Sebuah masa di mana kekuatan dan ilmu Kanuragan menjadi tolak ukur , di mana lahir seorang anak yang tidak mempunyai bakat sama sekali , bahkan ia tidak bisa mempelajari ilmu Kanuragan seumur hidup nya .
Namun takdir berkata lain saat tanpa sengaja ia menemukan sebuah kitab kuno , hingga kejadian tragis yang menimpa keluarga nya hingga pertemuan nya dengan guru nya , yang membantu nya menguak kalau ia adalah penerus dari sang naga api
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bryan Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tersadar kembali
Lelaki tua penghuni dasar jurang itu menatap bima dengan heran sekaligus kagum dengan daya tahan tubuh bima . Hampir seluruh tulang sendi bima patah tapi ternyata Dewata masih mengizinkan bocah ini untuk hidup .
Sudah berbulan bulan Bima mengalami mati suri , di saat lelaki tua itu sedang tidak ada di dalam gua ,tato ular berkepala naga di tangan bima tiba tiba mengeluarkan cahaya merah dan semakin lama semakin besar hingga cahaya nya melingkupi seluruh tubuh bima .
Tepat bulan ketujuh,bima mengalami mati suri , lelaki tua itu menyeka tubuh bima dengan kain yang sudah di basahi , dia terkejut dengan apa yang di lihat nya .
Lelaki tua itu melihat tato di pergelangan tangan bima , " Apa ini yang membuat nya tetap hidup " batin nya .
Lelaki tua itu membuka pakaian bima, ia kembali di kejut oleh sebuah kitab yang terjatuh dari balik pakaian bima , tangan keriput nya langsung mengambil kitab itu
" Ilmu naga api " baca nya pelan.
Lelaki tua itu sedang membayangkan seseorang
Tiba tiba tangan bima bergerak dan perlahan Mata nya terbuka " ayah ibu " ucap bima
" Kau sudah sadar anak muda "
Bima langsung menoleh pelan, tubuh nya masih sangat susah untuk di gerakan kan mungkin karena sudah lama tidak di gerak kan , bima melihat lelaki tua yang sedang duduk di samping nya sambil tersenyum.
" Aku ada di mana ?"
" Kamu sekarang ada di tempat ku anak muda " jawab lelaki tua itu .
" Kakek siapa " tanya bima lagi .
" Aku jaya taka , panggil saja aku kakek taka "
" Saya bimasena kek " ucap bima
Bima berusaha bangun, namun langsung di cegah oleh kakek taka. " pelan pelan bima , tulang mu banyak yang patah ''
Taka langsung memeriksa keadaan tulang bima , namun kali ini ia merasakan kalau tidak ada satu pun tulang bima yang patah .
" Aneh sekali?" gumam nya pelan , ia pun membantu bima duduk .
" Tunggu , kakek akan mengambil kan makanan untuk mu " kemudian kakek taka berjalan keluar dari gua .
Saat kakek taka pergi ,bima kembali mengingat kejadian yang ia alami saat sebelum ia terjatuh kedalam jurang . Dia ingat punggung nya yang terluka , bima meraba punggung nya namun ia tidak merasakan ada bekas luka apapun.
Kali ini bima yang heran " Aneh sekali "
Bima masih merasa heran dengan kondisi tubuh nya yang tidak tampak seperti sudah mengalami suatu kejadian tragis .
Beberapa saat kemudian kakek taka kembali membawa buah buahan di tangan nya
" Makan lah buah ini dulu untuk mengisi perut mu " ucap kakek taka
" Terimakasih kek " ucap bima ,ia meraih pisang di depan nya dan memakan nya dengan lahap .
Setelah bima selesai mengisi perut nya barulah kakek taka mengajak nya bicara " bima , kenapa kamu busa jatuh dalam jurang ?"
Bima memandang langit langit goa , sambil menerawang mengingat ingat kembali kejadian sebelum ia terjatuh dalam jurang .
Tak lama kemudian ia baru mulia bercerita
Saat itu terjadi perampokan besar besaran di dusun ku kek, ratusan perampok berpakaian serba hitam datang menyatroni dusun tempat ku tinggal ,
Bima terdiam sejenak , mata nya mulai berkaca kaca , jaya taka melihat kepedihan yang mendalam dari mata bima , ia sengaja tidak bertanya dulu .
Bima pun meneruskan ceritanya panjang lebar , sampai saat dia belum terjatuh dalam jurang .
" Tragis sekali cerita mu bima " ucap kakek taka
" Apa kau ingin membalas dendam untuk kedua orang tuamu dan penduduk kampung mu ?" tanya kakek taka
" sebenar nya aku sangat ingin sekali kek , tapi aku sudah di cap kalau aku tidak akan bisa belajar ilmu Kanuragan , pernah salah seorang guru di perguruan gagak hitam memeriksa nadi ku kata nya aku tidak punya bakat sama sekali , tubuh ku tidak bisa menyimpan tenaga dalam " jelas bima .
" Dan kau percaya ucapan orang itu ? "
Bima mengangguk" guru itu adalah orang yang menyeleksi setiap calon murid yang akan berlatih di perguruan gagak hitam .
Jaya taka tersenyum " mana aku lihat tangan kiri mu
bima menyodor kan tangan kiri nya pada kekek taka,ia meraih tangan bima lalu membalik nya dengan telapak tangan menghadap keatas .
Taka mulia memeriksa nadi bima , setelah nya ia tersenyum tipis
" nadi mu tidak beraturan jadi akibat nya peredaran darah mu tidak lancar ,ini yang mengakibatkan kamu tidak bisa menyimpan tenaga dalam dalam tubuh mu ' jelas kakek taka
" berarti aku benar benar tidak bisa berlatih tenaga dalam ?" tanya bima
" Hahahaha " taka tertawa lantang
" Itu kata orang yang tidak bisa menata ulang nadi mu " jawab kakek taka
" Tapi buat kakek hal itu sangat mudah " lanjut nya .
Mata Bima langsung berbinar binar ,harapan nya untuk mempelajari jurus naga api kembali mengembang
" Benar kah kakek bisa membantu ku ?" tanya bima .
Taka mengangguk sambil tersenyum " kakek akan menata ulang titik nadi mu . tapi sekarang ayo kita keluar dari goa ini ada yang kakek mau tunjukkan pada mu "
" Apa pun perintah kakek pasti aku lakukan asal tidak berbuat kejahatan "
Jaya taka tersenyum bahagia selama puluhan tahun ia sendiri akhir nya ia punya teman bicara ,ingatan jaya taka kemudian melayang jauh ke masa ,di mana ia Masih berusia 25: tahun. Ia menyepi kan diri didalam jurang karena suatu Maslah yang membuat nya terluka .
'' Kek,kata nya mau menunjuk kan sesuatu pada ku , kok kakek malah melamun ?" ucap bima
Taka tersadar dari lamunannya " eh iya ,,ayo "
Mereka pun berjalan keluar dari dalam goa , setelah keluar dari goa bima di buat terkesima oleh pemandangan yang ada di hadapan nya ,dia tidak menyangka tempat yang di katakan sangat angker oleh penduduk dusun Ternyata menyimpan panorama ya g sangat indah .
Di dasar jurang itu bima banyak sekali melihat berbagai macam buah buahan yang tumbuh subur ,ada juga sungai kecil yang mengalir tidak jauh dari goa , air nya sangat bening membuat bima ingin segera menceburkan tubuh nya .
Jaya taka mengajak bima berjalan menelusuri sungai tersebut hingga sampai pada sebuah kolam yang cukup besar , aneh nya air di kolam itu seperti mengeluarkan uap panas seperti Aira yang sedang di rebus .
Tepat di tengah kolam terdapat sebuah batu gunung besar namun berbentuk datar di atas nya
" Kau lihat batu itu bima , disana lah aku akan mengatur kembali Titik nadi mu " ucap Taka
Bima menatap batu itu , seolah ada daya tarik yang membuat bima ingin berdamai di atas nya .
" Sudah mari kita kembali ke gua lagi , ada beberapa hal yang ingin kakek sampai kan pada mu " ucap Taka .
" Baik kek " sahut bima
Saat berjalan kembali menuju goa , bima kembali teringat tentang kedua orang tua nya yang telah mati terbunuh , tekad nya untuk belajar ilmu Kanuragan pun semakin besar .
Sesampai nya di dalam gua , mereka duduk di atas
Lempengan batu yang cukup besar
" Bima ada yang ingin kakek tanyakan pada mu , kakek harap kau berkat jujur"
" Selama hidup ku ini aku tidak pernah berbohong kek " ucap bima
" Dari mana kau dapat kan kitab ini ?" tanya Taka
Jaya tak mengeluarkan kitab ilmu naga api dari balik baju nya