NovelToon NovelToon
Dianggap Miskin Oleh Keluarga Istri

Dianggap Miskin Oleh Keluarga Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Romansa / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:40.7k
Nilai: 5
Nama Author: Hafizoh

Ibrahim anak ketiga dari pasang Rendi dan Erisa memilih kabur dari rumah ketika keluarga besar memaksanya mengambil kuliah jurusan DOKTER yang bukan di bidangnya, karena sang kakek sudah sakit-sakitan Ibrahim di paksa untuk menjadi direktur serta dokter kompeten di rumah sakit milik sang kakek.

Karena hanya membawa uang tak begitu banyak, Ibrahim berusaha mencari cara agar uang yang ada di tangannya tak langsung habis melainkan bisa bertambah banyak. Hingga akhirnya Ibrahim memutuskan memilih satu kavling tanah yang subur untuk di tanami sayur dan buah-buahan, karena kebetulan di daerah tempat Ibrahim melarikan diri mayoritas berkebun.

Sampai akhirnya Ibrahim bertemu tambatan hatinya di sana dan menikah tanpa di dampingi keluarga besarnya, karena Ibrahim ingin sukses dengan kaki sendiri tanpa nama keluarga besarnya. Namun ternyata hidup Ibrahim terus dapat bual-bualan dari keluarga istrinya, syukurnya istrinya selalu pasang badan jika Ibrahim di hina.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

"Mas, aku boleh tanya sesuatu gak?" tanya Arham saat melihat Arka sudah selesai menyantap bakso pemberian Arumi

"Tanya apa?"

"Kenapa sih ibu tidak suka dengan Mbak Arumi? Padahal Mbak Arumi itu baik loh, dan kenapa juga Mas dan Mbak Laras ikutan benci dengan Mbak Arumi?"

Arka yang sedang minum pun tersedak, sementara Laras yang mendengar pertanyaan Arham langsung membulatkan bola matanya. Arka dan Laras saling pandang, bingung ingin memberikan jawaban apa pada pertanyaan yang di ajukan oleh Arham.

"Mungkin ini saatnya kamu tahu"

"Tahu apa?"

"Hem, Mas bingung mau jelasinnya gimana. Intinya Arumi itu bukan anak kandung ibu, aku dengan Arumi itu beda Bapak dan Ibu....." belum sempat Arka melanjutkan perkataannya, Arham sudah lebih dulu memotongnya.

"Jadi karena itu kalian tidak menyukai Mbak Arumi? Kalian jahat banget, padahal Mbak Arumi itu baik. Apa tidak cukup sejak dulu Mbak Arumi di asingkan, aku kecewa dengan kalian"

Arham pergi meninggalkan Arka dan Laras yang masih terpaku mendengar perkataan Arham, Arham mengendarai motornya dengan kecepatan sedang menuju tempat yang selalu dirinya kunjungi ketika sedang bersedih.

Tidak lupa Arham membawa mawar putih, sesampai di sana mata Arham di sambut dengan pemandangan yang sejuk dan sunyi. Arham berjalan menuju ke satu titik, setelah sampai Arham langsung tertunduk di gundukan tanah lalu meletakkan bunga di depan batu nisa tn.

"Nenek apa kabar? Maaf ya, baru berkunjung. Saat ini Arham lagi bersedih, dada Arham terasa sesak. Boleh tidak Arham menangis?" ujar Arham dengan bergetar

Arham menangis di depan batu nisan neneknya, ibu dari Bapaknya. Neneknya adalah orang yang selama ini merawat Arumi, beliau juga yang selalu melindungi Arumi. Arham juga dekat dengan neneknya sama seperti Arumi, neneknya juga menyayangi Arham.i di

Bahkan dulu Arham sempat iri pada Arumi, karena Arumi tinggal bersama neneknya jadi Arham merasa Arumi memiliki neneknya seutuhnya. Arham iri dengan kedekatan keduanya, tapi sekarang Arham paham hanya neneknya yang di miliki Arumi saat itu.

"Kenapa nenek pergi? Apa nenek gak kasihan dengan Mbak Arumi? Mbak Arumi masih seperti dulu, selalu di kucilkan dan di benci oleh ibu" ucap Arham terisak

Tanpa Arham sadari, ada empat pasang mata yang melihatnya menangis. Dan salah satunya ikut menangis, mau sekuat apapun di tahannya tetap tidak bisa. Dia adalah Arumi yang saat ini menangis di pelukan suaminya, bahkan baju yang di pakai Ibrahim sudah basah oleh air mata istrinya.

Setelah bertemu dan berbicara dengan Bu Neli, Arumi tiba-tiba merasa rindu pada neneknya. Makanya meminta suaminya untuk mengantarnya ke makan neneknya, tapi Arumi tidak menyangka jika akan melihat pemandangan yang sangat menyentuh hatinya.

Ibrahim dan Arumi melihat Arham menangis di depan batu nisan neneknya, di sela tangisan Arham Arumi mendengar Arham merasa bersedih atas perlakuan ibu tirinya dan saudara tirinya pada Arumi. Itu artinya Arham sudah tahu, kalau Arumi bukan anak kandung Bu Ani.

"Arham"

Arumi menyentuh pundak Arham, tentu saja membuat Arham terkejut karena kehadiran Arumi tiba-tiba. Arham berdiri lalu memeluk Arumi, tangisan Arham pun pecah. Ibrahim yang melihat pemandangan itu ikut meneteskan air mata, terharu karena Arham masih peduli dengan istrinya.

"Maaf Mbak, maaf....." ucap Arham dengan suara parau

"Kenapa kamu minta maaf? Ini bukan salah kamu, semua sudah takdir"

Arumi mengelus kepala Arham dengan lembut, kemudian Arumi melepaskan pelukannya dan menarik lengan Arham agar berjongkok di samping makam nenek mereka. Arumi menaburkan bunga yang tadi di belinya, Arham hanya memperhatikan saja.

"Kamu tidak perlu bersalah, karena ini bukan salah kamu. Mbak sudah ikhlas menerima semua takdir yang Allah berikan pada Mbak, tugas Mbak sekarang hanya menikmati alur yang ada dan hidup dengan baik" ucap Arumi menatap Arham yang masih terisak

"Mbakmu benar, ini semua bukan salah kamu. Karena apa yang terjadi pada Mbakmu, tidak ada hubungannya sama sekali denganmu" Ibrahim pun ikut menenangkan Arham

"Kenapa Mbak gak cerita"

"Mbak juga baru tahu, setelah kamu pergi"

"Kenapa ibu tega sekali dengan Mbak?" tanya Arham dengan wajah polosnya

"Ibu bahkan bisa melakukan hal yang lebih, Arham. Jika kamu percaya dengan Mbak, Mbak akan menceritakan semuanya"

Ibrahim yang paham dan mengerti dari perkataan istrinya langsung memegang bahu istrinya sembari menggeleng, Ibrahim tidak mau istrinya bertindak gegabah yang membuat hubungan istrinya dan Arham kembali renggang. Arham menatap Arumi dan Ibrahim dengan tatapan heran, apalagi Ibrahim langsung menggeleng.

"Apa yang ingin Mbak katakan?"

"Tidak jadi, sampai kamu percaya dengan Mbak. Baru nanti Mbak akan menceritakan semua, tentang kenyataan yang menyakitkan"

Arumi melihat wajah Arham yang terlihat ragu, Arumi mengurungkan niatnya untuk memberitahu fakta tentang Bu Ani. Arumi yang hendak berdiri, tiba-tiba tangannya di pegang Arham dan Arham mengatakan bahwa dirinya percaya apapun yang akan di katakan Arumi.

Arumi menatap Arham dengan dalam, lalu Arumi menoleh ke arah suaminya yang langsung menggeleng sembari mengatakan tak mau sampai Arumi di jauhi Arham. Arumi menghembuskan napasnya, apa yang di katakan oleh suaminya benar.

"Ada apa sebenarnya Mbak, Mas?" tanya Arham

"Sebaiknya kamu pulang, pikirkan ini dengan matang. Jika kamu sudah mengambil keputusan, kamu boleh datang ke rumah Mbak"

Arumi melepaskan cekalan Arham lalu menggandeng lengan suaminya, mereka pergi meninggalkan Arham yang masih bingung dan penasaran dengan apa yang ingin Arumi sampaikan. Arumi sadar tindakannya barusan sangat gegabah, hampir saja membuatnya rugi.

Arumi tentu belum sanggup jika Arham ikut membencinya dan tidak percaya padanya, apalagi Bu Ani adalah ibu kandungnya Arham tentu bisa saja Arham membela Bu Ani dan tak percaya dengan cerita Arumi yang mungkin di kira Arham sebuah karangan semata.

Begitu sampai di rumah Arumi langsung mengurung diri di dalam kamar, ibrahim melihat istrinya bersikap seperti itu jadi tidak tenang. Tapi Ibrahim membiarkan istrinya sendiri dulu, Ibrahim tentu sangat paham apa yang sedang istrinya rasakan saat ini.

Ibrahim pun memilih melangkah ke arah dapur hendak membuatkan susu hamil untuk istrinya, Ibrahim tahu saat ini yang di butuhkan istrinya hanya lah sebuah perhatian yang membuat istrinya merasa di hargai dan di sayangi. Setelah siap Ibrahim kembali ke kamar, tak lupa Ibrahim juga membawa cemilan.

"Sayang"

Ibrahim memanggil istrinya dengan lembut setelah membuka pintu melihat istrinya berbaring namun matanya menatap langit-langit kamar, Arumi menoleh pada suaminya lalu tersenyum saat melihat apa yang di bawa oleh suaminya.

"Mas gak perlu repot-repot" ujar Arumi langsung bangun

1
Susetiyanti RoroSuli
ruwet banget masalahnya
Susetiyanti RoroSuli
ini cerita riil apa hanya fiksi semata to Thor. sebab aku ounya tetangga yg mirip mirip banget dng cerita ini
Susetiyanti RoroSuli
kebsnyakan jika punya istri 2 itu ya gitu yo. wong yg isrisatu aja kadhang ada yg nggak sinkron koq , susahnya jija suami sdh meninggal anak anaknya pada nggak akur
Susetiyanti RoroSuli
wuah jika benar mina terjebak nich , rasain penipu tertipu
Yurniati
semangat terus
Umma Ais dan Abib: baik kk ❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Yurniati
terus semangat update nya thorr
Umma Ais dan Abib: oke kk terima kasih dukungannya
total 1 replies
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Umma Ais dan Abib: oke kk, author akan selalu semangat
total 1 replies
Yurniati
terbongkar juga secara tak langsung, akhirnya,,,,,👍👍😬😬
Umma Ais dan Abib: bener kk
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
bagus thor , harga diri keluarga besar itu lebih penting , hidup rukun ,tentrem , damai dan sentosa bersama keluarga besar qita, adalah sebuah harapan klasik yg tak tertawar ada peribahasa orang jawa " rukun agawe santoso yen crah marake bubrah ( seberat aoapun beban kita stau permasalahan yg kita hadapi dan diselesaikan bersama keluarga
Umma Ais dan Abib: iya bun bener
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
Arumi bingung , dikatain miskin tapi semua jeluarganya minta bantuan ke dia , gimana coba sdh begitu bicaranya keluarga Arumi sangat menyakiti hatinya
Umma Ais dan Abib: iy bener bgt, keluarga gk tau malu
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
qita suka apa nggak suka ya lihat Laras tertangkap,Dlm hatiku dich sebenarnya ada rada kasihan juga dama Laras , tapi koq ya terlaluuu sifatnya , gaya hedon maunya tapi kurang modal , tasain sekarang laras
Umma Ais dan Abib: 🤭🤭🤭🤭hahaha
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
Masyaalloh Laras mencuri sapi hanya untuk berfoya foya. gimana coba , koq nggak takut ya kalau "boroknya " ketahuan aneh banget ini tapi nyata , tingkah seseorang itu memang bermacam macam ya begitulah dunia
Umma Ais dan Abib: iy bener bgt kk
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
hayooo , ada aoa lagi nich ibunya Arumi cari suaminya , ayo terka dong , siapa cepat pasti dpt hem hem /Pray/
Umma Ais dan Abib: hem hem 😁😁😁
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
Aneh juga ya , ntar diberi duwit nggak diberikan daging berabe deh ,menang kalau keluarga besar itu ya elaku saja ada masalah
Umma Ais dan Abib: gak hbis2 nya masalah dtng
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
Arumi ini keluarga besar kayaknya ya , makanya problemnya ruwet , diberi sapi , dicuri saudaranya gimana coba
Umma Ais dan Abib: entahlah kk, author aja bingung
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
Terus terang nich kalau aku sama sudara itu koq nggak tegaan ya , selalu merasa kasihan., jika aku ada atau punya uang , kemudian ada saudara , tetangga , atau teman yg pinjam ya aku kasih , tapi jika aku nggak ada uang , kemudian ada yg pinjam ya mau gimana lagi , wong qitq juga nggak punya koq
Umma Ais dan Abib: iya entar kita gak pinjami, ujung2nya di musuhin
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
ibu Arumi seorang wanita yg kurang patut dijadikan contoh , seorang ibu itu harusnya penuh dng kelembutan dan kasih sayang pada anaknya , bukan malah mempermasalahkan materi , mosok sdh disumbang sapi dan kambing koq malah mau pinjam ? koq ya tego ya
Umma Ais dan Abib: iya ibunya Arumi ibu yang serakah
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
Benar ,suami istri nemang harus sepakat Arumi , penghematan keuangan harus ditata betul, sisihkan buat emergency ( cadangan jika ada kebutuhan mendadak. dan taj terduga ) , lha koq namanya baru calon istri koq berani ya minta tambahan mahar wuah ini sebuah sinyal bahwa sang istri ada tanda tanda cinta harta kayaknya , berabe ntar jadinya jika tak dikendalian dng baik /Pray/
Umma Ais dan Abib: bener bgt kk, setuju author dg pendapat kk
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
ini sich menurutku ada konflik , aku jujur nich Thor senang sama perangainya Ibrahim dibandingkan Arumi , mengapa , karena sebenarnya qita nggak boleh lho mendo,akan yg jelek pada orang lain apalagi pada saudara , nggak etis khan jangan mengumbar emosi dong , tapi kebih terlalu lagi keluarga kandungnya Arumi , bgmn tdk lha wong diberi sumbangan sapi beberapa ekor dan kambing lebih dari seekor koq dibilang miskin , coba jika sapi dan kambing itu dijual , hampir ratusan juta khan harga seekor sapi sekarang sekitar 15 jt lho gaes , jadi orang itu jangan hanya lihat profesi tapi hasilnya ,/Pray//Pray/
Umma Ais dan Abib: bener kk, kita sebagai manusia jgn melihat sampul luar orang kita tidak tau kenyataannya
total 1 replies
Susetiyanti RoroSuli
aku suka koq , karya ini ini spesifik , mengapa saat ini jarang kita dapati cerita seorang petani , karena petani biasanya sekalu dianggap " remeh dan yak bermutu , yg mrnurutku anggapan ini salah karena menurutku nich seorang oetani itu adalah pekerja keras ,sederhana , sertadekat dng alam
Umma Ais dan Abib: iya kk setuju, udh biasa cerita tentang konglomerat dan CEO
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!