Seruni baru saja lulus Sekolah Menengah Atas,niat hatinya ingin bekerja membantu Bapaknya menjual ikan hasil tangkapan si Bapak.Namun Bapaknya malah mengajak Seruni bekerja menjadi pembantu rumah tangga di sebuah keluarga kaya di Kota.
Dari sinilah teror bermula,Keluarga Jaka Sasongko sering mengalami penampakan seorang wanita yang sangat mengerikan.
Anehnya,hanya Seruni yang berani menghadapi hantu itu.Bukan dengan bacaan ruqyah ataupun Doa pengusir setan lainnya,melainkan dengan batang penyapu atau apa saja yang Seruni temukan di dekatnya.
Siapakah Seruni sebenarnya??Kenapa hantu yang begitu digeruni jadi takut kepada gadis desa ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon L-viie Ann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29 Kehangatan Cinta
Geysa membolak-balik benda pipih yang dibungkus seletip hitam dengan rapi.Ia sangat penasaran apa benda itu?Dan kenapa wanita yang selalu datang ke dalam mimpinya sangat menginginkan benda itu dimusnahkan?
Geysa baru ingat tentang kalung yang melingkari lehernya beberapa hari yang lalu disaat ia baru sadar dari pingsannya.Ada benda semacam ini yang dijadikan liontin dengan ukuran yang lebih kecil.Tapi sayang,Geysa sudah membuangnya.
Ini pun akan segera membakar benda ini seperti permintaan wanita itu.Entah kenapa ?Geysa merasa terketuk hatinya untuk menolong wanita itu meskipun belum ia kenal.Ada rasa iba melihat betapa kejamnya sang Papa memperlakukan wanita tersebut.Meskipun ia masih belum tahu pasti kebenarannya,ia hanya yakin bahwa wanita itu adalah nyata.
Geysa merogoh tas selempangnya,ia mencari letter untuk membakar benda yang ia temukan di mobil Papanya.Bukan letter yang ia dapat,melainkan benda yang hampir mirip dengan benda yang saat ini dipegangnya.
"Apa-apaan ini?"Geysa mengerutkan keningnya,memperhatikan dengan seksama benda tersebut.
"Gila...ini pasti ulah Papa"
Geysa geram,ia mencari lagi letter miliknya,darahnya terasa mendidih memicu hasrat untuk segera memusnahkan benda-benda aneh yang ia temui hari ini.
Ketemu!!Geysa tersenyum senang,ia mengumpulkan beberapa sampah kertas dari tong sampah yang tidak jauh darinya.Lalu menyulut api dengan kertas-kertas itu dan melemparkan dua benda itu ke dalam kobaran api.Dalam sekelip mata benda itu hangus kami dilalap si jago merah.
Geysa menghela nafas lega,ia pun meninggalkan tempat itu dan masuk ke dalam kelas yang masih belum ramai oleh para pelajar.
Baru saja Geysa duduk,suara deringan handphone terdengar.Geysa mengambil ponselnya yang tersimpan di dalam tas.Nama sang Kakak tertera dilayar ponsel.
"Hallo"Sapa Geysa.
"Hy lagi dimana?"
"Di kelas Kak,ada apa?"
"Tadi udah ngecek mobil Papa belum?"
"Udah dong"Geysa tersenyum penuh kemenangan.
"Gimana?Ada?"
"Ada!"
"Coba Kakak lihat nanti ya?"
"Udah G bakar"
"Loh kok dibakar?"
"Perempuan itu nyuruh aku bakar kalau udah ketemu"
"Cah ileh,,, nunggu bentar kan bisa?"Suara Roy terdengar kecewa.
"Ngeri Kak,pengen cepat-cepat G musnahkan.Tadi dalam Tas GG juga ada,pasti Papa juga yang naruk"
"Astaghfirullah,,, serius G?"
Geysa mengangguk meskipun Kakaknya tak melihat.
"Ya udah nanti cerita sama Kakak lebih jelasnya ya,Kakak ada urusan bentar"
"Ok!!"
Talian terputus.Geysa menghela nafas panjang,ia menyandarkan punggungnya ke badan kursi.
___
Roy segera memasukkan ponselnya ke dalam saku celana,ia bergegas menyusul langkah Seruni yang baru saja pergi meninggalkannya.Roy melihat penampakan seorang pria yang sepertinya ia pernah melihatnya.Dan ia mempunyai insting bahwa pria itu akan menemui kekasihnya,Seruni.
Benar saja!!!Roy menemukan Seruni tengah bercengkrama dengan sangat akrab bersama pria itu yang tidak lain adalah Qodir.Roy mempercepat langkahnya dan langsung memeluk Seruni dari belakang.Gadis itu tersentak kaget,apalagi Roy tanpa segan mencium pipinya didepan umum.
"Tu-tuan"Seruni gugup sekali mendapatkan perlakuan yang sangat intens seperti itu.
"Iya sayang,kenapa?"Jawab Roy seolah-olah perbuatannya itu sudah biasa.Ia tersenyum ramah kepada Qodir yang terpana melihat sikap Roy yang terbilang tidak tahu tempat.
"Ja-jangan gini Tuan,malu dilihat orang"Seruni berusaha melepaskan diri namun Roy malah semakin mempererat pelukannya.
"Nggak usah malu sayang,biar mereka tahu kalau kamu adalah milikku"Roy menatap tajam ke arah Qodir.Qodir tak mampu menahan senyumnya,pria itu geleng-geleng kepala perlahan.Kini ia paham apa maksud sikap Roy yang tak tahu malu itu.
"Ya udah Uni,aku ke kelas dulu ya"Qodir meminta diri.Seruni menggangguk mengiyakan.Seperginya Qodir Roy langsung melepaskan pelukannya.
"Dia bilang apa tadi?ke kelas dulu? maksudnya dia kuliah di sini?"
"Katanya sih iya Tuan"
"Loh bukannya dia kuliah di tempat lain? kok sekarang malah kuliah di sini?"
"Katanya sih dia baru hari ini pindah Tuan"
"Pindah?dia kelasnya di mana?"Roy semakin penasaran.
"Sama,satu kelas sama saya Tuan"jawab Seruni jujur tanpa segan.
"Apa?Sekelas sama kamu?"Roy terlihat shock. Seruni mengangguk yakin.
"Nggak!! Nggak boleh kamu nggak boleh satu kelas sama dia"
"Loh memangnya kenapa Tuan?"Seruni jadi bingung.
"Pokoknya nggak boleh!kamu harus pindah kelas.Atau aku juga pindah ke kelas kamu?"
"Hah?"Seruni terpelongo, selanjutnya dia tertawa ngakak"Tuan mau pindah ke kelas Seruni? padahal kelas Tuan itu kan jauh lebih tinggi dari kelas Seruni? Tuan ada-ada aja deh"
"Aku serius!aku nggak mau kamu satu kelas sama dia!!"Tegas Roy.
"Emangnya kenapa?"
"Nanti dia bisa macam-macam sama kamu"
Seruni ni menutup mulutnya karena takut kebablasan tertawa lepas.Ia mencubit pipi Roy dengan gemas.
"Iiiiiihhh Tuan nih Kalau cemburu gemes banget deh"
"Aduh sakiiiiit"Roy mengadu kesakitan sambil mengusap pipi bekas cubitan Seruni. Seruni bukannya minta maaf malah senyam-senyum sendiri.
"Tuan...tenang aja ya hati Seruni hanya untuk Tuan"
"Yang bener???"Roy mempertanyakan kesungguhan dari ucapan Seruni.Gadis yang sudah bertaut di hatinya itu mengangguk yakin.
"Tapi aku masih tidak bisa percaya kepada dia, karena aku yakin dia pindah ke sini hanya karena kamu"
"Ya itu urusan dia Tuan, terserah dia mau gimana yang penting hati Seruni hanya untuk Tuan saja"Ucap Seruni.Roy tersenyum penuh haru.Ia membingkai wajah kekasihnya itu dengan hangat.
"Ingat ya sayang, kamu hanya milik aku seorang"Tatapan mata Roy teduh menembus kalbu.Seruni mengangguk yakin.
"Ya udah,Seruni masuk ke kelas dulu ya Tuan"Pamit Seruni untuk kesekian kalinya.Roy menoleh ke belakang ke arah pintu masuk kelas Seruni.Ada rasa tak rela dihatinya karena harus melepaskan kekasihnya duduk satu kelas dengan pria yang dicemburuinya.
Seruni geleng-geleng kepala,ia pun berlalu pergi tanpa mengatakan apapun.Roy kaget melihat Seruni yang nyelonong aja,ia segera menahan pergelangan tangan Seruni.
"Mau kemana?"Wajah Roy terlihat sangat lucu bagi Seruni.
"Mau masuk kelas,mau kemana lagi Tuan"
"Aku kan belum ngijinin"
"Tuan,,,Please deh,jangan kayak anak kecil begini.Malu tahu nggak"
"Aku nggak perduli!!Kalau perlu hari ini kamu bolos aja yah,nanti aku bilang ke Mama"
Seruni tersenyum lucu,ia hanya mampu geleng-geleng kepala.
"Emang Tuan mau ngomong apa sama Nyonya?"
"Aku mau bilang kalau menantunya tidak usah kuliah lagi,cukup di Rumah aja,tunggu aku di ranjang"Roy tersenyum menggoda,ia mengerlingkan sebelah matanya.
"Ihhh geli ah"Seruni memukul manja.Disaat itulah Seruni melihat kelibat Dosennya masuk ke kelas"Eh Dosen udah datang tuh,Seruni masuk dulu ya"Bujuk Seruni setengah memaksa.Roy mengamati,ada rasa iba juga dihatinya.
"Baiklah,tapi hati-hati ya sayang.Jaga hatiku"
Seruni mengangguk pasti,Roy mengecup tangan Seruni sebelum melepaskan kekasihnya pergi.
Roy terus mengamati Seruni sampai gadis itu duduk di tempat duduknya,Roy mengintip dari jendela.Ia ingin memastikan bahwa Seruni tidak duduk dekat dengan Qodir.Roy tersenyum lega,barulah ia pergi menuju kelasnya.