"sugeng rawuh dhateng desa kembangan, sinten mlebet mboten saget medhal".
kalimat pertama yang ryuka dengar ketika memasuki desa kembangan yang penuh misteri.
Dapatkah ia memecahkan misteri asal usul desa kembangan yang penuh kutukan dan menggagalkan ritual kehidupan abadi nyai gandari?
Yuk baca bab-bab selanjutnya yang penuh teka-teki dan misteri ini dicerita kisah nyai gandari✨
_happy reading_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RoroAyu_Kimberly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DERITA NINING
malam yang dingin. suara gagal terdengar memekik telinga. Ryuka memperhatikan orang-orang di sekitarnya yang sudah terlelap tidur.
' bagaimana bisa mereka tidur senyaman itu di tempat terkutuk ini'batin Ryuka.
ia melihat jam dinding besar yang menempel di dinding kamarnya
jarum jam menunjukkan pukul sepuluh malam.
Ryuka turun dari ranjang secara perlahan, membuka pintu kamar dengan sangat hati-hati. ia keluar kamar dan menyusuri lorong gelap yang sepi. hanya ada beberapa lilin yang menyala di dinding-dinding.
"Aku harus mencari keberadaan mas Egi, semoga dia masih bisa di sadarkan"
berjalan mengendap-endap.
Beberapa ruangan sudah ia lewati. tampak sepi .
Tuk tuk tuk...
suara langkah terdengar makin mendekat. ketukan sepatu pada lantai kayu yang terdengar keras.
Ryuka panik. ia mencari tempat untuk bersembunyi , tanpa pikir panjang. di buka lah satu pintu ruangan dan ia masuk ke dalam.
perlahan kembali menutup pintu. ia masih berdiri di belakang pintu itu sambil mendengarkan suara langkah igu yang perlahan menjauh.
Nampaknya orang itu sudah berjalam melewati tempat persembunyian Ryuka.
krieett...
Terdengar suara deritan dari arah belakanb Ryuka berdiri.
Ruangan remang-remang yang hanya di terangi setitik cahaya lampu minyak kecil dj dekat pintu, membuat Ryuka tdak dapat melihat jelas keadaan di dalam ruangan itu.
Ryuka menoleh dengan hati-hati. trnyata ada seseorang yang duduk di atas ranjang. orang itu berdiri
Dari perawakan yang tinggi kekar, Ryuka tahu bahwa ia seorang laki-laki
laki-laki itu mendekat. Ryuka masih mematung bersender pintu.
Setibanya di hadapan Ryuka. laki-laki itu sedikit membungkuk untuk mengajarkan wajahnya pada wajah Ryuka.
" apa yang kau lakukan? "tanya nya sambil mencubit pipi kiri Ryuka.
Ryuka langsung menyingkirkan tangannya.
" aditama? "
" kau pikir siapa? apa kamu salah kamar? siapa yang kau cari? "aditama tersenyum meledek.
" iya aku salah kamar dan akan segera pergi! " jawab Ryuka dengan ketus
aditama mencekal lengannya ketika Ryuka hendak membuka pintu.
" ini tempat berbahaya! duduk dulu dan dengarkan aku! "
Ryuka terpaksa mengikuti perintah aditama.
"apa yang membuatmu nekat untuk datang ke sini sendirian? ini sangat berbahaya! kamu pikir hanya bermodal baru permata lalu kau akan selamat dari segala ancaman?! "
" bukan begitu! aku harus selamat kan mas Egi! aku tidak rela jika dia di jadikan suami oleh siluman! "
" sebaiknya kamu pulang dan serahkan urusan Egi padaku"
Ryuka memandang tajam ke arah aditama.
" apa aku bisa mempercayai mu? " Ryuka merasa ragu.
" percayalah! "
Ryuka terdiam sejenak.
" tidak bisa! aku tidak percaya kalau kamu berani menyelamatkan mas Egi! kamu pasti takut smaa Nyai Gandari. "
" jangan menghinaku seakan aku tunduk pada perintah wanit itu! "
"lalu apa? memang kenyataanya begitu kN? "
" baru kali ini ada seorang gadis yang berani menentang ku. bahkan memukulku! "
Bughhh?!!!
Ryuka mengantuk punggung aditama.
"seperti itu? "
" kurang kencang. ha ha ha ha ha ha ... apa kamu melupakan sesuatu? "
"apa? "
" di mana kekasihmu? kau tidak kehilangan dia? " ledek aditama.
" maksudmu akng jimin? "
" siapa lagi laki-laki yang datang bersamamu kalau bukan dia! "in
" berhenti menyebutnya kekasihku! memangnya di mana dia sekarang? bukankah aku menitipkan padamu? "
"ah tenang saja. dia baik-baik saja kok, dia sedang berjaga di belakang".
tok…tok…tok…
Pintu di ketuk.
"sembunyi"
Ryuka masuk ke kolong tempat tidur. ia melihat seorang pria masuk ruangan kamar.
"ada apa?" tanya aditama.
"Nyai Gandari menunggu mu di kamarnya!"
"ya, aku akan ke sana sekarang!".
pria itu pergi Ryuka pun keluar dari tempat persembunyian.
"kembalilah ke kamarmu, sebelum ada yang melihatmu!"
tanpa banyak bicara lagi, Ryuka keluar dari kamar aditama. namun bukannya kembali ke kamarnya. Ryuka mal diam diam mengikuti aditama menuju kamar Nyai Gandari.
begitu aditama masuk ke kamar Ryuka mendekati pintu kamar untuk mencari celaj yang mungkin bisa membantunya melihat keadaan di dalam.
Wushhh!!!!!
Ryuka merasakan hembusan angin kasar dan sekelebat bayangan di belakangnya.
Ryuka menoleh. tiada siapapun du sana. namun, ia merasa ada sesuatu yang mengawasinya.
'sebaiknya aku kembali ke kamarku saja dulu' pikirnya.
baru berjalan beberapa langkah. seseorang muncul dari balik dinding dan mencegahnya.
Deg! jantung Ryuka seakan hampir copot. Roro Arimbi bediri tepat di hadapannya.
jembusan napasnya terasa panas dengan jarak tiga centi meter tepat di depan wajahnya.
Ryuka tak dapat berkata apapun. ingin menghindar juga rasanya berat untuk mengangkat kaki.
tanpa bicara, Roro Arimbi mencekal pergelangan tangan Ryuka dengan sangat erat.
Roro Arimbi membuka mulutnya. menampakkan gigi-gigi runcing di tengah taring panjangnya. air liur menetes dari mulutnya.
tangan Ryuka dalam genggamannya, ia dekatkan pada mulutnya yang terus mengeluarkan air liur. hampir saja ia menggigit urat nadi Ryuka
"kanjeng putri!"
suara mbak jum terdengar cukup keras sambil berlari menghampiri mereka.
"kanjeng putri, kembalilah ke kamar! nyai akan marah jika tahu kalau kanjeng putri berada di luar kamar!".
Roro Arimbi melepaskan Ryuka.
"aku pingin ngombe getihe cah ayu iju".
(aku ingin minum darahnya gadis cantik itu)
"saya akan siapkan darah segar untuk kanjeng putri"
"aku ingin darahnya! bukan yang lain dia gadis perawan yang mempunyai darah manis" jawab Roro Arimbi.
"tapi kanjeng putri.... "
kalimag mbak jum terhenti ketika melihat aditama keluar dari kamar Nyai Gandari.
"ada apa?" tanya aditama.
Roro Arimbi langsung menunduk.
"Roro Arimbi! kembali ke kamarmu!" perintah aditama.
Roro Arimbi langsung pergi.
"kalian mau kemana malam-malam di luar kamar?"
"aku mendengar kegaduhan, lalu melihat ke luar, " jawab mbak jum.
"a-aku mencari toilet tapi nyasar, " ucap Ryuka.
"ya sudah! mbak jum kembali ke kamar. biar aku antar dia ke toilet"
Mbak jum berlalu pergi sambil sesekali menoleh pada Ryuka.
"apa perlu aku mengantarkan ke toilet?.".
"harusnya kamu tahu aku berbohong"
"aku tahu, kau memang suka berbohong dan tidak mau mendengarkan nasihat!"
"kenapa Roro Arimbi langsung menuruti perintahmu?"
"karena dia takut padaku. "
"takut karna apa?"
Aditama tidak menjawab malah tersenyum.
"sekarang kamu mau kembali ke kamarmu atau ke kamarku?"
Ryuka membuang muka.
"dasar gila!"
"ha …ha…ha…ha…! cepat kembali ke kamarmu dan tidur, atau aku akan membawamu ke kemarku, he he he eh...."
"kurang ajar kau ya aditama!"
"perlu kau ketahui. semua wanita di rumah tidak ada yang masih perawan. sngat berbahaya bagi para gadis perawan memasuki tempat ini, karena bisa menjadi incaran Roro Arimbi dan Pangeran Prakas Bhayangkara.
Ryuka menelan ludah.
"satu lagi, rambutmu jangan di biarkan terurai seprti ini, nanti di kira hantu, Hi Hi Hi Hi. aku saja hampir pingsan melihatmu muncul tiba-tiba dk kamarku tadi"
Aditama menggelung rambut Ryuka yang terurai panjang.
_______________________________
Di rumah pak haryono…
mentari pagi sudah nampak di langit timur. suara ayam berkokok saling bersahutan
Nining duduk melamun di pinggiran ranjang. sudah dua hari dia enggan keluar kamar, sejak
kedatangan keluarga lurah purnomo meminangnya.
tok... tok... tok...
"mbak nining, sarapan sudah siap. di tunggu bapak sama ibu di ruang makan", ucap simbok.
"aku tidak mau makan, mbok! "
simbok masuk ke kamar nining dan mendekatinya.
" mbak nining, dari kemarin tidak mau makan, nanti sakit. ayo makan walau hanya sdikit, mbak, "bujuk simbok.
"biarkan saja nining sakit, mbok. toh tidak ada yang yang kasihan dan peduli sama nining! "
" jangan begitu, semua sayang sama mbaak nining! "
"tidak, mbok! mereka membiarkanku menderita! " air mata menetes jatuh ke pangkuan.
" ning! "
nining menoleh ke arah ibunya yang berada di depan pintu kamar.
"ada mas danang di luar", kata suwiyah.
"biarkan aja, bu! " jawab nining.
"temui dia, ning!"
"tidak mau! "
"ibu bilang temui! " paksa suwiyah.
"ninig tidak mau bertemu dengannya! suruh pulang saja! "
plakkk!!!
suwiyah menampar pipi Nining.
Nining memegangi pipinya yang terasa sakit. air matanya semakin deras mengalir.
" tidak tahu di untung! suatu kehormatan bagi keluarga kita, mendapat lamaran dari anak pak lurah ning! "
"Nining tidak mencintai mas danang bu! "
" buka katamu ning! kurang apa dia, sudah tampan, kaga, berperilaku sopan dan segalanya"
karena ibunya terus memaksa, akhirnya Nining menemui danang.
"aku aku ajak kamu jalan-jalan ke taman dekat sungai. "
"aku sedang malas keliar rumah, mas. mungkin lain kali saja. "
"pergilah, ning! sudah dua hari kamu tidak keluar rumah! " Lagi-lagi nining menerima perintahb, kali ini dari bapaknya.
Tidak amu ribut dengan bapaknya. Nining pun pergi bersama dengan danang.
di pejalanan, mereka banyak bertemu dengan banyak orang yang hendak pergi berk aktivitas. ada yang mau ke sawah, kebun dan para wanita yang mau ke sungai.
mereka banyak membicarakan tengang hilanga Egi, Ryuka, dan juga jimin. nining yang baru mendengar kabar tersebut menjadi penasaran.
" mas, emangnya benar ya mereka menghilang? "
"iya, kemarin Mbah Sutijah melaporkan sama bapak kalau kedua cucunya hilang. malamnya mbok darsih juga melapor kehilangan anaknya. "
'mas Egi, apa kamu pergi karna aku? '
"kenapa melamun? jangan kau pikirkan laki-laki itu lagi! bukan depan kita akan menikah! aku tidak akan membiarkanmu mempermalukan keluargaku dengan sikap dinginmu itu! . dan jangan kau sesekali berpikir untuk kabur! kau akan tahu akibatnya jika berani berbuat nekat. nasib keluarga mu ada di tanganku! "
Nining tersentak. hatinya begitu hancur.
terpaksa deh...nikah sm org jahat