Kejadian tak terduga di pesta ulang tahun sahabatnya membuat seorang gadis yang bernama Recia Zavira harus mengandung seorang anak dari Aaron Sanzio Raxanvi.
Aaro yang paling anti wanita selain ibunya itu, tiba-tiba harus belajar menjaga seorang gadis manja yang takut dengan dirinya, seorang gadis yang mengubah seluruh dunia Aaro hanya berpusat padanya.
Apakah dia bisa menjadi ayah yang baik untuk anaknya?
Apakah dia bisa membuat Cia agar tidak takut dengannya?
Dapatkan dia dan Cia menyatu?
Dapatkah Cia menghilangkan semua rasa takutnya pada Aaro?
Ayo baca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZaranyaZayn12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Puluh Sembilan
"Woy gaes, tebak deh. Buah, buah apa yang bikin seneng?" Tanya Zaki menatap teman-temannya dengan wajah bertanyanya.
"Buah anggur?" Tanya Dita yang di jawab gelengan kepala oleh Zaki.
"Tetoott salah! Yang lain?"
"Buah stroberi?" Tanya Cia yang di balas gelengan kepala oleh Zaki.
"Salah Ci." Ujar Zaki.
"Trus buah apa dong?" Tanya Cia.
"Nyerah gak nih? Nyerah gak? Lo Aa, Ru, Yon? Tau gak?" Tanya Zaki yang di balas gelengan kepala oleh Aaro yang tengah memeluk pinggang Cia dari belakang.
"Ga tau, malas mikir," Ujar Aaro ketus.
Pasalnya, laki-laki itu masih saja ngambek karena bullian yang tadi di terimanya.
"Yee.. Sensi banget pak?" Ejek Dikru yang membuat semuanya tertawa.
"Jadi kalian tau gak?" Tanya Zaki yang di balas gelengan kepala kompak oleh mereka.
"Nyerah aku Ki." Ujar Aisyah ketika tatapan laki-laki itu menatapnya bertanya.
"Oke, nyerah ni ya?" Tanya Zaki yang di angguki oleh mereka semua kecuali Aaro karena laki-laki itu sekarang tengah sibuk mengendusi leher Cia, melakukan kegiatannya sendiri.
"BUAHagiain Kamu!!!!" Teriak Zaki yang langsung mendapatkan sorakan kencang dari teman-temannya.
"Si onyeng goblok sia." Teriak Rion yang membuat mereka tertawa karena laki-laki itu.
"Nih masih ada lagi nih, ayo kalian tebak lagi ya." Teriak Zaki yang membuat mereka memutar matanya malas.
"Kupu-kupu apa yang membahagiakan banget?" Tanya Zaki menaik turunkan alisnya.
"Kupu-kupu yang cantik... Kee mana engkau terbang... Hilir mudik mencari.... Bunga-bunga yang indah.... Meeeenari-nari...!" Nyanyi Rion yang mendapatkan geplakan dari Zaki.
"Kok lo jadi bego sih Yon? Iya gak Ris?" Tanya Zaki menatap Risa yang di balas anggukan gadis itu cengo.
"Beb, kok kamu gak belain aku?" Protes Rion yang membuat Risa semakin tercengang.
Kok Rion jadi receh sama goblok ya? Pikir Risa.
"Geli Yon, asli, pengen muntah gue." Ujar Zaki sambil tertawa.
"Trus jawabnya apa?" Tanya Dita dan Aisyah berbarengan.
"Kalian berdua ngapain paduan suara dah." Ujar Zaki kesal membuat kedua wanita itu terkekeh pelan.
"Jadi jawabannya apa?" Tanya Cia penasaran.
"Oke... Kalian penasaran kan? Kan? Kan?" Tanya Zaki menggoda mereka.
Tatapannya tertuju ke arah Cia kemudian menggenggam tangan gadis itu membuat Aaro langsung menepis tangan laki-laki itu dengan mata yang melotot.
"Jangan pegang-pegang bini gue juga anjir." Maki Aaro kesal. Tidak boleh ada yang menyentuh istrinya selain dirinya! Itu adalah tekad Aaro.
"Buset, posesif banget dah." Ujar Zaki yang masih belum lepas dari keterkejutannya.
"Jadi... Jawabannya adalah.... Kupunya istri seperti kamu." Ujar Zaki menggoda Cia membuat Aaro kalang kabut menutupi istri mungilnya itu dari Zaki.
"Enak aja! Dia udah punya gue ya." Kesal Aaro kemudian menarik Cia agar berpindah tempat duduk ke sebelahnya. Dipeluknya gadis itu dengan erat, mencoba menutupi seluruh tubuh mungil itu dengan tubuhnya membuat tubuh Cia tertutup sempurna.
"Gue becanda anjir Aa. Posesif lo kurangin dikit dong." Malas Zaki.
"Gak! Gak ada kurang-kurangan." Ujar Aaro membuat mereka menghela nafasnya pelan dan Aisyah yang menatapnya sebal.
"Yang sekarang udah bucin mah beda ya. Dulu aja waktu gue sama Aisyah deketin lo, lo nya udah teriak-teriak panik kayak mau di perkosa aja." Tawa Dita yang menular ke semuanya.
"Emang bener Dit?" Tanya Risa yang masih berusaha meredakan tawanya.
"Iya Ris bener, waktu itu kita berdua mau minta tolong ambilin boneka Aisyah yang waktu itu nyangkut di pohon, tapi waktu nyamperin Aaro, tuh orang langsung teriak trus lari ke Mama Sana."
"Mama Aaro mau di godain cewek."
"Itu kan kata-kata lo?" Ejek Dita beruntun membuka aib Aaro.
"Ah elah lo mah Dit, itu kan dulu." Ujar Aaro malu.
"Mana? Sampe sekarang juga kadang gitu kan? Sama Cia aja lo bisa anteng gitu." Ujar Dita mengejek Aaro.
Coba saja Dita yang berada dalam posisi Cia, pasti laki-laki itu akan berteriak dan ketakutan. Pikir Dita heran.
"Iya dong, kan dia istri gue yang paling gue cinta Dit." Ujar Aaro mengeratkan pelukannya dan menggerakkan badannya ke kanan dan ke kiri.
"Iya dah yang udah punya istri mah. Udah mau jadi bapak aja lo Aa." Ujar Zaki menggoda Aaro.
"Udah siap belum lo?" Tanya Dikru yang di jawab gedikan bahu Aaro.
"Harus siap!" Ujar Aaro mengecup kening Cia lembut.
"Ki gue denger-denger lo udah punya cewek?" Tanya Dikru.
"Iya dong, cewek baru nih boss." Bangga Zaki yang di hadiahi dengan jitakan oleh Dikru.
"Sombong amat!" Teriak Dikru tepat di telinga Zaki membuat telinga Zaki pengang seketika.