NovelToon NovelToon
9 MONTHS (Perjanjian Pernikahan)

9 MONTHS (Perjanjian Pernikahan)

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Hamil di luar nikah / Menikah Karena Anak / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:6.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yutantia 10

Nuri terpaksa menerima perjanjian pernikahan 9 bulan yang ditawarkan Sabda, kerena Dennis, pria yang menghamilinya meninggal dunia. Sabda adalah kakak Dennis dan sudah memiliki istri. 9 bulan itu menjadi masa yang sulit bagi Nuri karena dia selalu mendapatkan intimidasi dari mertuanya dan istri pertama Sabda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32

Mendengar suara notifikasi, Nuri yang tengah membaca buku langsung meraih benda pipih yang tergelatak disampingnya. Tanpa menaruh bukunya lebuh dulu, dia mengecek ponsel. Ternyata ada pesan masuk dari Sabda

[Sudah tidur?]

Senyum Nuri mengembang, tapi sedetik kemudian, dia segera menggelengkan kepala. Mengenyahkan perasaan yang tiba tiba muncul, yaitu bahagia. Tak seharusnya dia merasa bahagia hanya karena sebuah pesan dari Sabda.

[ Belum ]

Balas Nuri. Chat tersebut langsung centang biru. Dan terlihat, Sabda tengah mengetik saat ini.

[ Aku tunggu dihalaman belakang ]

Nuri melihat jam, sudah hampir jam 11 malam. Ada apa Sabda ingin bertemu dengannya? Tak mau membuat pria itu lama menunggu, Nuri langsung beranjak dari ranjang, merapikan penampilannya lalu keluar menuju halaman belakang.

Terlihat Sabda sudah ada disana. Pria itu duduk digazebo sambil menatap keatas, melihat langit yang malam ini tanpa bintang sama sekali. Yang terlihat hanya kilatan, mungkin sebentar lagi akan turun hujan.

Nuri berjalan menghampiri Sabda. Tak tahu kenapa, dia merasa seperti pasangan selingkuh yang mencuri curi kesempatan untuk bertemu ditengah malam.

"Kak Sabda."

Sabda baru sadar jika Nuri ada disana setelah mendengar wanita itu memanggilnya. Sejak tadi dia sibuk dengan isi kepalanya, sampai sampai tak mendengar derap langkah Nuri.

Sabda menggeser sedikit duduknya lalu menepuk bagian kosong disebelahnya.

"Duduklah."

Tanpa berfikir panjang, Nuri langsung duduk disebelah Sabda. Malam ini terasa sangat dingin. Ditambah angin malam yang menerpa membuat Nuri memeluk badannya sendiri.

"Harusnya kau pakai jaket."

Mana tahu Nuri jika diluar sedingin ini. Tak tega melihat Nuri kedinginan, Sabda yang kebetulan memakai sweeter, melepasnya lalu memakaikan pada Nuri.

"Terimakasih."

"Tidak perlu, aku hanya meminjamkannya, bukan memberikannya."

Nuri langsung melongo mendengar kalimat frontal yang keluar dari bibir Sabda.

"Aku hanya becanda. Kalau kau suka, ambillah," lanjut Sabda sambil tersenyum.

"Bukan begitu mak_"

"Ambillah," potong Sabda.

Nuri bisa mencium aroma parfum Sabda yang melekat disweeter tersebut. Aroma maskulin yang tidak terlalu menusuk hidung, Nuri sangat menyukainya.

"Besok aku akan ke Jepang. Sedikit lama, sekitar 2 minggu. Selama aku tidak ada, jaga diri baik baik."

Baru kali ini Sabda merasa sangat berat saat mau pergi.

"Semoga urusan Kakak diberikan kelancaran." Tak ada kalimat lain yang bisa Nuri katakan selain itu. Karena tak mungkin dia bilang, aku akan merindukannmu.

"Apa kau ingin aku membelikan sesuatu untukmu?"

Nuri menggeleng, membuat Sabda tak bisa menahan tawa karena tebakannya sangat tepat. Nuri tak seperti wanita kebanyakan, dia tak pernah meminta apapun. Tatapan Sabda tiba tiba tertuju pada gelang couple yang dulu mereka beli.

"Kau masih memakainya?"

"Ini?" Nuri menunjuk gelangnya.

"Hem."

"Aku akan terus memakainya, karena aku menyukainya."

Melihat Sabda mengerutkan kening, Nuri langsung meralat kalimatnya. "Jangan salah faham. Aku menyukai model gelangnya, bukan suka karena gelang ini dibelikan oleh Kakak."

Sabda tersenyum melihat Nuri yang tampak gugup. "Kamu wanita yang baik Nuri." Ujarnya sambil menyentuh puncak kepala Nuri.

Jantung Nuri berdetak dua kali lebih cepat. Sentuhan kecil yang mungkin tak berarti apa apa bagi Sabda, tapi menimbulkan efek yang luar biasa bagi Nuri.

"Boleh aku berpamitan pada anakku?"

"Tentu saja."

Sabda menunduk, mengusap perut Nuri lalu menciumnya.

"Hai Boy, anak kesayangan papa. Papa akan sangat merindukanmu saat berada di Jepang nanti. Kamu baik baik ya didalam sini." Sabda kaget saat tiba tiba merasakan gerakan dari dalam perut Nuri. "Dia bergerak." Sabda menengadah, menatap Nuri dengan tatapan luar biasa. "Dia bergerak Nuri." Seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan mainan baru, Sabda merasa sangat bahagia.

"Usianya sudah 27 minggu, sudah bisa mendengar suara dari luar. Mungkin itu respon yang dia berikan saat mendengar papanya berpamitan." Nuri menjelaskan sesuai artikel yang dia baca diinternet.

"Benarkah?"

Nuri mengangguk sambil tersenyum.

Sabda kembali mencium perut Nuri lalu bicara dengan sangat antusias pada anaknya. "Papa sangat menyayangimu Boy. Kamu akan menjadi kebanggaan papa nantinya. Sehat selalu, I love you." Sabda mendaratkan kecupan terakhirnya lalu menegakkan badan kembali.

"Boleh aku minta sesuatu?" tanya Sabda.

"Apa?"

"Tetap berada dalam jangkauanku."

Nuri mengerutkan kening. Dia tak paham apa maksud ucapan Sabda.

"Saat ini, entah kenapa, aku merasa takut. Takut tiba-tiba kamu pergi dan membawa anakku. Aku tak sanggup jika harus kehilangan dia Nuri. Aku sudah sangat menyayanginya. Berjanjilah untuk selalu ada dalam jangkauanku meski aku jauh. Aku takut Nuri, takut kau tiba-tiba hilang dari jangkauanku."

Nuri terdiam, baru pertama kali ini, dia melihat Sabda seperti ini. Mata pria itu berkaca kaca untuk sesuatu yang bahkan belum tentu terjadi.

"Berjanjilah Nuri." Sabda meraih tangan Nuri dan menggenggamnya erat.

Nuri mengangguk. "Ya, aku berjanji."

Seketika, Nuri merasakan tubuhnya hangat saat Sabda tiba-tiba memeluknya. Jantungnya berdebar kencang. Dia hanya bisa berharap, semoga Sabda tidak merasakannya.

JEDERR

Nuri memekik kaget saat tiba tiba petir menyambar. Bersamaan dengan itu, hujan turun dan langsung deras.

"Naiklah keatas biar aku ambilkan payung."

Nuri mengikuti perintah Sabda, menaikkan kaki ke gazebo dan mundur kebelakangan agar tak terkena hujan. Sementara Sabda, dia berlari kedalam rumah untuk mengambil payung.

Tak berselang lama, Sabda datang dengan sebuah payung ditanganya. "Ayo kita masuk."

Sabda menyondongkan payung kearah Nuri saat wanita itu turun dari gazebo. Dia bahkan membiarkan setengah dari tubuhnya terkena hujan asal Nuri tak kehujanan.

"Pelan-pelan," Sabda mengingatkan.

Sabda merangkul bahu Nuri, berjalan dibawah satu payung menuju rumah. Sesampainya diteras belakang dia meletakkan payung lalu mengantar Nuri hingga kedepan kamarnya.

"Ganti baju dulu sebelum tidur. Baju kamu sedikit basah."

Cup

Lagi lagi, Sabda membuat Nuri jantungan dengan tiba tiba mengecup keningnya.

"Selamat malam."

1
Nur Adam
smgt untuk krya mu thoor
Bhęª Hęrmªnsƴªh
aihh Sabda jadi manjalitah begituh...
Ati Rohayati
Luar biasa
Bhęª Hęrmªnsƴªh
dan nanti tepat tanggal 21 juni merupakan usia pernikahan saya dan suami yang ke 15 tahun. hingga kini masih belum memiliki keturunan, menurut hasil Lab kalau suami saya kurang subur bahkan mungkin nyaris mandul. namun hidup harus tetap berjalan dan selalu bersyukur, di sela sela doa kami tetap ikhtiar, masalah diberi atau pun tidak seorang anak kami pasrahkan pada Alloh ta'ala. yang terpenting bagi kami saling menerima dan memahami kekurangan masing masing...mohon maaf kalau komentarnya terlalu panjang lebih ke curhat.
Rose 19: Assalamualaikum kak,,,yang sabar kak,kakak gak sendirian di luar sana masih banyak perjuang garis dua termasuk saya. saya juga udah 10 tahun lebih berumah tangga tapi alloh belum ngasih kepercayaan sama saya.mungkin ini ujian buat kita dari alloh untuk naik kelas.tetap semangat kak dan terus berdo'a alloh tau yang terbaik untuk kita. sehat selalu kakak
total 1 replies
Cahaya
F : "Mas aku cuma cinta kamu"
S : tapi kamu selingkuh
F : aku nggak selingkuh, aku cuma tidak ingin mubazir.. ada lele Dumbo kok di anggurin 🤣
Cahaya
Kalau secara agama Islam sih..
Sabda berhak atas istri2nya..
yang mau protes..
langsung aja sama yang bikin aturan 🤣
Bhęª Hęrmªnsƴªh
wait...kelakuan tetangga Nuri sangat mirip dengan saudara saya, jangankan orang lain saudaranya sendiri sering dijelek²in.
Bhęª Hęrmªnsƴªh
lah Sabda..Nuri juga istrimu jangan kamu anggap wanita lain, karena dengan kamu menikahinya berarti ia merupakan tanggung jawabmu sepenuhnya.
Bhęª Hęrmªnsƴªh
sampah memang cocok dijadikan tempat Lalat bertelur
Endang Supriati
seperti sy dulu semalaman kontraksi ya Allah sakit banget, akhirnya suami minta dokter suruh cesar istrinya.
Endang Supriati
sabda, terlalu lelah. jd kurang jos ngesex nya.
Anggie Wicak
ih Nuri kamu tu harusnya ngasi pengertian sebesar apapun cobaan rumah tangga jgn prnah mudah utk melepaskan..apalagi bukan sepenuh nya salah si Fasya dr awal si sabda GK MW jujur..malah nikah kontrak sma kamu
Siti Maslahah
banyak bawangnya 😭😭😭😭
Anggie Wicak
sabda kamu ya..seharusnya kamu jujur dri awal sma istri kamu JD bisa sma2 ambil tndkan
Anggie Wicak
ya Felix gimana dgn Fatma rindu pasti hahaha
Anggie Wicak
wah selamat ya thor novelnya JD juara 1..beruntung bisa baca novel sebagus ini..terus berkarya thor👍👍
Anggie Wicak
bener kn si Fasya GK bakal ninggalin dn GK akan niat MW selingkuh dr sabda walau dia mandul sekalipun..seharusnya sabda terus terang aja JD kn bisa dicari solusi GK harus nikahin Nuri
Anggie Wicak
kirain Fasya hamil dlu baru si sabda ngaku klw dia mandul..rpnya ud ngaku duluan😂😂
Anggie Wicak
kenapa aku NANGIS ya😭😭😭
Anggie Wicak
JEDERRRRE KIRAIAN PINTU DI BANTING KRNA KETAHUAN THORR😂😂🔥🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!