NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ibu Tiri Kejam

Suami Pilihan Ibu Tiri Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: eilha rahmah

Novel ini berkisah tentang kehidupan seorang gadis jelita bernama Alea, yang kehilangan kebahagiaan semenjak kepergian ibundanya

Hingga ayahnya memutuskan untuk menikahi seorang janda dengan harapan mengembalikan semangat hidup putri tersayangnya

Namun alih-alih mendapat kebahagiaan dan kasih sayang seorang ibu, hidup Alea semakin rumit karena dia dipaksa oleh ibu tirinya menikahi seorang pria dingin di umurnya yang masih belia

Akankah Alea bisa menemukan kebahagiaannya bersama suami pilihan ibu tirinya yang kejam?

Yuk... Simak terus cerita hidup Alea...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eilha rahmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26

Alea duduk termenung di bangku taman belakang, suara burung-burung yang beterbangan bebas di dalam aviary ditambah gemericik sungai buatan yang ada didalamnya membuat Alea nyaman.

Tadi pagi saat Alea bangun dari tidurnya dia sudah tidak mendapati Mahesa di dalam kamar. Pun juga di tiap sudut-sudut rumah dia tetap tidak melihat batang hidung suaminya.

“Aden pagi-pagi sudah berangkat mbak, katanya ada pertemuan penting” Jelas Bik Mar saat Alea menanyakan kemana gerangan suaminya itu.

Dia mencoba untuk membuka novelnya, namun apa yang dia baca sama sekali tak masuk dalam otaknya, pikirannya masih melayang bersama lai-laki yang kini tengah berbaring di ranjang rumah sakit. ‘Dimas bagaimana ya’ Selalu itu yang berseliweran dalam benaknya.

Bayangan jidat yang masih diperban, matanya yang masih bengkak, jahitan dipelipisnya, belum lagi tulang yang retak. Menyelipkan rasa kekhawatiran tersendiri dihati wanita yang sudah bersuami itu.

Entah kenapa rasa bersalah pada mantan kekasihnya itu seakan tidak ada habisnya. Belum juga hilang rasa bersalahnya karena sudah meninggalkan dia saat masih pacaran, kini ditambah lagi rasa bersalah karena Dimas masuk rumah sakit gegara amukan suaminya yang sedikit bar-bar.

“Hari ini libur ngampus mbak?” Pak Mamat datang membawa gunting rumput hendak merapikan tanaman yang ada di taman belakang.

“Lagi gak ada kelas pak” Alea memperhatikan Pak Mamat yang mulai memangkas dahan yang bercabang, tiba-tiba saja dia kepikiran sesuatu

“Pak Mamat bawa motor ya?”

“Iya mbak, masa jalan kaki, kan jauh”

Senyum sumringah terpancar diraut wajah Alea “Saya pinjem boleh pak?”

“Buat apa mbak” Pak Mamat menoleh demi memastikan apa yang dia dengar tidaklah salah.

“Mau pinjam buat ke perpus Pak, boleh ya”

“Kan ada Pak Muji mbak”

“Gak boleh ya?”

“Boleh mbak, tapi kenapa gak sama pak Muji aja?”

“Pingin pake motor pak, boleh ndak sih pak?”

“Boleh, tapi nanti kalau Aden tanya gimana?”

“Gak lama pak, bentar aja kok, boleh yaa”

Alea memasang wajah memelas pada Pak Mamat

“Boleh yaa Pak...”

Pak Mamat menghentikan sejenak pekerjaannya “Boleh Mbak, kuncinya masih di sepedanya, tapi Mbak Lea hati-hati ya, kalau ada apa-apa nanti saya yang kena marah”

Sebenarnya Pak Mamat enggan membiarkan Alea membawa motornya sendiri,kalau Mahesa tahu Pak Mamat pasti kena semprot, namun melihat wajah melas Alea Pak Mamat juga tidak tega, makanya dia pinjami saja. Perkara dimarahin atau tidak urusan nanti.

“Makasih Pak”

Alea segera berlalu meninggalkan Pak Mamat

yang geleng-geleng melihat kelakuan nya.

...****************...

Dimas sedang menikmati sarapannya saat Alea sampai di depan ruangan VVIP itu.

“Hai” Alea menyapa canggung.

“Dengan siapa kesini?”

“Sendiri”

Dimas cukup terkejut saat Alea mengatakan jika dia kerumah sakit seorang diri padahal jarak antara rumah sakit dan rumahnya cukup jauh. Kemana kiranya ‘doberman’ galak yang selalu mengawal Alea. “Suamimu Kemana?”

“Pagi-pagi tadi sudah berangkat kerja” Alea mendekat

“Mau kusuapi?” Alea menawarkan bantuan saat Dimas terlihat sedikit kesulitan menyuap makanannya.

“Tidak usah, yang sakit kakiku bukan tanganku”

“Apa ini masih sakit?” Usapan tangan Alea dipelipisnya membuat Dimas tercengang beberapa saat. Hatinya seketika bergemuruh, untungnya dia masih bisa menguasai diri untuk tidak menarik tubuh Alea kedalam dekapannya.

“Jangan seperti ini, nanti ada yang salah paham” Dimas melirik Roni dan Feri yang terlihat sedang asik menonton tv, namun Dimas yakin jika mereka pasti memperhatikan.

Dia segera menampik tangan Alea lembut, ya dia memang masih sangat menyayangi Alea, tapi bukan seperti ini yang dia mau. Dia sama sekali tidak berminat menjadi selingkuhan bini orang.

“Maafkan aku” Mata Alea terlihat mulai berkaca-kaca. Dia tulus hanya ingin minta maaf, mewakili suaminya yang begitu keras kepala. Tidak ada maksud lain selain hal itu.

Dimas menghela nafas berat, kemudian mengalihkan pandangannya pada makanan yang dianggurkan sejak kedatangan Alea disana. Sialnya kini Dimas sudah tidak merasa lapar.

“Jika untuk babak belur yang aku dapat, mungkin memang pantas kudapatkan. Tapi jika untuk menghianatiku, aku masih belum bisa memaafkanmu”

Alea hanya tertunduk butiran-butiran kristal mulai terlihat menetes dari kedua matanya.

“Apa kau tahu Lea, sakit karena penghianatan cintamu lebih sakit berkali-kali lipat ketimbang aku harus dihajar sampai mati oleh suamimu”

Tidak ada kata-kata yang mampu di ucapkan oleh Alea ketika itu, yang ada hanya perasaan menyesal.

“Sedang apa kau disini Azalea?”

Deg!

Suara bariton dari arah pintu membuat jantung Alea seketika mencelos, bagaimana Mahesa tahu bahwa dia sedang ada disini.

“Doberman mu pintar sekali mengendus baumu” Dimas berbisik lirih. Dia tahu sebentar lagi mereka pasti akan kena amukan.

Suara derap langkah kaki terdengar semakin mendekat, Alea memejamkan matanya kemudian memberanikan diri untuk memutar badan. “Aku....” Belum sempat dia mengatakan sesuatu, Alea seketika mendelik melihat seorang wanita cantik yang sedang berdiri di belakang Mahesa.

“Siapa mbak itu?” Alea bertanya, pasalnya wanita cantik itu sama sekali belum pernah dilihat oleh Alea.

“Jawab pertanyaanku sedang apa kau disini?”

“Aku menjenguk Dimas” Jawab Alea jujur “Kami tidak ngapa-ngapain kok, tanya mereka berdua. Aku kesini Cuma mau jenguk saja” Alea menunjuk dua orang suruhan Mahesa.

Mereka mengangguk perlahan ketika Mahesa mengarahkan tatapan tajam pada keduanya.

“Yang dikatakan Non Lea benar Tuan” Jawab Feri.

“Memangnya kau berharap apa dengan keadaanku yang seperti ini?” Dimas mencebik ke arah Mahesa.”Tenang saja kalau sudah sehat akan ku bawa lari istrimu”

“Tutup mulutmu...” Alea seketika menghadang saat Mahesa hendak melayangkan tangannya pada Dimas.

“Sudah... Sudah... Maaf aku yang salah, aku akan pulang” Alea memeluk Mahesa sambil memohon, jangan sampai dia menghajar Dimas untuk kedua kalinya.

Dimas tertawa kecil seakan mengejek. “Ya, pulanglah dengan suamimu yang kaya raya itu”

Tanpa bicara apa-apa lagi Mahesa menyingkirkan tubuh Alea dengan cukup kasar dan berlalu dari ruangan di ikuti oleh wanita cantik yang sejak tadi berdiri dibelakang Mahesa.

Alea mengaduh, lengannya sakit setelah dicampakkan oleh Mahesa barusan.

“Kau tidak apa-apa?” Tanya Dimas khawatir.

Dia berusaha untuk menolong Alea, namun tulang rusuknya belum sepenuhnya sembuh, membuatnya meringis menahan sakit.

“Aku tidak apa-apa, jika kau khawatir padaku, kumohon setelah ini jaga ucapanmu di depan Mahesa”

Dimas terdiam, kemudian menghela nafas berat. “Baiklah” Dia tahu dia salah, Alea sudah bersuami tidak seharusnya dia memaksakan diri untuk merebutnya dari Mahesa.

“Maaf ya, apa Mahesa selalu menyakitimu Lea?”

Alea menangis, lalu menggeleng perlahan “Apa yang terjadi pada rumah tanggaku bukan ranahmu Dimas” Langkah kakinya mulai menjauh, meninggalkan Dimas dengan sedikit penyesalan sudah berbicara seenaknya tanpa memikirkan Alea.

Diparkiran, mobil Mahesa masih ada disana, sepertinya memang sengaja menunggu Alea. Saat sudah dekat, kaca mobil tiba-tiba turun, memperlihatkan Mahesa yang duduk di kursi kemudi bengan wanita cantik tadi.

“Silahkan duduk di kursi penumpang” Ucap wanita itu.

Alea mengernyitkan dahinya, siapa dia? Lancang sekali dia duduk disamping suamiku, sedangkan aku istrinya harus duduk di kursi tengah. Apa tidak salah? Pikir Alea.

Namun melihat wajah Mahesa yang masih marah, Alea akhirnya menurut saja. “Motor Pak Mamat bagaimana?”

“Tenang Bu, Pak Roni akan mengantarnya ke kediaman Pak Hesa” Jawab wanita cantik itu.

Alea sedikit kesal, kenapa wanita ini harus ikut mobilnya? Seharusnya Mahesa bisa membicarakan masalah ini berdua saja, kenapa harus ada wanita ini. Siapa dia sebenarnya

.

.

1
Aini~
lanjuut thoorrr, update banyakan dikit dong 🤭
eilha rahmah
bagus
Ikramina Taufik
Luar biasa
Aini~
Gak nyangka Dimas masih setia berharap sama Alea, gak kebayang gimana sakitnya di tinggal pacar kawin...
Aini~
wadaw... CLBK
Aini~
akhirnya ira pergi juga, jangan pernah ada tempat untuk orang ke 3 😅😅
Aini~
akhirnya up lagi setelah sekian purnama 🤭🤭
Gracia Grace
Luar biasa
Aini~
Mahesaa kereen bangettt... awalnya sempet kecewa, tapi syukurlah dia tetap setia pada Alea...
Jihan Hwang
hai aku mampir thor... mampir juga dinovelku yuk/Smile//Good/
eilha rahmah: siaap kak😘
total 1 replies
Aini~
bener bener nih si Hesa
Aini~
eh...eh... sapee nih??
Aini~
Ya ampun... parah nih si Hesa /Facepalm//Facepalm/
eilha rahmah
jangan syok ya kak
Aini~
buju busyeeetttt /Gosh//Gosh//Gosh/
Aini~
ya ampun... dibungkus om om berduit🤣🤣
tapi gapapalah, kan suami sendiri 🤭🤭
Musha
ceritanya jadi to the point, gak bertele2 seperti kemarin...
joss banget ceritanya /Drool//Drool/
Aini~
kalau kamu cinta kenapa Alea sampe kamu jambak2 segala? cintamu terlalu memaksa Hesa
Aini~
cemburu sma pak muji...Astagahhhhhh
eilha rahmah: /Facepalm/ dari dulu kemana aja si Lea ini
total 1 replies
Aini~
ah alesaannn... bilang aja kangen
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!