Telah Terbit Cetak Bersama Platinum Publisher X NovelToon ~
"Aku menyerah karena suamiku memilih
menciptakan cap jari diatas surat gugatan perpisahan demi mengucap akad dengan wanita lain,"
Dikta Nadira, seorang Motivator Pernikahan yang menikah dengan sosok Dosen Sosiologi bernama Robby Dreantama.
Pernikahan mereka yang terjadi akibat sebuah kesepakatan berujung kecewa disaat mereka sadar bahwa Noda Merah telah tercipta diatas buku nikah mereka dan Dikta memilih diam.
Dikhianati, bahkan melihat suaminya bercinta dengan wanita lain dihadapannya benar-benar menghancurkan hidup Dikta. Sehingga sampai pada kata Talak itu keluar.
Dikta menganggap akan menemukan jalan baru dalam kehidupannya malah kehilangan pijakan hidupnya, namun satu yang menjadi masalah, disaat mereka resmi berpisah fakta mempertegas bahwa Dikta tengah mengandung anak dari Robby.
Robby yang enggan mengakuinya membuat Dikta kembali merasa terpukul dan bertekad membuka lembaran baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34. Anak Li'an
Sebelum lanjut membaca ada baiknya membaca ini, Jadi Dikta dan Robby itu merupakan suami istri yang cerai Li'an.
Mengapa demikian karena Robby sudah menuduh Dikta berzina dengan pria lain dan enggan mengakui anaknya sebelum ini.
Li'an adalah salah satu bentuk perceraian dalam hukum Islam.
Konsekuensi dari li’an adalah suami-istri bercerai untuk selamanya, dan apabila suami tidak mengakui bahwa anak yang dikandung istrinya adalah anak
kandungnya, maka anak tersebut dinasabkan kepada ibunya, serta si anak li’an
tersebut tidak mendapatkan nafkah dari ayahnya tersebut. Berdasarakan ketentuan
tersebut, maka hak-hak nasab, nafkah, pendidikan, dan lain-lain anak li’an
tersebut menjadi hilang, yang tentu saja merugikan si anak li’an tersebut. Dalam
kondisi tersebut seharusnya Negara hadir untuk melindungi hak-hak anak li’an, menurut Kompilasi Hukum Islam sesuai dengan Pasal 162 bahwa anak lian
dinasabkan kepada ibunya, karena anak tersebut telah diiingkari oleh suami
ibunya sebagai anak kandungnya, sehingga anak tersebut tidak memiliki
hubungan apapun dengan suami ibunya tersebut. Bahwa akibat hukum terhadap
pengingkaran anak (li’an) oleh ayahnya adalah si anak tidak dinasabkan kepada
ayahnya serta hak-hak anak misalnya nafkah, pendidikan, kesehatan tidak lagi
menjadi kewajiban si ayah tersebut. Kewajiban-kewajiban ayah tersebut
berpindah kepada ibunya.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. An-Nur ayat 6-9. Li’an ada 2 macam yaitu menuduh istri berbuat zina dan mengingkari anak yang ada dalam kandungan.
nah disini Robby tidak mengakui anaknya atau mengingkari sehingga Nasabnya lebih tepatnya pindah ke ibunya.
•
Sean dan Dikta masuk kedalam mobil dan melambaikan tangan mereka kepada Mama Reni sebelum pergi meninggalkan kediaman Mama Reni.
Dikta tampak menghela napas panjang, dan mengusap perutnya yang sedang mengandung anak dari Robby.
Tampak raut wajah kesedihan darinya karena tidak tega meninggalkan Mama Reni sendirian, Sean yang membaca pokok permasalahan adiknya itu langsung mengusap puncak kepala Dikta yang terbungkus hijab.
"Tadi kakak liat Robby, dia mau kemana!" tanya Sean tanpa mengalihkan pandangannya yang fokus ke depan.
Dikta menatap Robby sekilas kemudian kembali menghadap kedepan. "Bang Robby mau pergi dari kota ini, memulai kehidupan baru."
Sean menganggukkan kepalanya. "Berarti kamu juga harus memulai kehidupan baru dong?"
Dikta terkekeh mendengar ucapan kakaknya kemudian menyandarkan kepalanya di bahu Sean yang merupakan satu-satunya keluarga kandung yang dia miliki.
"Memulai gimana? Orang aku janda sekarang," jelas Dikta menghempas semua beban hidupnya kepada Sean.
"Apa yang salah dengan janda? Status tidak akan membuat sifat dsn keadaanmu berubah, karena berubah itu ada pada diri sendiri bukan pandangan orang lain," jawab Sean berusaha menyemangati adiknya. "Lagipula ada Adam tuh yang nungguin kamu."
Mendengar itu membuat Dikta mengangkat kepalanya dengan wajah yang memerah. "Aku belum mau mrmbuks hati kak."
"Kenapa?"
"Aku perlu menata hati, gak semudah itu menerima sosok pria lain kembali dalam hidupku," jawab Dikta kembali.
Sean menghentikan laju kendaraannya kemudian meraih dagu Dikta untuk menatapnya, kini kedua manik mata kakak beradik ini saling bertemu pandang.
"Dengerin kakak, kamu bukan harus menata hati, tapi kamu harus membuka hati karena kalau kamu terus memilih menata hati sampai kapanpun kamu tidak akan siap, cobalah keluar dari zona keterpurukan, karena tidak mungkin kamu jatuh di lobang yang sama," Sean menepuk pundak adiknya.
Mendengar itu membuat Dikta membalikkan badannya dan membuang muka. "Bukannya aku tidak ingin membuka hati, tapi aku butuh waktu, kakak paham itu kan? Aku baru saja dipatahkan oleh pria yang ku anggap jodoh dunia akhirat ku."
"Adam itu berbeda,"
"Itu hanya karena dia cinta masa laluku,"
"Dan tidak sekalipun dia jatuh cinta pada wanita lain selain dirimu dan melupakan masa lalu kalian,"
Deg!
Kali ini Dikta terdiam, ucapan terakhir Sean benar-benar menampar keras Dikta dengan segala mindset opininya.
Dikta menundukkan kepalanya, melihat itu Sean segera meraih kepala Dikta dan mendekapnya di dada.
"Terus bagaimana dengan anak itu nanti?" tanya Sean kepada Dikta.
Dikta mengatur napas sejenak. 'Aku tidak akan menutupi siapa ayah dari anak dalam kandunganku dan Bang Robby berhak menemuinya jika dia mau."
"Bagus kalau kamu memiliki pemikiran seperti itu, tentang nasab-nya?"
Mendapat pertanyaan seperti itu, Dikta terbawa ke pikirannya sendiri, iya bagaimana dengan nasab dari anaknya nanti dan bagaimana jika anaknya perempuan.
"Setahuku, Nasab anak yang lahir setelah perceraian adalah milik ibu-nya, karena saat Bang Robby menjatuhkan talak, nasab anak ini sudah hilang saat itu juga, dikarenakan Banh Robby enggan mengakui anak ini sehingga hukum Li'an terjadi didalam perceraian kami," jawab Dikta.
"Kalaupun nanti anakku perempuan, dan akan menikah, Bang Robby sudah tidak berhak menjadi wali nikah-nya karena nasab anak ini sudah hilang semenjak kata talak itu terucap,"
Sean menganggukkan kepalanya, penjelasan dari Dikta dia coba cerna dengan baik karena dirinya sendiri minim pengetahuan soal agama.
"Semoga anakmu akan menemukan ayah sambung yang lebih baik," jawab Sean melanjutkan perjalanan mereka.
•
•
•
TBC
Halo Othor menyapa, sebelumnya perkenalkan nama Asli Othor itu Ridwan.
Jadi laki-laki yah, hehehe aduh Othor sering dipanggil Mak sama pembaca.
Maaf yah kalau bab-nya pendek karena Othor sekarang sibuk ujian kelulusan di sekolah menengah atas.
Lovyuuu
hihihi, biasanya manggil kak atau mak..
tapi berhubung authornya lebih muda dan ternyata cowok pula, maka aku panggil dek othor saja yah, hehe..
ceritanya bagus, tapi menurutku alurnya terlalu to the point banget..
kurang panjang dan halus dikiiiit aja..
emang wajar sih, kalau cowok ngarang itu umumnya selalu to the point dan gak bertele-tele, karena mereka tercipta dominan akal (logika)..
nah kalo authornya cewek, gaya bahasanya bakalan sedikit panjang bahkan ada yg sangat bertele-tele, karena cewek dominan perasaan..
tapi, overall novel ini bagus banget..
mana diselipin ilmu2 agama yg sangat bagus dan tentunya menanbah menambah ilmu agama kita para reader Muslim..
bagi non Muslim pun, bisa jadi tambahan pengetahuan jg..
keren banget dah pokoknya..
semoga sehat selalu ya dek..
tetap semangat berkarya dan semoga sukses selalu dimanapun dan dalam kondisi apapun..
barokallahu fiik.. 🙏🏻