NovelToon NovelToon
Transmigrasi Kimberly & Alter Ego

Transmigrasi Kimberly & Alter Ego

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Idola sekolah
Popularitas:48.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Kimberly atau dipanggil Lily usia 21 tahun gadis tangguh yang memiliki bela diri tingkat tinggi dan kecerdasan di atas rata-rata. Mempunyai Alter Ego bernama Emily, orang yang dingin, terkejam tanpa ampun terhadap musuhnya, tidak mempunyai hati. Emily akan muncul apabila Lily dalam keadaan sangat bahaya. Namun konyolnya, Lily mati karena bola susu yang tersangkut di tenggorokannya ketika sedang tertawa terbahak-bahak karena melihat reality show Korea favorit nya.

Lily terbangun di tubuh Kimberly Queeni Carta, pewaris tunggal keluarga Carta, konglomerat no 02 di Negara nya. Mempunyai tunangan bernama Max yang tidak menyukainya dan terang-terangan menjalani hubungan dengan Lolita.

Kimberly sekarang bukanlah Kim si gadis lemah dan penakut seperti dulu. Kimberly menjadi sosok yang menakutkan dan membalikkan penghinaan.

Kimberly bertemu dengan Davian Isandor Dhars, tunangan masa kecilnya yang dingin dan diam-diam selalu melindunginya.

Akankah Lily akan menemukan cinta sejati?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bersyukur Bermanfaat Bagi orang Lain

Lily melirik jam di dinding dengan malas sambil menghembuskan napas panjang. "Yah, Dave udah pergi sekolah. Baru 10 menit, kok suasana langsung sepi gini sih," gumamnya pelan. Ia merenggangkan tubuhnya, mencoba menghilangkan rasa bosan.

Tak lama, pintu ruangannya diketuk, dan muncullah dokter Leon bersama susternya yang selalu menemani. Lily sudah bisa menduga kedatangan mereka untuk pemeriksaan rutin.

"Selamat pagi, Nona Lily. Bagaimana perasaan Anda hari ini? Saya lihat Anda sudah makin bersinar," ucap dokter Leon sambil tersenyum profesional. Namun, mata tajamnya tak bisa menyembunyikan decak kagum saat melihat penampilan Lily yang terlihat segar dengan rambutnya yang rapi dan kulitnya yang seolah bercahaya setelah perawatan pagi tadi.

Suster di sampingnya pun mengangguk setuju. "Iya, dok. Nona Lily benar-benar seperti habis keluar dari spa eksklusif. Coba lihat itu kulit dan aura wajahnya! Kayak dewi!" komentar suster itu blak-blakan sambil menutup mulutnya dengan tangan, berusaha sopan meski tampak jelas ia ingin memuji lebih banyak.

Lily hanya tersenyum kecil, pura-pura tidak terganggu dengan pujian itu. "Hahaha, kalian ini suka berlebihan, deh. Ini cuma efek mandi pakai air hangat aja kok," sahutnya dengan santai.

"Air hangat atau mandi di sumber air ajaib, tuh?" goda dokter Leon setengah bercanda, membuat Lily tertawa pelan.

Setelah pemeriksaan selesai, dokter Leon mencatat di clipboard-nya dan berkata, "Semua terlihat baik-baik saja. Tapi tolong jangan terlalu memaksakan diri, ya. Lihat kondisi dulu sebelum pergi ke mana-mana."

Mendengar itu, Lily langsung memanfaatkan kesempatan. "Ngomong-ngomong soal keluar, dok, saya sebenarnya mau minta izin untuk keluar sebentar. Kalau cuma jalan-jalan ringan sambil cari udara segar, boleh kan?" tanyanya dengan wajah memelas, sengaja memainkan ekspresi lucu untuk melunakkan hati dokter Leon.

Dokter Leon meletakkan clipboard-nya sejenak dan menatap Lily. "Saya tidak bisa menghentikan Anda, tapi tolong, jangan pergi sendirian. Dan pastikan untuk tidak melakukan aktivitas yang melelahkan," ucapnya akhirnya menyerah.

"Yes! Terima kasih, dokter. Dokter Leon memang yang terbaik!" sahut Lily dengan semangat.

Suster di samping dokter Leon hanya terkikik, menyadari bagaimana Lily berhasil membujuk dokter Leon lagi. Sebelum pergi, dokter Leon sempat menatap Lily sekali lagi dengan senyuman kecil. "Hati-hati di luar sana, Nona Lily. Dan jangan terlalu sering membuat saya khawatir, ya."

Lily hanya mengangkat bahu dengan santai. Setelah mereka pergi, Lily melirik bayangannya di cermin, berbisik sendiri. "Hmm, bener juga. Bersinar, ya? Pantas dokter Leon sama suster itu kayak terhipnotis tadi," katanya sambil tertawa kecil, kemudian mulai bersiap-siap untuk keluar sejenak.

💃

Lily melangkahkan kaki keluar dari ruang perawatannya dengan pelan, menikmati suasana pagi yang cerah. Setelah mendapatkan izin dari dokter Leon, ia memutuskan untuk berjalan-jalan ringan di taman rumah sakit. Udara segar dan sinar matahari yang hangat membuat suasana pagi itu terasa sempurna.

Setibanya di taman, Lily tersenyum melihat pemandangan di depannya. Taman itu bukan hanya tempat yang asri dengan pepohonan rindang dan bunga-bunga yang bermekaran, tetapi juga dilengkapi berbagai fasilitas menarik. Ada ayunan, perosotan, dan beberapa permainan lain yang dirancang khusus untuk anak-anak. Tidak jauh dari situ, ada tempat duduk yang tersebar untuk para pengunjung bersantai sambil mengawasi anak-anak mereka bermain.

Lily memperhatikan seorang ibu muda sedang menemani dua anaknya bermain di perosotan. Suara tawa ceria anak-anak itu seketika membawa semangat baru untuknya. “Bagus juga taman ini. Cocok buat pasien anak-anak, atau keluarga yang mau menghilangkan stres sedikit,” pikir Lily sambil melangkah lebih jauh ke dalam taman.

Dia memilih duduk di sebuah bangku yang terletak di bawah pohon rindang, sambil mengamati suasana sekitar. Di sebelah kanannya, seorang anak kecil sedang memegang balon, sambil berlari mengejar burung yang sedang bertengger di rerumputan. Tak jauh dari sana, seorang ayah terlihat mendorong ayunan putrinya dengan penuh kasih sayang.

Lily tersenyum tipis, menikmati momen-momen kebahagiaan kecil ini. Dalam hatinya, ia merasa senang bahwa meskipun ini adalah taman rumah sakit, tidak ada aura kesedihan di sini. Sebaliknya, tempat ini penuh dengan tawa dan kehidupan.

"Kalau nanti aku sembuh, mungkin aku bisa bantu mendanai tempat seperti ini di rumah sakit lain juga," gumamnya pelan.

Ketika ia asyik melamun, seorang anak kecil yang memegang balon tadi tiba-tiba tersandung dan jatuh tak jauh dari tempatnya duduk. Dengan cepat, Lily berdiri dan menghampirinya.

“Aduh, jatuh ya? Sini biar Kakak bantu berdiri,” ucap Lily dengan lembut, membantunya bangun. Anak kecil itu hanya mengangguk pelan, sambil memeluk balonnya yang untungnya tidak pecah.

"Terima kasih, Kakak!" kata anak itu dengan suara riang. Kemudian ia kembali berlari ke arah ibunya yang sudah menunggunya dengan wajah cemas.

Lily kembali duduk dan menikmati suasana taman. Angin semilir meniup rambutnya yang masih basah sedikit, memberi sensasi menenangkan. Meskipun hanya berjalan-jalan sebentar, ia merasa puas bisa keluar dari ruangannya dan menikmati udara segar.

"Hari ini terasa jauh lebih ringan," ujarnya pelan. Ia kemudian bangkit dari duduknya, memutuskan untuk kembali ke ruangannya dengan senyuman kecil di bibirnya, siap menyambut hari berikutnya dengan semangat baru.

💃

Lily yang baru saja kembali ke ruangannya dari taman tiba-tiba mendengar keributan di lorong dekat ruang anak-anak. Ternyata ada seorang anak kecil, sekitar 7 tahun, yang mengalami kejang mendadak di kursi tunggu bersama ibunya. Sang ibu panik luar biasa, memanggil-manggil dokter sambil menangis. Situasi itu menarik perhatian pasien dan pengunjung lain, tetapi tak ada yang cukup tahu cara membantu.

“Aduh, kenapa tidak ada yang segera membantu?” gumam Lily sambil berlari mendekat.

Sebagai seseorang yang berpengalaman di dunia medis di kehidupannya yang sebelumnya karena seorang agen rahasia harus punya banyak kemampuan, naluri Lily segera aktif. Ia dengan cepat menenangkan sang ibu. “Bu, tenang dulu. Saya akan bantu anak Ibu,” ucap Lily dengan penuh keyakinan.

Ibunya terkejut karena tidak mengenal Lily, tetapi ketenangan di wajah Lily membuatnya percaya.

Tindakan Lily:

Lily memastikan anak itu tidak ada benda keras di sekitarnya yang bisa melukai tubuhnya selama kejang. Ia memiringkan tubuh anak itu agar tidak tersedak.

Lily lalu memeriksa jalan napas anak tersebut, memastikan bahwa ia masih bisa bernapas meskipun sedikit terengah-engah.

Dengan gerakan cepat, Lily melepas jaket anak itu agar tidak terlalu gerah dan memastikan posisi lehernya netral agar tidak tercekik.

Selama membantu, Lily terus berbicara menenangkan ibu anak itu, mengurangi kepanikannya. “Ini kejangnya akan reda sebentar lagi. Tolong tetap tenang ya, Bu. Saya sudah meminta suster untuk memanggil dokter anak,” ujar Lily.

Tak lama kemudian, dokter anak dan perawat datang. Dokter yang mengenali Lily sebagai pasien sempat kebingungan melihatnya menangani kejadian itu. “Nona Lily, kok bisa ada di sini?”

Lily tersenyum kecil, “Kebetulan lewat, Dok. Saya pikir bisa bantu sedikit sebelum Anda datang.”

Dokter pun memeriksa anak itu lebih lanjut dan segera membawanya ke ruang rawat anak-anak. Sebelum pergi, ibu dari anak itu menggenggam tangan Lily erat. “Terima kasih, Nona. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi kalau Anda tidak membantu.”

Lily hanya tersenyum. “Tidak apa-apa, Bu. Anak Ibu kuat. Dia pasti baik-baik saja.”

🛏️

Saat Lily kembali ke ruangannya, dia tersenyum puas. “Ternyata hidup di dunia ini bisa memberi manfaat lebih cepat dari dugaanku,” pikirnya.

Meski ia pasien, namun pengalaman dan insting medisnya tetap menjadi bekalnya untuk membantu orang lain kapan pun diperlukan.

1
Sean71
thor ko novel yang ini belum di lanjut lagi ya?!
Rina Yuli
Luar biasa
Sean71
slamat tahun baru juga thor🥳🥳🥳
Ida Rohani
😍met taun baru jg thor 😘
Sean71
ko jarang up ni author nya kemana yaaaa?🤔🤔🤔
Lippe
Selain dari lolita pelakor, aku suka sama sifat lolita. Tegas banget. Dan nggak ganggu hubungan Kim sama davian.
Ida Rohani
next/Determined//Angry//Determined//Heart/
Sribundanya Gifran
lanjut💪💪💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut
Ahyar Family
selalu aja ada musuh dlm slimut..ujung2nya ad penghianatan..knapa alur cerita slalu sprti it..
ragnacrimson
cerita yang menarik
Sribundanya Gifran
lanjut
Yusrina Ina
kejutan 😎😎😎
Susi Lowati
bagus ceritanya... ayo dilanjut lagi update nya yg banyak kakak author
Ida Rohani
yah/Whimper/dikit amat ya thor /Sweat/
Lily of The Valley: masih ngetik beib 😭😭
total 1 replies
Ayu Padi
tp kasihn kl nti dave tau bukan lily yg asli.. apa di rahasia kn aja thor sampe end
Ayu Padi
mampir thor...
Lippe
aku iriii🥹
Yusrina Ina
TQ 🥰🥰🥰 author
Aura Chacha
kereeeen
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!