“Ivory Esmeralda, apakah kau sedang mencoba untuk menguji kesabaranku sekarang? Bukankah sejak awal kau sudah menyetujui semua perjanjiannya?”
“Apa maksudnya Ivory Esmeralda? Namaku jelas-jelas Ivory Asteria, lalu kenapa … Sial, jangan katakan kalau dugaanku benar-benar menjadi kenyataan. Aku memasuki dunia lain?”
“Ingatlah, pernikahan ini hanya akan berlangsung selama 6 bulan lamanya. Jangan berharap aku akan memperlakukanmu sebagai seorang istri karena kau tahu sendiri bahwa aku telah memiliki seorang kekasih yang sangat aku cintai.”
Kalimat yang sama, ekspresi raut wajah dan nada bicara yang sama seperti yang di gambarkan oleh penulis dari novel yang berjudul ‘Kematian Tragis Permaisuri Raja Vampir’ yang Ivory baca sebagian sebelum dia terjatuh dari tangga begitu mendengar kabar tentang kecelakaan kedua orang tuanya.
“Benarkah aku memasuki dunia novel? Pengangguran menjadi Ratu, apakah mungkin? Bahkan Ratu Vampir, bagaimana jadinya nanti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32. Bulan Purnama Darah
Ragnar tidak memberi tanggapan sama sekali, apalagi menjawabnya dia masih berada di perpotongan leher Ivory yang perlahan mulai turun dan menempatkan telinganya tepat di jantung Ivory berada. Sungguh sampai detik ini Ragnar masih tidak percaya bahwa Ratunya memiliki jantung yang hidup, tidak seperti vampire lainnya.
Degh … Degh … Degh ….
Ragnar langsung membulatkan kedua matanya, ketika dia mendengar dengan jelas detak jantung Ivory saat itu. Dan dalam hatinya berkata, “Apa ini bunyi dari detak jantung yang masih hidup?”
“Apa yang Rend katakan memang benar, Ivory memang memiliki jantung yang masih hidup? Lalu kenapa dia juga bisa memiliki kekuatan vampire? Benarkah ramalan itu benar-benar ada?” sambungnya spontan melepaskan pelukannya kepada Ivory, menatap tak percaya pada Ivory yang kebingungan dengan kelakuannya.
Sementara dalam hatinya Ivory juga mulai menebak-nebak pemikiran Ragnar yang tiba-tiba melepaskan pelukannya dan menatapnya dengan ekspresi yang aneh, “Apa-apaan tatapannya itu? Apakah dia sedang melakukan uji coba,bisa menyentuh wanita atau tidak?”
“Tunggu … Jangan katakan kalau Ragnar tidak bisa melakukannya? Jika dia menarik kembali ucapannya untuk membantuku membangkitkan kekuatan ini, maka sama saja aku akan mati secara perlahan.” Ivory mengambil kesimpulan sendiri saat melihat ekspresi Ragnar.
“Bodo amat dengan waktu yang tepat! Jika bisa melakukannya sekarang untuk apa harus mengundur waktu entah sampai kapan. Bahkan jika Ragnar tidak bisa memulainya lebih dulu, maka aku saja yang memulainya,” sambungnya membulatkan tekad.
Detik itu juga, Ivory langsung mengalungkan tangannya ke leher Ragnar, tidak lupa dengan tatapan serta ekspresi menggodanya. Sontak Ragnar langsung sadar dari pikirannya dan terkejut dengan apa yang Ivory lakukan sekarang. Namun, Ragnar tidak langsung melepaskan diri, dia hanya menatap penuh tanya dengan apa yang Ivory pikirkan hingga mengalungkan tangannya pada lehernya.
“Apa yang kau lakukan?” tanya Ragnar datar.
“Aku sudah memikirkannya beberapa detik yang lalu,” ujar Ivory menjeda ucapannya, “Jika kita bisa melakukannya sekarang, kenapa kita harus menunggu waktu yang tepat? Bercinta tidak memperdulikan waktu yang tepat atau apapun itu. Jika sudah ada pria dan wanita di dalam kamar, ditambah dengan munculnya nafsu. Maka setelah itu, kita tidak perlu memikirkan apapun selain kenikmatan saat penyatuan,” lanjutnya.
“Maksudmu—
“Shhhttt ….” Ivory meletakan jari telunjuknya tepat di bibir Ragnar seolah menyuruhnya untuk tetap diam.
“Jika kau tidak ingin memulainya lebih dulu, maka biar aku saja yang melakukan semuanya. Kau hanya tinggal diam dan menikmatinya. Sebab aku tidak bisa menunggu lama untuk membangkitkan kekuatanku, Ragnar! Aku tidak ingin mati disaat aku harus menunggumu siap,” sambungnya menarik kerah pakaian yang Ragnar kenakan untuk lebih mendekat padanya.
Tanpa menunggu jawaban ataupun tanggapan dari Ragnar, detik berikutnya Ivory langsung saja meraup bibir Ragnar dengan rakus tanpa rasa malu sedikitpun. Ragnar semakin membulatkan kedua bola matanya, sungguh ini ciuman pertama miliknya yang diambil secara paksa oleh orang tak terduga.
Ragnar mencoba melepaskan ciuman mereka, tapi Ivory malah semakin memperdalam ciumannya sembari mengarahkan tubuh mereka menuju ke sisi tempat tidur mereka berada. Awalnya Ragnar mencoba terus menolaknya, tapi tiba-tiba tubuhnya merasakan panas yang membuatnya bergairah. Namun, bukan karena ciuman Ivory yang tidak mau lepas darinya tetapi karena hal lain karena dia merasa tidak asing dengan perasaan yang dia rasakan saat ini.
Degh …
Betapa terkejutnya Ragnar saat melihat melalui jendela besar di kamarnya, dimana langit malam yang seharusnya berwarna hitam kebiruan karena cahaya bulan. Kini terlihat merah seperti darah yang menandakan datangnya bulan purnama darah yang terjadi setiap seratus tahun sekali.
“Mungkinkah ini yang dinamakan takdir? Kebangkitan kekuatan Ivory akan terjadi bertepatan dengan bulan purnama darah yang hanya terjadi seratus tahun sekali. Jika seperti itu, maka aku tidak akan ragu lagi untuk membantu dan berada di pihaknya.” Kata Ragnar dalam hatinya.
Ragnar lalu melepas tautan bibir mereka, menatap penuh gairah pada Ivory yang terengah karena ciuman mereka. Kemudian Ragnar berkata, “Kau yang menginginkannya, Ivory! Dan aku harap kau tidak pernah menyesalinya atau bahkan berusaha melarikan diri dariku. Karena setelah malam ini berlalu, kau akan sepenuhnya menjadi milikku, Ratuku di Kerajaan Agharon ini.”
“Menjadi Ratu vampire terhebat di Kerajaan ini bahkan menjadi salah satu tujuan utamaku. Lalu untuk apa aku berusaha lari, bahkan jika kau mengusirku aku akan menggunakan berbagai cara untuk tetap berada di sisimu sebagai Ratumu, Ratu Vampir Kerajaan Agharon,” balas Ivory dengan penuh percaya diri.
“Baiklah, mari kita pimpin Kerajaan Agharon ini bersama dan menjadikan Kerajaan terhebat di alam semesta,” ujar Ragnar.
Detik berikutnya, dia kembali melumat bibir seksi Ivory dan mengambil alih permainan yang istrinya itu mulai. Ivory pun tidak mau kalah, meski ini pertama kalinya dia berciuman dan melakukan hubungan suami istri tapi belajar dari novel-novel yang dibacanya sepertinya dia sudah bisa dikatakan ahli atau sebenarnya dia memang berbakat dalam hal ini.
Tidak ada pembicaraan lagi diantara keduanya, hanya suara tautan bibir dan desahan yang terus terdengar di kamar itu. Satu persatu pakaian yang mereka kenakan mulai terlepas dari tubuh mereka, bahkan kini Ivory sudah sepenuhnya berada dikungkungan tubuh Ragnar yang gagah dengan otot perut eight packnya.
...****************...
Warna merah darah di langit malam itu pun semakin pekat membuat para mahluk abadi yang menyembah Moon Goddes atau dewi bulan terpana dengan bulan purnama darah yang hanya terjadi seratus tahun sekali. Dimana bulan purnama darah juga dianggap sebagai pertanda akan terjadi sesuatu yang besar dalam waktu dekat.
“Bulan purnama darah sering menandakan adanya peristiwa besar yang akan segera terjadi atau mungkin sedang terjadi,” ujar Georgio begitu tiba di Kastil Hitam milik Pangeran Arlon.
“Itu karena kau gagal melakukan tugasmu dalam pesta itu,” balas Arlon tanpa berniat membalikkan tubuhnya sama sekali dan terus menatap ke arah luar jendala yang kini semua hal di depan matanya terlihat seperti terkena darah karena bulan purnama yang tengah berlangsung.
“Adikku memang melakukan kesalahan yang membuat rencana yang lainnya menjadi kacau, tapi aku mengganti kesalahan adikku dengan kematian Ratu Ivory malam ini.” Georgio mengatakannya dengan penuh percaya diri.
“Kau yakin bisa melakukannya?” Pangeran Arlon memastikan.
“Ya, anda akan mendengar kabar kematiannya besok pagi!” Lagi, Georgio menjawab dengan penuh keyakinan.
“Entah mengapa aku merasakan firasat buruk saat ini,” gumam Pengeran Arlon mengabaikan janji yangh Georgio berikan.
“Yang mulia, ada kabar yang tidak menyenangkan beberapa saat yang lalu.” Finn tiba-tiba muncul dengan raut wajah yang terlihat gelisah.
“Ada apa?” Perasaan buruk itu semakin kuat Pengeran Arlon rasakan.
Bersambung ….