"Aku membutuhkan kehangatan dan kau menginginkan keturunan, aku rasa itu impas tidak perlu melibatkan apapun termasuk perasaan, karena aku sudah bersuami dan kau juga kakakku!." Ucap seorang wanita berparas jelita pada pria di hadapannya.
"Kau memilihku maka ku pastikan seluruh hidupmu adalah milikku juga." Kageo Matthew.
Begitulah hubungan ini dimulai..
Setelah kepergian ibunya Amora melakukan banyak hal untuk membalas pengkhianatan, namun setelah dua tahun papanya menikah lagi, ia terpaksa harus kembali pulang atas permintaannya untuk berkumpul dengan keluarga baru.
Bertemulah Amora dengan sosok kakak tirinya pria tampan blasteran Asia-Eropa, sosok pria yang tak ingin ia temui lagi namun kini malah menjadi bagian dari keluarganya.
Lantas bagaimana kelanjutan kisah mereka?
.
.
SIMAK KISAH SELENGKAPNYA>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 6
Malam pukul 20.00
Amora menerima beberapa berkas dokumen yang diberikan oleh Andre.
"Oke, datanya akurat akan ku serahkan setelah semuanya selesai." Balas Amora.
"Iya."
"Sekarang pulanglah sebelum istrimu menghubungi." Lanjut Amora pada suaminya. "Karina pasti menunggu."
Andre menghela nafas berat ia berdiri dari duduknya dan duduk di samping Mora, menarik tubuh wanita itu ke dalam dekapan.
Mendapati itu tentunya Amora terkejut. "Hei hei!??."
Walaupun terus berontak tetap saja Amora tak bisa melepaskan diri karena di sini Andre benar-benar mendekapnya dengan sangat erat.
"Ndre, lepas!."
"Aku suamimu berhak atas semuanya." Ucap pria itu yang mengecup leher Mora dari belakang.
"Kau lupa dengan kesepakatan kita hah!?."
Andre cemberut. "Aku tahu, tapi di satu sisi kau istriku juga Mora tidak ada salahnya jika kita melakukan hubungan badan layaknya suami istri pada umumnya."
"Kau benar-benar melupakan janjimu sendiri?." Potong Mora.
"Tak bisa, seribu kali pun aku mengelak aku tak bisa bohong ternyata aku juga jatuh cinta kepadamu."
Mendengar itu Amora sedikit tegang panik dan merinding, pernikahan mereka memang hanya di atas kertas dan keduanya sepakat bekerja sama untuk tujuan yang diinginkan masing-masing. Tapi melibatkan perasaan? itu tidak ada dalam kesepakatan.
"Memang apa yang kau ucapkan benar, tapi kau tidak bisa memaksaku Andre. Tolong sadarlah, aku bisa melayani mu dengan apapun tapi tidak untuk yang satu itu." Jelas Amora mempertegas.
Dirasa sudah melewati batas dan melanggar janjinya pada diri sendiri, Andre melonggarkan pelukannya walaupun dengan terpaksa dan murung.
Amora langsung keluar dari dekapan. "Cinta dan hidupmu hanya untuk Karina, ingat itu!. Aku hanya sebatas orang dalam yang membantu reputasi mu di kantor."
"Ck!." Decak Andre. "Mora, apa kau memiliki pria lain di belakangku?."
Mendengar itu Amora tentunya sedikit terkejut. "Kau sudah mulai berani bertanya ke sana? itu urusanku dan kau juga sepakat."
"Aku suamimu!." Tegas Andre lagi.
"Ndre, pulang..." Ulang Amora yang tak mau ada masalah lagi.
"Malas, untuk malam ini aku akan di sini dulu.."
Dalam waktu bersamaan..
Tok tok tok!!
Mora dan Andre menoleh saat pintu rumah diketuk.
"Mas Andre!.." Panggil seseorang dari luar.
Mora yang sudah menduga hal ini akan terjadi, ia memijit pusing keningnya.
"Karina?." Andre terkejut saat istri pertamanya datang ke sana.
Tok tok tok!!
"Kata aku apa.." Mora sudah malas banyak drama. "Buka dan pulanglah."
Mau tak mau Andre melangkah untuk membukakan pintu. "Karina.."
Brak!
Terlihat wanita itu emosi mendorong pintu rumah Mora, Andre langsung menahannya. "H-hei!."
"Dari pagi sampai malam rupanya kau tak kunjung pulang hanya berdiam di rumah pelakor ini hah!!?." Ucap Karina tak suka.
Andre terus menahan istri pertamanya. "Sayang dengar, kau tahu aku dengan Mora ada urusan kantor jadi jangan beranggapan bahwa aku tak adil ini juga untuk masa depan kita."
"Halah! pelakor tetap pelakor, mana ada yang mau mengalah apalagi dengan modelan jal*ng seperti dia!." Kecam Karina.
"Karina, dia masih istriku bukan jal*ng sayang." Timpal Andre berusaha adil dan sabar.
"Kau membelanya, hah!? aku istri pertamamu orang yang harus diperhatikan lebih dan aku juga sedang hamil Andre!." Sergah Karina.
"Bukan begitu sayang.."
Amora berdiri tak terima disebut wanita jal*ng karena itu tak pantas untuknya. "Maaf, apa yang kau bilang barusan?."
"Jal*ng! apa? tak suka?."
"Jika aku jal*ng apa bedanya dengan dirimu yang hidup bergelimang harta dari hasil pengkhianatan dan rampasan, hm?." Bisik Amora dengan senyum manis namun terkesan licik.
"Kau!!!." Karina naik darah mendengar itu, tapi apa yang diucapkan Mora membuat dirinya tertampar tak bisa mengelak.
Andre tak tahu apa yang Mora bisikan barusan, ia langsung menahan tangan Karina yang hendak menampar Amora.
"Stop! jangan seperti ini." Tahan Andre.
"Lepas! kenapa kau membela wanita licik itu?."
Amora menghela nafas panjang. "Pulanglah, aku tidak merebut posisimu Karina. Suamimu saja yang membutuhkanku." Setelah berucap demikian Amora balik badan meninggalkan mereka berdua.
"Dih kepedean! harus kau ingat ya pelakor, Andre hanya memanfaatkan kinerja mu saja dia sama sekali tidak pernah mencintaimu!." Pekik Karina.
"Sudah! aku bilang sudah! ayo kita pulang." Kepala Andre nyut-nyutan, ia langsung mengambil kunci mobil dan membawa istri pertamanya untuk kembali ke rumah mereka meninggalkan pelataran rumah Amora.
Mobil itu melaju membelah jalanan raya...
Amora menatap kepergian Andre dari atas balkon.
Wanita cantik itu menjatuhkan tubuhnya di atas kursi, Amora meneguk minuman sambil menatap indahnya malam.
"Situasi yang tak pernah ku inginkan, tapi secepat mungkin harus ku selesaikan."
"Ah benar-benar menyebalkan!..." Amora memijit pusing keningnya. "Sebentar lagi ma, mereka akan mendapat balasan lihat saja."
Ting!
Sebuah pesan masuk pada handphone Mora.
"Papa?."
Wanita cantik itu membukanya.
"Dokumen penting papa yang kamu minta ketinggalan, papa menyuruh kakakmu untuk mengantarnya ke sana sekalian bertugas." Isi pesan.
Amora meletakkan handphone kembali. Hari ini banyak yang membuat energinya terkuras ditambah harus bertemu dengan kakaknya yang mesum dan menyebalkan itu. "Malas ah biarkan saja."
Diraihnya sebotol minuman, Amora hendak meneguk habis minuman itu...
Namun tiba-tiba minuman melayang di ambil seseorang dari belakang. Amora terhenyak...
"Cukup, tidak harus dengan minum-minum!." Dinginnya tak menerima penolakan.
Deg!
"K-Kageo!??." Wanita cantik itu terperanjat saat mendapati kakak tirinya ada di sana.
.
Bersambung
Mama bella punya filling sangat kuat kageo dan amora memiliki hubungan tapi langsung menepis prasangka itu krn sl melihat kageo dan amora kayak tom dan Jerry keduanya sll berdebat dan tidak akur...
padahal pura2 didepan papa anggara dan mama bella papa matthew,,,
Amora dan kageo saling mencintai hubungan mereka sangat rumit pasti ditentang kedua keluarga....
semoga saja pak Matthew tau sendiri kelakuan jelekmu...heh!
Sah2 aja kageo dan amora menikah tidak ada hubungan darah....
lanjut thor..