Terlahir kembali di dunia yang dikuasai iblis dan makhluk ketiadaan, Ling Tian mengerahkan seluruh kekuatan dan pengetahuan dari kehidupan sebelumnya.
Namun takdir sekali lagi menempatkan dirinya dalam posisi sulit. Meskipun akar spiritualnya lemah dan memiliki roh pelindung saling berlawanan yang bisa menghancurkan dirinya kapan saja, tak membuat Ling Tian gentar sedikitpun.
Dengan tekad baja, Ia berjuang melawan nasib buruknya, mengubah setiap kelemahan menjadi kekuatan, dan menantang kekuasaan iblis yang menindas dunia.
Mampukah Ling Tian mengatasi keterbatasannya, menyatukan roh pelindung yang berlawanan, dan mencapai ranah tertinggi? Ataukah dia akan terperangkap dalam lingkaran kehancuran yang menunggu dibalik kekuatan kegelapan?
Penuh ketegangan dan intrik, ikuti petualangan dan pertarungan intens yang ada di dalam cerita ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ega Jast, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertarungan Antar Murid
Sorakan demi sorakan kian menggema di halaman Pagoda Sembilan Tingkat, membuat beberapa tokoh penting pun ikut tertarik untuk menyaksikan pertarungan.
“Hahaha… Bocah! Akan aku patahkan kaki dan tanganmu. Haaaattt…”
“Wushhhh!”
Merasakan aura yang terpancar ke segala itu, membuat semua murid dapat merasakan tingkat kekuatan Yu Nan.
“Huhh… Anak itu sudah tamat. Aku tidak tau dia itu bodoh atau terlalu percaya diri. Yu Nan baru menembus ranah Pemurnian Jiwa tingkat 2, sedangan anak itu bahkan tidak memancarkan aura sedikitpun. Aku turut prihatin kepadanya,” gumam salah satu murid yang menonton pertarungan.
Meski begitu, banyak juga murid yang mendukung Ling Tian, karena memiiki keberanian untuk bertarung melawan musuh yang jauh lebih kuat darinya.
Merendahkan kuda-kuda yang kokoh, Yu Nan menarik tinju miliknya sedikit ke belakang, lalu berlari ke tempat Ling Tian berada seraya melancarkan pukulan yang diselimuti akan api kebiruan.
Merasakan tekanan dari Yu Nan, tak membuat Ling Tian bergeming sedikitpun. Ketika pukulan Yu Nan semakin dekat, dengan sigap Ia menggunakan teknik langkah bayangan, bergerak dengan sangat cepat menghindari serangan kuat milik Yu Nan.
Menyadari Ling Tian menghilang dari hadapannya, membuat Yu Nan sontak terbelalak, lalu mengalihkan pandangan ke segala arah mencoba mencari keberadaan Ling Tian.
“Mencariku?”
“Apa?”
“Bughhh!”
Mengalihkan pandangan ke belakang, pukulan yang sudah diperkuat dengan tenaga dalam tepat menghantam dagu Yu Nan, membuat Ia seketika tersungkur ke belakang.
Melihat pertarungan yang ada di depan mata, membuat semua orang seketika terdiam tak bisa berkata-kata, tak menyangka anak kecil itu bisa mendaratkan pukulan ke pada Yu Nan yang memiliki tubuh tinggi besar.
“Apa itu hanya kebetulan?”
“Aku pikir juga begitu, Yu Nan pasti sengaja menerima pukulan itu,” cibir beberapa murid yang tak percaya dengan apa yang mereka lihat, membuat Ling Tian yang mendengar itu seketika tersenyum tipis.
“Brengsek! Anak kampung sepertimu berani memukulku, bersiaplah untuk mati bocah tengik!”
“Haaaa!”
“Graaaaa!”
Bangkit dengan amarah yang memuncak, Yu Nan lantas melepaskan kekuatan penuh, memperlihatkan siluet singa api yang berkobar di belakang dirinya.
“Cakaran Api Surgawi!”
“Sring… Sring… Sring…”
Melancarkan serangan jarak jauh, tampak lintasan cakar yang bertubi melesat ke arah Ling Tian berada, membuat Ia dengan tangkas menghindari semua serangan intens dengan mengkombinasikan teknik mata langit dan langkah bayangan miliknya.
“Aku tidak boleh menunjukkan kekuatan asliku di depan semua orang. Kalau tidak, maka akan sangat merepotkan,” batin Ling Tian di dalam hati, tak mau menjadi pusat perhatian dan menarik musuh yang tidak diperlukan.
Terus bergerak lincah melewati semua lintasan cakar, Ling Tian terus memperpendek jarak serangnya, sampai akhirnya Ia sampai tepat di hadapan Yu Nan.
Melihat serangan yang Ia lancarkan tak ada yang mengenai Ling Tian, membuat Yu Nan semakin naik pitam, nan kemudian,
“Haaaaaa!”
BWASHHHH
Melepaskan ledakan aura api biru dalam sekali sentakan, membuat Ling Tian sontak terpental beberapa meter ke belakang, dengan kedua tangan Ia letakkan di depan muka setelah menahan kobaran api yang terasa sangat panas.
“Hahaha… Apa hanya itu kemampuanmu? Memang yang diharapkan dari sampah tidak berguna sepertimu, bahkan tidak bisa menembus pertahanan api milikku!” umpat Yu Nan seraya tertawa terbahak-bahak, membuat Ling Tian seketika berdengus remeh.
“Benarkah?”
“Swushhh!”
Dalam kedipan mata, lagi-lagi Ling Tian menghilang dari hadapan Yu Nan, membuat Ia seketika panik seraya mengalihkan pandangan ke segala arah.
“Ke mana dia? Sial, siapa sebenarnya bocah ini? Kenapa aku bisa tertekan seperti ini, padahal dia belum menembus ranah Pemurnian Tubuh. Hehh… Apa yang aku takutkan, dengan pertahanan api milikku, dia tidak akan bisa mendekatiku!” batin Yu Nan di dalam hati, semakin gusar setelah merasakan kekuatan yang Ling Tian perlihatkan.
Merasakan pergerakan dari arah depan, membuat Yu Nan langsung semeringah, lalu tanpa ragu melancarkan cakaran api biru ke arah dirinya.
“Mati kau bocah!”
“Sringg!”
“Bwashhhh!”
“Apa… Ilusi? Tidak mungkin.”
Ketika cakar api milik Yu Nan mencabik keberadaan Ling Tian, tubuh semu itu seketika menghilang bagaikan asap, membuat Yu Nan sontak terbelalak.
“Kalau ini pertarungan hidup dan mati, kamu pasti sudah mati dari tadi!” desir suara sinis dari arah belakang, membuat Yu Nan langsung mengalihkan pandangan, dan kemudian,
“Bughh!”
“Arghhh…”
DUARRRR
Mengalirkan qi cahaya dan kegelapan di dalam kepalan tangan, pukulan kuat itu sontak menghantam muka Yu Nan telak, membuat Ia terpental menghantam patung batu yang ada di belakangnya.
Tak bisa berkata-kata, Yu Nan yang memiliki kekuatan Pemurnian Jiwa Tingkat 2 dikalahkan dengan mudah, membuat para murid dari berbagai tempat pelatihan mulai membicarakan Ling Tian.
“Menarik… Anak itu punya potensi. Sepertinya dia memenuhi syarat untuk jadi pengikutku,” ucap seorang pemuda misterius yang menyaksikan pertarungan dari jauh, mengenakan hanfu putih dan sebuah pedang yang tersarung di belakang punggungnya, Qing Yun.
“Tidak ku sangka penggabungan kekuatan qi cahaya dan kegelapan sangat kuat. Meskipun ada benturan kuat saat menyatukan keduanya, tapi ditahap ini aku masih bisa mengendalikannya,” batin Ling Tian di dalam hati, menatap telapak tangan yang terbuka.
Melihat situasi di sekitar, Xiou Wu dengan cepat menarik pergelangan tangan Ling Tian, pergi ke aula tempat penukaran hasil buruan binatang buas, seraya berkata,
“Kak Ling… Ayo kita tinggalkan tempat ini,” ucap Xiou Wu sedikit terburu-buru, membuat Ling Tian yang masih tertegun seketika tersadar.
***
Masuk ke dalam salah satu ruangan besar yang terbuka, Ling Tian mengalihkan pandangan ke segala arah, memperlihatkan ruangan megah berlapis marmer dengan lampu gantung bertingkat di bagian atas.
“Adik kecil, ada yang bisa aku bantu?” tanya seorang gadis yang memiliki paras cantik, tampak mengenakan gaun biru laut serta berberapa aksesoris kecil, membuat Ia semakin menawan, Bi He.
“Halo kak Bi He, Lama tidak bertemu,” sapa Xiou Wu muncul dari balik Ling Tian.
“Adik Wu, kamu datang, sudah sebulan kita tidak bertemu, bagaimana kabarmu?” ucap Bi He dengan riang, memperlihatkan senyum manis nan bibir mungil merah muda.
“Kabarku baik, setelah mendapatkan rotan berumur seribu tahun, aku tidak perlu takut untuk menerobos ranah Pemurnian Tubuh. Ini semua berkat kak Bi He, Terima kasih ya kak,” pungkas Xiou Wu yang terlihat begitu akrab dengan Bi He.
“Sama-sama, kalau kamu butuh sesuatu katakan saja padaku,” balas Bi He sembari mengelus kepala Xiou Wu lembut.
“Oh ya kak, Ini kak Ling, salah murid pelatihan bagian barat. Kami datang ke sini untuk menukarkan hasil buruan,” timpal Xiou Wu kemudian, membuat Ling Tian tersenyum simpul, lalu melangkah satu langkah ke depan.
“Salam senior, Namaku Ling Tian, belum lama ini aku bergabung ke Pagoda Sembilan Tingkat,” ujar Ling Tian memberi hormat kepada Bi He.
Mendengar apa yang dikatakan pemuda kecil itu, membuat Bi He langsung mengerti akan asal usul Ling Tian, lalu balik memperkenalkan diri seraya tersenyum simpul.
“Tidak perlu bicara formal denganku, kamu bisa memanggilku kak Bi He seperti yang Xiou Wu lakukan. Lalu binatang buruan apa yang ingin kamu tukarkan?” tanya Bi He sedikit penasaran.
Mengeluarkan dua cincin ruang miliknya, Ling Tian lantas memberikan ruang penyimpanan itu kepada Bi He, membuat gadis anggun itu sedikit kebingungan.
Memasukkan kesadaran spiritual ke dalam cincin, betapa terkejutnya Bi He melihat apa yang ada di dalam ruang penyimpanan itu, sampai membuat Ia terdiam sesaat.
“Adik Ling… Apa aku boleh bertanya sesuatu?”
“Emp,” angguk Ling Tian pelan.
“Kalau aku boleh tau, dari mana kamu dapat semua binatang buas ini?” tanya Bi He seraya menatap Ling Tian dengan tatapan curiga.
***