seorang pemuda berusia 18 tahun bernama Dylan Hopkins, adalah seorang dokter magang yang rajin, berwajah tampan dan berkharisma. ditengah kesibukannya, dia tiba-tiba mendapat telpon dari orang yang tak dikenal untuk menginformasikan bahwa
wanita yang dia pacari selama tiga tahun tiba-tiba melangsungkan pertunangan dengan pria lain.
wanita itu mengkhianatinya hanya karena dia miskin dan bukan dari keluarga kaya.
Yang lebih menyakitkan lagi, ditengah rasa sakit hati karena dikhianati sang kekasih,
Dia malah dipecat dari pekerjaannya.
namun suatu ketika, dia tiba-tiba mendapat kekuatan misterius dari cincin yang pernah dia berikan pada mantan pacarnya sebagai hadiah.
cincin tersebut merupakan cincin peninggalan yang ditinggal oleh orang tua kandungnya.
sejak saat itu kehidupan Dylan mengalami peningkatan baik ekonomi, ilmu medis, bela diri dan kekuatan super lainnya. bagaimana kisah selanjutnya nongkrong terus ya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudoelf Nggeok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Misteri Cincin Kayu
Delapan belas tahun yang lalu, ketika seorang wanita paru baya pergi ke konter untuk mengisi ulang pulasannya, penjaga konter itu bertanya,
Apakah kamu ingin mengadopsi seorang anak? mungkin hanya cincin dan nama di pakaian itulah barang-barang yang ditinggal orang tuanya.
...
Setahun yang lalu, Erika mengatakan bahwa dia menyukainya, makanya Dylan memberikan satu-satunya harta peninggalan orang tua kandungnya sebagai tanda keseriusannya pada Erika dengan memberikan cincin kayu itu padaNya.
Cincin ini adalah simbol identitas Dylan dan resiko yang harus ditanggung jika cincin kayu itu hilang adalah, identitas Dylan selamanya tidak akan terungkap. Untung saja Erika tidak membuangnya.
Saat itu dia ingin menikah dengan Erika jadi dia mempercayakan cincin kayu itu padanya, dia tidak pernah tahu akan ada hari dimana dia Dipermalukan didepan umum dan dicemooh.
Dia hanya menjerit dalam hati. Ya Tuhan, kenapa engkau tidak bersikap adil pada hambamu yang lemah ini.
Dylan tidak pernah membayangkan ternyata Erika seorang wanita materialistis yang menjijikan.
Untungnya dia bisa terlepas dari wanita ini. Dan yang paling penting adalah, dia tidak kehilangan cincin kayunya, Karena hanya cincin kayu ini satu-satunya barang peninggalan orang tua kandungnya.
Brak!
Tepat ketika Dylan hendak menyentuh cincin itu, dia merasakan ada sebuah kaki tiba-tiba menginjak tangannya. Wajah Dylan pucat Karen menahan rasa sakit.
Dia mendongak untuk melihat wajah orang yang menginjak tangannya, sesosok wajah yang ingin sekali disembelih menatapnya dengan tatap sinis.
"Barusan kamu berani bersikap sombong di depanku, kan? Aku akan memberitahumu seperti apa itu sikap sombong yang sebenarnya!"
Denny menginjak tangannya dengan lebih keras lagi, sehingga kulit tangannya terkelupas dan darah pun berceceran.
Sementara itu delapan orang pengawal yang berbadan tinggi dan berotot berdiri ditengah kerumunan. Mereka mengelilingi Dylan dan mulai memukul dan menendangNya.
Awalnya Dylan melawan, namun dia menyerah dalam waktu dua menit. Untungnya Denny tidak menginjak tangannya lebih lama.
Dylan meraih cincinnya dan meringkuk untuk melindungi kepalanya dari amukan beberapa pria berotot itu.
Benar-benar pria bodoh, beraninya dia membuat masalah disini.
Bersikap begitu sombong depan tuan Denny? Sama saja mengali kuburannya sendiri. rasakan itu!
"Beri terus dia pelajaran!"
Ini benar-benar menarik, Dibawah panggung, semua tamu berteriak keras agar Dylan dilumpuhkan, mereka hanya menonton sambil mencibir, seolah-olah dia adalah orang idiot sejak lahir.
Hanya saja ...
Tidak ada yang menyadari bahwa, Darah Dylan telah terserap masuk kedalam Cincin kayu itu bahkan Dylan sendiri tidak menyadarinya.
Setelah dialiri oleh darahNya, cincin itu memancarkan cahaya samar. Detik berikutnya cincin itu tiba-tiba masuk kedalam jariNya kemudian menghilang. Hanya meninggalkan bekas merah yang samar.
Rasa sakit diseluruh tubuhnya tiba-tiba menghilang, digantikan dengan rasa nyaman, lalu kemudian rasa nyaman itu menjadi sesuatu yang memasuki pikirannya, dunianya pun seolah-olah telah berubah menjadi gelap
Kegelapan mengelilinginya. dalam kegelapan itu Dylan melihat seberkas cahaya samar, dengan rasa penasaran dia kemudian mendekati cahaya itu.
Ternyata cahaya itu adalah sebuah kitab kuno yang berisi tentang metode kultivasi primordial, dan kata-kata yang muncul dalam balutan cahaya keemasan adalah, 'Kitab kultivasi primordial!"
"Sret!
Tiba-tiba kitab itu terbuka, setiap halaman mengandung cahaya dan memasuki pikiran Dylan, satu persatu halaman terbuka dan cahaya samar terus mengalir kedalam pikirannya.
Setelah halaman-halaman itu terbuka cahaya samar masuk kedalam ingatan Dylan. Dylan dibanjiri berbagai macam informasi tentang ilmu medis, beladiri, formasi, sihir dan masih banyak lagi.
Seketika kepala Dylan terasa pusing, sesaat kemudian, tiba-tiba matanya teras perih saat berikutnya dia melihat ada gambaran seorang pria tua sedang melakukan beberapa gerakan.
Dylan mengamati dengan serius setiap gerakan itu, Dylan pun kaget ternyata itu gerakan jurus beladiri.
Saat Dylan larut dalam pikirannya, Sebuah suara cemoohan tiba-tiba terdengar!
"Pecundang apa kamu menyukainya? apa kamu masih belum yakin? Jika belum, aku akan menghajar mu lagi! Jika ya, berlutut dan bersujud dihadapanku, kemudian merangkak dibawah kakiku maka aku akan memberikanmu belas kasih."
Suara cemoohan itulah yang menarik Dylan kembali kedunia nyata.
Saat dia tersadar, dia bisa merasakan kekuatan yang dahsyat meletus dari dalam tubuhnya.
Dylan bangkit berdiri, sambil melihat sekitar, lalu tatapannya tertuju pada Denny dan pengawalnya.
"Serang!"
Perintah Denny.
Delapan pengawal tadi langsung bergerak bersamaan dan menghujani Dylan dengan berbagai pukulan dan tendangan.
Namun anehnya Dylan tidak merasakan sakit sedikitpun, pukulan dan tendangan mereka seperti sedang menggelitiknya.
"Apa kamu masih tidak ingin berlutut dan bersujud di kakiku?"
Denny masih berdiri disana sambil menatap Dylan dengan tatapan sinis lalu berkata, "Kalau aku jadi kamu, aku akan berteriak memohon belas kasih sambil menangis. Kamu harus memohon ampun padaku!"
"Tunjukan pada kami perasaanmu yang sebenarnya lalu beritahu kami seberapa rendahnya dirimu, itu?"
"Bajingan!"
Dylan menatap Denny beberapa saat, api amarah menjalar keseluruh tubuhnya, kilatan dingin terlihat dimatanya.
"Persetan denganmu!"
"Kamu ingin lihat warna asliku, kan? Apa kamu benar-benar bisa membendungnya nanti?"
Saat mengatakan itu Dylan berdiri tegap dan mulai mengambil beberapa gerakan yang diajarkan pria tua itu barusan untuk melawan sekelompok pengawal Denny.
Para pengawal itu tidak menyangka, kalau Dylan akan tiba-tiba berdiri dan siap untuk melakukan perlawanan.
Tanpa membuang waktu, Dylan melakukan gerakan sederhana namun mengandung kekuatan dahsyat yang mengakibatkan para pengawal itu terpental dan ambruk kelantai, ada yang patah kaki, tangan dan darah segar mengalir dari mulut dan hidung mereka.
Selanjutnya Dylan berjalan menghampiri Denny dengan kecepatan tak kasat mata dan langsung meninju wajahnya.
Buk!
Suara dentuman keras terdengar oleh semua orang, Denny langsung terbang bak layang-layang putus dan menghantam dinding hotel. Dia berusaha bangun dan berdiri terhuyung-huyung.
Tidak sampai disitu, Dylan kembali melayangkan tinjunya tepat diperutnya hingga Denny terpental jatuh kebawa panggung yang masih dipenuhi banyak orang.
Seketika suasana menjadi hening, semua orang yang mencemooh sebelumnya gemetar ketakutan, bahkan ada yang kencing di celana.
Apa yang terjadi, kenapa dia tiba-tiba menjadi sekuat itu? delapan orang pengawal tidak berkutik dihadapannya, semua terkapar dilantai.
"Tuan Denny ..."
"Denny, kamu baik-baik saja?"
Orang tua Erika dan kerabat Denny memapahnya, namun Denny benar-benar mengalami luka dalam yang parah, dari luar terlihat luka biasa saja, namun organ dalamnya mengalami pergeseran.
"Beraninya kamu memukul tuan Denny?"
"Kamu sedang cari mati!"
Beberapa pengawal yang ditugaskan menjaga keamanan diluar ruangan bergegas masuk setelah melihat Denny terkapar. mereka langsung mengepung Dylan. Para pengawal itu melihat kondisi Denny yang sangat memprihatinkan.
Mereka segera mengepung Dylan tanpa ragu, karena mereka bertanggung jawab atas keselamatan Denny jadi mereka ingin bertarung mati-matian.
Mereka telah dilatih dengan standar militer dan disewakan khusus seorang master hebat untuk melatih. Jadi mereka cukup pandai dalam bertarung dengan tangan kosong.
Dan Denny juga membayar mereka dengan sangat mahal, karena itulah mereka sangat patuh dan sangat menghargai Denny.
Mereka lupa, Dylan Yang sekarang bukan lagi Dylan sejam yang lalu.
Mereka mulai menyerang Dylan dengan ganas dan mengeluarkan seluruh kemampuan yang mereka miliki.
Mereka berpikir sebelumnya Dylan hanya mengeluarkan kekuatan ditengah keputusasaannya. Namun sayangnya, mereka salah besar.
Dylan telah mendapat warisan ilmu beladiri yang luar biasa. Dia tidak mau berbasa-basi dan Langsung menyerang secepat kilat.
Yang membuat Dylan merasa heran adalah kenapa tiba-tiba gerakan para pengawal-pengawal itu bergerak dengan lambat, setiap tendangan dan pukulan jauh lebih lambat dari sebelumnya.
Untuk beberapa saat Dylan bisa melihat tubuh transparan mereka. kulit, aliran darah dan semua organ dalam bisa terlihat dengan jelas.
Apa yang terjadi?
Kenapa ada bayang-bayang gambaran itu muncul begitu saja dibenaknya? Sejenak dia tercengang, selanjutnya dia merasakan para pengawal itu memukulnya hingga dia pun mundur dua langkah.
Namun Dylan tidak merasakan sakit sedikitpun, Betapa anehnya itu.
Apa sekarang aku punya kemampuan penglihatan tembus pandang?
Dylan mengira itu hanya ilusi semata, dia mengedipkan matanya berkali-kali akhirnya kembali normal. Namun tak lama kemudian, saat Dylan menatap mereka lagi, adegan yang sama muncul lagi!
Dia hanya berdiri diam disana, dengan suasana hati yang bingung sekaligus senang, mataku bisa melihat segalanya.
Dia mencoba untuk mengkonfirmasi kemampuan barunya itu, dia mendapati, bahwa jika dia mau, dia hanya perlu memfokuskan pandangannya pada arah tertentu.
Maka semua bisa terlihat jelas bahkan semut yang berada dibalik tembok itu dapat terlihat dengan jelas.
Dylan sangat antusias! sebagai dokter, kemampuan seperti ini sangat dibutuhkan.
Sebagai Dokter pengobatan tradisional, dia tahu arti dari penglihatan tembus pandang ini.
Bagi dokter biasa, mereka tidak akan mempu melakukan operasi pada penyakit tertentu karena jangkauan alat medis sangat terbatas.
Berbeda dengan Dylan, dia bahkan bisa melihat molekul darah dengan jelas. dia sangat bersemangat tapi juga bingung.
**********