Ayyana seorang gadis yg berjuang namun di khianati adik tirinya, ia di bunuh dan menyaksikan pembunuhan ayah dan ibunya oleh tunangan dan saudara tirinya.
ia kembali hidup di dunia yang berbeda dengan dunia nya, dan menjadi orang yg seperti dirinya dan juga memiliki dendam.
untuk bisa kembali ke dunianya ia harus membalas kan dendam pemilik tubuh asli sebagai harga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aludra geza alliif, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
penjahat
ayyana hanya diam saja
ia diam diam bingung dan hampir saja menyerah kini ayah ya pun ada di sampingnya
" ayah apa berburu melelahkan?? " tanya ayya
" tidak ayah sudah memberimu obat yg bagus mungkin kau akan sembuh dengan cepat, kau jangan berburu dulu nanti luka mu terbuka "
ayyana terke siap
" aku akan pergi besok aku takut melewatkan moment ini obat dari ayah juga sudah lumayan bagus dan membuat ku sembuh dengan cepat "
Duke Baldwin tersenyum baiklah jika begitu ayyana berdiri di kelilingi para lelaki ini membuatnya kesal dan juga jengah,
" nona Sabrina " seru ayyana
ayyana berjalan menuju Sabrina yg berhenti memainkan tombaknya dengan tenang
" hei bukan kah dulu dia menolak pangeran azure apa sekarang dia mendekati nona Sabrina karna suka dengan sir bendette " sindir Avril
ayya hanya menoleh dan ia melihat ke belakang benar saja di sana ada mereka ber 3 menatapnya sedangkan wanita wanita di sekitar menatap ayya dengan iri dan juga kesal.
" Avril jika dia jadi kakak iparku itu lebih baik 👍" jawab Sabrina ia tersenyum dengan senyuman di buat buat dan sepenuhnya palsu
" apa baiknya gadis rumahan itu?? "
cibir Avril, ia menjulurkan kakinya di tempat ayya berjalan agar ayya jatuh, ayya menyadarinya dan menginjak kakinya dengan kuat
" ah maaf aku kira apa yg menghalangi jalan kaki ku tergelincir au " ayyana dengan mimik mengejek pura pura tergelincir
" apa kaki mu sakit?? "
tanya Sabrina.
" tidak juga kayu itu memang keras tapi dia juga besar jadi tak menyakitkan...." jawab ayyana santai
mereka berjalan dan duduk di tepian taman
####
anna masih duduk dan tertidur seorang pria datang dengan wajah tertutupi, ia mendekati pintu jeruji dan mencoba membukanya namun seperti nya gagal.
" bangun lah.... !
anna bangun ia menoleh kedepan dan melihat pria itu, ada rasa mual di batinnya ia terlihat masih kesal
" apa kau menyesal sekarang?? " .
tanya nya lagi anna hanya menatap pria itu, ia tak berdaya, dan ia terlihat menyerah.
" bunuh saja aku jika itu mau mu...! "
ujar anna ia duduk tak peduli pria itu mengulurkan tangannya ke penjara kecil yg gelap itu lalu menarik leher anna dan mengangkatnya ke atas
" karna ulahmu kami hampir saja ketahuan..! "
pria itu mencekik anna dengan keras hingga suara derap kaki mendekat dan memukul pria itu, itu ayya, sebenarnya ayya bukan lah gadis yg lemah, di dunianya ia seorang atlet kung Fu dan bahkan saat pertukaran pelajar ia perna mempelajari teknik wudang yg langka, namun ia terlalu sibuk di dunia Baru ini, untuk beradaptasi dan membaca ke asaan sekitar.
ia terlibat pertarungan dengan lelaki itu hingga mereka sama sama mencekik
" aku bertarung demi kesenangan kau bertarung karna apa?? " . tanya si lelaki
" karna kau senang aku juga senang * ayyana menundukkan dan mengigit tangan pria itu dengan ujung gigi taringnya sekuat tenaga
" hei kau ini hampir ya?? "
teriak lelaki itu mereka terlihat adu pedang lagi hingga tak lama pahlawan kesiangan sir Devon datang dan sir bendette terlihat kesakitan,
sir bendette yg memiliki kontrak budak selalu merasa kesakitan setiap ayya tersakiti itu sebabnya ia mencoba melindungi ayya,
" hei tengik hentikan "kesal bendette.
" aku tak suka bertarung dengan wanita tapi kau cukup tangguh "
lelaki bertopeng itu menyadari ia tak bisa melawan sir bendette yg memiliki aura naga.
di dunia ini setiap Duke memiliki ke kuatan yg di wariskan turun temurun, dan Duke Baldwin memiliki aura yg hanya keluar saat situasi darurat.
" kau mau pergi?? "
tanya sir bendette ia mengejar lelaki itu dan dengan cepat menghilang aura naganya terasa pekat dengan jauh batu dan tumbuhan ,, namun lelaki itu tersenyum licik dan pergi...
sir Devon berdiri di belakang ayyana yg menatap anna dengan wajah sedih
" kau tak usah menatap ki dengan sedih karna tanpa itu aku sudah menyedihkan bukan?? "
" anna aku tak bisa bertanya apa kau baik baik saja,,, jika kau mau mengatakan siapa yg menginginkan darah ku?? "
anna menatap ayya dengan wajah sendiri
" aku sudah di takdirkan menjadi orang menyedihkan bahkan aku hanya tau penyihir itu aku tidak tahu siapa atasannya, tapi aku fikir mereka akan terus mengejar mu "
Anna menutup matanya air mata mengalir di sudut matanya yh berwarna kecoklatan
" aku akan menepati janji ku stelah perburuan selesai, . aku harap kau mampu bertahan "
" pergilah... aku juga bersalah tak seharusnya aku memasuki hidup kalian ... " sir Devon menatap anna dengan wajah datar dan ayya membalikkan punggungnya dan mulai menangis
" anna di sini bulan anna dari dunia ku,, apa salahnya aku memaafkannya... jika ia mengulangi kesalahnya aku akan menangkapnya kembali "
ayyana mengeluarkan kompas dan memejamkan matanya
" angin dunia lindungi dan kumpulkan kekuatan lindungi yg aku lindungi "
Mantra itu menguar dan menciptakan kristal putih di sertai kelopak bunga plum yg tak ada di penjara ini membuat sir Devon terpana
" ini sangat indah ya "
Mantra itu terbang dan mengelilingi penjara tempat anna di kurung, ia ke luar dengan cepat
" tak ada kesalahan tanpa alasan, kesalahan yg dia kali di lakukan adalah kebiasaan maka itu akn di hukum"
mari terus saling mendukung untuk seterusnya 😚🤭🙏