• Cek umur sebelum membacanya.
Kendrick Davino Tan adalah seorang casanova, hidup dengan banyak wanita yang memuaskan gairahnya.
Dia bahkan menampung seorang wanita malam di mansion miliknya, yaitu Maurin. Maurin tak sendiri, dia bersama anak gadisnya, Zoya.
Yang diam-diam Ken jadikan fantasinya saat bercinta dengan Maurin dan banyak wanita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sangat Muak
Hampir dua bulan waktu berlalu, dan tidak ada perubahan apapun dengan sikap Ken. Pria matang itu justru semakin sering membawa wanita lain ke dalam mansion, membuat Zoya benar-benar merasa geram dan muak.
Dia terus disuguhkan dengan suara-suara erotis, derit ranjang yang tak terkendali, pun dengan pekikan panjang penghujung pelepasan, sesuatu yang tak berbeda saat masih ada Maurin di sini.
Dan Zoya menganggap semua ini tidak adil untuknya, dia yang tak mampu untuk ke mana-mana bahkan tak diperbolehkan memiliki teman pria manapun, sementara Ken bebas menjajah.
Pria gagah itu dengan leluasa melakukan itu semua tanpa memperdulikan dirinya. Tanpa bertanya dia suka atau tidak. Mansion ini memang milik Ken, tetapi bukankah seharusnya Ken berpikir lebih panjang.
Ada dia di sini, tepat di sebelah kamar tempatnya bercinta.
"Aku benar-benar muak! Aku bosan dengan semua ini!" maki Zoya sambil melemparkan benda yang asal dia ambil dari atas nakas.
Dadanya naik turun mengatur emosinya yang sedang memuncak hingga ke atas ubun-ubun, hingga akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari kamar. "Come on Zoya. Kamu harus berani!" gumamnya pada diri sendiri.
Lantas dia melangkah keluar dari kamarnya, dan beralih ke kamar sebelah. Dia menatap tajam pintu laknat itu, dan entah dorongan dari mana.
Zoya tiba-tiba mendobrak pintu itu dengan sekuat tenaga, pintu itu tak terkunci hingga dalam satu kali dobrakan, pintu itu berhasil terbuka.
Dan menampilkan dua orang dewasa yang bertelanjang bulat dengan tubuh bagian bawah tengah saling menyatu. Melihat pintu terbuka, mereka berhenti sejenak dan menatap ke arah Zoya secara bersamaan.
Bibir Zoya bergetar hebat melihat itu semua, dan tangannya semakin terkepal kuat. Dengan berani dia menatap tajam ke arah Ken, dan wanita jalaang yang tengah bermain di atas tubuh raga perkasa itu.
"Kalau kalian ingin berbuat mesumm, bermodal lah sedikit, pergi ke hotel sana! Jangan di dalam mansionku!" kata Zoya dengan penuh penekanan, dan sorot mata yang memerah, menahan marah.
Mendengar itu, bukannya marah Ken justru tersenyum tipis, senyum yang nyaris tak diketahui oleh Zoya.
Sementara wanita tidak tahu malu itu langsung menggeram. Di saat pelepasannya hampir saja datang, Zoya malah mengganggu kegiatannya.
Dia menatap Zoya dengan tatapan tak kalah menajam, dari atas sampai bawah dia pindahi, semuanya menunjukkan bahwa gadis di depannya hanya anak kecil yang tidak mengerti apa-apa.
"Ck, mengganggu saja! Ken cepat usir dia!" cetus wanita bernama Angel itu, dia menunjuk ke arah Zoya, tanpa peduli dengan tubuh telanjangnya.
Namun, bukannya mengiyakan. Ken justru menyuruh wanita itu bangkit dari atas tubuhnya. "Menyingkirlah!" ucap Ken.
Wanita itu segera turun dari tubuh Ken, berpikir bahwa pria itu sendiri yang akan mengusir Zoya dari kamar ini. Tetapi ternyata dia salah, Ken justru mengambil dompet dan mengambil semua uang yang ada di dalamnya.
Ken lempar uang tersebut di depan wanita itu. "Pulanglah! Nanti ku hubungi lagi."
Angel merasa terperangah. "Ken, kenapa malah aku yang disuruh pergi?"
"Aku bilang keluar!" teriak Ken, membuat keberanian Angel raib seketika, dia langsung menyambar uang yang diberikan Ken sambil mendengus kasar, dia memunguti pakaiannya, lalu melangkah keluar melewati Zoya.
Angel menatap sinis, untuk pertama kalinya dia diperlakukan seperti ini oleh Ken, hanya karena gadis belia ini.
Kini di kamar itu hanya tinggal Ken dan Zoya. Ken menyambar handuk kecil, dan melilitkan benda tersebut di pinggangnya.
Ken menatap Zoya, hingga pandangan mata mereka bertemu. Tubuh Zoya tiba-tiba berubah gemetar, saat melihat tubuh telanjang Ken. Namun, sungguh ini bukan pertama kalinya.
Dia sudah sering melihat pria gagah ini bertelanjang bulat dan bermain dengan ibunya. Entah itu di sofa ruang tengah, di dapur dan tempat-tempat lainnya.
Tapi sumpah demi apapun, baru kali ini Zoya melihat benda tegak itu secara langsung. Zoya menelan ludahnya kasar. Dia memutar badan dan hendak keluar.
Namun, niatnya terurung begitu Ken mencekal pergelangan tangannya dari belakang. "Mau ke mana?"
*
*
*
Ritualnya Ojo kendorrrrr 🔥🔥🔥🔥