Sinopsis : Nama ku David Taufan seorang kurir paket yg rela mendonorkan satu ginjal ku untuk papah dari wanita yg ku cintai .tetapi dia sangat kasar ,mudah emosian dan tak mencintaiku secara tulus .tetapi diriku rela memberikan semua nya yg ku mampu untuk nya .diriku berusaha menjadi kekasih yg baik dan sabar .tetapi suatu saat diriku menerima pil hitam ketika hari ulang tahun kekasih ku itu dia diberi kado istimewa sebuah mobil bagus dari lelaki lain .
diriku sangat hancur .semua pengorbanan ku sia sia setelah melihat itu .hingga kondisi ku drop karna hanya memiliki satu ginjal saja .
kedua orang tuaku telah tiada .kenapa diriku memberikan ginjal ini pada papah kekasihku itu?"jawaban nya adalah diriku pernah di bantu dalam materi sewaktu ayah ku sakit keras diriku tak punya biaya banyak .sebagai balas budi nya diriku rela mendonorkan ginjal ini .tetapi semua itu tiada artinya .karna dia memilih lelaki lain
di saat detik terakhirku , aku menuliskan sebuah surat untuk nya .simak di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 26" Kenapa?
Sikap Ditya aneh padaku sejak kemarin , aku bingung dengan sikap nya .mengapa dia menjadi dingin? Menghindar dari ku. Aku bertanya pada diri sendiri.
Tapi aku tak berprasangka buruk pada nya karana dia baik .
Aku hari ini masih di rumah belum berangkat ke kantor Ditya. Aku sarapan pagi setelah shalat subuh bersama abang.
" bang kenapa ya Ditya sikap nya aneh pada ku?" aku memulai topik pembicaraan tentang Ditya.
" entah , mungkin karna dia malu sebab Diani terus mengejar nya " abangku menjawab sambil makan.
" oh iya juga " aku percaya begitu saja sambil makan.
" udah kita berangkat yuk" abangku menyuap satu sendok lagi nasi itu sambil tersenyum .lalu piring bekas makan nya di bawa ke dapur.
" oke " aku pun menghabiskan dengan cepat lalu minum.
Aku pun ke dapur sambil membawa piring dan gelas bekas makan dan minum tadi .
Aku dan abang pun berangkat .
Aku sampai di kantor Ditya mobil nya sudah terparkir .
lalu aku pun masuk ke ruangan kerja , di dalam Ditya sedang fokus pada layar leptop nya.
Ditya pun mengangkat bokong nya sambil menutup leptop nya.
" tunggu! mau kemana?" aku memengangi tangan nya sambil menatap penuh penasaran.
" gua mau keluar dulu" Ditya dengan tak mau melihat wajah ku.
" kenapa? Apa salah ku ? Hingga kau menghindar terus" Aku menatap mata nya dengan penuh tanda tanya.
" maafkan gua , elu tak salah apa- apa, tapi gua merasa malu atas kelakuan Diani yg terus mengejar gua , padahal dia kekasih elu" Ditya menatap ku dengan rasa bersalah.
' vid maafkan gua sejujurnya gua merasa malu dan bersalah karana dia terus mendesak gua untuk menjadi kekasih nya , sungguh gua tak bermaksud untuk merebut Diani dari elu .tapi dia terus mendesak sampai ingin mengakhiri hidup nya jika gua tidak mau menjadi kekasih nya.' batin Ditya sambil menatap ku.
" tidak papa , mungkin dia lebih nyaman bersama mu , aku tidak bisa memaksakan .karna dia tidak nyaman " aku menepuk pundak Ditya.
" maaf vid , gua merasa bersalah " Ditya menangis memeluk ku dengan erat.
" udah aku mau kita berteman baik lagi" Aku mengelus punggung nya .
" thank vid elu memang baik , gua minta maaf " Ditya mengusap air mata nya.
" udah , aku sudah memaafkan mu" aku tersenyum sambil mengelus nya.
" iyah, gua mau keluar dulu" Ditya keluar sambil mengusap air mata nya.
Aku hanya diam sambil menatap punggung nya yg sudah jauh.
Di luar Ditya melamun sambil duduk di atas mobil nya.
" bro" Erlang menepuk pundak nya.membuat nya kaget sampai tubuh nya hampir jatuh ke pelukan Erlang.
" elu itu bikin gua kaget aja sih" Ditya menepuk pundak Erlang sambil kesal terlihat.
" maaf , kenapa sampai melamun gitu sih?" Erlang penasaran sambil duduk di sebelah kiri nya.
" gua....." ucapan Ditya belum selesai karna dia melihat ku yg sedang mengobrol dengan staf HRD.
Tangan Erlang di tarik oleh Ditya menuju tempat parkir .
" kenapa sih bro?" Erlang makin penasaran sambil mata nya penuh tanda tanya.
" jadi gini , gua kemarin di hadang oleh Diani dia mengajak gua nikah , kalo tidak dia lompat dari tembok tinggi tempat dia menghadang gua" Ditya menceritakan sambil menatap mata Erlang.
" gila tuh orang, terus elu mau?" Erlang menatap mata Ditya sambil kesal.
" iyah gila sangat, gua jawab mau jadian dengan nya karana dia.mau melompat sudah melangkah " Ditya menjawab sambil air mata.nya terus berlinang.
" dit elu yakin ? Gimana perasaan David kalo sampai tau atasan nya sendiri menjadi pacar gelap orang yg dia cintai" Erlang memengangi pundak Ditya.
" iyah , gua tak punya jawaban lain karana sangat mendesak gua tak mau dia.bunuh diri beneran nanti gua di salahkan oleh nyokap dan bokap nya." Ditya mengusap air mata nya.
" elu harus rahasiakan hubungan ini, kalau David tau dia bisa sedih " Erlang menatap mata hitam Ditya.
" iyah , gua sekarang menghindar dari nya takut keceplosan." Ditya mengusap ingus nya dengan sapu tangan milik nya.
" bagus , gua kasihan sih , karana dia tak pernah di cintai dengan tulus oleh Diani." Erlang terlihat sedih.
" iyah , gua udah janji pada diri gua sendiri tidak akan tergoda oleh Diani tapi gua malah jatuh ke perangkap nya." Ditya dengan suara serak nya.
" udah sekarang kita ajak David jalan " Erlang merangkul Ditya ke ruangan nya lagi.
Ditya hanya mengangguk saja.
Semua janji nya pada diri sendiri dia ingkari .hanya karana Diani.
Aku hanya bisa menghela nafas saja karana orang yg menjadi teman baru sekaligus atasan ku tergoda oleh obsesi Diani .sampai membuat nya pusing sendiri.
"