Sekuel (Mommy untuk baby Arsha)
Pricillia Myliarno Ricardo gadis cantik berusia 24 tahun.Dibuang ibu kandung saat kecil dan di rawat oleh wanita yang ia anggap adalah ibu kandungnya.
Dan jatuh cinta pada seorang pria tampan namun semua yang ia rasakan harus sirna setelah kejadian satu malam yang merubah hidupnya.
Yuk simak ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26.cemburu
Yovan menahan tangan Emily saat akan keluar dari mobil sepulangnya berbelanja kebutuhan sekolah Kafka. Ia sengaja membiarkan Kafka keluar lebih dulu dari mobil agar ia dan Emily lebih leluasa untuk berbicara . Ia menahan keinginannya untuk bertanya pada Emily karena sikap diam Emily sejak tadi dan juga karena ada Kafka di antara mereka.
"Kamu kenapa?, aku perhatikan sejak tadi kamu diam saja," tanya Yovan dengan lembut.
Emily berusaha melepaskan cekalan Yovan ditangannya tapi Yovan malah mempererat cekalannya. Ia sangat kesal dengan Yovan saat ini karena wanita yang tadi menghampiri mereka di Mall.
"Emily, tatap aku!. Ada apa?. Jika kamu tidak bicara aku tidak tau apa yang kami rasakan saat ini," tanya Yovan menangkup wajah cantik Emily yang selalu membuatnya jatuh cinta.
"Wanita di Mall tadi siapa Mas?. Kamu sepertinya mengenalnya. Bukankah selama ini kamu tidak pernah dekat dengan wanita manapun. Apakah kalian memiliki hubungan selama tidak ada aku disini?," tanya Emily mengutarakan isi hatinya. Jujur ia begitu cemburu saat ini karena selama ini Yovan yang tidak tersentuh wanita manapun.
Yovan tersenyum tipis mendengar pertanyaan Emily, ternyata sikap diam Emily sejak tadi di sebabkan oleh rasa cemburu. Dan ia sangat bahagia karena Emily menunjukkan sikap cemburunya.
"Dengar baik-baik sayang. Wanita tadi itu adalah Maura, dia sepupu jauh aku. Tapi sumpah aku tidak memiliki hubungan apapun dengan siapapun termasuk dia. Selama ini hanya kamu yang aku mau, jadi jangan pernah lagi meragukanku atau berpikir aku menduakanmu," ucap Yovan menjelaskan siapa Maura pada Emily. Ia tidak ingin Emily salah paham padanya.
"Tapi dia sepertinya menyukai kamu Mas," jawab Emily.
Yovan menggeleng pelan."Biarkan saja yang penting itu aku tidak menyukainya. Aku hanya mau kamu sejak awal," ucap Yovan.
Emily tersenyum tipis setidaknya hatinya sedikit merasa tenang meski sebenarnya ia merasa wanita yang bernama Maura itu akan selalu berusaha untuk mendekati Yovan.
"Masih cemburu,hum?," tanya Yovan.
"Siapa yang cemburu?," elak Emily mengalihkan pandangan kearah lain. Ia malu saat ini karena Yovan bisa membaca pikirannya.
"Yakin tidak cemburu?," tanya Yovan menggoda Emily.
Emily berusaha untuk mengelak dari tatapan Yovan karena malu. Ia membuka pintu mobil untuk menghindari Yovan namun usahanya sia-sia karena Yovan malah mengunci pintu secara otomatis.
"Mau kabur?. Kamu belum menjawab pertanyaan aku," ucap Yovan.
"Pertanyaan kamu yang mana Mas?," jawab Emily berusaha mengelak.
"Aku tidak akan membukakan pintu mobil ini sebelum kamu menjawab pertanyaan aku," ucap Yovan menatap Emily dengan begitu dalam. Meski ia tahu Emily tengah cemburu tapi ia ingin mendengar dari bibir wanita itu sendiri kalau ia tengah cemburu.
"Buka pintunya Mas. Kafka bisa nyariin aku," jawab Emily berusaha mengelak.
"Tidak akan karena Kafka pasti saat ini sedang sibuk dengan mainan baru yang baru saja dia beli. Kamu jangan lagi berusaha untuk mengelak. Kamu hanya tinggal jawab iya dan aku akan melepaskan kamu," ucap Yovan.
Emily menghela nafas beratnya, ia benar benar tidak nyaman dalam situasi seperti ini. Apalagi mereka hanya berdua di dalam mobil."Iya..., puas kamu Mas," jawab Emily yang tidak punya cara lain selain mengakui daripada Yovan terus menahannya disini.
"Sangat dan itu artinya kamu takut kehilanganku," ucap Yovan tersenyum senang. Ia memang tahu Emily mencintainya tapi di cemburui seperti ini entah mengapa ia merasa begitu bahagia.
"Kamu janji untuk membukakan pintu mobilnya Mas setelah aku menjawabnya. Ayo bukain pintunya," ucap Emily.
"Iya tapi tunggu dulu, aku punya sesuatu untukmu," jawab Yovan mengeluarkan sesuatu dari saku celananya jeans-nya.
"Ini untukmu!," ucap Yovan memberikan sebuah kunci pada Emily.
Emily terlihat mengerutkan keningnya."Ini kunci apa Mas?," tanya Emily.
"Kunci mobil untukmu pulang pergi bekerja dan juga untuk mengantar jemput Kafka dari sekolahnya nantinya," jawab Yovan.
"Tapi--
"Tidak ada penolakan Emily. Tapi sebelum itu untuk beberapa hari ke depan aku yang akan mengantar jemput kalian sebelum kamu hafal dengan jalan," ucap Yovan.
"Tidak perlu Mas. Ini sangat berlebihan sekali, rumah ini saja sudah sangat mewah bagi kami berdua. Aku akan membeli mobil dengan uangku sendiri," tolak Emily.
"Kalian adalah tanggungjawabku Emily. Sudah sepantasnya kalian mendapatkan ini semua," jawab Yovan.
"Tapi bukan mobil mewah ini Mas. Apa kata orang kantormu nanti jika aku mengendarai mobil yang setara sengan mobilmu Mas. Aku hanya karyawan biasa Mas di kantor kamu dan rasanya akan keterangan sekali jika aku memakai mobil ini," ucap Emily.
"Lalu?"
"Aku berencana membeli mobil bekas Mas. Ya dengan harga yang miring tapi mesinnya bagus," jawab Emily.
"Kamu yakin dan nolak mobil ini?," tanya Yovan yang terkejut dengan jawaban Emily. Ia tidak menyangka jika Emily menolak karena kebanyakan wanita akan langsung menerima barang mewah seperti ini.
"Untuk saat ini iya," jawab Emily.
"Dan aku tidak mengizinkan calon Nyonya Hadiwijaya ini mengendarai mobil bekas. Aku akan memberikan salah satu mobilku untukmu," ucap Yovan.
"Tapi--
"Aku tidak menerima penolakan," sela Yovan yang tidak mau di bantah.
"Dan besok aku akan membawanya kesini," sambung Yovan.
Emily menganguk pelan karena menolak juga percuma, Yovan tidak menerima penolakannya. Wanita itu keluar dari mobil Yovan dan masuk ke dalam rumah diikuti Yovan dari belakang.
Yovan bergabung dengan Kafka yang sibuk sendiri dengan mainan barunya yang baru saja ia beli. Yovan menemani Kafka bermain.
Sementara itu Emily saat ini berada di dapur untuk memasak makan siang untuknya dan Kafka juga Yovan di bantu pelayan yang di pekerjaan Yovan di rumah ini. Untuk soal makan Emily memasak sendiri untuk Kafka karena bocah ini pemilih dengan makanan yang akan ia konsumsi.
Emily memasak sop ikan tuna untuk Kafka dan Ayam rica-rica untuk Yovan sementara untuk dirinya sendiri Emily hanya membuat salad sayur karena tadi lagi ia sudah makan berat dengan menu nasi goreng. Semenjak melahirkan Kafka Emily begitu menjaga pola makannya untuk menurunkan berat badannya dan itu berlanjut hingga sekarang untuk mempertahankan berat badannya.
***
Sementara itu dibelahan negara lain tepatnya di negara Jerman seorang pria paruh baya diam-diam memasang alat penyadap di rumahnya untuk mencari bukti kecurigaannya pada Mommynya. Ya pria itu adalah Bastian, untuk membuktikan ucapan Yovan, Bastian memasang beberapa alat penyadap.
"Terimakasih untuk kerjasamanya," ucap Bastian pada orang yang ia minta untuk memasang alat penyadap di kediamannya. Mommynya saat ini sedang turun berada di luar rumah mengikuti acara amal sehingga ia leluasa memasang alat penyadap. Sedangkan Maxime memang tidak tinggal di rumah ini sejak dua tahun lalu. Pria itu lebih suka tinggal apartemennya.
"Iya Tuan," jawab petugas itu dengan senyuman tipisnya.
Setelah ini Bastian akan menemui putra sulungnya di tempat kerjanya untuk membicarakan masalah ini. Ia ingin nantinya mengajak Maxime untuk bertemu dengan Emily setelah permasalahan ini selesai.
Bastian tau di rumah ini ada yang berusaha mengkhianatinya oleh karena itu Bastian melibur para pelayan agar memudahkannya memasang alat penyadap. Ia tidak ingin ada yang melaporkan pada Mommynya dan menggagalkan rencananya.
...****************...
begitulah kalau ada duit semua boleh disogok kalau berduit tapi jangan terlena dulu Dian kamu salah mencari sasaran max orang yang menyeramkan jangan pernah minta diampuni nanti