Nafisah kaisa Az-Zahra tidak pernah menyangka kalau dirinya dipilih oleh Ibrahim Al Kahfi untuk menjadi istrinya.Seperti yang diketahui oleh semua orang,tidak ada seorang wanita manapun yang mau menikahi Ibrahim karena keadaannya yang penyakitan dan divonis dokter memiliki sisa umur hanya satu tahun lagi.Maukah Nafisah menerima pinangan dari Ibrahim untuk menjadi istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
"Ayah?Ibu?Kenapa kalian menolak mas Ibrahim yang ingin mencium tangan kalian?" tanya Nafisah yang sedikit tidak terima kalau suaminya diperlukan seperti itu oleh kedua orang tuanya.
"Lalu apa yang harus kami lakukan Nafisah, setelah perbuatannya yang hampir mencelakai nyawamu?" tanya pak Raharjo dengan kesal.
"Apa maksud perkataan ayah ini?Nafisah sama sekali tidak mengerti." tanya Nafisah
"Kau tidak perlu menutupi semua perlakuan buruk suamimu kepada kami Nafisah,kami sudah tahu semua yang dilakukan oleh suamimu kepadamu." ucap Bu Bertha dengan geram.
"Memangnya hal apa yang telah aku lakukan kepada Nafisah,Bu?Aku salah apa?" tanya Ibrahim
"Kau pikir kami tidak tahu jika selama ini kau menikahi putriku hanya untuk bisa menjadikannya sebagai pelayanmu!Apa kau pikir kami tidak tahu jika karena menyelamatkan mu lah,Nafisah putri kami hampir saja kehilangan nyawanya." ucap Bu Bertha dengan emosi kepada Ibrahim.
"Ibu sudah cukup hentikan semua omong kosong ibu,itu semua tidak benar.Mas Ibrahim tidak pernah memperlakukanku sebagai pelayannya Bu,justru dia lah yang sangat memanjakan aku." ucap Nafisah yang dengan tegas membela suaminya di hadapan kedua orang tuanya.
"Ibu,ayah,mari kita bicarakan ini di dalam.Tidak enak jika sampai hal ini di dengar oleh tetangga." ucap Ibrahim.
"Memangnya kenapa jika semua tetangga kamu mendengar ini Ibrahim?Apakah kamu takut jika semua ulah busuk yang kamu lakukan kepada putriku akan diketahui oleh orang lain?" tanya pak Raharjo dengan lantang.
"Bukan begitu ayah,Ibrahim sama sekali tidak takut jika memang semua yang ayah dan ibu tuduhkan kepada Ibrahim itu benar.Namun apa yang ayah dan ibu katakan tentang Ibrahim itu semuanya salah." ucap Ibrahim
"Apa yang mas Ibrahim katakan itu memang benar, ayah...ibu.Mas Ibrahim tidak pernah memperlakukan Nafisah dengan buruk.Memangnya ayah dan ibu tahu darimana kalau mas Ibrahim melakukan hal itu?" tanya Nafisah.
"Kami berdua tahu dari nak Dennis.Dia lah yang sudah memberitahu ayah dan ibu tentang semua perlakuan buruk suamimu kepadamu Nafisah." ucap Bu Bertha yang langsung membuat Ibrahim diam diam merutuki Dennis di dalam hatinya.
"Ayah,ibu,ayo masuk ke dalam dulu.Nafisah akan jelaskan kepada ayah dan ibu semuanya.Nafisah mohon." ucap Nafisah yang akhirnya membuat kedua orang tuanya meluluh dan mau masuk ke dalam untuk mendengar kebenaran ceritanya
Setelah mempersilahkan kedua orang tuanya untuk masuk ke dalam dan duduk di sofa ruang tamu,Nafisah pun akhirnya menceritakan semua kebenarannya kepada kedua orang tuanya.Kebenaran akan sandiwara yang dilakukan oleh Ibrahim yang berpura pura sakit keras untuk melindungi nyawanya dari adik sambungnya,serta kebenaran bagaimana ia bisa sampai digigit oleh laba laba beracun dan siapa yang telah menebar semua hewan beracun itu ke taman rumah kaca.
Setelah mendengar penjelasan Nafisah,pak Raharjo dan Bu Bertha pun akhirnya meminta maaf kepada Ibrahim karena sudah berburuk sangka kepadanya karena telah menuduhnya sebagai suami yang tidak pengertian dan orang yang menyebabkan Nafisah mengalami insiden itu.
"Maafkan kami berdua nak Ibrahim,kami berdua tidak tahu kalau apa yang disampaikan oleh nak Dennis kepada kami itu tidak benar.Kami berdua terbawa emosi dan tidak tahu kebenarannya." ucap pak Raharjo dengan menyesal.
"Tolong jangan meminta maaf kepadaku ayah,ayah dan ibu sama sekali tidak bersalah.Justru seharusnya aku lah yang harus meminta maaf kepada kalian semua karena tidak bisa memberitahukan kebenaran yang selama ini kusimpan.Tolong maafkan Ibrahim,ayah?Ibu?" pinta Ibrahim dengan bijak.
"Iya nak Ibrahim,yang terpenting sekarang kita semua akhirnya sudah tahu kebenarannya." ucap pak Raharjo.
"Nafisah, Ibrahim, kenapa kalian berdua tidak cerita kepada kami mengenai ulah jahat nak Dennis?Mungkin dengan kalian berdua cerita kepada kami,kami mungkin bisa membantu kalian berdua untuk menghadapi nak Dennis." ucap Bu Bertha.
"Kami tidak mau jika masalah ini juga melibatkan ayah dan ibu.Seperti yang ayah dan ibu ketahui bahwa mas Dennis bukanlah orang yang mudah untuk dihadapi.Laki laki itu penuh dengan tipu muslihat dan rencana jahat di kepalanya,jika ingin menghadapi mas Dennis diperlukan rencana yang matang dan bukti yang kuat untuk bisa mengekspos semua kejahatan mas Dennis kepada semua orang termasuk pak Darmawan.Untuk itulah mengapa saat ini mas Ibrahim tengah mengumpulkan bukti yang kuat agar bisa mengungkapkan semua kejahatan mas Dennis kepada pak Darmawan." ucap Nafisah.
"Bapak benar benar tidak menyangka kalau nak Dennis tega melakukan itu semua kepada saudaranya hanya untuk urusan dunia.Nak Ibrahim,pasti selama ini kau merasa lelah karena harus menanggung semua penderitaan ini sendirian." ucap pak Raharjo.
"Dulu Ibrahim sempat merasakan hal itu ayah namun sekarang semuanya terasa sangat mudah bagi Ibrahim sejak kedatangan Nafisah di hidup Ibrahim.Nafisah adalah kekuatan terbesarku dan aku tidak tahu jika tidak ada Nafisah di dalam hidupku aku sudah seperti apa sekarang." ucap Ibrahim.
"Mendengar pernyataan yang dikatakan oleh nak Ibrahim barusan, apakah mungkin selama ini nak Ibrahim memang mengharapkan pernikahan ini? Apakah itu artinya nak Ibrahim telah jatuh cinta kepada Nafisah meskipun nak Ibrahim belum tahu dan kenal dengan Nafisah?" tanya pak Raharjo.
"Yang ayah katakan memang benar,aku memang sangat mengharapkan pernikahan ini dan aku juga telah jatuh cinta kepada Nafisah meskipun aku sama sekali belum mengenal ataupun bertemu dengan Nafisah." ucap Ibrahim dengan tegas yang membuat pak Raharjo yakin kalau keputusannya untuk menjodohkan Nafisah dengan Ibrahim adalah keputusan yang tepat.
Di ruang tamu itu Ibrahim, Nafisah,pak Raharjo dan Bu Bertha tampak saling mengobrol dengan begitu dekat.Kesalahpahaman yang sempat terjadi kepada Ibrahim dan kedua orang tua Nafisah akhirnya bisa diatasi dengan baik.
Setelah mengetahui kebenarannya dari mulut putrinya, kedua orang tua Nafisah langsung bersikap baik kepada menantunya itu.Malam pun akhirnya datang,tampak saat ini pak Raharjo dan Bu Bertha tengah bersiap siap untuk kembali pulang ke jakarta sebelum akhirnya mereka dihentikan oleh Ibrahim yang meminta kedua orang tua Nafisah untuk menginap di rumahnya.
"Jika memungkinkan,tolong ayah dan ibu menginap disini.Ayah dan ibu sudah lama tidak bertemu dengan Nafisah,aku yakin pasti Nafisah juga sangat merindukan kedua orang tuanya." ucap Ibrahim yang disambut dengan baik oleh kedua orang tua Nafisah.
"Apakah kamu berdua boleh menginap disini?Kami berdua tentu tidak ingin mengganggu waktu kalian berdua yang masih pengantin baru." tanya pak Raharjo
"Tentu saja tidak mengganggu,ayah.Justru Ibrahim senang dengan kedatangan ayah dan ibu di rumah ini." ucap Ibrahim yang membuat Nafisah senang dengan perlakuan baik suaminya kepada kedua orang tuanya.
jangan salah paham dulu. beri kesempatan nafisah menjelaskan semuanya. dan sebagai orang tua, harus bijaksana yaaaaaa
awal bab sudah sangat menarik kak,
semangat ka!