Aira gadis cantik nan manis namun sayang dengan sifat dinginnya, yang berjuang hidup seorang diri di ibu kota, setelah di usir oleh keluarganya dan bertemu dengan Brian ceo dingin yang tak tersentuh apakah akan tumbuh cinta di antara mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Sesampai di rumah Bu rt, Aira di suruh masuk kedalam rumah,
"Masuk, nak?" ucap Bu rt
"Assalamualaikum..." Ucap Aira,
"Waalaikum salam..." Saut Bu rt,
"Aira mandi, dan ganti baju di kamar ini ya?" ucap Bu rt,
Di anggukin oleh Aira, dia masuk ke kamar dan membuka tasnya, beruntung tas Aira tahan air, jadi pakaiannya tak ada yang basah,
Dia masuk ke kamar mandi, Aira mandi sekalian mencuci pakaiannya yang basah tadi,
Bu rt langsung pergi ke dapur membuatkan teh hangat, dan menyediakan makan untuk Aira, sedangkan dia tadi baru habis makan di acara kerabatnya, tak lupa Bu rt juga membuat kopi buat sang suami, dan teh buat dia sendiri,
Kira kira 20 menit Aira keluar dari kamar dengan wajah yang sudah segar dengan mata yang sembab, jangan lupa pipinya masih merah ke biruan, jidat yang sedikit benjol, dia berjalan mencari Bu rt, dia sudah biasa di sana suka bantu bantu Bu rt,
"Bu. Ucap Aira, yang mengagetkan sang Ibu,
"Astagfirullah....%
"Ih kamu, ngagetin ibu aja nak?"
Bu rt menoleh ke arah Aira, "Ya Allah nak...? ini kenapa pipi dan jidat mu...!" heboh Bu rt,
Pak rt yang mendengar teriakan sang istri langsung mencari istrinya itu,
"Ada apa toh Bu...? girang bener, mau bikin konser!" ucap Pak rt,
Bu rt kesel dengan sang suami, langsung aja menabok nya,
"noh... Lihat wajah Aira!" kesel Bu rt, dengan cepat Pak rt melihat ke arah Aira, sambil mengelus bahunya yang kena tabok sang istri,
"Ya ... ampun, kamu kenapa pake blo on kek gitu Ra... mau ngelenong?" ucap pak rt, emang sih ini rt rada rada, siapa coba yang mengangkat dia jadi rt,
Itu berhasil dapat tabokan dari sang istri, "blas on.... bukan blo on... yang blo on tuh Bapak!" kesel sang istri,
Aira yang sedih, jadi lah terkekeh dengan ucapan Pak rt yang rada rada itu,
"Ayo, sayang? kamu duduk dulu, minum biar anget perutnya!" titah Bu rt, Aira menurut saja, karena emang dia butuh yang hangat hangat,
"Nih? makan dulu, abis itu cerita ke kami ya?" ucap Bu rt lembut, karena Bu rt tau bagai mana perlakuan Orang tua Aira sama anak bontotnya ini,
Aira makan dalam diam, di temani Pak rt dan Bu rt.
Kini mereka sudah berada di ruang tengah dan meminta Aira bercerita apa yang terjadi pada anak itu,
Aira menceritakan dia yang di fitnah kakanya dan di pukul sang Ayah, di usir dari rumah dan tak di anggap anak lagi oleh Orang tuanya,
Pak rt dan Bu rt mendengar cerita Aira langsung naik pitam,
"Kurang ajar, tuh si kaka yang kek lenong kemana mana itu!" sungut pak rt, emang Ayu kalau dandan menor naudzubillah mungkin pake bedak satu kilo kali ya,
"Mau di apain Bapak jahanam itu...Ra?" ucap pak rt yang sudah kesal, sedang Bu rt berdiri mencari kotak p3k, mencari Salap buat wajah Aira,
"Ngak usah di apa apain pak?!" biarin aja, toh aku juga bukan keluarga mereka lagi!" ucap Aira sendu,
"Aduhhh... Sakit Bu?" ringis Aira yang sedang di obati oleh Bu rt,
"Tahan ya nak? ucap Bu rt, emang perih In Sha Allah besok udah baikan ini pipi!" ucap Bu rt lagi,
"Rencananya Aira mau apa nak?" ucap Pak Rt,
"Aira, dapat beasiswa di jakarta Pak?" rencananya tadi... Aira mau langsung ke terminal, ke buru ketemu Ibu?" ucap Aira,
"Baik lah... besok pagi pagi Bapak anter ke terminal, supaya lusa kamu... nyampe jakartanya juga pagi, dan bisa langsung cari kos kosan!" ucap Pak rt,
"Terima Kasih" ya Pak...Bu? udah bantuin Aira, udah kasih Aira tumpangan!" ucap Aira haru,
"Kamu ngomong apa sih ndok...! kamu itu udah kami anggap anak sendiri...! sekarang istirahat, biar besok ngak ke siangan titah Bu rt,
hadeeechhh
cman untuk krakternya kurag sip..di kata dingin tp ramah,
trus letak tnda baca juga msih slah2...
semangaatt thor..../Grin//Grin/