Dikehidupan pertamanya, dia adalah seorang teroris yang paling kejam, dan terus diburu oleh pihak kepolisian diseluruh dunia. Tangannya telah merenggut ribuan nyawa orang yang tak berdosa.
Namun petualangannya berakhir saat pesawat yang dia tumpangi terbang menukik dari ketinggian jelajah 35.000 kaki.
Siapa yang menyangka, jika jiwanya akan masuk kedalam tubuh seorang permaisuri yang lemah dan juga buruk rupa. Sanggupkah dia mengubah kehidupan malang yang dialami oleh pemilik tubuh yang ditempatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 31
Permaisuri Huang Yue Li beserta Kaisar Yu Qing San saat ini memimpin seluruh prajuritnya sebanyak 30.000 orang untuk menyerang kekaisaran Macan Putih, setelah sebelumnya kekaisaran mereka diserang secara tiba-tiba, kini waktunya untuk menyerang balik kekaisaran itu agar mengetahui apa yang dimaksud dengan tingginya langit dan rendahnya bumi.
Keduanya terlihat begitu serasi saat duduk di atas kuda masing-masing, permaisuri Huang Yue Li tidak ingin duduk diam di dalam kereta kekaisaran, meskipun saat ini di tengah-tengah ribuan para prajurit itu sebuah kereta kekaisaran melaju dengan sangat cepat.
Kaisar Yu Qing San sengaja membawa kereta kekaisaran itu agar permaisurinya bisa duduk dengan sangat nyaman, tapi ternyata wanita tangguh itu sama sekali tidak ingin duduk di dalam sebuah kereta, dia sengaja menunjukkan otoritasnya sebagai seorang wanita nomor satu di kekaisaran feniks emas di hadapan semua rakyat kekaisaran macan putih.
Kehadiran mereka tentunya membuat rakyat kekaisaran macan putih bertanya-tanya, namun mengingat jika beberapa waktu yang lalu kekaisaran mereka juga melakukan hal yang sama, dengan mengirimkan 50000 orang prajurit beserta tiga orang Jenderal perang untuk menyerang kekaisaran Feniks emas, akhirnya semua orang menyadari jika saat ini Kaisar Yu Qing San beserta permaisurinya berniat untuk memberikan serangan balik terhadap kekaisaran mereka.
Namun yang membuat semua orang membelalakkan mata saat ini adalah keberadaan 5000 orang prajurit, yang merupakan pasukan dari kekaisaran Macan Putih saat ini berdiri sebagai benteng pertahanan untuk melindungi kekaisaran Feniks emas.
Mereka terlihat begitu gagah setelah menggunakan zirah perang berwarna perak milik kekaisaran Feniks emas. Jika dilihat secara keseluruhan, ada perbedaan antara zirah perang yang dipakai oleh para prajurit Feniks emas.
Kaisar Yu Qing San sengaja memberikan warna yang berbeda pada zirah setiap prajurit, dimana para prajurit yang merupakan taklukan dari sebuah kekaisaran akan menggunakan zirah perang berwarna perak, sedangkan prajurit asli yang berasal dari rakyat kekaisaran feniks emas akan diberikan zirah perang berwarna kemerahan.
Hal itu juga terlihat dari barisan para prajurit, di mana prajurit taklukan akan menjadi benteng pertahanan untuk prajurit utama kekaisaran feniks emas, prajurit yang menggunakan zirah perang berwarna kemerahan akan berdiri di belakang, sedangkan para prajurit yang menggunakan zirah berwarna perak akan berdiri paling depan sebagai pembuka jalan sekaligus penyerang utama.
Tentunya hal itu telah diperhitungkan sebelumnya oleh kaisar Yu Qing San, dimana dia akan melindungi seluruh prajurit miliknya dan mengorbankan para prajurit taklukan. Mereka memang tidak dijadikan budak di kekaisarannya, akan tetapi sebagai tumbal perang setiap kali kekaisaran feniks emas terlibat pertempuran.
Tapi meski begitu kekaisaran feniks emas tetap memberikan konvensasi yang cukup memuaskan, untuk keluarga dari para prajurit yang telah gugur di medan perang, bahkan gaji dari para prajurit taklukan itu tak berbeda dengan para prajurit asli, mereka diberikan fasilitas dan juga jumlah koin yang sama setiap bulannya.
Para prajurit taklukan tidak merasa di anak tirikan oleh kaisar Yu Qing San, meskipun mereka menyadari bahwa saat ini semua prajurit taklukan itu tengah dimanfaatkan oleh orang nomor satu dari kekaisaran feniks emas itu.
Nyatanya selama mereka masih bisa mempertahankan nyawanya, mereka juga masih bisa menikmati banyak keberuntungan dan juga kemewahan yang ditawarkan oleh kekaisaran feniks emas, sehingga hal itu membuat mereka menjadi prajurit yang loyal terhadap kekaisaran Feniks emas dan juga Kaisar Yu Qing San sebagai pemimpinnya.
Para prajurit Macan Putih mulai berlarian ke arah Istana kekaisaran untuk melapor pada kaisar Lin Jun yang saat ini tengah memimpin rapat, mereka takut jika Kaisar Yu Qing San akan melakukan penyerangan balik terhadap kekaisaran macan putih.
Brak...
Pintu aula rapat itu langsung saja diterjang oleh para prajurit, mereka berlari dengan terengah-engah dan langsung berlutut di hadapan kaisar Lin Jun yang saat ini tengah menatap datar ke arah mereka, apalagi nampak kemarahan dari wajahnya, setelah para prajuritnya dengan sangat lancang mendobrak pintu aula begitu saja.
"Lancang! Siapa yang telah berani memberi kewenangan bagi kalian untuk mengganggu rapat kekaisaran? Apa kalian sudah tak sayang nyawa?" tanya kaisar Lin Jun seraya berdiri dari singgasana yang didudukinya.
Para prajurit itu pun segera bersujud di hadapan Kaisar Lin Jun, mereka sangat takut jika orang nomor satu di kekaisaran macan putih itu akan memberikan hukuman mati terhadap mereka, namun saat ini ada sebuah informasi yang sangat penting, yang harus segera diketahui oleh sang Kaisar, sehingga membuat mereka melakukan sebuah pelanggaran dengan mendobrak pintu aula rapat.
"Ampuni hamba yang mulia, tapi saat ini ada informasi penting yang harus segera yang mulia ketahui." ujar para prajurit itu seraya kembali bersujud, dan membenturkan dahinya di atas lantai hingga berdarah.
"Katakan!" ucap Kaisar Lin Jun.
"Saat ini Kaisar Yu Qing San beserta permaisuri Huang Yue Li dan 30.000 orang prajuritnya telah memasuki wilayah kekaisaran macan putih." ucap salah seorang prajurit itu memberitahu.
Mendengar hal itu sontak membuat kaisar Lin Jun mengepalkan tinjunya ke udara, dia tak menyangka jika kekhawatirannya akan segera terbukti dalam waktu yang sangat singkat. Bahkan saat ini dia belum melakukan perekrutan prajurit, untuk menambah barisan pasukannya, dalam menghadapi prajurit dari kekaisaran Feniks emas yang dipimpin oleh kaisar Yu Qing San.
"Berapa lama lagi mereka akan sampai di istana kekaisaran?" tanya Kaisar Lin Jun.
"Saat ini mereka telah sampai di pintu gerbang kekaisaran, kemungkinan hanya dalam waktu satu kali pembakaran hio mereka akan segera sampai di istana yang mulia." ucap prajurit itu.
"Panggil jenderal besar dari perbatasan! Saat ini kita membutuhkan bantuannya." ucap Kaisar Lin Jun.
Tak lama seorang kasim pun langsung mengambil tinta dan juga kertas untuk menuliskan surat kepada jenderal besar, yang merupakan ayah dari permaisuri Shu Lian agar segera kembali menuju istana, untuk membantu pertahanan.
"Siapkan para prajurit! Walau bagaimanapun caranya kita harus bisa menghadang pasukan dari kekaisaran feniks emas agar tidak memasuki wilayah istana kekaisaran." ucap Kaisar Lin Jun.
Para prajurit itu pun segera berdiri dan langsung keluar dari aula istana untuk memberitahukan kepada rekan-rekannya, agar bersiap melakukan barisan untuk menghadang kedatangan dari pasukan Feniks emas, sementara Kaisar Lin Jun langsung mendudukkan dirinya di atas singgasana dengan sangat kasar.
Saat ini pikirannya semrawut, mengingat jika bisa saja Kaisar Yu Qing San akan memberikan serangan balasan, apalagi setelah mendengar jika rivalnya itu telah membawa 30.000 orang prajurit menuju ke istana kekaisarannya.
Bruk...
Kaisar Lin Jun langsung menjatuhkan kepalanya di atas meja kecil yang ada di depannya, dia benar-benar merasa sangat pusing mengetahui keadaan genting yang saat ini dihadapinya. Jika saja permaisuri Shu Lian tidak menggunakan token milik permaisuri untuk mengerahkan 50.000 orang prajurit agar menyerang kekaisaran feniks emas, mungkin kejadian seperti ini tidak akan terjadi.
Tapi nasi telah menjadi bubur, apapun yang terjadi saat ini kaisar Lin Jun harus bisa menyelesaikan masalah dengan baik, tanpa harus menumpahkan darah. Terlebih kekaisarannya hanya memiliki 10.000 orang pasukan yang tersisa, jika dibandingkan dengan kaisar Yu Qing San yang saat ini telah membawa 30.000 orang pasukan, maka secara otomatis kekaisaran macan putih akan mengalami kekalahan.
''Sial!" gerutu kaisar Lin Jun.
Brak...
Pintu aula tiba-tiba saja didobrak dari luar, permaisuri Shu Lian nampak berlari dengan sangat kencang ke arah sang suami, setelah mendengar informasi yang dibawa oleh salah seorang pelayan yang mengatakan jika saat ini Kaisar Yu Qing San beserta pasukannya telah memasuki wilayah kekaisaran macan putih.
Dia merasa begitu gelisah dan takut kalau-kalau Kaisar Lin Jun akan memberikan dirinya sebagai jaminan untuk perdamaian antara kedua kekaisaran, mengingat 50.000 orang prajurit yang saat itu dikirim oleh kekaisaran Macan Putih merupakan suruhan dari permaisuri Shu Lian yang telah mempergunakan token milik istana kekaisaran.
Lin Mengyu juga nampak mengikuti sang ibu, dia merasa sangat takut jika terjadi peperangan, terlebih pasukan mereka yang hanya sedikit sehingga tidak mungkin memiliki kesempatan untuk menang, dia tidak ingin dijadikan tawanan perang yang ujung-ujungnya menjadi budak nafsu para prajurit kekaisaran feniks emas ataupun menjadi pelayan tingkat rendah.
"Suamiku..." panggil permaisuri Shu Lian.
"Ayaaah..." Lin Mengyu juga turut memanggil kaisar Lin Jun.
"Berhentilah mencari masalah! Jika kalian berdua tidak bersikap egois, maka hal ini tidak mungkin terjadi di kekaisaran ini! ucap Kaisar Lin Jun seraya menatap datar ke arah istri dan juga putrinya itu.
Mata permaisuri Shu Lian dan Lin Mengyu terlihat berkaca-kaca, mereka tidak menduga jika Kaisar Lin Jun akan membentak mereka berdua, sedangkan ketujuh orang selir kaisar yang baru saja akan memasuki aula, terlihat menyunggingkan senyuman tipis, saat permaisuri Shu Lian dan juga Putri Lin Mengyu dipermalukan di hadapan semua orang.