*Ini adalah lanjutan dari Kultivasi Raja Bayangan, jadi baca dulu jilid pertama sebelum ke novel ini...
Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.
Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.
Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.
Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.
Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya seperti di kehi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 15 — Pembukaan Meridian
Liu Yuwen sebenarnya tidak memiliki urusan untuk melatih Ji Yuanyin seperti ini tetapi ada satu hal yang membuat ia tidak bisa mengabaikan gadis tersebut yaitu tentang nasibnya di masa depan.
Jika Ji Yuanyin ia abaikan sekarang maka hanya soal waktu gadis itu terbunuh di dunia persilatan mengingat kondisi tubuhnya, alasan demikianlah yang membuat Liu Yuwen harus menangani Tubuh Surgawi itu karena yang tak lain ingin menyelamatkan wanita tersebut.
Dihari ketiga, Liu Yuwen berniat mengakhiri latihan ini mengingat sudah hampir seminggu dirinya berada di Sekte Bunga Anggrek.
Liu Yuwen merasa telah menghabiskan banyak waktu disini, ia juga ingin mendengar keputusan Ji Xiansun mengenai artefak itu, apakah akan diberikan pada orang lain atau tetap ingin dimiliki olehnya.
Liu Yuwen hendak menyampaikan pengakhiran latihannya pada Ji Yuanyin namun urung ketika menemukan gadis bergaun hitam itu sedang berkultivasi. Liu Yuwen tidak mau mengganggu konsentrasi gadis itu sehingga memilih menunggu tak jauh darinya.
"Mungkinkah dia akan menerobos?" Liu Yuwen mengelus dagunya sambil memperhatikan Ji Yuanyin dari waktu ke waktu.
Tidak lama kemudian, percikan petir emas terbentuk di sekitar tubuh Ji Yuanyin, menunjukkan bahwa gadis itu telah berhasil melakukan penerobosan.
Ji Yuanyin membuka mata hitamnya sebelum menghembuskan nafas panjang, beberapa detik kemudian ia terkejut melihat kedatangan Liu Yuwen.
Tanpa pikir panjang, Ji Yuanyin buru-buru memberikan hormatnya pada Liu Yuwen.
"Senior, maafkan aku yang tidak sopan belum menyambutmu..." Ji Yuanyin menyatukan tangannya.
"Tidak apa, aku juga baru tiba disini." Liu Yuwen melambaikan tangannya." Sepertinya kau baru mendapatkan pencerahan ya?"
Ji Yuanyin mengangguk, dengan kejadian menerobos sebelumnya, kekuatan ia sekarang sudah mencapai ranah Alam Raga.
"Hm, aku baru menyadarinya sekarang..." Liu Yuwen mengelus dagunya diikuti matanya yang menyipit, memperhatikan tubuh Ji Yuanyin lebih teliti. "Ada belasan meridian yang masih tertutup di beberapa titik tubuhmu, apakah ibumu mengetahuinya?"
"Meridian?" Ji Yuanyin menatap Liu Yuwen kebingungan.
"Ehm, kau belum mengetahui tentang meridian?"
Ji Yuanyin menggeleng.
Liu Yuwen batuk pelan, ia kemudian menjelaskan singkat tentang meridian tersebut pada gadis itu. Secara lebih sederhana, meridian bagaikan aliran darah bagi manusia, bedanya meridian berfungsi untuk mengalirkan qi ke seluruh tubuh.
"Intinya dengan adanya meridian yang masih tertutup, seorang kultivator tidak bisa menggunakan kekuatan penuhnya ketika mereka mau mengeluarkan jurus..." Jelas Liu Yuwen.
Liu Yuwen awalnya juga keheranan dengan kekuatan Tubuh Surgawi milik Ji Yuanyin yang tidak sekuat Tubuh Surgawi di dunianya, awalnya ia berpikir bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi dunia ini yang berbeda namun kini Liu Yuwen menemukan akar masalahnya.
"Jadi apa yang harus aku lakukan Senior mengenai keadaan ini?"
"Aku bisa membuka meridian di tubuhmu hanya saja caranya mungkin agak kurang sopan dan kuyakin kau tidak akan menyukainya.." Liu Yuwen lalu menjelaskan cara yang dimaksud, membuat Ji Yuanyin terkejut ketika mendengarnya. Liu Yuwen tersenyum tipis dengan reaksi tersebut tetapi ia tak bisa menyalahkannya. "Aku tidak memaksamu andai kau tidak mau, aku hanya berniat membantumu."
Ji Yuanyin membuka tutup mulutnya tetapi tidak ada kata-kata yang keluar, ia ragu dengan keputusan yang akan diambil tetapi disisi yang berbeda dirinya penasaran dengan kekuatan ia yang sebenarnya.
Ji Yuanyin berpikir sejenak, ia juga tidak ingin merepotkan ibunya yang selalu mengkhawatirkan dirinya setiap waktu, Ji Yuanyin ingin secepatnya menjadi kultivator kuat dan tidak bergantung pada perlindungan ibu ataupun sektenya.
Ji Yuanyin lalu duduk bersila memunggungi Liu Yuwen sebelum membuka beberapa helai gaunnya hingga menunjukkan bagian punggungnya.
"Senior, aku bersedia dengan bantuan yang anda tawarkan..." Wajah Ji Yuanyin memerah, ini pertama kalinya ia menunjukkan bagian tubuhnya pada laki-laki.
Liu Yuwen menelan ludah ketika melihat punggung seputih susu gadis itu, ia mulai mengeluarkan beberapa jarum dari cincin ruang sebelum menusukkannya pada beberapa titik punggung gadis tersebut untuk membuka meridian di tubuhnya.
Ji Yuanyin menggigit bibir saat merasakan rasa sakit ketika jarum itu menembus kulitnya namun disisi yang berbeda, dirinya juga merasakan ada energi hebat yang kini mulai mengalir di tubuhnya.
"Bertahanlah sebentar..." Kata Liu Yuwen setelah menancapkan belasan jarum ke punggung gadis tersebut.
Ji Yuanyin dengan susah payah menganggukkan kepalanya sambil berusaha menahan rasa sakit.
Perlahan-lahan ada butiran cahaya keemasan yang mulai tercipta disekitar tubuh Ji Yuanyin dan jumlahnya semakin banyak seiring berjalannya waktu.
"Tidak heran kekuatan yang dimiliki Tubuh Surgawi bisa menduduki puncak dunia persilatan, kekuatan mereka ternyata beberapa kali lipat lebih tinggi dibandingkan kultivator biasa..." Liu Yuwen menggelengkan kepala sambil berdecak kagum menyaksikan qi murni berkumpul di sekeliling Ji Yuanyin.
Jumlah bola-bola cahaya keemasan itu terus meningkat hingga menyinari sekitarnya, Liu Yuwen yang awalnya biasa saja memilih memalingkan wajah saat cahaya itu semakin menyilaukan matanya.
Sebuah ledakan besar tiba-tiba terjadi, ia berdentum dengan keras diikuti gelombang kejut yang dahsyat.
Liu Yuwen melotot, kakinya terdorong sampai beberapa langkah akibat gelombang kejut tersebut, andai ia tidak mengalirkan qi ke kakinya mungkin dirinya sudah terlempar cukup jauh.
"Apa-apaan..."
Liu Yuwen tidak bisa lagi melihat Ji Yuanyin karena silau namun ia menyaksikan ada sebuah pilar cahaya yang menembus ke atas langit.
Langit yang semula cerah juga kini ditutupi awan hitam yang pekat, suasana disekitarnya juga mendadak menjadi gelap seolah cahaya terhisap oleh pilar cahaya itu.
Mulut Liu Yuwen terbuka lebar menyaksikan hal tersebut, tidak menyangka akan jadi seperti ini.
Fenomena itu tidak berlangsung lama, dimulai pilar cahaya yang mulai redup diikuti pencahayaan disekelilingnya yang kembali normal dan awan-awan hitam itu menghilang.
Saat Liu Yuwen bisa melihat Ji Yuanyin lagi, ia menemukan gadis itu kini sudah tidak memakai sehelai benangpun pakaiannya.
"Senior?!" Ji Yuanyin menatap Liu Yuwen tajam, pipinya memerah, tangannya terlipat di bagian dada.
Liu Yuwen batuk pelan lalu mengalihkan pandanganya sekaligus memberikan waktu bagi gadis itu untuk memakaikan pakaiannya kembali.
Beberapa menit kemudian Ji Yuanyin sudah memakai gaun hitamnya yang lain kemudian menghampiri Liu Yuwen dengan wajahnya yang masih merona.
Liu Yuwen tersenyum canggung, sebenarnya ia tidak menduga pembukaan meridian pada Ji Yuanyin akan berakhir seperti ini hingga pakaiannya hancur, Liu Yuwen berpikir dirinya sudah mengetahui banyak hal tentang Tubuh Surgawi namun ternyata ia masih meremehkannya.
"Terimakasih Senior, aku bisa merasakan tubuhku kali ini sangat berbeda."
Tidak ada lagi wajah Ji Yuanyin yang terlihat tenang dan teduh, wajah gadis itu bersemu kemerahan dan tampak gugup.
Liu Yuwen mengangguk, ia juga merasakan ada kekuatan hebat yang terpancar dari tubuh Ji Yuanyin, walau tingkat kultivasinya masih ditingkatan yang sama tetapi kekuatan gadis itu jelas meningkat sangat pesat.