NovelToon NovelToon
Aku Tidak Mandul, Bu!

Aku Tidak Mandul, Bu!

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Lari Saat Hamil / Berbaikan
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: prettyaze

Aisyah, seorang istri yang selalu hidup dalam tekanan dari mertuanya, kini menghadapi tuduhan lebih menyakitkan—ia disebut mandul dan dianggap tak bisa memiliki keturunan.

mampukah aisyah menghadapi ini semua..?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon prettyaze, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kegelisahan Aisyah

Setelah kepergian Rania, Aisyah masih terpaku di tempatnya. Kata-kata wanita itu terus terngiang di kepalanya.

"Pria sebaik Farhan tidak mudah dilupakan... Aku tahu dia masih menyimpan perasaan untukku."

Aisyah meremas jemarinya, hatinya terasa begitu berat. Rasa percaya dirinya mulai runtuh.

***

Saat malam tiba, Aisyah duduk di tepi ranjang sambil menunduk. Farhan baru saja keluar dari kamar mandi dan melihat istrinya tampak murung. Ia mengernyit, lalu mendekati Aisyah.

“Kamu kenapa, Sayang?” tanya Farhan lembut, menyentuh bahunya.

Aisyah menghela napas, berusaha tersenyum meski terasa berat. “Nggak apa-apa.”

Farhan duduk di sampingnya, menatapnya penuh selidik. “Aku tahu ada yang mengganggumu. Cerita ke aku, ya?”

Aisyah menatap suaminya. Ada banyak pertanyaan yang ingin ia ajukan, tapi lidahnya kelu. Haruskah ia bertanya soal Rania? Haruskah ia mengungkapkan kegelisahannya?

Farhan menyentuh pipinya dengan lembut. “Sayang, aku di sini buat kamu. Ada apa?”

Aisyah menggigit bibirnya, lalu akhirnya berbisik, “Farhan… Kamu masih menyimpan perasaan untuk Rania?”

Farhan terkejut dengan pertanyaan itu. “Apa maksudmu?”

Aisyah menunduk, memainkan ujung bantal di pangkuannya. “Hari ini dia datang ke toko. Dia bilang kalian dulu hampir menikah… dan dia pikir kamu masih punya perasaan untuknya.”

Farhan terdiam sejenak, lalu menghela napas panjang. “Jadi itu yang mengganggumu?”

Aisyah mengangguk pelan. “Aku… aku takut, Farhan. Dia cantik, sukses, dan dia bagian dari masa lalumu. Aku… aku merasa nggak cukup baik untukmu.”

Farhan mengangkat dagu Aisyah agar ia menatapnya. “Dengar, Sayang. Aku memang pernah mencintai Rania. Tapi itu dulu, sebelum aku mengenalmu.”

“Tapi...”

Farhan menyela dengan suara tegas, namun tetap lembut. “Sekarang aku hanya mencintaimu. Aku memilihmu. Kamu adalah istriku, orang yang ingin aku habiskan hidupku bersama.”

Aisyah menatap mata suaminya, berusaha menemukan kebenaran di dalamnya.

“Aku nggak peduli masa lalu, yang penting adalah sekarang dan masa depan kita,” lanjut Farhan. “Jangan biarkan siapa pun membuatmu ragu akan itu, apalagi Rania.”

Aisyah menahan air matanya. “Tapi… kalau dia ingin merebutmu?”

Farhan tersenyum, lalu menarik Aisyah ke dalam pelukannya. “Aku nggak bisa direbut kalau aku nggak mau, Sayang. Dan aku nggak mau kehilanganmu.”

Aisyah mengeratkan pelukannya. Sedikit demi sedikit, keraguannya mulai mencair, meski ketakutan itu belum sepenuhnya hilang. Tapi satu hal yang ia tahu, ia akan berjuang untuk pernikahannya.

Namun, jauh di dalam hatinya, ia sadar bahwa ini belum berakhir. Rania pasti masih punya rencana lain.

Malam itu, meski Farhan sudah menenangkannya, Aisyah masih sulit tidur. Ia berbaring di sisi suaminya, menatap langit-langit kamar dengan pikiran yang tak tenang.

"Apa benar aku tidak perlu khawatir? Apa Rania benar-benar sudah pergi dari hidup Farhan?"

Perlahan, ia menoleh, memperhatikan wajah Farhan yang tertidur pulas di sampingnya. Ia ingin percaya, ingin yakin bahwa suaminya tidak akan berpaling. Tapi bayangan kata-kata Rania kembali menghantuinya.

Tiba-tiba, ponsel Farhan yang tergeletak di meja samping berbunyi, menampilkan notifikasi pesan. Aisyah menatap layar itu dengan jantung berdegup kencang.

Sebuah pesan dari nomor tak dikenal.

"Farhan, aku hanya ingin kita bicara. Hanya sebentar saja. Kumohon."

Aisyah merasakan dadanya sesak. Ia menggigit bibirnya, menahan diri untuk tidak langsung membangunkan Farhan.

"Kenapa Rania masih menghubunginya?"

Aisyah menghela napas panjang, berusaha menenangkan dirinya. Ia tahu ia harus menghadapi ini dengan kepala dingin. Tapi dalam hatinya, rasa takut dan keraguan mulai menyelinap kembali.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!