Perjodohan yang sudah berlangsung selama 8 tahun, akhirnya kini berakhir dengan sebuah pernikahan. Ya, Jamie Shaga Richardo akhirnya resmi telah menikahi Sheana Zaen Xavier, putri dari Levi dan Lucia. Namun, dibalik pernikahan itu siapa sangka Jamie menyembunyikan sebuah rahasia besar dari semua orang.
Bahkan tidak hanya rahasia itu yang harus Shea hadapi dalam kehidupan pernikahannya? Akan tetapi, pihak lain yang sudah lama mengincar keluarga Richardo dan banyaknya rahasia dalam keluarga itu akan menjadi jalan terjal bagi pernikahan Shea dan Jamie?
Apakah Shea akan mampu bertahan dengan pernikahannya? Lalu rahasia apakah yang Jamie dan keluarga Richardo sembunyikan? Sheana Zaen Xavier yang akan mengungkap semuanya satu persatu!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19. Mencoba Percaya
Disaat Jamie dan Shea tengah menikmati malam pertama mereka, disaat itu juga Zef menghubungi Papah Rayden, Levi dan Luca melalui sambungan video call yang saling dihubungkan. Sedangkan Aaron yang menjalankan tugas berjaga bersama para pengawal Jamie sambil minum kopi dan main kartu remi.
“Melihat kau yang menghubungi kami sekaligus, sepertinya kalian sudah menemukan sesuatu yang mencurigakan di sana ‘yah?” ujar Levi yang menebaknya dengan sangat tepat.
“Bukan mencurigakan lagi, tapi sudah dipastikan sendiri oleh Shea dan kami semua.”
Zef membenarkan tebakan Levi yang membuat mereka semakin penasaran apa yang telah terjadi di keluarga Richardo.
“Apa yang terjadi?” tanya Levi sudah penasaran tingkat dewa, mengingat putrinya yang harus menghadapi sendirian permasalahan di keluarga itu.
“Kalian pasti akan sangat terkejut dan bahkan bisa memicu perasaan yang campur aduk begitu mengetahuinya. Karena ini sungguh sesuatu yang sangat mengejutkan dan—”
“Haish, berbelit-belit sekali! CEPAT KATAKAN SAJA, SIALAN!” umpat Levi yang geram sendiri dengan Zef yang terkesan sedang mempermainkannya, “Tinggal katakan saja apa yang terjadi, kenapa harus muter-muter seperti ban becak ‘sih!”
“Hehehe … Sebenarnya aku berniat untuk membuatnya sedikit dramatis sedikit, tapi siapa sangka kesabaran kalian setipis tisu dibagi seribu,” ujar Zef dengan tampang tak bersalahnya.
“Zef, jika kau masih bermain-main seperti itu. Maka jangan salahkan Papah, kalau kami langsung pergi ke tempatmu dan menggantung mu di alun-alun kota tanpa mengenakan apapun,” ancam Papah Rayden yang ikut kesal dengan tingkah anak angkatnya itu.
“Hmm, kali ini Mamah setuju dan mengijinkannya!”
Tiba-tiba Mamah Zhia muncul dengan tatapan tajamnya, hingga membuat Zef langsung keringat dingin seperti baru saja melihat hantu gentayangan. Tampak Levi dan Luca tertawa puas melihat wajah pucat Zef, bahkan ikut memprovokasi agar hukumannya ditambah yang membuat Zef semakin terlihat tak berdaya.
“Tolong ampuni Zef, Mah! Sepertinya tadi setan ditubuh Tristan masuk ke tubuhku, sehingga otakku ikut gila sepertinya,” ujar Zef yang jelas ketakutan jika Mamah Zhia sudah terlibat di dalamnya.
“Kalau begitu bersikap ‘lah serius dan katakan dengan jelas apa yang terjadi di sana, Zef!” ujar Mamah Zhia yang jelas hanya memberikan sedikit peringatan.
“Seperti yang telah Papah, Kak Levi dan Kak Lucia perkirakan sebelumnya. Keluarga Richardo sepertinya sedang berada dalam masalah yang serius. Dimana Jamie ternyata memiliki kepribadian ganda, atau yang dikenal juga sebagai gangguan identitas disosiatif (dissociative identity disorder), yang termasuk salah satu gangguan disosiatif yang berat setelah mengalami insiden kecelakaan dua tahun yang lalu.” Zef mulai menceritakan apa yang terjadi.
“Apa?!” Papah Rayden, Mamah Zhia, Levi, Lucia dan Luca jelas terkejut saat mendengar fakta tersebut.
“BERANINYA—”
“Pah! Kak Levi, bisakah kalian marahnya di cancel untuk nanti saja? Biarkan aku menyelesaikan laporannya, setelah itu Papah maupun yang lainnya bisa melampiaskannya sesuka hati kalian di sana,” potong Zef yang tidak mau menyaksikan Papah Rayden dan Levi mengamuk.
“Sudah kau lanjutkan saja, Zef! Mamah yang akan mengamankan Papah mu di sini,” ujar Mamah Zhia memberikan peringatan dengan tatapan tajamnya pada Papah Rayden dan Levi untuk tetap diam sampai Zef selesai menyampaikan informasinya.
Zef pun kembali melanjutkan laporannya sesuai dengan hasil interogasi yang Shea lakukan pada Hugo, Lysa dan para pengawal Jamie. Tidak hanya itu, Zef juga menyampaikan perintah yang Shea berikan kepada mereka sekaligus secara tidak langsung memberitahu bahwa keberadaan mereka berempat sudah ketahuan oleh Shea di sana.
Tentu Papah Rayden dan yang lainnya sangat marah saat mengetahui bahwa kepribadian lain Jamie hampir menyakiti Shea dengan cara mencekiknya. Namun, mereka cukup merasa lega karena Shea bukan wanita yang mudah ditindas apalagi diperlakukan seperti itu. Levi dan Lucia sendiri sangat percaya bahwa Shea bisa menjaga dirinya dengan sangat baik.
Namun, perasaan tidak nyaman di dalam hati mereka adalah keberadaan Rega yang dicurigai sebagai dalam dari kecelakaan Jamie yang membuat kemunculan kepribadian gandanya. Ditambah Rega merupakan suami dari Jovita, kakak kandung Jamie. Jujur saja, kemungkinan adanya musuh dalam selimut membuat Papah Rayden dan yang lainnya cukup khawatir dibandingkan jika dihadapkan musuh dari luar.
“Syukurlah, Shea bisa menanganinya dengan baik! Apa yang dia perintahkan juga sudah benar untuk saat ini,” ujar Lucia.
“Benar, kalian harus bertindak secara hati-hati karena yang sedang kalian hadapi adalah musuh dalam selimut atau mungkin masih ada musuh lainnya yang turut membantu. Jadi, jangan bertindak gegabah dan lakukan penyelidikan secara diam-diam di sana.” Papah Rayden pun memberikan penilaian yang sama dengan Lucia.
“Sayang, haruskah kita pergi membawa pulang putri kita saja? Sungguh aku—”
Plakk …
“Aduuh … Kenapa kau memukulku?” rengek Levi yang baru saja mendapat pukulan cukup keras di kepalanya dari sang istri tercinta.
“Makanya kau bicara dipikir dulu,” ledek Zef yang tertawa puas saat Levi tak berdaya mendapatkan pukulan dari Lucia, “Shea, sudah berumah tangga dan memiliki kehidupannya sendiri. Apapun yang dia putuskan kita harus menghargai dan mendukungnya. Bahkan aku sangat yakin, Shea pasti sudah menekankan pada Zef dan yang lainnya untuk merahasiakan tentang ini dari kita semua, bukan?” sambungnya yang menebaknya dengan benar.
“Apa yang Kak Lucia katakan memang benar, tapi aku rasa kalian berhak mengetahui tentang ini. Jadi—”
“Kau sudah melakukan hal yang benar, Zef! Apa yang Lucia katakan juga ada benarnya.” Mamah Zhia kembali angkat bicara, “Jadi, untuk sementara ini kami akan mempercayakan Shea dan Jamie pada kalian. Namun, terus beritahu kamu setiap perkembangannya dan apa saja yang terjadi di sana. Apa kau mengerti?”
“Iya, Mah! Zef sangat mengerti,” jawab Zef.
Mamah Zhia lantas menyunggingkan senyuman manisnya sembari kembali berkata, “Dan untuk kalian semua, terutama Rayden dan Levi. Cobalah untuk mempercayai Shea, dia sudah tumbuh menjadi wanita dewasa yang penuh percaya diri dan mampu mengandalkan dirinya sendiri. Jadi, jangan terlalu khawatir dan biarkan dia menghadapi masalahnya sendiri. Lagi pula masih ada Zef, Aaron, Tristan dan Noah yang membantunya di sana.”
“Meski ada perasaan tidak nyaman di hati kalian, tapi cobalah untuk mempercayainya kali ini,” imbuh Mamah Zhia yang mendapat anggukan kepala dari Rayden dan yang lainnya yang membuat Mamah Zhia dan Lucia bisa tersenyum lega.
Pembicaraan melalui video call itu berakhir dengan Papah Rayden dan yang lainnya mencoba mempercayai kemampuan Shea dan yang lainnya untuk menanganinya sendiri. Zef sendiri akhirnya bisa bernapas lega, karena sudah memberitahu keluarga besar Xavier tentang masalah yang tengah mereka hadapi.
“Ya, kami harus mencoba mempercayai Shea dan Jamie!” Sekali lagi, meski ada perasaan tidak nyaman di dalam hatinya, tapi Zef akan mencoba mempercayai kemampuannya, teman-temannya dan juga Shea.
Bersambung ….
Selamat menjalani ibadah puasa yah, kak author 🤗😇🙏