Area dewasa!!! karena akan ada beberapa adegan kekerasan dan dewasa..
Velvet Majestic Green, seorang gadis remaja badung, anak dari seorang pengusaha kaya raya. Meskipun ayahnya kaya tetapi Velvet bukanlah anak yang manja. Dia bekerja di sebuah minimarket sebagai kasir setelah pulang dari sekolahnya.
Damon Riley Robert, seorang pria tampan yang mempunyai sikap sedikit brutal. Dia sangat suka berkelahi dan bahkan memiliki geng. Damon sangat sering berurusan dengan polisi karena seringnya bermasalah dengan perkelahian antar geng ataupun perorangan.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik.. semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#26
Seminggu berlalu. Para sahabat Velvet sudah kembali ke rumahnya masing masing. Velvet sudah sedikit membaik. Dia mulai menerima kematian sang mommy yang benar benar menyakiti hatinya.
Galy dan Damon datang tiap hari meskipun terkadang hanya sebentar saja. Velvet cukup terhibur akan hal itu karena Galy selalu membawakan makanan untuk Velvet.
Pagi itu, Velvet tampak turun dari tangga. Dia akan membuat makan pagi untuk dirinya sendiri dan Roderick.
Roderick akan pergi dari rumah itu minggu depan. Dan dia sudah membicarakan hal ini dengan Velvet.
Owen masih dirawat dirumah sakit. Keadaannya masih lemah dan Velvet masih belum bisa bertemu dengan daddynya karena keluarga besar ayahnya masih enggan menerimanya.
Velvet tak melihat siapapun dibawah karena biasanya dia melihat Roderick sedang berada di sofa ruang tengah dengan laptopnya.
Setelah selesai memasak, Velvet menuju kamar Roderick untuk mengajaknya makan pagi.
Dia melihat pintu kamar tak tertutup. Velvet juga melihat Roderick tampak mengacak acak lemari sang ibu.
"Apa yang dicarinya?" batin Velvet yang masih mengintip di luar pintu.
Lalu Velvet pun berbalik dan kembali ke dapur.
Tak lama kemudian, Roderick pun keluar dari kamar dan menuju meja makan.
"Uncle tidak bekerja?" tanya Velvet yang melihat Roderick belum mengganti bajunya.
"Tidak sayang, uncle libur hari ini. Kau mulai masuk sekolah kan hari ini?" tanya Roderick sembari memakan makanan yang disiapkan Velvet di meja.
"Hmm," jawab Velvet mengangguk.
Mereka makan dalam diam. Tak ada obrolan apapun di antara mereka. Tiba tiba Velvet teringat dengan sang ibu.
Lalu Velvet menyelesaikan makannya dan langsung naik ke atas kamarnya. Dia kemudian duduk di ranjangnya dan menangis.
Velvet terdiam sebentar lalu menuju kamar mandi untuk bersiap siap akan ke sekolah.
Setengah jam kemudian, Velvet keluar dari rumahnya.
Di depan pagar tampak Damon sedang menunggu disana.
Velvet menghampiri Damon.
"Ada apa?" tanya Velvet.
"Kau akan berangkat sekolah denganku mulai sekarang," kata Damon.
"Itu tidak perlu, aku bisa naik bis seperti biasanya," jawab Velvet.
"Mommy yang menyuruhku dan perintahnya wajib dipatuhi. Kau akan menerima akibatnya jika sampai menolak keinginannya," ucap Damon.
Setelah lama berpikir akhirnya Velvet menyetujuinya.
"Baiklah," jawab Velvet.
"Good choice," kata Damon tersenyum smirk.
Lalu Damon memasangkan helm ke kepala Velvet. Tinggi Damon yang mencapai 190 cm membuat dirinya sedikit menunduk ketika memasangkan helm itu pada Velvet yang hanya setinggi dadanya saja.
"Kau pendek sekali," gumam Damon.
Lalu Velvet menginjak kaki Damon sebagai akibat dari ucapannya itu.
"Ssshhhh.. kenapa kau selalu menggunakan kekerasan," kata Damon.
"Maka dari itu jaga ucapanmu," kata Velvet cuek.
"Aku berbicara kenyataan. Kau memang pendek," jawab Damon.
"Tinggiku 165 dan itu sudah cukup tinggi bukan? Kau saja yang terlalu tinggi," kata Velvet.
Lalu Damon naik ke sepeda motornya. Kemudian Velvet pun naik dan Damon menarik tangannya agar memeluk pinggangnya.
"Kau bisa terjungkal jika tak memelukku," kata Damon.
Dan Velvetpun akhirnya memeluk pinggang Damon tanpa paksaan. Damon melajukan motornya cukup kencang dan membuat Velvet cepat sampai di sekolahnya.
Setibanya di sekolah, Velvet turun dari motor Damon dan membuka helmnya. Lalu Velvet memberikan helm itu pada Damon.
"Belajarlah yang pintar, gadis manis," kata Damon sembari mengacak rambut Velvet hingga berantakan.
Lalu Velvet memukul tangan Damon dan mencubitnya. Kemudian dia berbalik dan lari masuk ke dalam halaman sekolahnya.
Velvet tampak merapikan rambutnya yang berantakan dan mengambil topi di dalam tasnya kemudian memakainya.
Damon melihatnya dari jauh sembari mengusap tangannya yang jadi korban cubitan Velvet. Damon sedikit lega melihat keadaan Velvet yamg semakin membaik terutama mentalnya.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA❤❤❤