Seperti Mawar yang memiliki duri untuk melindungi kelopaknya yang rapuh seperti itu juga Mawar yang mencoba menutupi setiap luka yang iya rasakan dan alami dalam pernikahannya bersama Ikhsan.
" harusnya kamu tak perlu membantah apa yang ibu katakan " ucap Ikhsan yang selalu saja membela ibunya jika istri dan ibunya sedang berselisih paham.
" sebagai seorang menantu harusnya kamu mengerti jika tak seharusnya kita membantah apa yang ibu mertuamu katakan terlepas ibu salah atau tidak " ucap Ikhsan yang tak mengetahui penyebab sebenarnya kenapa Mawar sampai berdebat dengan ibu mertuanya.
" apa kamu tau yang ibu mu minta dari ku ?" tanya Mawar yang kini sudah berurai airmata.
" apapun itu tak seharusnya Kamu membantah karena itu pasti yang terbaik untuk kita " ujar Ikhsan tetap membela ibunya dan menyalahkan Mawar istrinya.
Sebenarnya apa yang di minta ibu mertua Mawar hingga Mawar memilih berdebat dengan ibu mertuanya.
Dan apa yang sebenarnya Mawar sembunyikan dari Iksan selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tegas
Seperti apa yang tadi Sesil katakan dimana dirinya membiarkan Ikhsan pergi menemui Mawar, tapi Sesil yakin ini akan menjadi pertemuan terakhir mereka berdua.
" selamat pagi pak Fahri " sapa Sesil sambil mengulurkan tangannya ke arah Fahri yang iya kenal sebagai seorang pengacara perceraian yang bisa di andalkan.
" pagi " jawab pak Fahri sambil menyambut uluran tangan Sesil padanya.
" ada yang bisa saya bantu ?" tanya pak Fahri yang memang tak mengenal Sesil.
Sesil pun menceritakan tentang dirinya mawar dan juga Ikhsan dan juga tujuan sebenarnya datang ke seorang pengacara demi menjaga status anak yang saat ini tumbuh dalam rahimnya tanpa menjelaskan jika anak itu bukan lah anak kandung Ikhsan.
" baik, saya akan membantu proses cerai suami ibu dengan istrinya yang lain tapi bayarannya tidak sedikit ?" ucap pak Fahri yang sebenarnya sudah bisa membaca niat licik Sesil jadi dirinya pun memiliki peluang untuk bisa mendapatkan uang yang lebih banyak dari biasanya.
" saya setuju tapi saya minta surat itu harus selesai siang ini agar saya bisa meminta tanda tangan suami saya dan juga wanita itu agar bapak bisa memproses semuanya dengan cepat " ucap Sesil yang tak ingin mengotori tangannya dengan mencelakai Mawar setidaknya untuk saat ini.
" saya akan bekerja secepat mungkin, dan jika memang sudah siap saya akan menghubungi anda " ucap pak Fahri yang menyanggupi apa yang Sesil minta darinya.
" baik, saya tunggu " ucap Sesil yang langsung bangkit sambil menjabat tangan pak Fahri, Sesil pun pergi dari kantor pengacara setelah menjalankan rencananya untuk bisa memisahkan Mawar dan Ikhsan secara hukum.
" setelah akta cerai Ikhsan dan Mawar sudah aku dapatkan, tinggal pernikahan ku dan ikhsan yang harus aku legalkan dan setelah itu status anak ku saat lahir nanti sudah jelas " ucap Sesil yang merasa rencana yang sudah iya susun sangat sempurna seolah tak ada celah untuk semua orang tau jika anak yang saat ini ada dalam kandungannya ini bukan lah anak ikhsan termasuk Bu Teri dan juga Ikhsan.
" kamu bilang kamu dan Mawar masih memiliki ikatan secara hukum !"
" lihatlah, akan aku putuskan hubungan yang tersisa di antara kalian agar kamu tak memiliki alasan apapun untuk menemui wanita itu lagi " ucap Sesil yang sudah benar benar lega karena rencananya berjalan sangat lancar.
Lain halnya dengan Ikhsan yang baru saja sampai di rumah Randi, tapi tak seperti sebelumnya jika Ikhsan bisa dengan mudah masuk kedalam rumah Randi karena kali ini Randi sendiri yang tak membuka kan pintu meski Ikhsan sudah memencet bel rumahnya berkali kali.
" Mawar !!"
" keluar kamu Mawar !"
" aku tau kamu ada di dalam !!" bentak Ikhsan sambil terus berteriak berharap dengan melakukan itu bisa membuat Mawar keluar dari rumah Randi.
" maaf pak, tolong jangan membuat keributan seperti ini ! " ucap salah satu warga yang ada di sekitar rumah Randi yang merasa terganggu dengan apa yang Ikhsan lakukan pagi ini.
Ikhsan terdiam mendengar teguran dari salah satu warga rumah Randi, tapi tiba tiba saja Ikhsan memiliki ide agar Mawar dan Randi tak memiliki pilihan untuk keluar dari dalam rumah.
" saya hanya memanggil istri saya yang sudah dua malam tinggal di rumah ini " ucap Ikhsan.
" dua malam ?"
" memang istri bapak siapanya pak Randi ?" tanya salah satu warga yang sudah mulai menduga jika pak Randi mengganggu rumah tangga orang lain hingga membuat seorang suami datang untuk mencari istrinya.
" pagi pak Muin " sapa Randi yang sejak tadi ada di belakang pintu rumahnya tapi saat salah seorang tetangganya menghampiri Ikhsan,Randi pun memilih keluar sebelum Ikhsan menyebar fitnah antara dirinya dan Mawar.
" pagi pak Randi,maaf jika saya ikut campur " ucap pak Muin yang ternyata seorang ketua RT di daerah rumah Randi.
" apa benar di rumah ini ada istri dari bapak ini ?" tanya pak Muin sambil melihat ke arah Ikhsan yang terus saja melihat ke arah dalam rumah.
" maaf, sebelum pak Muin salah paham Mawar bukan lagi istri dari ikhsan " ucap Randi meluruskan.
" dan memang benar Mawar tinggal di rumah ini tapi menjadi asisten rumah tangga sekaligus pengasuh anak saya Kiran " ucap Randi apa adanya.
" bohong !!" bentak Ikhsan yang tak ingin usahanya untuk bisa bertemu dengan Mawar sampai gagal.
" saya dan Mawar masih suami istri yang sah"
" dan dia sudah membawa lari istri saya !!" tuduh Ikhsan yang malah menjadi bumerang untuk dirinya sendiri.
" mas !!"
" apa kamu sadar dengan apa yang kamu katakan ?" tanya Mawar yang akhirnya keluar karena tak ingin Randi terbawa dalam masalah rumah tangganya dengan Ikhsan yang di rasa semakin kusut.
" aku dan kamu sudah berpisah sebelum kamu menikah dengan Sesil " ucap Mawar mengingatkan Ikhsan dengan apa yang Ikhsan lakukan tiga hari lalu.
" tapi kamu sedang hamil dan seorang wanita hamil tak bisa di ceraikan ataupun meminta cerai " ucap Ikhsan yang menjadikan kehamilan Mawar saat ini sebagai suatu senjata untuk menahan Mawar agar kembali padanya.
" maaf pak Ikhsan "
" tapi saat ini, undang undang sudah membolehkan seorang wanita yang sedang hamil meminta cerai dari suaminya apalagi jika alasan perpisahan nya itu sangat jelas " ucap pak Muin yang lebih percaya pada Randi dan juga Mawar dibanding laki laki yang malah membuat ribut di rumah orang lain.
" tapi saya tak ingin bercerai dengan istri saya" ucap Ikhsan yang berusaha mendekati Mawar yang berada di samping Randi.
" sayang, mas minta maaf jika selama pernikahan kita mas banyak melakukan kesalahan " ucap Ikhsan berharap dengan melakukan itu bisa membuat Mawar luluh dan membuat Mawar mengurungkan niatnya untuk berpisah darinya.
" demi anak yang ada dalam kandungan kamu saat ini, mas mohon beri mas kesempatan " ucap Ikhsan dengan wajah yang di buat memelas berharap dengan melihat itu bisa membuat Mawar luluh.
Randi dan pak Muin terdiam karena mereka sadar segala keputusan itu hanya Mawar yang berhak memutuskan nya karena yang akan menjalani semuanya Mawar bukan orang lain.
Mawar terdiam bukan karena sedang memikirkan apakah akan memberikan kesempatan untuk ikhsan atau tidak tapi tiba tiba saja Mawar teringat mimpi yang menghantui nya malam tadi.
" kamu mau kan sayang ?" mendengar suara Ikhsan membuat Mawar tersadar dari lamunannya.
" maaf tapi keputusan Mawar sudah sangat bulat dan bagi Mawar anak yang ada dalam kandungan Mawar saat ini hanya milik Mawar saat mas lebih memilih menuruti permintaan Bu Teri demi kata bakti " ucap Mawar yang tak percaya jika Ikhsan bisa memprioritaskan dirinya dan anaknya jika sampai Mawar menerima ajakan rujuk dari Ikhsan.
" sudah dengar bukan keputusan Mawar ? "
" Sebaiknya kamu pulang dan biarkan Mawar menjalani kehamilannya dengan tenang dan bahagia jika memang kamu masih perduli dan masih sayang dengan Mawar "
✍️✍️✍️ apakah Ikhsan akan begitu saja mundur dan membiarkan Mawar lepas dari genggamannya ? Dan mimpi apa Mawar semalam hingga Mawar begitu yakin dengan keputusannya untuk berpisah dari ikhsan ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘