Bagaimana jika seorang anak bungsu perempuan,yang seharus nya mendapat kasih sayang penuh dari sang ayah,malah sebalik nya?
Dia adalah gendis,anak yang tidak di ingin kan oleh sang ayah,dia selalu mendapat perlakuan tidak adil dari sang ayah!
Karena memiliki kulit hitam manis,sehingga ayah nya menolak kelahiran sang bungsu
.Namun semuanya berubah setelah seorang erlangga datang di kehidupan gendis Yuk kitaa simak ceritanya mumgkin akan banyak menguras emosi para pembaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19
Suci membuka matanya,dia begitu asing dengan tempat yang saat ini dia berada,suci menatap sekeliling ,dengan dinding yang di chat berwarna putih,bau obat yang sangat menyengat,lalu suci terfokus kepada tangannya,ada selang infus yang tertancap di sana,dia mengingat ngingat kenapa dia bisa berada di sini.
Seketika air mata suci mengalir,dengan alat bantu nafas,suci sedikit kesulitan untuk bicara,dia menangis tergugu di sana.
Terdengar pintu kamar mandi terbuka,suci cepat cepat memejamkan matanya,dia berpura pura belum sadar.
Derap langkah seseorang semakin jelas terdengar oleh suci,
"bu ,cepatlah bangun,maafkan gendis ,gendis janji tidak akan melawan lagi,gendis akan mengalah,maaf gendis bu hiks ..hiks.." tangan yang begitu hangat menggenggam tangan bu suci yang mulai dingin.
Mendengar itu suci ingin membantah,"ini salah ibu sayang,bukan salah mu,salah ibu terlalu lemah,terlalu bergantung kepada ayah mu,sehingga ibu tidak bisa melawan kehendak ayah mu saat memperlakukan mu begitu tidak adil"ucap suci dalam hati,dia sungguh terpukul ketika melihat anak bungsu nya begitu di benci oleh ayah dan saudara sendiri.
ceklek..pintu di buka dari arah luar,nampak lah perempuan cantik melenggang berjalan menghampiri gendis dan bu suci.
"apa ibu belum sadar?"ucap nya tanpa menoleh kearah gendis,gendis hanya menggelengkan kepala nya dengan lemah,
"amel apa kah ibu mu sudah sadar?"tiba tiba saja di belakang amel sudah ada baskoro.
"belum ayah"lirih amel sambil menatap sendu ibunya itu.
"sebenarnya ada apa ini mel?kenapa ibu mu bisa berada di sini?"tanya baskoro,dia memang tidak tahu alasan istrinya masuk rumah sakit.
Amel mengangkat kepalanya,dia menatap ayah nya lalu menatap gendis,
"ini gara gara gendis yah"ucap amel dengan tegas
Gendis reflek menoleh ke arah kakak nya itu,dia tergugu ,seketika tubuh nya kaku
"coba saja,gendis tidak memarahi ku di depan ibu,perkara aku mencoba kebaya nya saja dia marah besar ,seolah olah aku telah mencuri aset berharga nya"ucap nya lagi dengan tatapan kebencian ke arah gendis,
Gendis hanya bisa menggeleng lemah,sungguh dia sangat bingung sekarang,dan kenapa dia yang di salahkan.
Mendengar aduan dari sang anak,baskoro seketika menatap nyalang anak bungsu nya itu,sementara yang di tatap hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya tanpa mengeluarkan suara.
"anak sialan,kamu apakan istri saya?perkara baju saja kamu seperti itu,biarlah kakak mu mecobanya dia tidak akan mencuri ,apa karena itu kebaya wisuda mu?jadi kamu merasa bangga ?merasa besar kepala karena bisa mendahului kakak mu,sehingga kamu mulai berani kepada kakak mu,dan ibu mu iya?" kata demi kata yang baskoro ucap kan begitu menusuk ke dalam hati gendis,seperti di hantam batu berkali kali,sungguh sakit,
bukan hanya baskoro saja yang terpukul melihat suci terkapar di rumah sakit,gendis pun berkali kali lipat terpukul,dia juga butuh seserang untuk menenangkan nya,tapi itu semu tidak akan mungkin gendis dapatkan apalagi dari ayah dan kakak nya itu.
"ingat kata kata saya,jika terjadi sesuatu kepada istri saya,kamu orang pertama yang aku salahkan,dan aku tidak akan pernah memaafkan mu!"ucap nya lagi dengan jari telunjuk berada di depan muka gendis.
Gendis menegang,lidah nya kelu,bahkan untuk mengatakan sepatah kata pun rasa nya sangat sulit sekali,dia menggelengkan kepala nya dengan lemah,dia mundur beberapa langkah,dengan tatapan terus menatap nanar sang ayah,sungguh dia tidak menyangka ayah nya sebenci itu pada nya,dengan air mata yang jatuh gendis berlari ke arah pintu ,dia membuka pintu lalu berlari ke arah taman rumah sakit.
Dengan nafas yang tersengal,air mata yang terus berjatuhan,dia menangis dalam diam namun kaki terus melangkah ,dia juga tidak memperdulikan sekitar sampai akhir nya
Bruk
"aw" ucap gendis dengan posisi duduk di bawah sana,tangannya cukup perih karena menahan bobot tubuh nya supaya tidak terjatuh namun karena tabrakan yang cukup keras ,membuat gendis terjatuh.
"kamu tidak papa,maaf tadi aku sedikit buru buru"ucap pria di depan nya dengan mengulurkan tangan nya
Saat gendis mendongak ke arah suara,dia cukup kaget
"kamu?" ucap mereka bersamaan.
Semantara itu,baskoro dan amel sedang duduk di ruang rawat di mana suci berada,mereka sama sekali tidak merasa bersalah atas perbuatan mereka barusan.
Tanpa mereka semua sadari,dari tadi suci mendengar pertengkaran mereka di sana barusan,bahkan bu suci mendengar semua yang baskoro katakan kepada anak bungsu nya itu
Cukup lama menahan rasa sesak di dada akhir nya lolos juga air mata yang sudah bu suci tahan sejak tadi,suci menangis dalam ke adaan mata masih terpejam
dan semua itu di lihat oleh amel.
"ayah,lihat ayah ibu menangis,mungkin ibu merasa ada yang sakit",ucap nya dengan menggoyang goyangkan tangan ayah nya itu
Baskoro reflek melihat suci dan benar saja dia melihat istrinya yanga masih terpejam namun air matanya sudah basah.baskoro berjalan ke arah nya dan memencet bel darurat di sana
Tidak lama seorang dokter datang dan memeriksa keadaan bu suci
"semuanya sudah stabil,namun terkanan darah nya cukup tinggi,tolong di usahakan jangan membuatnya setres atau banyak pikiran"ucap dokter kemudian
Setelah semua pemeriksaan selesai,dokter ijin undur diri.
"ini semua gara gara gendis yah,jadi ibu seperti ini"ucap amel yang begitu tidak tahu malu nya.
Bu suci membuka matanya nya perlahan,dia menatap anak sulungnya dengan tatapan begitu dalam.
"ibu sudah sadar?cepatlah sembuh ,biar kita bisa berkumpul lagi"ucap baskoro dengan mengelus tangan istrinya itu.
suci tidak bergeming,saat ini dia benar benar marah kepada mereka berdua.
"apa ibu mencari gendis?dia tidak ada bu,bahkan salama ibu berada di sini dia tidak pernah menjenguk ibu"ucap amel
mendengar kebohongan anak sulung nya itu,sungguh hati suci sangat panas,
"kenapa amel berbohong,kenapa dia bicara begitu,nak kenapa begitu jahat hati mu,bahkan ibu saja yang membesarkan mu tidak pernah mengajarkan keburukan,dan kebohongan"ucap nya dalam hati,dengan terus menatap anak sulung nya itu,
Melihat sang ibu menatap nya terus dengan air mata yang berlinang,amel pikir sang ibu kecewa dengan gendis,amel bersorak dalam hati nya.
"mampus kamu gendis,bahkan sekarang ibu saja sudah kecewa kepadamu"ucap nya dalam hati
"sudah bu,gapapa masih ada aku dan ayah di sini yang setia menemani ibu,cepat sembuh ya bu"ucap nta lagi dengan mengelus tangan ibu nya itu
mendapat jawaban itu suci sangat muak,suci membuang muka ke arah sisi lainnya.
sedangkan amel beranggapan sang ibu saat ini sedang marah kepada gendis,karena saat ibu sadar sang adik tidak berada di sana.
sewaktu-waktu suami dan mertua mu lelah dgn masalah mu.kamu bisa menyelesaikan sendiri.
rumit bener hidup nya
ayo Angga jaga gendis
kayanya cocokkan Adrian Ama gendis deh.
Angga lemah.
punya duit ngga ada fungsinya.