" Aldara kamu dipindahkan Kerumah Sakit Jiwa Cabang dengan merawat Tuan Gracio Adyson"..
Sontak membuat Aldara terkejut saat Kepala Rumah Sakit mengatakan perpindahan Lokasi kerja..
Siapa yang tak mengenal Gracio Adyson? Pria yang bertahun-tahun sakit dengan gangguan mentalnya, yang tak suka melihat orang tiba didepannya..
Hal itu membuat Aldara menjadi sedikit menciut karena dia tau dengan rumor yang ada..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
" Tuan Gracio bagaimana? Apakah anda ingin bersama saya?".. Tanya Aresha sambil menjulurkan tangannya
Namun Gracio hanya menatapnya dengan datar tidak ada jawaban apapun dari Gracio hal itu membuat Aresha kesal..
" Heh Aldara, itu pasti kau kan yang menyuruh Tuan Gracio tidak bicara kepadaku? Apa kamu takut jika Tuan Gracio berbicara kepadaku dia akan memihak kepadaku?".. Kata Aresha dengan sombongnya..
Aldara menarik nafasnya dan mengeluarkannya dengan sedikit kasar membuat Gracio menatap ke arah Aldara".. Dokter Aresha Ravan Arabella jauhkan pikiran kotor Anda itu kepada diriku, aku tidak pernah melarang Tuan Gracio untuk berbicara kepada orang, namun Tuan Gracio mungkin sedikit memilih".. Ucap Aldara
" Kau! ".. Pekik Aresha dengan kesalnya
Saat dia ingin menampar Aldara, suara diujung lorong membuat dia menurunkan niatnya..
" ARESHA RAVAN ARABELLA".. Pekik Orang itu, iya orang itu adalah Kepala Rumah Sakit..
" Ada apa ini?".. Tanya Kepala Rumah Sakit itu
Namun tatapan Julian melihat kearah Aldara menggandeng tangan Gracio begitu juga Gracio memegang tangan Aldara dengan erat..
" Maaf Tuan, Dokter Aresha menghalangi jalan saya dan Tuan Gracio yang ingin membawa Tuan Gracio melihat kearah taman".. Kata Aldara
" Aresha! Urus semua pasian mu jangan pernah mengganggu orang jika kerjaan kamu masih belum bagus".. Ucap Kepala Rumah Sakit itu
Diujung lobby masih setiap Delvaro dan Angga melihat kearah mereka..
" Nah mampuskan! Syukurin dimarahinkan".. Ucap Delvaro
" Hahahaha enak ya dimarahin sama Daddynya sendiri".. Ucap Angga sambil mengambil berkas diatas meja lobby itu". Ayo kita lanjutkan untuk memeriksa Pasien lainnya".. Ajak Angga diangguki oleh Delvaro
Disisi lain, Aresha pergi dengan rasa kesalnya bahwa Daddynya lebih memilih Aldara daripada dirinya..
" Aarrghhh tunggu saja pembalasanku Aldara".. Ucap Aresha dalam hati saat dia pergi
Aldara tersenyum dan dia bakalan tau nanti bakalan ada kejadian apa lagi..
" Baiklah kalian berdua boleh lanjut perjalanannya".. Ucap Kepala Rumah Sakit itu
" Kalau begitu saya dan Tuan Gracio pamit dulu".. Kata Aldara sambil menundukkan kepalanya memberikan salam kepada Kepala Rumah Sakit itu serta Profesor Julian..
Gracio menundukkan kepelanya juga, namun Kepala Rumah Sakit itu tersenyum melihat perubahan Gracio..
" Pantas saja dia digelari Dewi, ternyata dia benar-benar hebat cara bekerjanya membuat orang itu sembuh".. Ucap Kepala Rumah Sakit itu
" Apa Dokter selalu memihak kepada Dokter Aldara daripada Putri Anda Dok?".. Tanya Julian
" Kamu lihat sendiri bukan Profesor Julian bagaimana cara kerjanya Aresha?".. Ucap Kepala Rumah Sakit itu sambil pergi
Julian hanya menganggukkan kepalanya saja, karena dia emang tau bahwa kerjaan Aresha hanya bisanya menyusahkan orang saja..
Disisi taman, Aldara yang membawa Gracio duduk ditaman sambil melihat ke Awan yang sangat cantik..
Aldara masih duduk disamping Gracio dengan tangannya masih digenggam Gracio namun itu membuat Aldara sedikit salah tingkah..
" Apa aku ada ditahap penyembuhan?".. Tanya Gracio dengan matanya tertutup melihat keatas
" Tentu, kamu sudah ada ditahap penyembuhan, mungkin melewati beberapa tahapan kamu bisa sembuh total".. Ucap Aldara dengan senyum
" Jika aku sembuh maka aku tidak ketemu dirimu lagi?".. Kata Gracio yang sambil menatap mata Aldara..
Membuat Aldara merasakan jantungnya berdetak dengan cepatnya.. Apa yang dikatakan Gracio adalah benar jika dia sembuh maka dia tidak ada ketemu kembali dengan Aldara..
" Jika kamu ingin bertemu dengan diriku maka kesinilah aku selalu ada dirumah sakit ini".. Ucap Aldara dengan senyum
Diangguki oleh Gracio, Aldara sebenarnya juga sedih harus berpisah dengan Gracio namun dia tidak boleh menahan karena dengan cepatnya Gracio bisa sembuh..
padahal itu bujuk rayu yang semu dan akan lupa bahwa sudah beristri dan punya anak untuk dapat leluasa dalam mengarungi kesenangan maka istri sah jadi dan anak menjadi tumbal kebiadaban ibu tiri dan bapak nya nauzubillah