George Abraham yang merupakan seorang Casanova kelas kakap harus menerima perjodohan dengan gadis belia demi meredam amarah sang ayah karena ulahnya yang sudah melampaui batas.
" Jika kau berani menyakiti istrimu apapun alasannya maka kau bukan berhenti menjadi pewaris tapi berhenti menjadi anakku " ucap Ayah George dengan berapi-api menunjuk Fay yang duduk disofa apartemen George setelah pernikahan rahasia mereka .
" Ayah bagaimana mungkin aku bisa menghadapi nya " frustasi George menatap gadis belia yang duduk disofa mengerjakan tugas sekolah sambil sesekali tersenyum licik menatap George yang masih di nasehati Ayah nya .
Entah apa yang dipikiran gadis belia itu tentang pria matang seperti George?
next .
yuk Baca kelanjutannya ↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26 Nyamuk yang menggigit Papi
" Papi kok malah tidur, boleh apa enggak ?" tanya Fay yang merasa tangannya sudah gatal ingin menyentuh.
" hmmm" Geo hanya bergumam dengan mata terpejam.
Fay menurunkan selimut sedikit kebawah agar kelihatan tubuh Geo dan hal pertama yang paling Fay inginkan adalah mencubit kelereng kecil tak berguna di dada Geo.
" Buat apalah ini nggak ada gunanya disini " kekeh Fay yang lama-lama malah jadi suka memainkan nya .
" Behhhh berotot banget Papi aku " rintih Fay yang selama menikah tak kepikiran kalau tubuh Geo akan seperti ini .
" Fay jangan " larang Geo dengan suara berat dan akhirnya membuka mata lagi memegang kepala Fay yang mulutnya sudah terbuka .
" Papi coba dikit " pinta Fay dengan senyum penuh harapnya .
Geo memegang pinggul Fay dan merapatkan tubuh mereka lalu menarik selimut .
" Diam, kita tidur " ucap Geo membenamkan wajah Fay didalamnya.
" Fay " ucap Geo akhirnya melingkarkan tangan Fay yang terus bergerak nakal ke pinggang nya .
" Peluk Papi " pinta Geo yang dengan cepat Fay lakukan takut Geo marah .
Geo menarik selimut dan kembali memejamkan mata saat perlahan Fay tenang dalam pelukan nya .
..........
" Tuhan" rintih Fay yang sejak tadi diam bersandar dalam pelukan Geo tapi tangannya gatal ingin menyentuh tubuh Geo.
" Aku nggak bisa anggurin barang bagus " batin Fay yang terus menunggu sampai Geo tertidur pulas.
" Papi udah tidur belum ya?" batin Fay mengintip .
............
Hampir jam 8 malam Geo baru terbangun mungkin karena terlalu lelah membuat dia tertidur sangat pulas .
" Fay " Geo turun dari ranjang saat pikiran buruk terlintas di pikiran nya.
Geo berdiri diambang pintu kamar sambil tersenyum lebar.
" Sedang apalah Istriku itu sampai menyalakan musik sekeras itu" geleng kepala Geo mengulum senyum mendengar suara musik walaupun tidak melihat Fay dan memilih kekamar mandi dulu untuk mandi .
Geo mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi namun begitu masuk dia sudah terpaku melihat pantulan tubuhnya di cermin wastafel .
" Hummm gadis nakal itu " ucap Geo menatap perut , dada bahkan lehernya yang terdapat beberapa tanda memerah bekas hisapan Fay .
Selesai mandi Geo keluar kamar dan duduk disofa menatap Fay yang tengah bergoyang di hadapan televisi.
" Papi sudah bangun " tanya Fay berhenti dan mematikan televisi.
" Sedang apa?" tanya Geo memangku tangannya menatap Fay yang masih berdiri .
" Nonton dance terbaru , goyang pinggul nya mantap Pi " ucap Fay yang malah mencobakan gerakan nya dengan spontan di hadapan Geo .
" Pakai baju kemarin lalu bergoyang dihadapan ku " ucap Geo yang membuat Fay langsung mempelototi nya .
" Ihhh, dasar pria mesum " ucap Fay mengambil bantal sofa lalu melemparkannya ke wajah Geo.
" Tidak terbalik?" tanya Geo mengangkat alisnya.
" apa yang terbalik?" tanya Fay gelagapan menatap Geo yang tumben sekali malam ini memakai Hoodie.
" Papi ganteng juga kalau pakaian nya mengikuti style anak remaja" batin Fay berpendapat melihat Geo yang memakai Hoodie hitam .
Geo melepas Hoodie yang dipakainya dan nampak lah semua bekas perbuatan Fay ketika tadi Geo tidur .
" I, itu Papi di gigit nyamuk" ucap Fay buang muka , karena bukannya merasa bersalah melihat Geo tak pakai baju Fay malah ingin menggigitnya lagi .
" Besar juga ya mulut nyamuk yang menggigitku" ucap Geo berdiri mendekati Fay .
" Makanya pakai baju biar nggak di gigit nyamuk " ucap Fay mendorong Geo yang terus mendekat padanya .
Entah dorongan Fay yang terlalu kuat atau Geo yang tidak bertenaga tapi setelah didorong Geo rebah ke sofa namun sebelum tubuhnya ambruk Geo meraih pinggang Fay.
Fay menatap mata Geo yang ditindihnya cukup lama namun saat dia melihat Geo yang tidak pakai baju Fay jadi ingin lagi .
" Fay " Geo memegang tangan Fay yang sudah bersiap ingin meremas .
" Papi sekali aja " ucap Fay tapi Geo malah mendudukkan Fay disampingnya.
" Kamu ya ternyata nyamuk nya?" ucap Geo seolah berhasil mendapatkan pelakunya padahal sudah tau dari awal.
Fay yang duduk disamping Geo hanya menunduk mendengarkan setiap ucapan yang keluar dari mulut Geo.
" Ini baju Papi " ucap Fay memberikan lagi Hoodie yang tadi dilepas Geo.
Geo mengambil Hoodie yang diberikan Fay " pakailah cepat Pi " ucap Fay yang tidak kuat menatap perut sixpack Geo lama-lama.
" Ayo makan " ajak Geo yang merasa lapar .
" Makanan nya sudah dingin " ucap Fay menatap makanan yang tadi dia masak yang kini sudah dingin .
" kita panaskan lagi saja , kamu pasti lelah memasak sebanyak itu masa tidak dimakan " ucap Geo yang sangat menghargai effort Fay .
" Panaskan oleh Papi " ucap Fay memangku tangannya dengan cemberut padahal dia sudah sangat effort memasak karena Geo akan pulang namun melihat Geo dengan Claudia di bandara sungguh merusak suasana hati Fay sampai ingin bercerai saja dari Geo.
" Ayo temani Papi ke dapur " ucap Geo setelah memakai kembali Hoodie dan menggenggam tangan Fay.
" Fay aku dingin " ucap Geo pada Fay yang terus berjalan mondar-mandir di belakang Geo yang sedang memanaskan makanan.
" Papi dingin ?" tanya Fay dengan spontan memeluk Geo dari belakang .
" Udah hangat " ucap Geo tersenyum lebar saat Fay peka kalau dia ingin di peluk .
" Ooooh yaudah " ucap Fay dengan polos melepaskan kembali pelukannya.
" Kok dilepas " komplen Geo menatap Fay yang berdiri di belakangnya.
" Katanya udah hangat " ucap Fay dengan wajah bingungnya merasa Geo ambigu .
" Peluk sampai aku selesai memasak " perintah Geo geleng kepala dengan istrinya yang sungguh polos luar biasa .
Fay memeluk Geo dari belakang dan sibuk kembali dengan pikirannya.
" Kamu memikirkan apa?" tanya Geo mengelus tangan Fay yang melingkar di perutnya.
" Mau makan lolipop Pi tapi udah seminggu aku nggak sekolah jadi nggak dapat-dapat" ucap Fay dengan nafas berat .
" Apa hubungannya makan lolipop dengan sekolah Fay?" ucap Geo .
" Ya aku kan biasanya beli lolipop di kantin sekolah" jawab Fay.
" Kamu benar-benar lagi pengen Lolipop?" tanya Geo yang membuat Fay langsung semangat dan berdiri di samping nya.
" Iya Pi" ucap Fay menatap Geo.
" Yaudah kita makan dulu nanti Papi kasih lolipop" ucap Geo dengan senyum misterius nya menatap istrinya yang masih polos penuh damba .
" Papi punya lolipop?" tanya Fay dengan semangat karena pengen makan yang manis-manis.
" Ada khusus buat kamu" ucap Geo yang membuat Fay meronta-ronta senang .
" Wahhh, Mana?" tanya Fay tak sabaran.
" Makan dulu sayang nanti Papi kasih " ucap Geo mengelus dan mengecup kepala Fay yang tiba-tiba terlihat sangat senang .
" Sekarang aja Pi, Aku makan lolipop dulu baru makan nasi" ucap Fay tidak sabar .
" Ehhhh, makan nasi dulu berbahaya kalau lolipop duluan " ucap Geo dengan wajah seriusnya.
" Papi janji ya bakal kasih aku lolipop kalau selesai makan" ucap Fay membentengi sebelum lupa .
" Iya Sayang kamu boleh mencicipi nya semalaman " ucap Geo.
" Wahhh, lolipop nya banyak Pi " semangat Fay .
" Cuma satu tapi besar " ucap Geo mengecup pipi Fay yang terlihat sangat berharap .