Daniel, seorang pemuda berusia 17 tahun, hampir kehilangan nyawanya akibat perundungan brutal dari teman-temannya. Namun, sebuah kejadian luar biasa terjadi: ia terjangkit oleh parasit yang telah menimbulkan kekacauan di seluruh dunia.
Parasit ini biasanya menyusup ke otak manusia, mengendalikan tubuh inangnya sepenuhnya. Namun, pada Daniel, sesuatu yang langka terjadi. Alih-alih dikuasai, ia justru bersinkronisasi dengan parasit tersebut, menciptakan ikatan saling membutuhkan satu sama lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8. Serum X level 2.
Bab 8.
Waktu terus berjalan, dan tanpa terasa satu tahun berlalu dengan cepat. Aktivitas belajar mengajar kini kembali normal dan kondusif. Daniel, seperti siswa lainnya, kembali ke sekolah, menjalani hari-harinya tanpa ada yang memperhatikan atau mempertanyakan ketidakhadirannya sebelumnya. Dunia telah berubah. Kehadiran para monster telah mengubah cara pandang manusia terhadap hidup, bahkan terhadap satu sama lain.
Kini, bagi para siswa, yang terpenting adalah mengikuti kelas bela diri. Mereka berlatih keras setiap hari demi mendapatkan kesempatan mencoba Serum X, sebuah terobosan ilmiah yang mampu menentukan masa depan mereka. Serum ini menjadi penentu kelas sosial mereka: rendah, menengah, atau bahkan jenius.
Pengalaman dari para Meta Human menunjukkan bahwa tubuh yang sehat dan kuat memainkan peran besar dalam keberhasilan proses sinkronisasi dengan Serum X. Oleh karena itu, meningkatkan kekuatan fisik dan melatih tubuh menjadi prioritas utama bagi generasi muda. Mereka berlomba-lomba memperkuat diri, mengetahui bahwa masa depan mereka bergantung pada kemampuan untuk bertahan dalam dunia yang kini dipenuhi ancaman.
Selama setahun terakhir, banyak peristiwa besar terjadi. Retakan dimensi semakin sering muncul di berbagai wilayah, mengundang monster mutasi dari Planet Umbra untuk menyerang Bumi. Makhluk parasit ini menjadikan manusia dan hewan sebagai inang, mengubah mereka menjadi alat invasi yang mengerikan.
Namun, di tengah kegelapan, muncul harapan. Meta Human baru terus bermunculan, memberikan kekuatan tambahan bagi umat manusia untuk bertahan melawan serangan yang tak pernah berhenti. Meski begitu, satu pertanyaan besar tetap menggantung: kapan invasi ini akan berakhir? Jawabannya tetap sama—tidak ada yang tahu. Yang bisa dilakukan hanyalah bertahan dan melawan, atau menghadapi kehancuran.
Di tengah perjuangan melawan invasi, dunia digemparkan oleh sebuah kabar besar dari Inggris. Para ilmuwan di sana berhasil menciptakan Serum X Level 2, yang diklaim memiliki efektivitas jauh lebih tinggi dibandingkan pendahulunya. Serum ini dikembangkan dengan mengekstraksi inti kristal monster, menghasilkan esensi murni yang luar biasa kuat. Serum ini kemudian dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan tingkatannya:
Kategori Rendah: Esensi murni dari inti kristal monster tingkat 3.
Kategori Menengah: Esensi murni dari inti kristal monster tingkat 4.
Kategori Tinggi: Esensi murni dari inti kristal monster tingkat 5.
Salah satu uji coba dilakukan dengan menggunakan Serum X kategori tinggi. Serum ini diambil dari inti kristal Monster Harimau Mutasi tingkat 5 dan disuntikkan pada seorang sukarelawan, seorang Meta Human level 5 dengan elemen api.
Pada awalnya, tidak ada perubahan signifikan yang terlihat. Namun, beberapa saat kemudian, transformasi luar biasa terjadi. Massa otot sukarelawan bertambah pesat, membuat tubuhnya menjadi lebih besar dan lebih tinggi. Struktur tulangnya mengeras, dan rambut tubuhnya tumbuh menjadi bulu tebal seperti harimau. Ia juga memperoleh taring dan cakar tajam, yang semuanya meningkatkan kekuatannya hingga mencapai level 6.
Saat ditanya, sukarelawan tersebut mengonfirmasi bahwa kesadarannya tetap utuh selama proses transformasi. Transformasi berlangsung selama 10 menit sebelum tubuhnya kembali ke kondisi normal tanpa efek samping yang terlihat. Hal ini menunjukkan bahwa durasi transformasi Serum X kategori tinggi adalah 10 menit.
Untuk pengujian lebih lanjut, sukarelawan dimasukkan ke dalam simulasi Virtual Monster. Lawannya adalah seekor Serigala Mutasi tingkat 6, yang dikenal sebagai salah satu monster paling tangguh di kelasnya. Pertarungan dimulai dengan kondisi yang tidak seimbang, di mana sukarelawan hampir terpojok. Namun, saat tekanan meningkat, emosi ekstrem, khususnya kemarahan dan keinginan kuat untuk bertahan hidup memicu transformasi tubuh setengah monster.
Dalam mode transformasi ini, kekuatan fisiknya meningkat secara drastis. Setelah pertarungan sengit, sukarelawan itu berhasil mengalahkan monster serigala tersebut, membuktikan efektivitas Serum X kategori tinggi dalam situasi pertempuran nyata.
Penemuan ini menjadi harapan baru bagi umat manusia. Serum X Level 2 tidak hanya membuka potensi kekuatan luar biasa, tetapi juga memberikan peluang lebih besar untuk bertahan melawan ancaman invasi dari Planet Umbra. Namun, perang masih jauh dari selesai, dan umat manusia harus terus bertahan dalam perjuangan panjang melawan kegelapan.
Penelitian terhadap Serum X Level 2 terus dikembangkan oleh para ilmuwan. Tidak hanya berfokus pada monster tipe binatang, mereka mulai mengeksplorasi potensi monster tipe tumbuhan. Hasilnya sangat mencengangkan.
Ketika serum hasil ekstraksi inti kristal monster tumbuhan digabungkan dengan seorang sukarelawan yang memiliki kemampuan elemen tumbuhan, terjadi transformasi yang luar biasa. Tubuh sukarelawan tersebut berubah menjadi manusia setengah tumbuhan dengan kontrol kekuatan yang jauh lebih sempurna dibandingkan sebelumnya.
Sebagai contoh, jika inti kristal yang diekstraksi berasal dari monster tumbuhan dengan kemampuan mengendalikan akar pohon, dan serum tersebut diberikan kepada Meta Human dengan elemen yang sama, transformasi yang terjadi akan menghasilkan Manusia Akar. Sukarelawan ini tidak hanya mendapatkan peningkatan kekuatan, tetapi juga kemampuan kendali yang lebih halus dan presisi atas kekuatan elemen tersebut.
Seperti pengujian sebelumnya, serum ini menggunakan inti kristal monster tingkat 5 sebagai bahan utama. Namun, inti kristal tingkat tinggi seperti ini semakin sulit didapatkan. Monster tingkat 5 kini menjadi sangat langka, sementara sebagian besar yang muncul hanyalah monster tingkat 4 atau lebih rendah.
Meski demikian, penemuan ini menunjukkan bahwa Serum X Level 2 memiliki potensi luar biasa untuk mengubah manusia menjadi pejuang yang lebih kuat dan terkendali, memberikan harapan baru bagi umat manusia dalam menghadapi ancaman dari invansi monster yang terus merajalela.
Serum X level 2 ini memiliki efek permanen jadi seseorang benar benar bisa meningkatkan kekuatan 1 level dengan sukses jika sinkronisasinya berhasil. Namun jika gagal, dalam artian tubuhnya tidak cukup untuk menerima kekuatan yang sangat besar dari serum maka akan ada konsekuensi fatal yang yang terjadi, tubuh akan membengkak karena kelebihan dan energi dan akhirnya DUAR!
Tubuh itu meledak dan sukarelawan itu tewas menjadi potongan daging cincang di sertai kabut darah yang menyebar di udara. Jadi sebelum memulai penyuntikan serum, maka sukarelawan harus menandatangani surat perjanjian hidup dan mati jika terjadi apapun nantinya.
Daniel mendengar kabar tentang Serum X Level 2 yang kini menjadi pembicaraan hangat di seluruh dunia. Dia takjub dengan keberhasilan para ilmuwan yang begitu cepat mengembangkan teknologi serum tersebut, meningkatkan efektivitasnya hingga membuat para Meta Human menjadi lebih kuat.
“Transformasi tubuh menjadi setengah monster? Menarik,” gumam Daniel, matanya menyiratkan ketertarikan yang mendalam.
Mordis, entitas misterius yang berbagi tubuh dengan Daniel, langsung menanggapi. “Ya, kau benar, Daniel. Aku bahkan sangat bersemangat untuk melihat seberapa kuat mereka. Rasanya aku ingin menantang mereka satu per satu!”
Daniel hanya terkekeh mendengar ucapan Mordis. Namun, pikirannya mulai berputar, membayangkan kemungkinan lain. Bagaimana jika dia menyerap inti energi dari seorang Meta Human yang telah mengalami transformasi tersebut? Apakah dia juga akan memperoleh kemampuan transformasi binatang seperti mereka?
Namun, pikiran itu segera ditepisnya. Daniel menggelengkan kepala. Ia tahu itu salah. “Aku tidak boleh melukai sesama manusia,” gumamnya dalam hati. “Musuhku adalah monster, bukan mereka.”
Dalam setahun terakhir, kemampuan Daniel telah berkembang pesat. Kini, dia berada di level 6, tingkat menengah, sebuah pencapaian luar biasa bagi seorang remaja sepertinya. Namun, dia mulai menyadari sesuatu yang mengkhawatirkan. Setiap kali mencoba meningkatkan kekuatannya, tubuhnya seolah membutuhkan energi yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Dia merasa terjebak di ambang batas.
Saat Daniel tengah tenggelam dalam pikirannya, suasana di kelasnya berubah. Seorang pemuda bertubuh besar dengan langkah percaya diri memasuki ruangan. Wajahnya menampilkan senyum sinis yang penuh ejekan.
“Hai, culun! Aku dengar kau orang yang menghajar Sammy hingga terluka parah di GPN satu tahun lalu, ya?” ucapnya dengan nada main-main.
Daniel mendongak, mengenali suara itu. Di hadapannya berdiri Nick, salah satu preman paling ditakuti di sekolah. Tidak seperti Sammy, yang hanya mengandalkan kekayaan orang tuanya, Nick adalah preman sejati. Kekuatannya nyata, dan keberaniannya sudah terkenal di seluruh sekolah.
Dulu, bahkan hanya menatap mata Nick saja sudah membuat Daniel gemetar ketakutan. Tetapi sekarang? Semuanya telah berubah. Daniel telah menjadi seseorang yang berbeda. Dia kini memiliki kekuatan yang cukup untuk melindungi dirinya sendiri—bahkan dari ancaman seperti Nick.
Dengan tenang, Daniel memandang pemuda itu, tidak sedikit pun gentar. Dia tahu, hari-hari menjadi korban telah berakhir.
Daniel dapat merasakan fluktuasi energi yang terpancar dari tubuh Nick. Dia segera menyadari bahwa Nick adalah seorang Meta Human level 3. Namun, elemen apa yang dikuasai Nick masih menjadi misteri baginya.
Meski begitu, Daniel menanggapinya dengan malas, tampak acuh tak acuh. “Itu kejadian lama. Tidak ada yang menarik,” jawabnya singkat, tanpa sedikit pun menunjukkan ketertarikan.
Jawaban itu membuat semua siswa di kelas terkejut. Mereka menatap Daniel, tidak percaya dengan sikap santainya terhadap Nick, preman yang paling ditakuti di sekolah. Nick sendiri hanya tersenyum menyeringai, menikmati momen tersebut.
“Hahaha! Jadi, rumor itu benar. Kau sekarang seorang Meta Human juga,” kata Nick dengan suara lantang. “Kau tahu, Sammy saat itu adalah Meta Human level 2 puncak, tapi kau bisa mengalahkannya dengan mudah. Menarik sekali.”
Namun, ucapan Nick justru membuat Daniel merasa terganggu. Dengan tatapan datar, Daniel menjawab, suaranya penuh rasa bosan.
“Bisakah kau berhenti berbicara? Suaramu seperti lalat yang berdengung terus-menerus. Kalau ada sesuatu, katakan langsung. Jangan buang waktuku,” ucapnya tanpa emosi, acuh tak acuh seperti sebelumnya.
Kelas tiba-tiba menjadi hening. Semua siswa terdiam, tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar. Bahkan Nick, yang biasanya penuh percaya diri, menunjukkan perubahan raut wajah. Senyumnya menghilang, digantikan oleh tatapan ganas.
Nick merasa tersinggung. Dia telah mencoba bersikap ramah, tetapi bocah di depannya justru meremehkannya. Amarah mulai menyelimuti dirinya, dan suasana di dalam kelas semakin tegang.
Sialan! Kau terus memancing amarahku, nampaknya kau harus di beri pelajaran agar tahu dimana tempatmu." Ucap Nick yang langsung melayangkan pukulannya. Ke arah wajah Daniel.
WUSH!
Tinju dengan kecepatan tinggi melesat ke depan. Saat itulah Daniel tahu jika kekuatan Nick adalah elemen angin. Melihat sebuah pukulan penuh energinya yang mengarahkan kepadanya. Wajahnya tetap datar tanpa ekspresi.
Saat tinju kurang 15 cm dari wajahnya tiba tiba...
TAP!
Tangan Daniel menggenggam pukulan Nick dengan sangat kuat dan cepat. Mata semua orang langsung terbelalak, terutama Nick yang serangannya di gagalkan begitu saja. Dia tidak percaya dengan apa di lihatnya.
Namun saat dia ingin menarik kembali tangannya, itu tidak bisa di tarik dan bergeser sedikit tidak. Cengkraman Daniel sangat kuat seperti penjepit baja yang beratnya ratusan kilogram.
WUSH! BRAK!
Kepala Nick tiba tiba di benturkan di meja hingga meja hancur namun dorongan itu tidak berhenti hingga kepala Nick membentur lantai kelas.
BRAK! KRAK!
"ARGH!" Ucap Nick merintih kesakitan. Dia bisa merasakan jika tulang wajahnya retak dan itu sangat menyiksa. Dia tahu jika wajahnya kini hancur dan terluka parah.
Efek dari benturan keras itu membuat lantai retak. Retakan itu menyebar seperti jaring laba laba, sementara kepala Nick kini sudah berdarah darah. Entah sejak kapan tangan Daniel sudah mencengkeram belakang kepalanya dan mendorongnya ke depan dengan sangat cepat.
Sementara itu suasana kelas menjadi hening. Hanya suara erangan kesakitan yang terdengar. Bahkan saat ada salah satu siswi yang menjerit karena keterkejutan dan juga ketakutan, temannya yang ada di samping segera membungkamnya. Seolah dia takut jika Daniel akan melakukan hal yang sama pada mereka.
"Huh! merusak suasana saja." Ucapnya acuh tak acuh. tapi dia segera menyalurkan energi Mana nya untuk menyembuhkan wajah Nick yang hancur, hingga wajahnya benar benar pulih seperti sedia kala. Dia tidak ingin kejadian ini membuatnya repot harus berurusan dengan pihak sekolah.
Setelah itu Daniel berbalik sambil melangkah keluar dari kelas. Tujuannya sekarang adalah salah satu tempat favoritnya untuk menyendiri. Yaitu Balkon yang ada di lantai atas Gedung sekolah.