andita shena putri terlibat pernikahan rahasia bersama Kairo darel handro di usia mereka yang smaa sama baru menginjak 17 tahun , mereka sama sama memiliki pasangan, bagaimanakah cara mereka mengatasi ikatan pernikahan ini, haruskah mereka mengakhirinya, atau kah mempertahankannya, yuk mampir kalau mau tahu😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mulianah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
shena pulang ke apartemen ia langsung mandi tanpa menghiraukan darel di belakang ia membersihkan diri setelah selsai ia memakai mukenah "tungguin gue kita sholat jama'ah" kata darel berlalu ke kamar mandi, tak ada jawaban dari shena ia diam saja tapi nurut, tak lama darel selsai mandi ia sudah memakai baju koko dan sarung mereka sholat bersama, shena rasa ini pertama kalinya ia di imami oleh darel, biasanya ia sholat sendiri, setelah selsai sholat, shena menyalimi tangan darel dengan lembut ia menunggu beberapa saat tak ada ciuman di keningnya ia mendongak "berapa lama lagi lo, mau salimin tangan gue" tanya darel, shena menghempaskan tangan darel, ia beranjak dari duduknya membuka mukenahnya dan merapikannya, darel melihat sikap shena terhadapnya segera menghampiri "lo kenapa, kok mukanya kayak gitu" tanya darel, shena tak menjawab ia diam saja, dari pada ia membalas yang ada masalahnya semakin keruh karena ucapan yang akan di lontarkan pasti menyakitkan
Shena keluar kamar di ikuti darel, shena ke dapur tak ingin memasak makanan ribet, ia menyeduh mie instan "lo kenapa sih " tanya darel lagi tapi yaa shena diem lagi, darel menghembuskan nafas kasar, ia memeluk shena dari belakang, shena terperanjat, tapi ia senang juga dalam hati meski mukanya terlihat dingin padahal bibirnya sudah berkedut ingin tersenyum, darel yang melihat wajah shena dari samping tersenyum melihat shena yang berusaha menutupi Muka saltingnya, darel mematikan kompor"kok di matiin" tanya shena berbalik menatap darel
"gue tahu yang ada di pikiran lo" seringai darel, "apa emangnya" tantang shena mengangkat dagunya, darel yang di tantang menarik shena, shena yang bingung di bawa ke kamar, darel menutup pintu dan memojokkan tubuh shena di tembok tatapan yang sedari tadi di tunggu shena akhirnya tatapan hangat itu datang" shena tersenyum "mau ngapain" tangan shena sudah menggantung di leher darel, sedangkan tangan darel memegang pinggang ramping shena
"gue mau lakuin, apa yang ada di pikiran lo" darel memajukan wajahnya, shena memejamkan mata
hembusan nafas darel terasa di kulit shena daan Yap, ciuman tipis mendarat di bibir ranum shena, hanya bertemu saja setelah itu darel mundur " kok mundur" tanya shena padahal ia sudah menantikan momen ini " gue takut khilaf" kata darel hendak pergi tapi tangan darel di tarik hingga tubuh mereka bertemu shena menarik kerah baju darel, untuk mendekat ia segera memberikan tanda di lehernya "aakh" suara itu berhasil lolos dari mulut darel, shena menyeringai melihat pahatannya, darel membuka matanya yang penuh dengan hasrat"kenapa kalau khilaf, lagian kita udah sah" kata shena menatap lekat mata yang berkabut itu, darel yang merasa terpancing
segera menyambar bibir shena, melumat semakin dalam dengan kasar, shena yang tak bisa mengimbangi permainan darel memukul dada bidang darel, darel melepas ciuman panas itu"gue udah berusaha, tapi kayaknya lo, benar benar ngak sabar" kata darel mengangkat shena ala bridal style menjatuhkan shena ke kasur dengan lembut, dengan ciuman yang panas
Darel melepas ciuman itu, tak ingin berbuat semakin jauh, ia tak ingin shena hamil saat masih bersekolah, shena yang sudah menikmati ciuman panas itu, ingin lebih tapi darel malah berhenti ia mendengus kesal melipat kedua tanganya "segitu jijiknya ya sama gue" ketus shena memalingkan wajahnya, darel menatap shena dengan rasa bersalah , darel memegang pipi shena agar menghadapnya"gue ngak mau lakuin ini, bukan karena jijik, gue cuman takut lo hamil di saat kita masih SMA, setelah lulus gue janji akan memenuhi nafkah batin lo" kata darel lembut penuh pengertian, ia mencium kening shena, shena memejamkan mata merasakan ciuman di keningnya jarak di antara mereka sangat dekat
"lo janji" kata shena menatap darel dalam, darel tersenyum memeluk shena dengan hangat, mereka tertidur dengan saling memeluk
Di jalan raya, sebuah mobil berjalan dengan sangat lambat, ika yang merasa perjalan menuju kerumahnya hanya butuh 30 menit kini terasa 2 jam " kae, mobil kamu rusak ya, kok jalannya lambat banget, seakan ini ngak gerak" tanya ika, ia sudah ingin bertanya dari tadi tapi tak enak dengan kae
Kae cengegesan "heheh, mobil gue ngak rusak kok, cuman mau habisin waktu sama lo aja" ucap kae enteng, namun membuat gadis di sampingnya jantungan "hah, gue ngak salah dengarkan, dia mau habisin waktu sama gue, awww so sweet, ngak ngak boleh, lo ngak boleh terjebak, hati lo ngak boleh murahan banget" batin ika menyadarkan dirinya agar tak larut dalam perasaan yang sudah ia hapus dengan susah payah
"lo kenapa kok diam aja, lo ngak nyaman ya, ya udah gue cepatin lajunya" kata kae menoleh ke ika, tapi ika diam saja masih berkelana dengan pikirannya dan hatinya
"rumah lo dimana? " tanya kae masih tak ada jawaban, kae memegang Pundak ika, ika terperanjat "hah, iya kenapa" tanya ika, kae tertawa ringan"lo kenapa sih, bengong mulu dari tadi, gue tanya rumah lo dimana" tanya kae "oooh iya, itu rumah gue tinggal belok kiri udah sampai" jawab ika gugup, kae melirik ika"ooh oke" kata kae, akhirnya mereka sampai dirumah ika, rumah ika sederhana, dengan halaman yang luas "gue masuk dulu yah thanks kae" kata ika tersenyum manis"iya kalau gitu gue pulang dulu yah" kata kae , kae melajukan mobilnya menuju rumahnya, tak butuh waktu lama kae sampai di rumah mewah nan megah, ia masuk rumah dengan senyum yang tak luntur, sampai para pelayan bertanya tanya, apa yang membuat tuan mudanya tersenyum setelah sekian bukan purnama ia bisa tersenyum
"BRAAAAAAK!!!! " suara meja yang di gebrak dan banyak suara barang yang pecah, seketika senyum kae luntur, ia tak memperdulikan suara itu, ia hendak naik tapi di cegah oleh papinya "kae, mau kemana kamu, bawa wanita sialan ini bersama kamu, suruh dia jangan pernah ikut campur urusan ku" suara berat dan tegas papi kae.
"gimana aku ngak ikut campur pi, kalau kamu selalu godain wanita yang jauh lebih muda di belakang aku!!!" balas mami kae yang tak mau kalah "dan siapa yang kamu bilang wanita sialan, yang sialan itu kamu, udah punya istri tapi suka main sama cewek lain" lanjutnya. kae menanggapi itu dengan muka dingin, ia memangku wajahnya dengan melipat tangannya di ganggang tangga "kenapa ngak di cerain aja" kata kae enteng, membuat kedua orang tuanya melotot "kenapa, udah 11 tahun lo, kalian berantem terus tiap aku pulang sekolah, sampai aku aja ngak betah liburan di rumah, kalian aneh sering berantem sering saling maki maki, tapi ngak mau cerai, selesain masalah dengan kepala dingin jangan pakai emosi" kata kae lalu pergi meninggalkan orang tuanya yang termenung
Semangat nulisnya ❤️❤️❤️