Kisah ini menceritakan tentang perantauan ku ke Kalimantan dan bertemu dengan seseorang perempuan yang ternyata perempuan itu menganut ilmu hitam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amak Tanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6
Warga terkejut melihat Bagas yang sedang terduduk lemas di tanah, dan salah satu warga bertanya kepada Bagas.
"Kamu kenapa ada di luar malam-malam begini"
"Tadi saaya mencari signal pak, untuk mengabari ibu saya, setelah selesai saya menelpon ibu saya saya tiba-tiba melihat benda itu tadi dan bapak-bapak yang berlarian mengejarnya"
"Tidak baik malam-malam kamu berada di luar, berbahaya"
"Iyaa pak saya pikir larangan itu hanya mitos belaka, kalau boleh tau apa benda itu tadi pak"
"Itu kuyang, dia lagi mencari mangsa, di desa kita ada warga yang mau melahirkan oleh sebab itu dia berkeliaran, akan tetapi jika dia tidak mendapatkan warga yang akan melahirkan dia bisa menjadikan apapun sebagai mangsanya termasuk kamu"
Mendengar penuturan warga Bagas sampai bergidik ngeri kuyang yang ia anggap mitos ternyata ada dan sangat mengerikan, membayangkannya saja Bagas tidak sanggup.
Bagas pun di tuntun pulang ke mes oleh para warga, motornya di bawa oleh salah satu warga.
"Ingat ya jangan kamu coba-coba keluar rumah dimalam hari lagi" salah satu warga mengingatkan sebelum mereka semua kembali ke rumah masing-masing.
"Iya pak terimakasih banyak sudah diantar"Bagas yang masih syok hanya bisa menyesali perbuatannya yang terlalu menganggap remeh larangan di desa E. Setelah warga pulang masing-masing ke rumahnya Bagas pun bergegas masuk ke mes dan mengunci pintu lalu masuk ke kamar. Ia berbaring di kasur sambil merenungi betapa bodohnya dirinya.
Sudah pukul sepuluh malam Bagas pun masih terjaga sambil memainkan game offline di ponselnya ia yang tidak bisa tidur terus kepikiran dengan bentuk kuyang yang ia lihat tepat di depan mata kepala sendiri.
Ditengah lamunannya Bagas dikagetkan dengan bunyi sesuatu di luar jendela mes nya seperti suara orang menggaruk-garuk dinding, ia yang masih syok akan kejadian tadi pun tidak berani untuk hanya sekedar memeriksa keluar jendela, ia takut bilamana itu kuyang yang tadi. Setelah beberapa menit suara itu pun hilang Bagas pun merasa lega. Bagas berusaha memejamkan matanya, namun rasa kantuk tak kunjung datang Sampai pukul sebelas malam baru Bagas terlelap. Di rumah warga saat ini di rumah pak Andre ada ibu-ibu yang akan melahirkan yaitu istri pak Andre itu sendiri sedang ditangani oleh dukun beranak kampung E, keluarga harap-harap cemas menunggu proses lahiran itu, sedangkan beberapa warga berjaga diluar rumah karena kuyang pasti akan mengincar ibu dan bayinya. Selang beberapa saat bayi pun lahir keluarga dah warga pun merasa lega karena bayi sudah lahir dan kuyang yang mereka khawatirkan akan mengincar ibu dan bayinya pun tidak muncul. Setelah beberapa saat beberapa warga berpamitan pulang dan beberapa warga lainnya ada yang masih berjaga-jaga di rumah itu.
Setelah hampir pukul dua dini hari ntah kenapa warga yang berjaga di rumah ibu dan bayi pun merasakan kantuk yang sangat berat, hingga mereka pun tertidur. Keluarga ibu dan bayi yang berada di dalam pun tidak mengetahui warga yang berjaga di luar sudah terhanyut didalam mimpi masing-masing, dan beberapa sanak saudara pak Andre pun memutuskan untuk istirahat sedangkan pak Andre dan istrinya masih bercengkrama dengan si buah hati, ditengah kegiatan pak Andre bersama anak istrinya mereka dikagetkan dengan suara diluar jendela seperti suara orang mencakar dinding pak Andre dan istrinya saling tatap seakan saling tanya apakah itu, pak Andre pun memberani kan diri untuk memeriksa keluar jendela.
"Pak jangan" cegah istrinya pak Andre
"Sudah Bu, tidak apa-apa" pak Andre pun beranjak dari ranjang dan menuju ke arah jendela setelah di buka pak Andre celingukan mencari sumber suara tadi namun tidak menemukan apapun, dengan segera pak Andre menutup kembali jendela, namun sebelum jendela tertutup sempurna tiba-tiba muncul sesosok KUYANG di depan pak Andre dan husssss....hussssss....husssssss kuyang meniup wajah pak Andre dan pak Andre pun pingsan. Istri pak Andre yang panik ingin berteriak namun suaranya tertahan seperti ada yang menutupi mulutnya sehingga, kuyang itu melesat mendekat ke bayi yang baru saja lahir itu dan menyantapnya dengan lahap, ibu bayi hanya bisa menangis dan ingin berusaha berteriak namun tidak bisa badannya kaku tidak bisa digerakkan sama sekali.
Setelah kuyang menyantap anak pak Andre KUYANG itu pun mendekati istrinya pak Andre namun tiba-tiba ntah apa yang membuat seolah-olah tenaga istri pak Andre kembali lagi ia pun berteriak sekencang-kencangnya dan berusaha lari keluar kamar, warga yang ketiduran diluar sampai kebangun mendengar teriakan istri pak Andre begitu pula dengan keluarga pak Andre yang berada di rumah itu mereka pun bergegas masuk ke dalam kamar pak Andre. Kuyang yang merasa terancam pun segera melesat keluar rumah dan melarikan diri, sedangkan istri pak Andre menangis sesenggukan di lantai. Warga yang sudah masuk kedalam pun di buat syok dengan kondisi bayi yang sudah di santap oleh kuyang, mereka pun sudah tahu kalau mahkluk jahanam itu sudah mengambil korban lagi.
"Ayok Bu kamu bantu naik ke ranjang" istri pak Andre yang masih syok pun hanya pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa. Warga juga menggotong pak Andre ke atas kasur, setelah beberapa saat pak Andre pun tersadar dari tidurnya dan dia begitu syok mendapati anaknya yang sudah tiada di makan oleh kuyang, ia menangis sesenggukan begitu pula dengan istri dan keluarga yang lain. Warga pun turut merasakan kesedihan yang dialami oleh pak Andre.
"Kami minta maaf pak atas keteledoran kami"ucap salah satu warga yang merasa tidak enak kepada pan Andre dan keluarga.
"Ini salah saya juga pak, seandainya saya tidak membuka jendela mungkin anak saya masih ada saat ini" sesal pak Andre sambil meneteskan air matanya.
Warga pun berjaga di rumah pak Andre sampai pagi sambil mengurus sisa-sisa tubuh bayi untuk di makamkan keesokan harinya, kuyang hanya mengambil organ dalam saja. Setelah fajar menyingsing berita akan kematian anak pak Andre yang baru lahir pun menyebar ke seluruh desa. Warga berbondong-bondong melayat termasuk para karyawan perusahaan S, hari ini karyawan di liburkan karena di desa E jikalau ada warga yang meninggal Maka aktifitas ditiadakan kecuali mengurus pemakaman. Bagas yang melihat kondisi bayinya pun bergidik ngeri "bagaimana bisa sebuah kepala memangsa manusia" batin Bagas. Setelah semua warga selesai melayat ke rumah pak Andra tepatnya pukul sebelas siang pemakaman pun di langsungkan di pemakaman warga kampung E, setelah semua proses pemakaman selesai semua warga kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan diri dan akan berkumpul kembali di rumah pak Andre untuk melakukan doa bersama.
Bagas pun pulang ke mes dan langsung kepikiran apakah yang berisik di luar jendela ia semalam adalah kuyang, setelah ia sampai di mes ia segera membersihkan diri dan mandi, setelah selesai mandi ia merebahkan tubuhnya di ranjang dan memainkan kan ponsel nya dan tiba-tiba.....
BERSAMBUNG.....
***
di tungguin