anak seorang tukang becak
Nisa adalah seorang anak sangat baik, namun sayangnya dia memiliki kehidupan keluarga yang sangat miskin, sehingga keluarga dari ibunya pun tak mau mengakui mereka karena merasa malu jika memiliki keluarga miskin seperti Nisa hingga dia harus di paksa dewasa oleh keadaan di kala usianya menginjak angka sebelas tahun Di usia yang terbilang masih sangat muda itu dia harus di paksa dewasa oleh keadaan di kala usianya menginjak angka sebelas tahun harus mengurus kedua adiknya yang masih kecil, dan merelakan masalah kecilnya yang tak seindah teman-teman yang lain, bapaknya hanyalah seorang pria tua yng bekerja sebagai tukang becak Namun kehidupan Nisa berubah setalah bertemu dengan seorang pria kaya raya tempat Nisa mengikuti sebuah kompetisi, akan kah hubungan mereka mendapat restu dari keluarga sang pria ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Pak Rio memasuki ruangan nya dan di ikuti oleh Nisa, kemudian rio menyuruh nisa duduk di sofa yang sudah tersedia cemilan dan juga minuman
" Nisa, Tadi saya mendapat kabar dari pak yoga Kenapa bisa terjadi hal seperti itu? Tolong kamu jelaskan" Ucap rio
" Gini pak, saya juga gak tau kenapa mbak Jasmin meminta menunya di ganti yang baru, padahal yang saya bawakan itu baru di buat oleh pak yoga, Setelah mengganti dengan baru, mbak Jasmin malah makin marah katanya rasa menu pesanan nya gak enak, bau serta jorok, Dia bilang saya yang menularkan kuman di pesanan padahal bukan saya yang buat, saya cuma
mengantarkan pesanan nya pak"
" Lalu?"
" Lalu, omah nya bapak menyiram saya dengan segelas jus pak"
" Astagaaaa omaaah" ucap rio
" Sekarang kamu ikut saya" sambung rio
" Kemana pak?"
" Udah ikut aja"
Rio mengendarai mobilnya ke salah satu mall ternama, Berjalan memasuki tempat segala pakaian dan sepatu wanita
" Silahkan kamu pilih yang kamu suka, ambil berapa lembar pun yang kamu mau"
" Tapi pak saya _"
" Sudah jangan banyak omong, Mbak tolong pilihkan pakaian yang cocok untuk dia" Ucap rio meminta pada karyawan mall tersebut
Nisa memilih tiga pasang pakaian dan sepatu yang dia rasa harga nya paling murah
" Maaf pak rio, saya sudah selesai"
" Sekarang ikut saya lagi" rio terus berjalan sedangkan nisa sedikit berlari mengikuti bos nya itu
" Mau makan apa? Tanya rio lagi seraya memberikan menu pada nisa
" Saya ikut bapak saja" jawabnya dan rio segera memesan makanan
" Tadi kamu lama sekali belanjanya, ambil berapa banyak?" Tanya nya lagi
" Maaf pak, mungkin saya ambilnya kebanyakan"
" Berapa?"
" Saya mengambil pakaian dan sepatu masing masing tiga pasang pak"
" Astagaaa nisaaa.... Cuma ambil tiga pasang saja kamu sampai lama begitu? Apa yang membuat mu lama? Gak cocok kah?"
" Maaf pak saya bingung soalnya harga di sana mahal semua, makanya saya nyari yang paling murah, Saya takut uang bapak nanti habis"
" Ckckck.. membeli semua itu tak akan membuatku miskin Nisa" ucapnya
Tak lama Pesanan mereka pun tiba dan mereka segera menyantapnya, Tanpa mereka sadari jika ada dua orang yang yang telah memperhatikan mereka
Cekrek, cekrek, cekrek....
Suara kamera ponsel... Ternyata salah satu dari orang tersebut adalah teman sih Jasmin, Dia memotret rio yang sedang makan bersama nisa
[ Say, ini rio kan?] Tanya si wanita pada jasmin melalui pesan, Jasmin segera membalas pesan tersebut
[ Dapat darimana lo foto ini?] balas jasmin
[ Sekarang gw lagi makan sama cowok gw, trus gw lihat rio sama cewek cantik lagi makan mesra banget say....] Si wanita mencoba memanasi Jasmin
" Kurang ajar belum kapok juga tuh jalang, Gw harus kasi pelajaran yang lebih lagi sama wanita itu" ucapnya sambil menahan emosi
Mereka telah selesai makan, Rio segera ke kasir untuk membayar, sedangkan nisa yang duduk sendiri menunggu Rio kini tengah di hampiri oleh seorang pria tampan
" Permisi, kamu Nisa kan?" Tanya sang pria
"Iya mas, maaf mas siapa yah?" Tanya nisa
" Ini aku loh nis, alvaro temannya aura" ucap pria itu sementara nisa mencoba mengingat ngingat kapan dia pernah bertemu alvaro
" Ooowww.. iya mas Alvaro, Maaf ya mas tadi saya gak kenal bukan gak kenal cuma lupa aja hehehehe"
" Jelas lupa ketemu nya hanya sekali itu aja kan, Tapi beda loh sama aku, sekali ketemu sama kamu aja aku udah bisa kenal kamu, soalnya wajah kamu ada terus di pikiran ku Heheheh"
" Hehehehe mas Alvaro bisa aja, Oiya mas ngapain disini?"
" Aku lagi ada urusan Kalo kamu?"
" Aku kerja di hotel Rismoyo mas, dan sekarang aku lagi menemani bos aku" tunjuk Nisa pada Rio yang kini berjalan menghampiri mereka
" Ini bos aku mas, namanya pak rio"
" Hay pak bos".. pak Rio hanya diam memasang wajah yang sangat dingin
" Nisa ayo kita kembali" pinta nya melangkah terlebih dahulu meninggalkan mereka berdua
" Mas Alvaro aku duluan ya"
" Hati hati ya Nisa " jawab Alvaro tersenyum
*******
Di dalam mobil Rio hanya diam seribu bahasa, nisa pun tak berani memulai percakapan
" Siapa pria tadi?" Tanya nya
" Itu mas alvaro pak, teman sepupu saya"
" Dia suka sama kamu? Atau kamu suka sama dia?"
" Gak lah pak, orang saya cuma sekali aja bertemu sama dia"
" Bagus lah kalau begitu, Saya gak suka kamu dekat dekat dengan pria lain"
" Maksud bapak?"
" Bukan apa apa".. Rio mengutuk dirinya karena terlalu bodoh mengatakan itu pada nisa
******
Setelah beberapa hari, Jasmin mengikuti nisa kemanapun dia pergi, Hingga nisa berada di salah satu mini market yang tak jauh dari tempat tinggalnya, dia berbelanja kebutuhan nya
Setelah keluar dari mini market Nisa di kejutkan dengan kehadiran Jasmin yang sedang menghadang dan merampas kresek yang di pegang oleh nisa, serta membuang semua isinya
" Heee cewek udik belum kapok juga ya kamu, gw udah bilang berhenti deketin rio, ngerti gak sih lo bahasa Indonesia? Atau lo hanya ngerti bahasa kampung?"
" Ada apa lagi sih mbak?" Tanya Nisa sembari mengumpulkan semua barang belanjaannya yang terjatuh
" Gw udah pernah ngasih lo peringatan jangan deketin Rio " ucap Jasmin menyilangkan kedua tangannya di dada
" Susah lah mbak kalo saya gak deketin pak Rio, wong dia bos saya kok, dia yang minta saya untuk selalu menyiapkan kopi dan makan siang untuk nya, jadi gak mungkin mbak kalo saya jauhi pak Rio" jawab nisa santai
" Sialan Lo udik, udah berani sama gw? Sadar diri dong, lo itu hanya orang udik, cewek miskin, anak tukang becak terus kerjaan lo hanya Office girl, Emang lo pikir pantas dapetin Rio?"
" Mbak Jasmin, Denger ya saya sama pak Rio itu gak punya hubungan apa apa, Saya hanya mengikuti apa yang pak Rio perintahkan karena pak Rio itu bos saya, apakah penjelasan saya sudah jelas nyonya jasmin yang terhormat?" Ucap nisa
" Bohong kalau lo gak suka sama Rio, lo suka kan sama tunangan gw?" Tanyanya melotot
" Huuuufffttt...!!!!" Nisa mengambil nafas dan membuangnya kasar
" Kalau iya kenapa? Saya suka sama pak Rio, jika pun pak Rio menyukai saya, saya akan dengan senang hati menerimanya" jawab nisa santai namun membuat Jasmin sangat kesal
" Kurang ajar lo udik" Jasmin mendorong kencang tubuh nisa dan hampir saja terjatuh namun beruntung Rio segera menahan nya yang kebetulan menghampiri kedua gadis itu
" Rioooo....!!! Ngapain kamu tolong wanita udik itu, kamu dengarkan kalau dia itu suka sama kamu, Dia hanya mau harta kamu itu Rio" teriak jasmin
" Jasmiiiin....!!! Berhenti menggangu dan menyakiti nisa, kamu gak punya hak untuk itu" jawab Rio tak kalah kerasnya
" Kenapa Rio? Apa kamu juga sama dia? Jawab Rio...!!! "
" Yaaaaa... Saya menyukainya, saya mencintainya... Kenapa? Kamu tak terima? Silakan saja" jawab Rio bersemangat
" Rio...!!! sadar dong, omah sudah merestui pertunangan kita" ucap jasmin
" Yah... Aku tau, tapi kalau aku yang tak mau kamu bisa apa? Ayo nisa kita pergi, jangan dengarkan perkataan gadis sinting ini" ucap Rio dan mengajak nisa sembari membantu Nisa memunguti barang nisa yang masih berserakan di lantai
" Riooooooo...!!!! Jangan tinggalin gw" teriak Jasmin seperti orang gila, namun yang membuat Jasmin semakin gila dan berteriak histeris ketika nisa yang di rangkul rio berbalik dan menatap Jasmin dengan menjulurkan lidahnya ke arah Jasmin seperti mengejek Jasmin
******
Tak terima dengan ejekan nisa, Jasmin segera mencari cara agar bisa menghubungi sepupu Nisa yang bernama Aura, sebab menurut orang suruhannya bahwa keluarga bibinya memang
tak pernah suka sama Nisa, makanya dengan begitu Jasmin berencana ingin bekerja sama dengan mereka untuk memberi pelajaran pada nisa
Sementara di tempat tinggal Nisa, Rio mencoba meminta penjelasan pada nisa tentang ucapannya yang mengatakan kalau Nisa menyukainya
" Nisa, maaf saya mau tanya apa benar yang tadi kamu ucapkan pada Jasmin?" Nisa yang merasa sangat malu pun sengaja tak mengetahui nya
"Ucapan yang mana ya pak".. Tanyanya
" Ck, sudah lupakan saja, Baru juga berapa menit udah lupa aja" jawabnya terlihat kesal, nisa menahan tawanya melihat wajah bosnya yang sedikit cemberut
" Kalau bapak apakah bapak serius sama yang bapak ucapakan tadi?" Tanya Nisa pada Rio
"Ucapan yang mana ya?" Jawabnya membalas ucapan nisa
" Bukan apa apa pak"
" Hahahaha.. Nisa nisaaa kamu lucu deh" ucap Rio
" Nisa, aku jujur dan serius sama apa yang tadi aku katakan, aku menyukaimu, Udah lama sekali aku ingin mengatakan nya, aku menunggu waktu romantis yang pas, eh gak tau nya malah terungkap di tempat ramai dan banyak orang, hehehehe..
" Nisa kamu mau gak jadi istriku? Aku akan meminta izin pada keluarga besar mu, dan juga keluarga besar ku" tanya Rio yang membuat nisa terkejut
" Apakah pak Rio serius dengan ucapan bapak?" tanya nisa
" Iya aku serius, kenapa? Kamu gak mau?"
" Bukan gitu pak, Tapi bagaimana dengan omah?"
"Gak usah kamu pikirin sih omah, yang terpenting restu keluarga besar mu"
" Tapi pak, bapak belum tau semua tentang aku, keluarga ku, dan asal bapak tau, saya ini anak tukang becak pak, gak pantas bersanding dengan bapak"
" Aku sudah tau semua nisa, tentang ayahmu, kedua adikmu, kakakmu, serta kelakuan bibimu pun aku sudah tau semuanya" jawab Rio yang membuat nisa sangat terkejut deng jawaban bosnya
" Bagaiman bisa bapak tau semua itu?"
" Sudah, pokonya aku sudah mengetahuinya, dan aku telah mencari tau tentang mu sejak kamu mengikuti kompetisi di hotel saya, jujur aku suka sama kamu sejak kali pertama aku melihatmu, jadi apakah kamu bersedia menjadi istriku nisa?"
" Tapi pak, maaf aku belum siap" jawab nisa tertunduk
" Baiklah untuk saat ini kita hanya sebatas pasangan seperti yang lain, nanti kalau kamu sudah siap tolong beritahu padaku dan aku akan langsung melamar mu Nisa"
" Baik lah pak, saya akan menerima hubungan kita saat ini"
" Jadi hari ini kita resmi pacaran ya "
" Iya pak " jawab nisa sedikit malu
" Tapi maaf sebelumnya, aku gak mau kalo orang tau pak, saya gak mau membuat anda malu"
" Malu? Untuk apa aku malu? Tapi baiklah kalo itu maumu, kau akan merahasiakan hubungan kita, tapi kamu jangan panggil bapak dong kalau berdua gini, panggil apa gitu ayang kek, honey kek, Abang kek, atau-"
" Baik mas".. jawab nisa tersenyum tersipu malu
" Terima kasih ya nis "
" Tapi pak, kok saya gak pernah lihat pak Irfan ya?"
" Bapak lagi? Aku gak mau jawab kalau panggilnya masih bapak"
" Maaf mas "
" Gitu dong" ucap Rio tersenyum
" Mas ngasih dia tugas untuk berkunjung ke kampung kamu "
" Untuk apa? Dan berarti pak Irfan sekarang masih ada di kampung saya mas?"
" Ada urusan Mungkin besok sudah balik ke sini"
" Kenapa mas gak bilang kalau pak irfan mau kesana?"
" Mau apa emangnya? Mau ikut Irfan?"
" Gak mas, aku mau nitip oleh-oleh buat adik dan bapak ku mas"
" Udah kok kamu tenang aja"
" Maksudnya?"
" Jujur saja aku minta Irfan ke kampung kamu untuk berkunjung dan melihat kondisi bapak dan adik adik kamu, lalu aku pun menitipkan hadiah buat mereka, tentu saja aku bilang dari kamu"
" Beneran mas?"
" Iya dong, masa mas bohong sih"
" Terima kasih ya mas, aku gak tau harus membalas dengan cara gimana"
" Terima kasihnya di ganti cium pipi aja boleh gak?"
" Gak...!!!" Ucap Nisa bangkit dan meninggalkan rio
"Pelit" jawab Rio kesal
*******
Di rumah bi siska, Aura menerima pesan dari alvaro
[ Ra, sepupu Lo yang cantik itu kerja di hotel Rismoyo ya?]
[ Cantik? Mata lu picek] Balasnya
[ Iya iyaaa... Loe yang tercantik]
[ Emang]
[ Tau gak tadi gw ketemu sama dia bareng cowok ganteng katanya sih bosnya, tapi kok mesra banget ya] Ucapnya sedikit mengompori Aura
[ Gak percaya gw]
David segera mengirim foto nisa yang sedang makan bersama Rio
[ Nih masih gak percaya?]
Aura tak membalas lagi pesan Alvaro dan hanya memperhatikan foto itu
" Sialan sih nisa kok bisa dekat sama cowok ganteng ini? Gak bisa di biarin, gw yang harus dapat cowok ganteng ini" Ucapnya mengepalkan tangan
" Ma, mamaaaa.. " teriak Aura memanggil mamanya
" Kenapa sih ra, teriak kayak orang hutan aja" ucap bibi siska terlihat kesal
" Mama lihat ini deh" sambil menyodorkan ponsel nya ke bibi siska
" Ini foto siapa Aura? Cowok ini kok ganteng banget sih"
" Ganteng kan ma, yang cewek ini si nisa mah, dia dekat sama cowok ganteng ini mah dan katanya itu bos nya mah"
" Akhh masa sih, gimana mungkin anak miskin itu bisa punya cowok ganteng dan kaya seperti itu?"
" Masih dekat mah belum jadi pacarnya, Kalau aku yang jadi pacarnya gimana mah?"
" Trus si yudi tuh kamu mau taruh dimana?"
" Yudi masih kalah jauh sama cowok ini mah"
"Trus caranya gimana kamu deketin dia"
" Gampang ma nanti aku pikirin"
Akhirnya Aura mencari cara untuk membuat pak Rio datang padanya