Di nikahi karena hamil anak sang majikan tidak menjamin membuat hidup Kanaya Bahagia. Ia justru semakin menderita dari sebelumnya.
Belum seberapa lama ia menikah, Kanaya harus kembali menelan pil pahit ketika suaminya dengan tega menikah lagi dengan wanita yang di cintainya.
Sakit, lahir dan batin Kanaya rasakan saat Aditya sang suami lebih mengutamakan istri mudanya di bandingkan dirinya.
Terlebih, sebuah fitnah yang datang dari ibu mertua dan madunya membuat Kanaya di usir dalam keadaan hamil muda.
Terpaksa Kanaya Harus merawat anaknya seorang diri dengan penuh ketulusan. Hingga beberapa tahun setelahnya Kanaya bertemu dengan seorang pria Duda beranak dua yang mampu menerima dirinya apa adanya.
Akankah Kanaya bahagia dengan Pria tersebut? Atau Justru sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Balik Layar
Waktu Terus berjalan. Hari demi hari telah berlalu Tak terasa kini kandungan Kanaya sudah berusia Sembilan bulan. Usia dimana seorang ibu sudah tidak sabar menantikan kelahiran buah hatinya. Kandungan Kanaya juga sangat sehat.
Bagaimana tidak? Setiap sebulan sekali, Selalu saja ada orang yang mengirimkan barang-barang sembako yang katanya dapat dari pemerintah. Kanaya heran saja, Pasalnya sembako yang katanya dari pemerintah tersebut begitu banyak, dan sangat cukup untuk kebutuhan sebulan. Pak Yanto yang bekerja sebagai supir angkot pun sedikit ada keringanan. Jika biasanya uang hasil menarik angkot di serahkan pada Bu Ningsih semua, Namun sekarang tidak. Semenjak Mendapat barang yang katanya dari pemerintah. Pak Yanto hanya memberikan sebagian hasil uangnya kepada sang istri sementara sisanya di simpan.
Tidak hanya itu saja. Kanaya pun kerap kali mendapatkan Amplop yang Berisikan uang dengan jumlah cukup lumayan. Dan lagi-lagi atas nama pemerintah.
Seperti hari ini, Orang-orang itu kembali datang. Sama seperti bulan bulan sebelumnya, begitu banyak sembako yang di kirim. Hanya bedanya sekarang susu hamilnya sudah sedikit berkurang, Tapi ada susu formula disana. Bukan hanya satu merk melainkan berbagai merk.
"Loh mas.. ini kardus..?
"Ini susu formula mbak..mbak kan hampir lahiran..jadi semua ini milik mbak.. "Jawab salah pemuda yang bekerja ikut mengirim barang-barang tersebut.
"Tapi kok banyak banget le.."Tanya pak Yanto heran ketika begitu banyak jenis merk susu disana.
"Iya.. biasanya kalau bayi minum susu itu, cocok cocokan gitu.. kalau ada yang tidak cocok bisa di tukar nanti..."Pak yanto hanya mengangguk saja. Terserahlah ia tidak mau ambil pusing sekarang. Anggap saja ini rejeki nya dari cabang bayi yang sedang berada di dalam kandungan Kanaya.
Anggap saja ini buah hasil dari kesabaran kanaya selama ini. Wanita muda itu sudah banyak menderita.
Setelah barang-barang sudah tertata di dapur. orang-orang itu segera undur diri dan pergi. Seperginya mereka. Kanaya duduk di salah satu kursi disana. Wanita itu berpikir keras, apa iya semua ini dari pemerintah? Sebagian dari tetangga disini juga banyak yang mendapat bantuan dari pemerintah, Tapi tidak sebanyak ini.
Dan untuk ibu hamil? Memang benar ada yang mendapatkan tunjangan bagi sebagian ibu-ibu hamil tapi tidak seperti dirinya yang mendapatkan banyak susu dan uang.
"Udah ndak usah di pikir.. anggap saja ini rejeki kita.. rejeki itu jangan di tolak..."Ucap pak Yanto sembari ikut duduk di samping sang putri. Putri angkat lebih tepatnya.
"Apa kata bapakmu itu bener nak.. mungkin saja ini rejeki kita. Mungkin saja ada orang baik dan merasa prihatin dengan kita ini, makanya dia mengirim semua ini.. Jaman sekarang jarang-jarang loh ada orang baik.. jadi jangan kita siasiain..."Kanaya mengangguk. Apa yang di katakan kedua orang tuanya ada benarnya juga.. mungkin semua ini adalah rejekinya. Dan rejeki tidak boleh di tolak.
Kanaya mengelus perut nya yang sudah membesar itu. Kanaya tersenyum, Dokter kemarin sudah mengatakan jika anak yang berada dalam kandungannya berjenis kelamin laki-laki.
"Bunda sudah menyiapkan nama untuk kamu sayang. Dan semoga saat kamu lahir nanti, kamu mampu menjadi anak yang berbakti kepada bunda dan menjadi anak yang baik untuk semua orang...Bunda juga janji akan selalu menjadi ibu yang baik untukmu nak... Karena hanya kamu yang Bunda punya..Bunda sayang kamu.. "Kanaya menghapus air matanya ketika cairan bening itu menetes. Semoga saja ia selalu di berikan kekuatan menjaga, merawat dan membesarkan anak ini Ya Allah....
.
.
.
Di waktu yang sama namun di tempat yang berbeda. Seorang pria paruh baya tengah duduk di kursi besarnya. Tuan Wira, tampak sibuk mengotak atik laptop miliknya. Sepertinya pria itu tengah sibuk hari ini..
Tok tok..
"Masuk.. ",Sahut Tuan Wira tanpa mengalihkan pandangannya pada layar laptop tersebut.
"Tuan..." Tuan Wira menghentikan kegiatannya. Ia melepas Kelacamata beningnya dan meletakkannya di atas meja. Sebelah tangan Tuan Wira terangkat mempersilahkan Seorang pria gagah agar duduk di kursi yang terletak di depannya.
"Bagaimana...
"Sudah saya lakukan Tuan.. Semua sudah saya kirim sesuai perintah Anda.."Tuan Wira mengangguk. Ia sudah percaya dan menyerahkan semuanya pada Morgan. Seorang pria yang mampu bekerja dengan baik untuk dirinya.
"Jangan lupa..Kau harus terus hubungi anak buahmu.. Dan setelah ini suruh anak buahmu untuk terus memantau menantuku itu. Ini sudah bulan terakhir usia kandungannya. Disaat ia melahirkan nanti aku ingin Kanaya di tempatkan di kamar yang nyaman..
"Baik Tuan.. Akan saya laksanakan...
"Baiklah.. kau boleh pergi.."Morgan mengangguk dan segera pamit undur diri.
Setelah kepergian Morgan. Tuan Wira menarik nafas panjang. Pria paruh baya itu menyandarkan tubuhnya.
"Maafkan papa Kanaya, Papa tidak bisa mendidik putra papa dengan baik.. Dan maaf papa tidak bisa melakukan apapun. Hanya itulah yang papa bisa, menjaga mu dari kejauhan. Papa hanya ingin cucu papa sehat dan tidak kurang apapun...
Jika di seberang sana Kanaya merasa heran dengan barang-barang sembako yang di kirim begitu banyak tiap bulannya. Nyatanya semua itu bukan murni dari pemerintah. Semua barang-barang itu adalah dari Tuan Wira.
Semenjak kepergian Kanaya dari rumahnya. Dian-diam Tuan Wira menyuruh orang untuk mencari keberadaan menantu tersayanganya itu. Bahkan Tuan Wira juga membayar Morgan lebih agar pria itu tidak berpihak kepada Aditya, Melainkan berpihak padanya.
Dua bulan lamanya, Morgan dan anak buahnya mencari keberadaan Kanaya, dan akhirnya berhasil. Kabar baiknya, Kanaya juga tinggal bersama sepasang suami dan istri yang sempat menolongnya.
Mulai saat itulah Tuan Wira diam-diam mulai mengirimkan barang-barang ke keluarga tersebut setiap sebulan sekali. Tentu saja tanpa sepengetahuan Keluarga nya.. Apalagi Aditya, Tuan Wira tidak ingin jika Kanaya kembali pada putranya..
Tidak ada cara lain, hanya dengan cara inilah Tuan wira bisa menjaga menantu dan Calon cucunya. Ia ingin walaupun Kanaya dan cucunya kelak berpisah jarang dan saling berjauhan. Namun Tuan Wira ingin cucunya seperti anak-anak lainnya, Yaitu tidak kekurangan apapun. Terlebih saat Tuan Wira tau bahwa Kanaya adalah gadis buta putri dari hasyim, Seorang pria yang dulu pernah menyelamatkan nyawa Putranya Yaitu Aditya ...
.
.
.
TBC