Aqilla adalah satu satunya anak perempuan dari pasangan teguh dan Miranti. Tapi meskipun perempuan semata wayang tidak membuat ia menjadi anak kesayangan. Aqilla tidak terlalu pintar dibandingkan dengan Abang dan adikanya yang membuat ia di benci oleh sang ibu. selain itu ibunya juga memiliki trauma di masa lalu yang semakin membuat nya benci kepada Aqilla. akan kan suatu hari nanti Aqilla bisa meluluhkan hati sang ibu dan sembuh dari trauma nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Saat jam pulang pun Nathan dan Aqilla tak henti-henti nya tertawa. Ada saja lelucon yang di berikan Nathan untuk mencairkan suasana. Membuat Aqilla sedikit melupakan masalah pelik yang dia hadapi. Seperti saat ini keduanya sedang asik bergurau di koridor menuju area parkiran.
"Owhh iya, Minggu depan udah mulai TO kamu udah mulai belajar?" tanya Aqilla serius.
"Hmm. Mau belajar sampai bergadang terus mata ku juling liatin buku pun gak akan buat aku pintar Aqilla. Otak ku ini kayak nya udah bebal gak bisa terima pelajaran lagi. Pasrah aja deh mau dapet nilai berapa juga," jawab Nathan di iringi tawa renyah.
" jangan gitu dong Nath, ini bukan waktunya main-main lagi. Kita udah mau lulus dan kamu juga harus mikirin masa depan kamu. Emangnya kamu gak mau kuliah gitu?" ucap Aqilla.
" Ya mau sih tapi kayaknya aku langsung kerja deh. Soalnya udah di wanti-wanti sama papah untuk nerusin usahanya. Yaa baru merintis memang tapi udah lumayan aku tinggal lanjutin aja. Atau mungkin aku kuliah sambil kerja," nada bicara Nathan berubah sendu tak seperti tadi. Seperti ada yang di sembunyikan di balik sifat cerianya itu.
"Bagus dong, kamu jadi pengusaha muda. Gak perlu capek ngajuin lamaran sana sini udah tersedia pekerjaan nya kamu tinggal nikmati aja," ujar Aqilla yang tak memperhatikan mimik wajah Nathan yang berubah.
"Gak seenak yang kamu pikirkan Aqilla. Kamu tau, aku pengen banget bisa bebas seperti teman yang lain. Seperti kamu juga, bisa kuliah dapet teman baru lagi. Bukannya langsung terjun ngurusin bisnis keluarga," suara Nathan bergetar membuat Aqilla menghentikan langkahnya.
"Mungkin bagi kamu hidup ku jauh lebih baik dari apa yang kamu rasakan. Tapi di balik itu semua aku di tuntut untuk menjadi yang terbaik, dewasa, tanggungjawab dan itu bermula sejak meninggalnya ibuku. Papa berubah menjadi orang yang keras dan aku harus nurut sama perintahnya. Dan sekolah ini tempat di mana aku bisa jadi diri aku sendiri. Apalagi saat bareng kamu," lanjut nya lagi.
Aqilla menatap dalam mata bening Nathan. Dia dapat melihat kesedihan dan tertekan yang di rasakan oleh Nathan. Baru kali ini Nathan memperlihatkan sisi lain di dirinya. Ternyata benar apa kata orang, jika ada orang yang terlihat sangat ceria dan paling terlihat baik-baik saja. percayalah sebenarnya orang itu menyimpan banyak luka.
"Maaf yaa, aku gak bermaksud buat kamu sedih. Aku yakin kalau apa yang papa kamu lakuin itu juga demi masa depan kamu. Tapi mungkin caranya aja yang salah. Kalau kamu perlu bantuan atau lagi kesepian, aku akan selalu ada buat kamu ya. Udah ah senyum dong ga enak banget nih kamu berubah jadi melow,"ujar Aqilla berusaha menghibur Nathan.
Lama mereka saling tatap seolah memberikan semangat satu sama lain. Hingga bunyi klakson mobil yang berhenti di sebelahnya menyadarkan mereka berdua. Pasha keluar dari mobil hitam yang di kendarainya dengan sebelah tangan masuk kedalam saku celana bahannya. Dia terlihat sangat berwibawa, aura CEO terlihat melekat di tubuhnya.
"PAPA!"
"AYAH!"
Nathan dan Aqilla berucap bersamaan saat melihat Pasha. Lalu keduanya saling pandang. Kaget, tentu saja itulah yang di rasakan mereka. Mengapa Aqilla memanggil papanya dengan sebutan ayah, itulah yang saat ini ada di pikiran Nathan.
"Aqilla apa maksud kamu, ini papa ku yang aku ceritakan tadi. Bukankah ayah mu sudah meninggal?" tanya Nathan heran.
"Tapi gak mungkin..." Aqilla tak menyelesaikan kalimatnya. Dia memandang ke arah Pasha meminta penjelasan.
"Wah ternyata kalian sudah saling kenal, papa juga kaget loh. Nathan, Aqilla mending kita ngobrol nya di cafe aja yuk sekalian makan siang. Gak enak disini nanti di lihatin sama teman-teman kalian," ujar Pasha tenang.
"Nggak pa! Ini maksudnya apa ya,kenapa Aqilla manggil papa dengan sebutan ayah? Ada hubungan apa Papa sama Aqilla. Ada yang papa sembunyikan dari aku. Jawab pa.." ucap Nathan.
"Kamu tenang dulu Nathan, gimana papa mau jawab kamu aja nyerocos terus dari tadi. Ceritanya panjang, nanti papa cerita. Sekarang kita cari tempat dulu ya,"ajak Pasha.
"Maaf, aku gak bisa. Nanti mama marah kalau aku pulang telat. Nathan, maafin aku kalau nanti kamu dapat kejutan dari papa kamu. Aku terima kalau kamu benci aku tapi jangan benci papa kamu yaa. Aku pulang duluan yaa," ucap Aqilla langsung pergi begitu saja.
Aqilla tak tahan jika harus melihat reaksi Nathan saat dia tahu kalau mereka ternyata saudara. Dirinya sendiri syok, sempit banget dunia ini ternyata. Bahkan Nathan orang yang hampir membuat nya jatuh hati ternyata saudara nya sendiri.
Aqilla berjalan di tepi trotoar dengan pandangan kosong. Rasanya memang tuhan tak mau memberikannya kebahagiaan. Satu persatu puzzle kehidupan nya sudah ia pecahkan. Semakin Aqilla ingin mengetahui semuanya maka semakin dalam dia merasakan sakit.
"Sekarang coba papa jelasin gimana bisa aku sama Aqilla saudara. Itu gak benar kan pa!!" tanya Nathan begitu sampai di ruang tamu rumah mewah miliknya.
"Dia memang saudara kamu kalian hanya selisih beberapa bulan saja. Memang ini tujuan papa pindah ke Jakarta, buat cari Aqilla. Dulu di masa lalu papa banyak salah sama mama nya Aqilla dan sekarang sudah waktunya papa menebus kesalahan itu.Dan mama kamu sendiri yang nyuruh papa buat ketemu lagi sama Mamanya Aqilla. Sebelum mama kamu meninggal," ujar Pasha.
Pasha mulai menceritakan semua kenangan masa lalunya bersama Miranti. Hingga akhirnya dia nekat melakukan hal keji itu hanya karena tak terima Miranti menikah dengan pria lain. Tak satupun ada yang terlewat dari ceritanya.
Nathan yang duduk di kursi sebrang ayahnya itu mencengkram pinggir sofa dengan kuat. Dia tak menyangka, pria bergelar ayah di depannya itu pernah melakukan hal sangat menjijikkan. Lalu bagaimana dengan ibunya dulu, bisa menerima pria yang mempunyai masa lalu yang buruk.
"POKOKNYA AKU GAK PERCAYA PAH!! INI SEMUA BOHONG KAN!! AKU SAYANG SAMA AQILLA,AKU CINTA SAMA DIA. GAK MUNGKIN DIA SAUDARA AKU PA!!,teriak Pasha yang sudah berdiri menghadap wajah sang ayah.
"PELAN KAN SUARAMU NATHAN,KAMU SADAR SIAPA YANG KAMU BENTAK SEKARANG!! KAMU INI MASIH KECIL GAK USAH NGURUSIN CINTA. kamu harus terima kalau dia memang kakak kamu dan kamu hanya boleh menyayangi nya sebagai saudara gak lebih," ucap Pasha.
"INI SEMUA KARENA PAPA!! PAPA ITU LELAKI BRENGSEK YANG UDAH NGERUSAK HIDUP PEREMPUAN LAIN YANG JELAS SUDAH PUNYA SUAMI!! aku gak nyangka papa, seorang CEO terkenal punya masa lalu yang sangat buruk dan memalukan seperti itu,"ucap Nathan berapi-api.
Bugh...buggh..
Nathan mendapatkan bogem mentah dari sang ayah. Ini bukan pertama kalinya dia di pukul Pasha. Setiap dia melakukan kesalahan pasti Pasha akan memukulnya. tapi kali ini sakit di tubuhnya tak sebanding dengan perih di hatinya.
"DASAR ANAK KURANG AJAR, BERANI SEKALI KAMU BERKATA SEPERTI ITU!! MASA LALU PAPA ITU BUKAN URUSAN KAMU, SUDAH BAGUS SAYA NGOMONG BAIK-BAIK SAMA KAMU !! Dengan gampangnya kamu menjelekkan saya. Mama kamu saja tidak pernah protes pada saya,"
"Jelas mama gak pernah protes, karena tahu kalau papa akan memukul mama. Apa papa tahu kalau mama sering nangis di kamar. Bahkan mungkin sampai mama meninggal pun dia gak pernah bahagia. Dan sekarang setelah mama gak ada papa bisa berbuat seenaknya sama aku," ujar Nathan memotong ucapan Pasha.
"Harusnya kalian yang bersyukur bisa hidup enak berkat kerja keras papa. Mama kamu itu cuma gadis kampung yang kebetulan anak dari teman nenek kamu. Dan kemudian di jodohkan dengan papa.Lagian itu cuma masa lalu, siapapun pasti punya masa lalu yang buruk. Gak semua orang itu baik, Nathan," ujar Pasha.
"Terserah papa mau bilang apa. Nathan sekarang udah tau kebusukan papa kayak apa. Dan sampai kapanpun aku gak mau Aqilla jadi kakakku. Dia akan jadi pacar ku pah dan aku sayang sama dia. Persetan sama masa lalu papa, itu bukan urusan ku," ketus Nathan dan meninggalkan Pasha sendiri di ruang tamu.
penulis nya siapa
editor nya siapa
jumlah halaman nya berapa
tokoh utama nya apa
tempat tinggal nya dimana
memiliki keinginan apa
menghadapi kendala apa.