mereka. Karena itulah dia bertekad untuk menjadi kuat dan semakin kuat agar bisa melindungi orang-orang nya terutama keluarganya.

" Sebaiknya aku segera memberikan kabar kepada Feng Huang untuk segera menggerakkan anggota Faksi Naga Phoenik Langit secepatnya." Gumam Xu Tian.

Kemudian Xu Tian mengeluarkan batu komunikasi untuk mengirim pesan kepada Feng Huang.

Sedangkan di tempat lain saat ini Xu Feng dan Xu Jin sedang sedang mencari informasi kepada ketua bandit tersebut untuk mengetahui di mana letak markas mereka, karena mereka yakin bahwa bandit tersebut sudah sering melakukan hal seperti ini sebelumnya. Apalagi mereka mendengar percakapan beberapa bandit sebelumnya bahwa mereka akan mengambil para wanita serta anak kecil dan mungkin saja di markas mereka ada tawanan yang sudah mereka tangkap sebelumnya.

" Bagaimana?" Tanya Xu Tian saat memasuki ruangan di mana bandit tersebut berada.

" Dia sudah mengatakan dimana letak markas mereka, lalu apa yang akan kita lakukan dengannya." Ucap Xu Feng.

" Kau bebas melakukan apapun kepadanya dan jika kau ingin membunuhnya maka bunuh lah secara perlahan agar dia juga bisa merasakan bagaimana sakitnya mereka yang kehilangan keluarga mereka." Xu Tian ingin membuat bandit tersebut merasakan lebih baik mati dari pada hidup dalam siksaan.

" Hahaha.. ini menarik, saudara Xu Jin mari kita buat dia menikmati apa itu hidup di neraka." Ucap Xu Feng yang di balas senyum mengerikan dari Xu Jin.

" Jika begitu selamat bersenang-senang karena aku akan menemui para warga." Ucap Xu Tian lalu melangkahkan kakinya keluar dari ruangan tersebut.

Setelah semuanya selesai kini mereka semua sedang berkumpul di salah satu tempat yang cukup luas.

" Sebelumnya saya dan saudara saya mengucapkan turut berduka cita atas apa yang terjadi kepada kalian semua dan saya minta maaf karena saya dan saudara saya datang terlambat untuk membantu kalian sehingga kalian harus kehilangan anggota keluarga kalian." Ucap Xu Tian di depan para warga.

" Tidak tuan muda, itu semua bukan salah tuan muda. Ini semua sudah menjadi takdir desa kami dan kami semua mengucapkan terimakasih kepada tuan muda dan lainnya karena telah membantu desa kami." Ucap seseorang sepuh.

" Itu semua sudah menjadi kewajiban kita untuk saling membantu mereka yang dalam kesusahan dan membutuhkan pertolongan dari kita." Ucap Xu Tian.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...