Jangan lupa follow Instagram author ya : @elaretaa
Hidup Kiara digunakan hanya untuk bekerja dan bekerja menghasilkan uang untuk orangtuanya yang begitu kejam pada Kiara, tidak ada tempat mengadu hingga sang sahabat memintanya untuk bertemu dan saling melepas rindu karena lama tidak bertemu.
Niat awal yang ingin bertamu itu justru membuat hidup Kiara berubah, karena salah paham yang terjadi dimana Kiara tidur bersama Rafa Kakak dari sahabatnya dan membuat keluarga sang sahabat meminta agar Kiara dan Rafa menikah padahal Kiara tidak mengenal pria tersebut dan Kiara juga tidak tau bagaimana ia bisa berada di kamar Rafa dan tidur dengannya.
Bagaimana kisah selanjutnya?
Apa yang akan terjadi pada Kiara?
Kenapa Kiara bisa ada di ranjang tersebut bersama Rafa?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gak Tau Diri!
Ibu Ajeng masuk ke dalam kamar mandi dan menaruh wajah Kiara pada bak berisikan air hingga wajah Kiara pun terendam air lalu Ibu Ajeng menarik kembali wajah Kiara dan menurunkannya lagi hingga puas, setelah dirasa Kiara kelelahan Ibu Ajeng pun keluar dari kamar mandi dan mendorong Kiara masuk ke dalam kamarnya.
"Aku harus gimana sekarang, aku takut Kak Rafa tau sikap Ibu dan Ayah. Apa aku harus batalkan pernikahan ini, tapi gak mungkin karena Kak Rafa udah janji bakal ngasih uang ke Ayah sama Ibu, Ayah sama Ibu pasti marah kalau aku batalkan karena uangnya akan hilang hiks hiks," gumam Kiara.
Ditengah lamunannya tiba-tiba ponselnya berdering dan melihat sebuah nomor yang tidak ia kenal, Kiara pun menaruh kembali ponselnya dan tak lama setelah itu ponselnya kembali berdering dan Kiara melihat nomor yang sama menelponnya. Kiara ragu untuk menjawabnya karena dulu Kiara sempat di teror oleh nomor yang tak dikenal.
Akhrinya Kiara pun mengangkat sambungan telepon tersebut, meskipun takut, namun Kiara mencoba untuk menjawabnya.
^^^[I-ini siapa?]^^^
[Ini aku]
^^^[Kak Rafa?]^^^
[Hem]
^^^[Ada apa Kak?]^^^
[Jangan lupa minum obatnya]
^^^[I-iya, Kak]^^^
Setelah itu Rafa pun memutuskan sambungan teleponnya.
"Kak Rafa kenapa kok aneh," gumam Kiara.
.
Pagi harinya, Kiara sudah berangkat untuk kembali bekerja. "Ki," panggil Bu Nilam.
"Iya, ada apa Bu?" tanya Kiara.
"Siapa cowok yang nungguin kamu kemarin di depan restoran?" tanya Bu Nilam.
"O-oh, Ibu lihat ya kemarin," ucap Kiara.
"Iya, gak sengaja. Siapa dia?" tanta Bu Nilam.
"Di-dia temen Kiara, Bu," ucap Kiara.
"Ganteng ya Ki temen kamu," ucap Bu Nilam dan Kiara hanya tersenyum canggung.
"Kiara," panggil Lyla.
"Iya, Mbak," jawab Kiara.
"Kemarin saya gak sengaja lihat cowok yang nungguin kamu, siapa dia?" tanya Lyla.
"Dia temennya Kiara, kenapa Mbak Lyla? Mbak Lyla suka ya sama cowok itu," tanya Bu Nilam.
"Iya, Bu. Kalau gitu bisa kamu kenalin saya sama cowok itu," Lyla begitu percaya diri saat ini.
"Ah, i-itu. Maaf Mbak, saya gak bisa mengenalkan Mbak Lyla sama dia," ucap Kiara.
"Kenapa?" tanya Lyla.
"Se-sebenarnya Kak Rafa udah mau nikah Mbak," ucap Kiara.
"Oh namanya Rafa, sayang banget ya, yaudah deh," ucap Lyla lalu pergi meninggalkan Kiara.
Kiara dapat bernapas lega karena ia tidak harus mengenalkan Lyla dengan Rafa, selain itu juga Lyla tidak akan bertanya lagi mengenai Rafa.
Sore harinya, Kiara harus pulang lebih lama karena ia harus membersihkan restoran yang sudah tutup, namun saat ia baru saja kekaur dari restoran lagi-lagi Kiara dibuat terkejut ketika melihat Rafa yang ada di depan restoran tempat Kiara bekerja.
"Kak Rafa, kok ada disini?" tanya Kiara.
Rafa pun membukakan pintu mobilnya, "Masuk," ucap Rafa.
Dengan berat hati, Kiara pun masuk ke dalam mobil Rafa dan tak lama Rafa pun masuk ke dalam mobilnya lalu mengendarai mobilnya meninggalkan restoran.
"Ada apa Kak Rafa kesini?" tanya Kiara.
"Soal pernikahan kita, kamu konsepnya yang kayak gimana?" tanya Rafa.
Kiara menatap lekat wajah Rafa hingga Rafa menatapnya, Kiara segera mengalihkan pandangannya. "U-untuk konsepnya, Kiara gak masalah apapun itu. Tapi, se-sebenarnya Kiara cuma pengen konsep sederhana kayak kita nikah cuma akad terus udah gak usah pakai pesta atau apapun itu, tapi kalau Kak Rafa mau ada pesta juga Kiara gapapa," ucap Kiara.
"Yaudah, kalau gitu besok kita urus semua berkasnya. Besok kamu izin dulu kerjanya," ucap Rafa.
"I-iya, Kak," jawab Kiara.
"Kenapa matamu masih lebam gitu? bukannya sudah dikasih obat?" tanya Rafa.
"Ah, mungkin butuh beberapa hari Kak biar lebamnya hilang," ucap Kiara dan diangguki Rafa.
"Ekhem, siapa yang udah ngelakuin itu?" tanya Rafa.
Kiara benar-benar gugup, ia ingin sekali mengatakan jika orangtuanya lah yang melakukannya, namun mulutnya terasa kebas bahkan sebelum ia mengatakannya. Kiara merasa takut, jika orang-orang mengetahui bahwa Kiara terluka karena orangtuanya, Kiara trauma untuk memberitahukan semuanya pada orang lain karena pada akhirnya Kiara lah yang akan kena dampaknya.
Melihat Kiara yang hanya diam bahkan meremas celananya, membuat Rafa paham akan pertanyaannya yang terlalu sensitif.
"Mau makan dulu?" tanya Rafa.
"Ga-gak usah Kak, langsung pulang aja," ucap Kiara dan diangguki Rafa.
Namun, tak lama Rafa menghentikan mobilnya. "Kamu tunggu disini dulu," ucap Rafa.
Hingga beberapa saat kemudian, Rafa kembali dan membawa tiga kotak nasi, "Ini ambil, jangan lupa dimakan," ucap Rafa.
"Bu-buat Kiara Kak?" tanya Kiara.
"Iya," jawab Rafa.
"Makasih Kak, ha-harganya berapa Kak? biar aku ganti," tanya Kiara yang menyeluruh dompetnya.
"Gak usah diganti, cukup kamu makan aja," ucap Rafa.
"Tapi, gak enak Kak kalau aku gak ganti," ucap Kiara.
"Udah gak usah diganti, aku sendiri yang mau beliin kok, nanti kamu makan sama Ibu sama Ayah," ucap Rafa.
"I-iya Kak, terimakasih," ucap Kiara dan diangguki Rafa.
Tak lama setelah itu, Rafa pun menghentikan mobilnya karena ia sampai di rumah Kiara, "Titip salam buat Ibu, maaf aku gak bisa mampir. Aku masih ada urusan," ucap Rafa.
"I-iya Kak," jawab Kiara.
Kiara pun keluar dari mobil tersebut dan masuk ke dalam rumah, begitu ia masuk ke dalam rumah Ibu Ajeng merebut kotak makan yang dibawa Kiara.
"Mentang-mentang dapat cowok kaya jadi pulang-pulang bawa makanan," ucap Ibu Ajeng.
"I-itu Kak Rafa yang beliin, Bu," ucap Kiara.
"Jangan malu-maluin bisa gak sih, kalau dibeliin tolak. Udah miskin gak tau diri!" bentak Ibu Ajeng.
"Maaf, Bu," ucap Kiara.
"Huh, karena kamu sebentar lagi nikah jadi Ibu gak akan hajar kamu. Ibu masih baik ya, tapi kalau kamu menguji kesabaran Ibu maka siap-siap kamu kena sama Ibu," ucap Ibu Ajeng.
"Iya, Bu. Kiara ke kamar dulu, Bu," ucap Kiara.
Namun, baru saja Kiara hendak berjalan ke kamarnya, rambutnya sudah di tarik oleh Ibu Ajeng. "Enak aja main masuk kamar, ini bersihin dulu," ucap Ibu Ajeng dan menunjuk ruang tamu yang begitu kotor.
"Iya, Bu. Rencananya Kiara ganti baju dulu baru bersihin ini," ucap Kiara.
"Gak, bersihin ini dulu baru kamu boleh ke kamar," ucap Ibu Ajeng.
Mau tidak mau Kiara pun membersihkan ruang tamu, namun nyatanya Kiara tidak hanya membersihkan ruang tamu saja karena Kiara justru disuruh Ibu Ajeng membersihkan seluruh rumah mulai dari kamar orangtuanya, kamar mandi, dapur bahkan halaman sekalipun.
Jujur saja Kiara merasa lelah karena hampir setiap hari, ia harus membersihkan seluruh rumahnya apalagi pekerjaan di restoran cukup melelahkan, Kiara ingin membantah pun tidak mungkin dan jalan satu-satunya hanyalah menuruti apa yang dikatakan Ibu Ajeng.
.
.
.
Bersambung.....
semakin gemes sma couple ini ,