Raden Saka Teguh, pewaris perusahaan kaya di Jakarta menyamar menjadi Jaka Tarub, pria miskin di pedesaan Jawa Timur saat berusia 25 tahun karena ingin mencari wanita yang tidak gila harta untuk bersanding bersamanya.
Sudah 1 tahun, Saka dalam penyamaran menjadi orang miskin ditambah jelek lagi membuatnya belum menemukan wanita yang dia inginkan.
Namun tiba tiba Saka menemukan wanita yang ia inginkan tapi ternyata wanita itu sangat membencinya di pertemuan pertama mereka.
Wanita itu adalah anak pak RT yang baru saja pulang dari pendidikan di Australia.
Pertemuan tidak diharapkan dengan kondisi buruk yang terjadi diantara mereka berdua berujung pernikahan paksa.
Kenapa anak Pak RT membenci Saka?
Apakah pria itu terlalu jelek untuknya?
Apakah Saka akan mengungkapkan jati dirinya saat menikahi anak Pak RT?
Nikmati kisah pewaris dan anak Pak RT di novel ini hingga akhir 🙌🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEMULAI PENYAMARAN
Kini Saka sudah berada di salon Lani, kekasih Feri.
Wanita itu sampai bingung mau diapakan pria tampan inu agar terlihat jelek. Sampai sampai Feri memberikan arahan pada calon istrinya itu.
"Yank, jangan jatuh cinta sama Saka loh ya. Awas aja kamu sampek terpesona sama dia" celetuk Feri menggoda.
"Ck, kamu tuh yaa insecure mulu sama aku. Lihat noh, Lani cinta banget sama kamu yakan Lan?" sahut Saka.
"Biarin, emang begitu tuh Mas Feri. Takut aku direbut orang" timpal Lani.
"Hahaha canda sayang" ucap Feri.
"Yaudah, bikin Saka jelek ya Yank. Tadi sih aku saranin dia pake gigi palsu? Kamu ada?" tanyanya.
"Gigi palsu gak ada lah Yank, coba ke dokter gigi aja sekalian dapet gigi palsu yang kuat" jawab Lani sambil memotong rambut Saka agar terlihat culun.
"Tapi aku ada kacamata palsu yg cocok banget buat penyamaran" lanjutnya.
"Oke. Kacamata udah, rambut udah, habis ini ayo ke dokter gigi Ka, aku anter cetak gigi palsu" sahut Feri.
"Yank, ajak ke klinik kecantikan juga. Kulit Mas Saka terlalu putih untuk orang sederhana, apalagi nanti bakal kerja serabutan dan jadi petani. Dia harus tanning dulu" saran Lani.
"Bener tuh, kulit Saka putih banget kayak cewek. Oke deh, nanti kuajak juga ke klinik kecantikan" sahut Feri.
"Eh, Lani. Ikut aja gimana? Biar nanti kita bertiga treatment bareng. Terserah kalian mau perawatan apa, aku traktir" tawar Saka.
Lani pun kesenengan. Salonnya bisa ia tutup lebih cepat lagian tadi karyawannya sudah disuruh pulang lebih dulu karena kedatangan Saka.
"Mauuuu! Boleh ya Yank, aku ikut?" tanya Lani pada calon suaminya itu.
"Boleh dong, aku juga mau treatmentnya ditemenin kami hehe" jawab Feri.
Lalu makeover rambut Saka selesai setelah 30 menit diotak atik Lani. Setelah itu, Feri dan Lani membawa Saka menuju dokter gigi untuk cetak gigi palsu.
1 jam sudah beres, lanjut lagi ke klinik kecantikan.
Saka memilih treatment tanning premium yang memakan waktu 3 jaman, sedangkan Feri dan Lani memilih treatment body spa dan massage yang juga hampir memakan waktu selama itu.
Yang jelas tempat sepasang kekasih itu berbeda yaa untuk treatment nya hehe 😜
Tepat pukul 6 sore, barulah mereka bertiga selesai melakukan perawatan yang diinginkan.
Saka sudah terlihat memiliki kulit menggelap coklat daripada sebelumnya. Sedangkan Feri dan Lani malah terlihat kulitnya berseri seri setelah treatment.
Saka tadi juga diberikan lulur coklat untuk menambah kesan eksotis di kulitnya.
Feri menawarkan tempat tinggal sementara untuk Saka sampai tanah sebelah rumah nenek yang akan ditinggali Saka bisa terbeli.
...****************...
Seminggu kemudian, akhirnya ayah Feri bersedia menjual tanah kosong di daerah gunung kepada Saka. Mereka berdua sudah mengurus akta jual beli yang sah di notaris.
Akhirnya Saka bisa memulai penyamarannya menjadi Jaka Tarub.
Jarak dari kota Batu ke gunungnya atau dataran tingginya sekitar 45 menit.
Feri mengantar Saka menggunakan sepeda motor butut dan penampilan Saka sudah bukan seperti dirinya namun orang lain, pria miskin yang bernama Jaka.
Sesampainya di kampung, Feri memperkenalkan Saka sebagai Jaka kepada nenek Minten yang berusia 70 tahun namun masih aktif sekali bekerja sebagai petani dan penjual sayuran di pasar.
Nenek Minten tidak keberatan untuk Jaka tinggal bersamanya. Karena selama ini dia sendiri sejak ditinggal meninggal suaminya 5 tahun lalu, kehadiran Jaka diharapkan dapat membantunya bekerja.
Setelah persetujuan tinggal dari nenek Minten didapat, barulah mereka bertiga datang ke Pak RT yang bernama Pak Pardi untuk izin tinggal di kampungnya.
Pak Pardi mengizinkan untuk Jaka tinggal karena nenek Minten mengakuinya sebagai cucu jauh yang merantau kesini. Lagipula, Pak Pardi terkadang kasihan juga lihat nenek Minten yang hidup sendiri diusia senjanya.
Saat Feri akan balik ke kota, Jaka mengatakan jika rencana bangun rumah disebelah rumah nenek ia batalkan karena rumah nenek cukup besar. Tanah kosong itu ia gunakan untuk berkebun saja menghasilkan hasil kebun sebagai kegiatan yang manfaat.
Feri pun menyetujui ide sahabatnya itu. Feri memberikan hp jadul kepada Jaka untuk komunikasi dengannya, meskipun Jaka juga masih menggunakan hp aslinya untuk mengurus bisnis di Jakarta.
*hp jadul Jaka dari Feri
*hp asli Jaka alias Saka sebelum menyamar
Diawal penyamaran, Saka sebagai Jaka Tarub kesusahan menjadi pria desa yang bekerja keras di sawah dan kebun.
Ia begitu kelelahan saat membantu nenek Minten padahal nenek Minten yang lebih aktif daripadanya.
Lama kelamaan, Jaka pun dengan tekad kuat tidak ingin membuat nenek Minten bekerja sendiri di masa tuanya. Ia pun jadi semangat belajar dan bekerja sebagai petani lalu pedagang di pasar.
Nenek Minten dengan sabar mengajari Jaka.
Warga kampung pucuk Batu ini bertanya tanya, dari mana asal pria yang baru tinggal di rumah Nenek Minten itu. Apalagi wajah dan penampilan Jaka tidak menyenangkan untuk sebagian orang.
Jaka dibully dan dihina serta dipertanyakan asal usulnya diawal kehidupannya didesa.
"Susah juga ya jadi orang desa" lirihnya saat melihat bintang di langit setelah makan malam.
"Le, nenek cuma berpesan ya..kamu udah aku anggap cucu sendiri, jadi ga usah dipikiran omongan orang syirik itu ya. Kamu pasti bisa bekerja di sawah dan kebuh, butuh langkah awal dan kebiasaan. Yang penting kamu semangat, nenek pun juga semangat" sahut Laksmi.
"Siap nek!" seru Jaka.
*Le : dalam bahasa jawa panggilan untuk anak laki laki didesa
Benar saja, dalam sebulan Jaka sudah bisa bekerja di tempat outdoor sangat baik. Ia bisa membajak, menanam, lalu memanen dan menjualnya ke pasar.
Jakan semakin semangat untuk menemani nenek Minten bekerja. Sebenarnya ia kasihan dengan wanita tua ini tinggal sendirian lalu bekerja keras sendirian.
Tapi memang Nenek Minten sangat aktif, kalau gak ngapa ngapain malah makin capek, katanya.
Jadi Jaka tidak bisa melarang induk semangnya itu bekerja tapi bisa memberikan pertimbangan untuk nenek itu tidak sering sering ke sawah atau kebun biar dia aja.
Jaka sudah dikenal sebagai pria pekerja keras dan cucu dari Nenek Minten sejak 3 bulan tinggal di kampung pucuk Batu ini.
Pandangan beberapa ibu ibu atau mbak mbak di kampung ini begitu melihat Jaka kebanyakan tidak suka. Sejelek itu kah penyamaran Saka menjadi Jaka Tarub ini.
Namun berbeda dengan pandangan bapak bapak dan mas mas di kampung pucuk Batu ini, mereka sangat menyukai Jaka ketahanan serta postur tubuh milik pendatang baru ini.
Mereka melihat Jaka setiap hari lari kecil setiap pagi saat langit masih gelap. Lalu kerja kerasnya sebagai cucu Nenek Minten ini menghasilkan hasil panen lebih banyak dari biasanya dan dijual ke pasar agar mendapatkan profit lebih.
lagian yg bs ngecek gitu cm dokter atau bidan yak (kl di RS)? Emang perawat boleh?
kebayang ga sih mau tidur bangun tidur yg diliat pertama kali pasti dia. mau kissing pasti adu gigi. seumur hidup lho itu.. 🤣🤣🤣
kl materi sih msh bs ya nyari sdri. tp kesehatan mata dan jiwa jg sm pentingnya. 😆😆😆
tp beda org beda selera sih.. 😁