Putri sah keluarga Lee, Lee Jihan dibunuh oleh adik dan kekasihnya sendiri. Siapa sangka dia terbangun di dunia asing yang sama sekali berbeda dengan dunia yang dia tinggali sebelumnya. Dia mendapatkan fakta bahwa dia menjalani kehidupan keduanya dengan peran yang sama dan beberapa sosok yang sama dan akhirnya memutuskan untuk membalas dendam.
Tetapi sial, dia tersesat dan masuk ke lembah kematian hingga diselamatkan oleh pria asing yang tanpa dia ketahui adalah raja berpedang haus darah yang disebut gila oleh orang-orang. Jihan dengan misi balas dendamnya terpaksa masuk ke dalam istana dan menjadi pelayan raja dan diam-diam raja menyukainya .
Jihan terlibat dalam porses seleksi calon ratu hingga terlibat kasus kelam kerajaan yang mengancam nyawanya.
Mampukah Jihan bertahan dan membalaskan dendamnya? dan mampukah raja memenangkan hati gadis mungil itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Raon Vs Jihan
"Kau siapa dasar pria tua sialan, beraninya kau merebut kaki kambingku!" Kesal Jihan sambil menunjuk Raon dengan wajah geram.
Dia sangat lapar, tapi karena ulah Raon, kaki kambing yang dia ambil diam-diam dari dapur kerajaan malah hilang tak bersisa sebelum masuk ke ruang tengahnya yang cuma sejengkal itu.
Sama halnya dengan Raon, wajahnya yang belepotan tepung gula dan jemarinya yang kotor bernoda bumbu menunjuk Jihan," dasar pencuri, dasar pencuri, aku akan melaporkanmu!!" Kesal Raon.
Satu-satunya yang tidak boleh dilakukan di hadapan Raon adalah mencuri makanan kesukaan bocah berambut putih itu.
" Kau yang pencuri dasar pak tua jelek!!" Balas Jihan.
" Apa!? Jelek? Aku lah manusia tertampan di kerajaan ini, mata mu sudah buta ya dasar perempuan PENDEK! KECIL! JELEK!" Teriak Raon menyerang Jihan.
Mata gadis itu membulat sempurna," Apa!? Kau bilang aku jelek? Pendek!? Dasar pria narsis, sok tampan, wajahmu saja belepotan seperti bocah baru bangun, dasar pria bodoh!! Kau yang paling jelek di muka bumi ini!!" Balas Jihan dengan suara tak kalah keras sampai membuat Raon menutup kedua telinganya.
Raon tak senang, dia menarik tangan Jihan," aku akan melaporkanmu pada raja! Kemari kau, dasar penyusup!" Kesal Raon.
Wajah Jihan langsung berubah panik, dia seketika menjadi pucat pasi saat mendengar Raon akan membawanya ke hadapan raja.
Ini tidak boleh terjadi, dia belum bisa menghadapi raja di situasi seperti ini. Pasti akan sangat canggung nantinya.
" Tidak! Mau apa kau hah!? Jangan sentuh aku dasar bajingan pengacau!" Teriak Jihan seraya memberontak, dia melompat ke sana kemari, mengandalkan bobot tubuhnya untuk melepaskan diri dari cengkraman tangan Raon yang sangat kuat.
" LEPASKAN AKU BRENGSEK!!" Pekik Jihan sambil memelintir tangan Raon.
" arrkhhh sakit!!!" Pekik Raon seraya melepaskan tangan Jihan.
Gadis itu melepaskan sepatunya dan mengayunkannya ke arah kepala Raon.
Phak!! Phak!! Phak!!
Dipukulinya kepala Raon sampai Raon melompat-lompat kesakitan," Dasar pria mesum, mau apa kau hah!? Pergi sana Jagan ganggu aku!!" Jihan memukul Raon dengan sekuat tenaga.
" Yakkk!!!! Itu sakit bodoh!! Kenapa kau memukulku!!" Balas Raon yang hendak menangkap Jihan.
"Eits tidak bisa, dasar pria tua narsis, tangkap aku kalau bisa, wleeekkk!!! " Balasnya sambil berlari dan menjulurkan lidahnya meledek Raon.
Jihan berlari sekuat tenaga demikian Raon yang terkaget-kaget melihat kecepatan lari dari gadis itu.
" Wahh bocah ini cepat juga larinya, aku tidak bisa kalah!" Kesal Raon.
Akhirnya Rain dan Jihan kejar-kejaran di sekeliling kolam besar itu.
" Kejar aku wleekk... Dasar pria narsis lemah!" Pekik Jihan sambil menertawakan Raon yang kalah tanding dengannya.
" Grrjhhhhh....awas kau bocah sialan! Kalau berhasil ku tangkap akan kubuat kau melayaniku seumur hidup!" Pekik Raon.
Jihan tertawa cekikikan," dasar LEMAH!' Pekik Jihan mengejek Raon.
Raon semakin kesal, dikejarnya Jihan sekuat tenaga. Di saat yang sama Jihan berlari hingga dirinya bertemu dengan Guang Lin yang termangu menatap kelakuan dua bocah kematian itu.
Guang Lin tak habis pikir melihat kekacauan yang ditimbulkan dua manusia heboh itu. Gazebo dan taman yang tadinya rapi berubah hancur-hancuran karena keduanya.
Bahkan Na Rae dan Tae Ha yang berjalan di belakang Guang Lin sampai terbelalak dengan rahang terbuka menatap kedua manusia yang sedang kejar-kejaran sambil saling mengejek itu.
" Yang Mulia, siapa perempuan yang sedang dikejar Raon? Bagaimana bisa dia membuat Raon sampai seperti itu?" Tanya Tae Ha tak percaya.
" Yang Mulia, ini gila, apa itu benar-benar Raon yang kita kenal ?" Ucap Na Rae terheran-heran.
Sebab selama ini, mereka tahu kalau Raon paling benci dengan kehadiran orang asing, bahkan enggan ikut campur dengan orang-orang baru yang dibawa raja. Tapi kenapa dia malah terlihat menikmati kejadian ini, mereka bisa melihat senyum sumringah tanpa beban di wajah lelah Raon yang sedang mengejar Jihan.
" Entahlah," balas Guang Lin degan tatapan yang tidak bisa diartikan.
Jihan terus berlari, hingga dia melihat Guang Lin," GUANG LIN TOLONG AKU ADA ORANG GILA MENGEJAR-NGEJAR AKU!!" Teriak Jihan sekeras-kerasnya sampai semua orang terkejut mendengar gadis itu dengan gampangnya menyebut nama pemilik kerajaan itu.
Guang Lin tertawa geli," Pffthhh.... Hahahahhaha.... kalian dengar itu kan? Ternyata aku punya nama setampan itu!" Ucap Guang Lin dengan penuh percaya diri.
Na Rae dan Tae Ha saling menatap dengan wajah kaget, lebih kaget lagi melihat Jihan yang tanpa segan langsung menghampiri Guang Lin.
" Kak A Lin serahkan bocah itu padaku dia merebut kaki kambingku!" Teriak Raon.
" Apa-apaan kau pria narsis kau kan yang mengambil kaki kambingku kenapa menuduhku!!" Kesal Jihan yang bersembunyi di belakang tubuh kekar dan bahu bidang milik Guang Lin.
Raon terengah-engah, dia menunjuk Jihan sambil mengatur nafasnya," hah... Hah... Dasar bocah jelek, heh perempuan setinggi cangkir kopi, kemari kau, jangan bersembunyi di sana!" Kesal Raon.
Jihan berpegangan pada lengan Guang Lin, dan pria itu tampaknya tidak mempermasalahkan hal itu, dia malah menikmati kejadian langka di pagi hari ini.
" Tidak mau, dasar bocah tua narsis, ganti dulu kaki kambingku!" Kesal Jihan.
" Ck... Arrkhhh dasar keras kepala, kau yang mulai duluan" balas Raon.
" Kau yang mulai!"
"Kau!"
"Tidak,itu kau!"
"Heh jangan berbohong, kan kau yang curi!"
"Diam lah!!"
"kau yang diam!!"
Keduanya terus beradu mulut sampai seisi istana dalam dibuat tercengang dengan kehebohan pagi hari ini.
Guang Lin mulai jengah, suara keduanya sangat berisik dan besar," berhenti!" Ucapnya.
Sontak Jihan maupun Raon langsung menutup mulut mereka. Gadis itu merengut sambil menggenggam lengan raja ," Yang Mulia lihat dia, dia menggangguku!" Rengeknya bak anak kecil sambil menggoyang-goyangkan lengan pria itu.
Raon yang melihat Guang Lin tak keberatan disentuh Jihan malah kesal sendiri, dia mengambil tangan Guang Lin yang lain," Kak A Lin lihat bocah itu, dia mencuri makananku, kan kakak yang bilang kalau aku bisa mendapatkan apapun yang kuinginkan!" Ucap Raon dengan nada mengadu pada pria yang sudah dianggapnya kakak kandung.
Guang Lin tersenyum, lama kelamaan dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak terta. Di pagi yang cerah itu, tawa raja terdengar ke seluruh istana dalam, membuat seisi istana menjadi terdiam juga tercengang.
"HAHAHAHHAHAHA..... HAHAHAHAH....."
Dayang Jang, Yuki dan Xuri pelayan istana raja sampai terdiam di tempat saat untuk pertama kalinya mereka melihat raja tertawa begitu lepas tanpa beban sama sekali.
Bukan hanya mereka, bahkan Na Rae, Tae Ha, Raon dan kedua orangtua Guang Lin yang ternyata mengawasi dari kejauhan sampai terdiam dengan perasaan campur aduk mendengar tawa bebas dari bibir Guang Lin.
" hahahhahahahah.... Kalian benar-benar mengubah istana ini!" Ucapnya sambil menepuk kepala Jihan maupun Raon.
" Guang Lin, kenapa kau tertawa,cepat bantu aku membela diri, bocah itu dari tadi menggangguku!" Ucap Jihan dengan wajah kesal.
"Yang Mulia, maaf menyela, tetapi tamu dari kerajaan Bulan merah telah tiba," seorang ajudan menyampaikan kabar.
Guang Lin menatapnya sambil menahan tawa," baiklah, sampaikan pada mereka bahwa aku akan tiba beberapa menit lagi," ucap Guang Lin.
" Baik Yang Mulia!" Balas pembawa pesan itu dengan hormat sambil undur diri.
Guang Lin menatap Jihan dan Raon," Dayang Jang, bereskan mereka berdua, lalu antar ke ruang pertemuan!" ucap Guang Lin.
Bagaikan kilat yang sangat cepat, para pelayan sudah berdiri di hadapan raja," Baik yang mulia!" jawab mereka serentak.
Jihan dan Raon mengernyitkan kening mereka," yang mulia, saya mau diapakan!?" tanya Jihan dengan polosnya.
" Kau mau dipenggal, rasakan itu!" celetuk Raon.
Jihan memelototi nya dengan sangat," Pak tua narsis diam saja! Jangan menyela ucapan yang mulia raja, nanti kepalamu bisa dipotong!" balas Jihan dengan senyuman jahilnya.
" Benar kan yang mulia?" ucapnya sambil tersenyum manis dengan kedua mata yang berkedip-kedip seperti kelilipan.
Guang Lin menahan senyumnya," Hmmm.... Bersikap baiklah, atau kepala kalian berdua jadi taruhannya!" ucap Guang Lin dengan nada tegas yang membuat semua orang merinding.
Hawanya langsung berubah, bahkan Jihan dan Raon langsung tutup mulut seraya melirik raja yang berjalan dengan gagahnya melewati keduanya," Apa dia marah!" bisik keduanya sambil mengawasi Guang Lin.
makin seru
semangat ya buat ceritanya Thor
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊
semangat ya buat ceritanya Thor
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat ya buat ceritanya Thor
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat ya buat ceritanya Thor
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat terus ya buat ceritanya Thor
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
buat MC ceweknya kuat Thor,badas biar tmbh menarik ceritanya
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat ya buat ceritanya Thor