NovelToon NovelToon
Orange Crush

Orange Crush

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Balas Dendam / Teen School/College / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Njniken

Bagimana jika dimasa lalu kalian dikhianatin sahabat kalian sendiri? Akankah kalian memaafkan orang tersebut? Atau kalian akan membalaskan dendam kalian?

Lalu bagaimana dengan hidup Calista yang di khianati oleh Elvina sahabatnya sendiri. Lalu kemudian ada seseorang laki-laki yang mengejar Calista, namun disatu sisi lain laki-laki itu disukai oleh Elvina.

Bagimana menurut kalian? Akankah Calista memanfaatkan moment ini untuk balas dendam di masa lalu? Atau bahkan Calista akan mendukung hubungan mereka?

Calista tersenyum remeh, lalu memperhatikan penampilan Elvina dari atas sampai bawah. "Pacarnya ya? Pantes, kalian cocok! Sama-sama baj**ngan!" Kata Calista tanpa beban, ia mengacungkan jari tengahnya sebelum ia pergi.

Kepo? Yuk simak cerita kelanjutannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Njniken, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Jebakan Elvina

Kini Calista lagi di UKS bersama sendirian. Tadi sih bersama Deolinda, namun Calista menyuruhnya kembali ke kelas agar tidak tertinggal pelajaran. Sungguh ia kesal karena telah melewatkan pelajaran Bu Indah, Guru Biologi. Calista paling benci ketika ia tidak bisa masuk ke kelasnya.

Ia bingung sendiri, apakah di lokernya itu ada ulat bulu? Atau memang tadi dia terkena ulat bulu waktu di taman? Calista berfikir keras untuk menemukan sebuah jawaban.

Jika di kelasnya memang di bagian mejanya ada ulat bulunya, maka itu tidak masuk akal. Sekolah ini benar-benar bersih dan bahkan memiliki lebih 50 cleaning service. Petugas kebersihan juga sangat menjaga keamanan.

"Njir, kayak nya gue kena ulet bulu di taman. CK." Ucap Calista menebak. Sepertinya memang di taman. Ia meruntuki dirinya sendiri. Harusnya dia lebih hati-hati bukan?

"Calista, Lo ceroboh banget! Lo udah besar tolong..." Ucapnya sembari memejamkan matanya. Rasa ngantuk dan lemas mulai hadir di dalam tubuhnya. Calista tidak tau tentang hal ini. Padahal kan tadi sudah makan.

Tapi Calista tidak mau menyerah. Sebagai siswi yang rajin dia tidak mau tertinggal pelajaran terlalu banyak. Ia pun berusaha untuk berdiri tapi tiba-tiba kepalanya berdenyut hebat.

"Njir, sejak kapan gue punya darah rendah kek gini?" Keluhnya menebak penyebab dirinya menjadi seperti ini.

Tak lama dari itu perawat pun datang menghampiri Calista. "Astaga Calista wajah mu pucat sekali." Ucap perawat tersebut yang hendak memberikan obat pada Calista.

"Nggak tau ya sus. Kayaknya darah saya juga rendah."

"Yaudah kamu istirahat aja dulu. Nanti kalau sudah lebih baik kamu ke kelas. Atau kamu mau pulang aja?" Tawar perawat itu. Ia tidak tega melihat Calista yang pucat.

Namun Calista menggeleng. Ia merasa setelah ini akan baik-baik saja dan masih bisa ikut untuk pelajaran selanjutnya.

Calista pun perlahan-lahan memejamkan matanya. Berharap setelah istirahat ini dia akan baik-baik saja.

Pewarta tersebut mengambil termometer untuk mengukur suhu tubuh Calista. Wow, suhu tubuhnya mencapai 35 derajat. Calista demam saat ini.

Sebagai seorang perawat, ia meminta izin pada wali kelas 12 IPA 1. Setelah diizinkan, Perawat itu meminta untuk membawa ambulan.

"Cal, Calista. Kamu ke rumah sakit aja ya." Ucap perawat itu namun tak ada sahutan.

"Cal"

"Calista.."

"Oh, dia sepertinya sudah pingsan."

Petugas UKS yang lainnya pun akhirnya datang. Lalu mereka kini membawa Calista untuk masuk ke dalam mobil ambulan. Calista sudah tidak sadarkan diri.

Suara mobil ambulan itu membuat semua siswa dan siswi berlarian ke depan kelas untuk melihat siapa yang di bawa ke rumah sakit.

Gilang yang baru saja keluar dari kamar mandi membelalakkan matanya melihat Calista tertidur di brankar.

Gilang pun berlari kencang untuk menanyakan kondisi Calista. "Sus, Calista kenapa sus?"

"Dia demam dan pingsan." Kata suster tersebut.

Entah apa yang ada di dalam pikiran Gilang. Laki-laki itu berlari ke kelasnya untuk menemui Barra.

"Bar!" Ucap Gilang ngos-ngosan. Sedangkan Barra tengah main game karena saat ini kelas 12 IPS 5 jam kosong. Sedangkan anak-anak lainnya kini tengah tertidur. Ada juga yang hanya scroll sosmed. Rasa magernya itu lebih besar ketimbang rasa penasaran apa yang terjadi di depan.

"Apa sih Lo. Jangan ganggu gue!" Kata Barra cuek dan tidak melihat Gilang.

"Itu njir si Calista di bawa ambulan!" Kata Gilang yang membuat Barra berhenti memainkan ponselnya. Tanpa pamit atau berkata apapun Barra langsung keluar untuk menyusul Calista. Namun sayang, mobil ambulan itu baru saja keluar dari gerbang.

Sedangkan di kelas, mereka kini lega menjadi tau siapa yang dibawa oleh ambulan.

"Oh, jadi Calista..."

"Emang kenapa lang, Calista?"

"Dia demam terus pingsan."

"Hahaha... Anak rajin pasti gitu."

"Iya Calista kan pinter pasti otaknya mau istirahat tuh..."

Ucapan mereka yang tau tentang Calista juga. salah satu siswi cantik dan pintar. Pasti menjadi sorotan di sekolah SMA Garuda ini. Banyak yang suka karena Calista orangnya baik juga!

Sedangkan di bawah sana Barra langsung mencari motornya di parkiran.

Deg! Perasaan tidak enak muncul. Bukan apa-apa. Ia khawatir jika kunci motornya itu tertinggal di dalam tas.

Barra merogoh kedua sakunya dan menghelakan nafasnya lega saat menemukan kunci motornya.

Barra segera menyalakan mesin motornya dan melaju keluar dari area sekolah. Ia tau kemana arah perginya. Karena semua siswa jika sakit, maka akan di bawa ke rumah sakit sejahtera.

Tak butuh waktu lama, pasien Calista pun telah sampai di rumah sakit. Calista pun di masukkan ke dalam UGD. Dan tepat sekali saat itu yang menangani adalah Dokter Elina.

"Astaga Calista." Pekik Dokter Elina. Ia terkejut saat melihat gadis cantik yang dia sukai itu terbaring lemah.

Dokter Elina pun segera memeriksa kondisi Calista. Ia menyuruh perawat untuk memberikan infus. Dokter Elina juga bernafas lega setelah memeriksa Calista. Ternyata Callista tidak ada penyakit yang parah.

Hanya saja efek dari ulat bulu itu membuat suhu tubuh Calista jadi demam tinggi. Dan wajar saja jika Calista merasakan pusing.

Oh iya. Kebetulan mama Elina adalah Dokter yang bekerja di rumah sakit sejahtera ini. Dokter Elina juga melihat tangan Calista yang banyak bentol.

"Meskipun tidak ada penyakit serius. Namun mama Elina juga merasa sedih melihat Calista yang terbaring lemah."

"Cepat sembuh ya sayang..." Kata mama Elina mengusap lembut rambut Calista. Mama Elina pun hendak pergi ke luar untuk mengatasi pasien lainnya namun saat membuka pintu, ia terkejut dengan kedatangan putranya.

Brak! Barra membuka pintu UGD dengan kuat.

"Astaga Barra! Apa yang kamu lakukan!" Tentu mama Elina marah. Hal tersebut juga akan menganggu pasien yang lain.

Barra membelalakkan matanya mencari sosok Calista yang katanya masuk ruang UGD.

"Calista mana ma?" Tanya Barra panik.

Mama Elina tidak menjawab namun malah menjewer telinga sang anak. Hingga sang anak mengaduh kesakitan.

"Ma sakit ma ampun." Kata Barra sembari memegangi telinganya.

"Makanya kamu ngapain kesini? Kenapa kau nggak disekolah saka dan belajar?"

"Barra mau jengukin Calista ma." Kata Barra. Mama Elina pun melepaskan jewerannya.

"Tuh di dalem, tapi inget. Jangan rame!" Kata mama Elina yang di angguki oleh Barra.

Sedangkan di sekolahan

Kini Seseorang tertawa puas melihat Calista yang masuk rumah sakit. Seseorang itu benar-benar bahagia melihat Calista tidak berdaya seperti itu.

"Rasain tuh. Makanya jangan macem-macem sama gue!" Ucapnya sembari tersenyum nyengir. Yak, orang itu adalah Elvina. Sungguh dia benci dengan Calista.

Elvina memegang teleponnya ke telinga.

Elvina

Halo. Ma... Kita berhasil hahaha... Si Calista masuk ke rumah sakit.

Mama Danita

Nah gitu dong! Harus di singkirkan pokoknya!

Namun di balik itu juga ada seseorang yang merekam aksi Elvina. Seseorang itu juga tersenyum nyengir.

1
Kim nara
Barra otaknya geser apa y thor malah d tinggal kabur anak orang dah d bawa ke rumah nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!