Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja ada yang memanggil Rara dengan sebutan Mommy.
Rara yang baru pulang bekerja tiba-tiba saja di kagetkan oleh gadis kecil yang begitu cantik nan imut namun yang membuat Rara kaget adalah panggilan gadis kecil itu kepadanya.
" Mommy " Dengan kedua mata yang berbinar dan senyum yang mengambang di bibirnya membuat gadis cantik itu semakin menggemaskan.
Rara yang terkejut ia langsung melihat kearah belakang dan melihat kesekitar namun Rara tidak melihat siapapun disana.
Bagaimana kelanjutannya? yuk simak cerita selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26 MENJADI PRIA BAYARAN
Dewi sadar dari tidurnya, ia melihat jika tubuhnya sudah polos " Astaga apa yang sudah aku lakukan " Gumam Dewi panik.
" Kamu sudah bangun " Kata Erik yang keluar dari kamar mandi.
" Apa yang sudah lo lakukan kepada gue! " Kesal Dewi
Pria yang bernama erik itu langsung mengambil hp dan memutar suara dewi " Gue sudah menolak, tapi lo memaksa gue buat puasin lo dan bahkan mau bayar gue " kata Erik
Dewi menjambak rambutnya sendiri " Aaa.... Ada apa dengan gue, dan kenapa gue maksa lo buat puasin gue "
" Mungkin lo gak biasa minum bir makanya lo minta itu, bagi gue sih wajar aja. Bagi yang tidak biasa minum pasti dampak nya seperti itu " Kata Erik santai
" Gimana kalo suami gue tau "
" Lo tenang aja, gue main aman. Gue gak ninggalin bekas di tubuh lo " Ucap Erik " Dan ternyata milik lo lebih enak dari pada milik cewek gue " Puji erik
Dewi yang di puji langsung melambung senang sampai iya melupakan kekesalannya.
" Berapa yang harus gue bayar sama lo " Tanya Dewi
" Karena gue juga puas sama lo, lo kasih gue dua juta aja " Jawab Erik " Lihat nih bekas lo banyak banget, gua bingung buat ngilangin bekasnya mana cewek gue besok balik lagi "
Dewi mengambil tas miliknya " Mana no rekening lo, biar gue transfer aja. Gue gak punya uang kes " Pinta Dewi.
" Oke " Erik langsung memberikan no rekeningnya kepada Dewi
" Udah gue transfer, gue kasih lebih karena lo sudah puasin gue " Kata Dewi
" Wah ternyata orang tua lo gak salah kasih namanya, ternyata lo emang dewi kebaikan buat gue. Sering-seringlah hubungi gue buat puasin lo, dengan senang hati gue akan layani lo " Ucap Erik sumringah.
" Lo enak, gue yang bangkar karena harus bayar lo setiap main, dah lah gue mau mandi. Gue harus pulang sebelum suami gue curiga " Dewi langsung masuk kedalam kamar mandi.
" Dasar cewek bego, mau aja gue bohongin tapi lumayan juga kalo dia ngajak kencan, toh apemnya memang enak " Gumam Erik.
DI RUMAH RARA.
Rara sedang mengajarkan caca untuk berganbar, caca anak yang pintar bisa menyerap apa yang di ajarkan oleh Rara.
" Mom, lihat gambar caca bagus " Seru Caca
" Wah gambar caca bagus sekali, caca hebat ya " Puji Rara mengusap kepala Caca dengan lembut.
" Assalamualaikum.. "
" Waalaikumsalam... Di ruang tengah mas " Kata Rara sedikit berteriak.
" Daddy " Seru Caca
" Hai anak Daddy, sedang gambar apa? " Tanya Irfan yang sudah duduk di samping caca.
" Lihat Daddy, ini Daddy, mommy dan yang tengah caca. Gambar caca bagus kan daddy? " Tanya Caca kepada Daddy nya.
Irfan dan Rara sempat saling tatapan " Bagus nak, kamu hebat sudah bisa gambar sebuah keluarga " Puji Irfan.
" Kan kata Oma kita akan jadi satu keluarga " Seru Caca.
" Apa caca bahagia kalo kita jadi satu keluarga? " Tanya Daddy
Caca menganggukan kepalanya " Tentu Daddy, caca mau sama Daddy dan Mommy terus kita bertiga tidur bersama " kata gadis mungil ini.
Lagi-lagi Irfan dan Rara saling pandang " Mas habis dari mana? " Tanya Rara mengalihkan pembicaraan.
" Mas habis nyari tukang buat merenov rumah kita nanti " Jawab Irfan
Blusss...
Wajah Rara langsung memerah mendengar jawaban Irfan, eh tunggu " Rumah? "
" Iyah "
" Memangnya kita nanti akan tinggal dimana? " Tanya Rara
" Dua rumah dari rumah ibu, tidak apa-apa kan kalo kita tinggal di lingkungan ini? " Tanya Balik Irfan.
" Hah, dua rumah dari sini? Bukanya dua rumah dari sini itu rumah bu rw "
" Iyah, kebetulan rumah itu di jual dan harganya juga cocok di kantong " Balas Irfan.
Rara sampai menelan air ludahnya dalam-dalam. dua rumah dari sini kan rumah bu rw dan rumah itu memiliki dua lantai dengan halaman yang agak luas.