Airin terus mencari keberadaan ibunya, yang sudah meninggalkan nya seorang diri di rumah selama sepuluh tahun, akan kah perjalanan Airin mencari keberadaan ibu nya berhasil atau justru gagal membuat Airin harus ikhlas hidup sebatang kara tanpa ada sosok orang tua didalam hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6
Kegiatan yang selalu membuat bahagia dan merasa tidak sendirian membuat Airin lupa waktu, bermain bersama anak-anak jalanan sampai malam membuat karyawan Airin yang selalu ikut kegiatan sosial Airin tidak pernah protes karena tahu kegiatan sosial yang dilakukan Airin supaya mengisi waktunya supaya tidak merasa bosan dan usaha Airin untuk mencari keberadaan ibu nya dengan minta bantuan anak jalanan.
"Kita bangun tempat ini bagaimana Bu, supaya lebih rapih dan kapan-kapan kita bisa nginep disini setiap hari libur kerja." ajakan Muthe tiba-tiba mendapatkan ide merenovasi rumah gubuk yang dihuni anak jalanan.
"Ide yang bagus, boleh deh kita bahas nanti buat pembangunan rumah ini jadi rumah layak huni bagaimana menurut kalian?" tanya Airin melihat Koko dan temen-temennya lagi sibuk main mobil-mobilan baru.
"Setuju sekali Ka, biar kita tidak kehujanan setiap hujan terus ada kamar mandi juga iya Kak supaya kita tidak usah jauh-jauh ke kamar mandi lagi Kak." ucap Kokok senang karena akhirnya ada yang mau renovasi tempat tinggalnya.
"Terus ada dapurnya juga Kak, seperti orang-orang Kak boleh kan?" tanya Yuyun ingin sekali punya rumah ada dapur dan kamar mandi.
"Tentu boleh Dek, nanti kita buat desain rumah barunya terus urus semua bahan dan selama pembangunan kalian tinggal di panti asuhan iya supaya ada tempat tinggal sementara mau kan?" tanya Airin senang melihat reaksi anak-anak asuhnya yang bahagia karena rumahnya mau direnovasi.
"Mau-mau." lanjut Koko dan Yuyun bersamaan.
Kokok bersyukur sekali ketemu sama malaikat baik dan cantik seperti Airin dan temen-temennya, yang selalu memberikan makanan, mainan, buku, dan juga memberikan uang jajan setiap hari.
**
Dea tidak terima Lisa seenaknya tarik rambut dirinya didepan kamarnya, membuat Dea membalas Lisa tarik rambutnya juga dengan kencang supaya Lisa merasakan sakitnya ditarik rambutnya.
"Heh orang gila! Kenapa sih Lo tiba-tiba tarik rambut gue didepan kamar gue, kurang kerjaan sekali Lo!" bentak Dea tidak terima, tiba-tiba saudara tirinya seenaknya tarik rambutnya.
"Lo orang gila, bantuin kita beberes rumah ini, masa diam saja sih Lo seperti majikan sekali tingkah Lo!"bentak Lisa kesal melihat saudara tirinya, dari kecil sampai dewasa tidak pernah mau bantuin merapihkan rumah, padahal tahu tidak ada ART dirumah.
"Heh! Ini rumah gue jadi suka-suka gue lah kalo gue tidak mau beberes iya tidak akan beberes lah, Lo dan Ibu Lo numpang disini jadi kewajiban merapihkan rumah ini dan kalo bukan karena kebaikan gue dan adik gue bokap gue tidak akan ijinkan ibu kalian numpang tinggal disini mengerti!" bentak Dea santai, sampai sekarang Dea tidak pernah anggap Suratmi sebagai ibu sambungnya karena Dea tidak ingin memiliki ibu ganti setelah ibu nya meninggal dunia.
Lisa tarik lagi rambutnya Dea tidak terima ucapan Dea, Lisa sejujurnya kecewa sama Ibunya kenapa mau nikah sama duda yang sudah punya anak membuat dirinya harus merasakan hinaan yang diucapkan Dea setiap ketemu.
**
Setibanya di rumah Airin mencari buku gambar untuk membuat desain rumah, niat Airin merenovasi rumah anak-anak jalanan membuat dirinya senang membuat desain rumah sesuai keinginannya.
"Akhirnya jadi juga desainnya, pasti mereka senang punya rumah sebagus ini soal biaya pembangunan tidak masalah mahal yang penting mereka tidak tinggal dirumah gubuk lagi." ucap Airin senang melihat hasil karyanya yang sudah selesai dibuatnya.
Airin foto hasil desainnya dan dikirim ke karyawannya untuk urus semua bahan untuk bangun rumah minimalis untuk anak-anak jalanan.
double y thor