The World After Chaos

"Bagus, sekarang buka mulutmu." Ragnar tersenyum. "Iya." Nadya mengangguk kemudian membuka mulutnya.

Ragnar kemudian meneteskan darahnya di mulut Nadya.

"Grrr." Tidak lama kemudian Ragnar melihat Nadya yang matanya berubah menjadi merah setelah meminum darahnya.

"Slaasshh." Ragnar memotong jarinya. "Makan jariku." Ragnar memberikan jarinya kepada Nadya. "Grrr." Nadya kemudian memakan jari Ragnar.

Beberapa menit kemudian Nadya telah selesai memakan jari Ragnar. "Siapa kalian." Nadya melihat Ragnar, Azizi dan Citra.

"Kami adalah keluargamu." Ragnar tersenyum.

"Benar Nadya, kita adalah keluargamu." Citra tersenyum. Citra tahu bahwa setelah Nadya menjadi zombie dan memakan satu jari Ragnar. Nadya akan kehilangan ingatannya. Azizi menghela nafas saat melihat Nadya yang berubah menjadi zombie seperti dirinya.

Keesokan harinya Ragnar sedang bersama dengan Nadya. "Slaassh." Ragnar memotong jarinya. "Makan jariku." Ragnar memberikan jarinya kepada Nadya.

"Iya." Jawab Nadya kemudian memakan jari Ragnar.

Beberapa menit kemudian Nadya telah selesai memakan jari Ragnar. "Kamu adalah zombie." Nadya melihat Ragnar.

"Benar, aku adalah zombie. Apa kamu menyesal karena aku membuatmu menjadi zombie." Balas Ragnar.

"Tidak, selama aku bisa menjadi kuat sepertimu. Aku tidak akan menyesal." Jawab Nadya.

"Bagus, aku suka denganmu." Ragnar tersenyum.

"Apa aku mempunyai kemampuan regenerasi sepertimu." Nadya melihat jari Ragnar yang utuh kembali.

"Tidak, tapi setelah memakan 3 jariku. Kamu akan mempunyai kemampuan pemulihan yang cepat." Jawab Ragnar.

"Kalau begitu, biarkan aku memakan satu jarimu lagi." Balas Nadya.

"Okay." Ragnar tersenyum melihat Nadya yang penuh dengan tekad.

"Slaasshh." Ragnar memotong satu jarinya lagi. "Makanlah." Ragnar memberikan jarinya kepada Nadya. "Iya." Nadya mengangguk kemudian memakan jari Ragnar.

Beberapa menit kemudian Nadya telah selesai memakan jari Ragnar. "Ragnar." Kata Nadya menatap Ragnar.

"Apa." Tanya Ragnar.

"Tubuhku terasa aneh." Kata Nadya menggeliat.

"Sial, apa memakan dua jari sekaligus memiliki efek samping." Kata Ragnar memegang bahu Nadya.

"Aaahh." Nadya kencing saat Ragnar menyentuh bahunya. "Huuhh." Ragnar terkejut saat melihat Nadya yang kencing.

"Ragnar." Nadya menatap Ragnar kemudian mencium bibir Ragnar. Ragnar terkejut saat Nadya mencium bibirnya.

"Eeemm." Nadya memeluk Ragnar dengan erat dan memainkan lidahnya.

"Karena kamu yang mengambil inisiatif terlebih dahulu. Aku tidak akan menolak." Ragnar menggendong Nadya kemudian masuk ke dalam kamar.

"Ragnar, aku belum pernah berhubungan sama sekali." Nadya menatap Ragnar dengan malu.

"Jika begitu, aku sangat beruntung karena bisa menjadi pria pertamamu." Ragnar tersenyum kemudian mencium bibir Nadya. "Eeemm." Nadya memejamkan matanya dan memainkan lidahnya.

"Kami pulang." Azizi dan Citra masuk ke dalam rumah.

"Kemana perginya Ragnar dan Nadya." Kata Citra melihat rumah yang kosong. "Aaaahh." Azizi dan Citra mendengar suara teriakan.

"Aahh, Jangan bilang Ragnar dan Nadya sedang berhubungan di siang hari." Kata Citra.

"Jangan ganggu mereka. Ini adalah hubungan pertama Ragnar dengan Nadya." Balas Azizi. "Aku tahu." Citra mengangguk.

Keesokan harinya. "Ahh, apa aku sudah gila. Bagaimana aku bisa sangat agresif dan mengajak Ragnar berhubungan badan." Nadya teringat kemarin dia mencium Ragnar dan kemudian berhubungan badan dengan Ragnar.

"Kamu sudah bangun." Ragnar masuk ke dalam kamar dan melihat Nadya yang sudah bangun.

"Aku baru saja bangun." Nadya mengangguk dengan malu.

"Ayo kita sarapan. Aku sudah memasak daging." Balas Ragnar. "Iya." Nadya mengangguk dengan malu.

"Nadya." Citra tersenyum saat melihat Nadya yang keluar dari kamar bersama dengan Ragnar.

"Azizi, Citra aku minta maaf karena sudah berhubungan dengan Ragnar." Nadya melihat Azizi dan Citra. Nadya tahu Ragnar menjalin hubungan dengan Azizi dan Citra.

"Tidak perlu minta maaf. Setelah kamu menjadi zombie dan memakan jari Ragnar. Kamu sudah menjadi wanita Ragnar." Balas Azizi. "Iya." Nadya tersenyum.

7 Hari telah berlalu setalah insiden dungeon break. Dimana ratusan monster keluar dari gate dan menyerang manusia. "Saudara Ragnar." Ragnar melihat pria berkulit putih berpakaian hitam turun dari mobil dan berjalan ke arahnya.

"Siapa." Kata Ragnar melihat pria berpakaian hitam.

"Saya player dari asosiasi yang berada di Jakarta." Pria berpakaian hitam memberikan kartu namanya kepada Ragnar.

"Ada perlu apa kamu menemuiku." Balas Ragnar.

"Silakan masuk ke dalam mobil. Menteri pertahanan ingin bertemu dengan anda." Balas pria berpakaian hitam.

"Oohh." Ragnar terkejut saat mendengar Menteri pertahanan ingin bertemu dengannya. "Okay." Balas Ragnar kemudian masuk ke dalam mobil.

30 menit kemudian Ragnar sampai di sebuah rumah yang di jaga 2 pria berpakaian hitam. "Ayo masuk." Kata pria berpakaian hitam melihat Ragnar. "Ya." Balas Ragnar kemudian masuk ke dalam rumah.

Saat masuk ke dalam rumah, Ragnar melihat pria tua berambut putih yang sedang duduk dan meminum teh. "Apa kamu suka teh." Pria tua berambut putih melihat Ragnar.

"Tidak, aku lebih suka air mineral." Balas Ragnar.

"Ambilkan air." Pria tua berambut putih melihat Ragnar. "Baik." Pria berpakaian hitam berjalan ke dapur kemudian mengambil air.

"7 Hari yang lalu dungeon break terjadi di seluruh dunia dan menyebabkan banyak korban jiwa." Kata pria tua berambut putih melihat Ragnar.

"Salah satu korban yang meninggal adalah Prabu ketua Asosiasi di provinsi Jawa Timur." Kata pria tua berambut putih.

"Karena di provinsi jawa timur hanya kamu satu-satu player yang bergabung dengan asosiasi. Aku ingin kamu menjadi ketua asosiasi di provinsi jawa timur." Kata pria tua berambut putih.

"Oohh." Ragnar terkejut saat pria tua berambut putih memberikan tawaran kepadanya untuk menjadi ketua asosiasi di provinsi Jawa Timur.

"Berapa banyak gaji yang aku dapatkan jika menjadi ketua asosiasi." Tanya Ragnar.

"Pemerintah akan memberimu 100 juta rupiah perbulan. Dan rumah ini akan menjadi milikmu. Jika kamu menjadi ketua asosiasi." Jawab pria tua berambut putih.

"Jumlah yang sangat banyak." Ragnar terkejut mendengar pemerintah akan membayarnya 100 juta perbulan jika dirinya menjadi ketua asosiasi.

"Baiklah, aku setuju untuk menjadi ketua asosiasi." Balas Ragnar.

"Gunawan." Pria tua berambut putih melihat pria berkulit putih berpakaian hitam. "Ini kontraknya." Pria berpakaian hitam yang di panggil Gunawan memberikan kontrak kepada Ragnar.

Ragnar kemudian menandatangi kontrak. "Benar, alasan tidak ada player yang mau bergabung dengan asosiasi. Karena bayarannya terlalu rendah. 10 Juta perbulan terlalu sedikit untuk player yang mempertaruhkan nyawanya untuk bertarung melawan monster." Kata Ragnar melihat pria berpakaian hitam.

"Pemerintah memberikan 50 juta kepada player yang bergabung dengan asosiasi." Balas pria tua berambut putih.

"Sial, jadi selama ini pria tua jelek itu korupsi." Ragnar terkejut mendengar bayaran sebenarnya player adalah 50 juta.

"Jadi saudara Ragnar hanya mendapatkan 10 juta perbulan." Pria tua berambut putih melihat Ragnar.

"Benar, aku cuma mendapatkan 10 juta perbulan." Ragnar mengangguk.

"Aku telah salah menunjuk Prabu menjadi ketua Asosiasi." Pria tua berambut putih menghela nafas saat mendengar Ragnar hanya mendapatkan 10 juta perbulan.

"Kami akan mentransfer 40 juta ke rekening anda." Pria tua berambut putih melihat Ragnar.

"Jika begitu aku tidak akan menolak." Ragnar tersenyum.