HATI-HATI DALAM MEMILIH BACAAN!
Serena dan Yuan terjebak di satu malam panas yang membuat mereka menyesali semuanya. Yuan yang memiliki kekasih dibuat bingung antara tanggung jawab dengan Serena atau memilih kekasihnya.
Semuanya menjadi rumit karen Yuan yang candu dengan tubuh Serena tidak bisa berhenti memaksa wanita itu untuk melakukannya. Yuan yang egois tidak ingin memutuskan pacarnya bahkan dia berkata tidak akan pernah merusak pacarnya.
Ketika ia mulai sadar bahwa rasa cintanya telah beralih kepada Serena, semuanya semakin rumit karena kekasih Yuan tidak ingin di lepaskan dan mengancam akan mengakhiri hidupnya jika Yuan meninggalkannya.
Kehadiran Johan di antara Yuan dan Serena juga membuat mereka semakin renggang.
Pernikahan Yuan dan Maudy tiba-tiba dipercepat karena wanita itu menjebak Yuan yang sudah menolaknya mentah-mentah padahal hubungan mereka tengah baik-baik saja pada saat itu.
Serena yang mendengar itu pun memilih untuk pergi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AICE PARK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Bisa Dibantah
Sudah kisaran jam subuh, saat ini Yuan berada di atas kasur Serena sembari memeluk wanita itu dan mengelus punggungnya.
Setelah pergulatan tadi, akhirnya dia merasa sedikit tenang dan amarahnya reda.
"Maaf, aku akan memutuskan Maudy dan kita akan tinggal di apartemen bersama sebelum aku menikahimu!" suara Yuan memecah keheningan diantara mereka.
"Kapan?" Serena tidak menatap Yuan sama sekali dan berkata dengan wajah getir, wanita itu bahkan lebih memilih melamun.
"Sekarang juga, aku sadar aku mencintaimu dan aku ngga rela kamu bersama lelaki lain!" ucap Yuan, lelaki itu hendak mengambil ponselnya namun tangannya langsung ditahan Serena.
"Kau tidak memikirkanku? Jika kau memutuskan Maudy sekarang dengan alasan yang tidak jelas dan langsung menikahiku, orang-orang akan menudingku sebagai perusak hubungan kalian!"
"Aku tidak perduli, yang aku tau sekarang cintaku cuma buat kamu!" tegas Yuan.
"Kalo begitu aku tidak mau!" jawab Serena dengan tegas juga.
"Lalu apa mau mu?" Yuan frustasi sekarang.
"Entah kapan kau memutuskannya aku tidak perduli, yang jelas aku tidak mau menikah disaat kalian baru saja berpisah! Aku juga tidak akan menjaga jarakku dengan Johan, karena dia atasanku!" jawabnya.
Yuan menghela nafasnya, disaat dia sudah bulat dengan tekatnya ternyata wanita ini yang malah membuatnya bingung harus berbuat apa.
"Ok, baiklah! Tapi kau harus tetap pindah ke apartemen denganku. Aku sudah membeli apartemen khusus untukmu, jika yang lainnya tidak mau itu terserah mu!" ucapnya.
"Kau g*l4? Bagaimana jika ketahuan Maudy?"
"Aku sudah beli motor juga, tidak akan diantar jemput olehnya lagi. Jadi sekarang aku tidak akan menunjukkan apartemen yang kita tinggali kepadanya!" ucap Yuan dengan entengnya.
Serena menggelengkan kepalanya dan membuang nafas kasar. Yuan memang tidak bisa dibantah, namun bersyukur ia mau menuruti keinginan Serena pasal pernikahan, karena sebenarnya Serena tidak mau menikah dan tidak pernah terpikirkan akan dinikahi Yuan meskipun lelaki itu selalu mengatakan akan bertanggung jawab.
Serena sudah membatasi hatinya, ia memang mencintai Yuan namun tidak berharap lebih akan hubungan yang tidak jelas dan sangat rumit itu.
"Maaf telah memarahimu, aku cemburu melihatnya merebut c*um*n pertamamu dariku!* Yuan mengeratkan pelukannya kepada Serena.
Serena hanya diam saja, ia terlalu malas untuk menghadapi Yuan saat ini.
Wanita itu bingung, apa langkah yang harus dia jalani sekarang untuk menghadapi semua ini?
Ingin sekali ia menjauh dari Yuan karena hal ini, namun ia belum bisa menemukan caranya karena masih terikat dengan kerjaan di kota ini.
Serena memejamkan matanya, rasa kantuk sudah tidak bisa ditahan lagi sehingga ia terlelap dalam beberapa menit.
Yuan yang melihat Serena tertidur pun menyusulnya untuk memejamkan mata, ia juga lumayan capek karena kegiatan tadi sehingga langsung menyusul Serena ke alam mimpi.
Waktu yang tersisa tak seberapa sebelum matahari muncul mereka gunakan untuk mengisi tenaga sebelum harus berkutat dengan komputer besok pagi.
*******
Serena m*ngg1g*t l3h*r Yuan dengan kuat, kali ini bekasnya lebih jelas daripada sebelumnya.
"Kenapa diberi tanda disana?" tanya Yuan.
"Bukannya kau sudah tidak perduli dengan Maudy lagi? Seharusnya kau bangga aku beri tanda seperti ini!" ucapnya dengan enteng.
Serena memeluk Yuan, wanita itu seperti berubah dalam semalam.
Yuan merasa sedikit aneh, namun dia tidak memperdulikannya. Yang penting sekarang ia harus memikirkan cara untuk memutuskan Maudy tanpa membuat wanita itu memberontak.
Bersambung