Randy Ajiwinata terpaksa menikahi sahabat istrinya karena permintaan sang istri. Tika Ajiwinata meninggal dunia setelah melahirkan putri mereka. Dia mempercayakan suami dan putrinya kepada sahabatnya sendiri.
Karena permintaan terakhir sang sahabat. Rania Rudolf yang sedang di landa patah hati harena penghianatan sang kekasih. Akhirnya terpaksa menjadi ibu sambung untuk putri sahabatnya sendiri.
Walaupun Randy tidak pernah mengangap kehadirannya. Namun, Rania tetap bertahan dan menyayangi putrinya dengan sangat baik. Rania yang memiliki kesalahan di masa lalu berusaha memperbaiki kesalahannya dengan memenuhi wasiat sang sahabat.
Akankah Rania sangup bertahan dengan sikap dingin Randy kepadanya? Atau dia memilih untuk menyerah dan mencari kebahagiaannya sendiri?
Yuk intip terus kisahnya...
Jangan lupa beri dukungan kalian kepada author ya.
follow akun media sosial Author.
Fb: Elprida wati tarigan.
Ig: elprida.wati.73
tiktok: elprida wati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 24
Rania kembali ke ruangannya dengan penuh kekesalan. Dia tidak menyangka jika Bu Bima terus saja menggangu kehidupannya. Padahal dia sudah berpisah dengan Dirga dan mengikhlaskannya menikah dengan Arin. Namun, kenapa setiap ada masalah di dalam rumah tangga Dirga dan Arin malah dia yang di salahkan. Padahal dia tidak tau apapun.
"Kenapa hidupku sangat soal seperti ini," ucap Rania memelas sambil menghampaskan tubuhnya di sofa.
"Maaf, Nyonya! Non Cheey sudah bangun," ucap karyawan Rania memberikan Cheesy kepada Rania.
"Putri kecil mama udah bangun? kamu pasti nyariin mama ya," ucap Rania sambil menoel pipi gembul Cheesy.
Melihat Rania yang sudah ada di hadapannya Cheesy langsung tertawa bahagia. Tidak lupa dia mengoceh walapun tidak ada yang mengerti dengan ocehan munggilnya itu. Melihat putri kecilnya berlahan amarah Rania menyusut. Dia kembali tersenyum bahagia sambil mengajak Cheesy untuk bermain.
"Kalau begitu saya permisi dulu ya, Nyonya!" ucap karyawan itu.
"Baiklah!" ucap Rania tersenyum mengijinkan lalu kembali fokus kepada Cheesy.
Saat Rania sedang bermain dengan Cheesy tiba-tiba ponselnya berbunyi. Dengan seketika senyuman di wajah Rania langsung mengembang. Dia merasa bahagia ketika melihat Randy melakukan panggilan video call dengannya.
"Ini hari apa ya, Sayang? tumben papamu ngajak mama vidio call. Apa papamu sedang kesambet setan ya?" tanya Rania terkekeh kecil.
Mendengar pertanyaan Rania, Cheesy hanya mengoceh sambil menggerakkan tangan dan kakinya. Melihat keaktifan putrinya, Rania hanya tersenyum kecil. Tidak mau membuat Randy berubah pikiran Rania langsung menekan tombol hijau. Sehingga seorang pria gagah dan tampan langsung muncul di layar ponselnya.
"Hai! apa aku menggangu?" tanya Randy tersenyum.
"Tidak! aku juga sedang bermain dengan Cheesy," ucap Rania memperlihatkan Cheesy.
"Eh! Cheesy sudah mulai miring. Apa dia mau tengkurap ya?" tanya Randy melihat Cheesy yang sudah memiringkan tubuhnya.
"Mungkin, Mas! Aku perhatikan Cheesy sudah sering miring. Tapi dia terus gagal tengkurap. Apa karena tubuhnya yang terlalu bulat ya," ucap Rania terkekeh kecil.
Mendengar dia di katakan bulat oleh Rania, Cheesy langsung menatap Rania. Rasanya dia seperti mengerti dengan ucapan Rania. Bahkan dia langsung mengoceh seperti tidak Terima di bilang bulat.
"Ha... ha... dia marah! hayo mama kena marah. Mama sih bilang putri papa bulat," ucap Randy terkekeh geli.
"Memang bulat kok! mama mengatakan yang sebenarnya," ucap Rania tersenyum.
"Eh! Mas lihat," ucap Rania kembali ketika melihat Cheesy terus berusaha untuk tengkurap.
"Lihat tangannya, Sayang," ucap Randy reflek.
Mendengar ucapan Randy, Rania langsung sigap membantu Cheesy agar tangannya tidak tertindih. Randy dan Rania langsung tersenyum penuh kebahagiaan. Mereka merasa sangat bahagia karena mereka bisa menyaksikan tumbuh kembang Cheesy bersama-sama.
"Cheesy sudah makan?" tanya Randy.
"Belum, Mas! Cheesy baru bangun. Apa Mas gak makan siang di sini?"
"Mungkin tidak! Aku banyak pasien. Ini saja baru siap menangani oprasi,"
"Kalau begitu aku akan mengirim makan siang untuk mas ya,"
"Boleh! Ra, sudah ya. Aku harus menangani pasienku dulu. Nanti aku hubungi nanti lagi ya. Jangan lupa atur jam istirahatmu," ucap Randy tersenyum.
"Ia, Mas. Bilang dada sama papa, Sayang," ucap Rania memperlihatkan ponselnya kepada Cheesy.
"Papa kerja dulu ya. Ingat cheesy jangan nakal. Nanti mama marah," ucap Randy tersenyum.
"Dadah pa," ucap Rania lalu mematikan sambungan teleponnya.
Setelah sambungan teleponnya telah terputus, Rania langsung memeluk ponselnya sambil tersenyum bahagia. Dia merasa sangat bahagia karena akhirnya hubungannya dan Randy bisa semakin dekat. Sedangkan Mila yang melihat kebahagiaan Rania hanya bisa mengepalkan tangannya geram. Dia merasa sangat kesal karena melihat Randy yang semakin dekat dengan Rania.
"Sial! kenapa sih aku selalu terlambat. Dulu Tika, sekarang Rania. Lihat saja, aku akan membuatmu bernasib sama dengan sahabatmu itu," batin Mila mengepalkan tangannya geram.
"Mil! kau sedang apa di situ?" tanya Rania ketika melihat Mila berdiri di depan pintu.
"Tidak apa-apa. Aku hanya ingin memberikan laporan pengeluaran kita hari ini," ucap Mila tersenyum.
"Oh! Terima kasih," ucap Rania menerima dokumen yang di berikan Mila.
"Mil kau sibuk gak?" tanya Rania kembali.
"Tidak! memangnya kenapa?"
"Tolong kau antarkan bekal untuk Mas Randy. Dia tidak bisa datang ke sini karena sibuk,"
Mendengar ucapan Rania, Mila langsung tersenyum. Dia merasa bahagia karena akhirnya dia bisa mempunyai kesempatan untuk mendekati Randy.
"Baiklah! Aku akan mengantarnya," ucap Mila tersenyum penuh semangat.
"Tapi apa kau tidak takut jika aku merayu Randy?" tanya Mila menatap aneh Rania.
"Tidak! jika kau mau mengodanya silahkan saja," ucap Rania tanpa menatap Mila.
Mendengar ucapan Rania, Mila langsung mengerutkan keningnya bingung. Dia menatap Rania dengan tatapan penuh kebingungan.
"Aku tidak pernah melarang siapapun untuk mengoda suamiku. Karena aku tidak punya waktu untuk mengawasinya dua puluh empat jam. Hanya dia yang bisa menjaga hatinya sendiri. Kesetiaannya pada hubungan kami ada pada dirinya," ucap Rania tersenyum.
"Jika kau mau mengodanya silahkan saja. Karena jika dia tergoda dengan dirimu maka itu tandanya jika dia bukan pria yang setia. Namun, jika dia tidak tergoda sama sekali maka itu artinya mata, hati, kesetiaan dan tubuhnya hanya tertuju padaku," ucap Rania tersenyum sinis.
"Jika aku terus mengodanya?" tanya Mila.
Mendengar pertanyaan Mila, Rania langsung bangkit lalu menatap Mila dengan tatapan yang tidak dapat di artikan.
"Maka kau akan berhadapan denganku," ucap Rania tersenyum sambil menepuk bahu Mila, lalu membawa Cheesy menjauh dari Mila.
Bersambung....
rania jadi randy.. 😂😂