🍷👄🍷👄🍷👄WELCOME👄🍷👄🍷👄🍷
"HARAP BIJAK DALAM MEMILIH CERITA"
Seorang gadis berusia 19 tahun yang sedang di tinggalkan oleh ke2 orang tuanya meninggal dunia, dan kini ai hidup sebatang kara
Chaterine Cristian terpaksa mencari pekerjaan untuk bisa bertahan hidup.
namun naas
Kata ketua mafia itu ia akan di jadikan korban Organisasi gelap serta organnya aka di perjual belikan di pasar ilegal.
Ternyata...
Ia tidak jadi menjadi korban, malah ia menjadi tahanan/tawanan hasrat ke2 ketua mafia kejam itu.
End
CERITA INI MENGANDUNG UNSUR (DE-W-A-SA)
BAGI YANG DI BAWAH UMUR HARAP "SKIP"
TIDAK MENERIMA KOMEN HATE, YANG BISA MENJATUHKAN SEMANGAT DAN MENTAL AUTHOR, JUGA TOLONG DI HARAPKAN UNTUK MENGHARGAI SEBUAH KARYA, KARENA MENGARANG DAN MENULIS KARYA TIDAK SEMUDAH MEMBACA.
JANGAN LUPA BERI SEMANGAT AUTHOR
DENGAN CARA
-LIKE
-KOMEN
-VOTE
-RANTING
-SUBSCRIBE
BABAY
SEBELUM KEPO, BURUAN BACA CS NYA NANTI PENASARAN LHOO
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gusar
"Carlos..." Ucap Chaterine sambil menyeka air matanya yang jatuh pada akhirnya.
"Jujur, aku tidak bisa membuka hati ku pada siapapun, karena aku trauma ku harap kau faham" Ucap Chaterine.
"Aku tau kau mencintai aku, aku pun sebenarnya ingin membalas cinta mu, namun hati ku tidak bisa di buka untuk mencintaimu, ku harap kau bisa faham dan bersabar menunggu hati ku pulih" Sambung Chaterine lagi.
Carlos yang mendengar pun tersenyum, ia tau apa yang dirasakan Chaterine saat ini, ia faham dengan situasi yang sulit ini, bahkan ia tidak memaksakan cintanya, namun ia memilih bersabar untuk berhasil di cintai balik oleh Chaterine.
"Aku tau dengan situasi saat ini, aku faham dengan keadaan hatimu yang kritis, aku akan mencoba dan terus mencoba serta bersabar, aku yakin suatu saat nanti kau akan bisa membuka hati mu, aku akan menunggu hari itu Chaterine" Ucap Carl seraya membalas tatapan mata Chaterine yang digenangi oleh air mata.
"Sudah larut malam, tidurlah aku juga ingin tidur, esok ada rapat pertemuan yang penting, aku pergi dulu." Ucap Carl sambil melangkah jauh dari kamar itu menuju keluar.
Seketika Chaterine pun menuntaskan tangisannya dengan hebat, ia sudah tak dapat menahan tangisan itu, saat itu juga ia menangis sejadi-jadinya untuk bisa menenangkan batin dan fikirannya kaliini.
Ia memeluk lututnya erat sambil membenamkan wajahnya agar tersembunyi dari cahaya sang rembulan.
Hiks Hiks Hiks
"Yaa Tuhan, aku bingung harus bagaimana? di satu sisi aku tak dapat membalas cinta yang tulus dari Carl, Carl begitu mengharapkan balasan cinta dari ku, namun hati ku tak bisa berbohong, aku mencintai Nathan, dan Kevin meskipun melihat perlakuan mereka yang kasar dan kejam ke pada ku, tapi entah mengapa aku sangatlah mencintainya, aku juga bingung dengan hati dan perasaannya ku yang bodoh ini" Ucap Chaterine sambil sesenggukan.
Chaterine terus mengomel dan berbicara mengadu pada Tuhannya tentang apa yang ia rasakan saat ini.
"Haruskah aku membalas cinta Carl yang tulus, lalu meninggalkan perasaan cintaku pada Nathan, dan Kevin begitu saja? atau haruskah aku tidak membalas cinta dari Carl, jujur yaa Tuhan, aku nyaman bersama Carl, namun hati ku tak dapat di pungkiri hatiku berkata lain, hatiku mencintai mereka" Sambung Chaterine lagi sambil menangis menjadi jadi.
Akhirnya Chaterine pun tidur terlelap nyenyak di balkon itu, angin malam berhembusan menyentuh tubuhnya, bintang bintang kerlap kerlip menghiasi dirinya sedemikian rupa, Sang rembulan pun penuh dengan cahayanya yang memancar ke wajah Chaterine.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di sisi lain di sebuah restoran, di ruang VIP.
Ada seorang wanita paruh baya yang duduk berhadapan dengan Nathan, dan Kevin, dari penampilannya tersebut terlihatlah bahwa wanita itu memiliki pengaruh besar bagi Bisnis, dan Organisasi gelap, mungkin juga bisa mengontrol Nathan, dan Kevin.
"Lalu mana hasilnya yang kalian buat selama ini? Aku sudah memberikan kalian waktu, sudah hampir satu tahun orang tuanya ku basmi, tapi apa? Hanya 1 orang wanita saja kalian tidak becus menyingkirkannya, ingat akan kejadian berpuluh-puluh tahun yang lalu, di mana keluarga kalian di bantai" Ucap wanita itu dengan penuh penekanan.
"Aku tau, kami salah" Sahut Nathan dengan tatapan kosong mengarahkan ke wajah wanita paruh baya itu.
"Lantas apakah dengan kata maaf kalian bisa memperbaiki keadaan? Bisa kah? Sudah ku peringatkan kepada kalian, kalian ini sosok yang paling di segani di dunia, kalian mampu menaklukan dunia, kalian di kenal dengan sosok kejam dan keji nan tak mempunyai hati, tapi apa...? Kalian malah kalah dengan emosi serta asmaara yang menghampiri kalian. Cih Lemah" Tekan wanita itu lagi.
Wanita itu begitu berani terhadap Nathan, dan Kevin, mungkin wanita itu bukan wanita biasa, ia bisa mempunyai kekuasaan serta kedudukan yang berpengaruh.
Wanita itu berdiri dan melangkahkan kakinya menuju keluar dari ruangan VIP itu, namun sebelum ia keluar ia membuka mulutnya kembali dan melontarkan perkataan kembali.
"Ingat, aku akan terus mengawasi kerja kalian" Temannya kembali.
Lalu dengan langkah yang gemulai wanita itu keluar dari ruang VIP dengan di giring beberapa bodyguard yang mendampinginya.
"Lalu bagaimana menurutmu Nathan?" Tanya Kevin kepada Nathan.
"Aku pun bingung" Jawab Nathan sambari menatap langit-langit ruang VIP yang di hiasi kamu kerlap kerlip itu.
"Hmm, kau benar, aku pun bingung, di satu sisi ibu tiri kita mengingatkan akan kejadian itu lalu menuduh orang tua Chaterine yang membantai, namun di sisi lain kita mencintai Chaterine, dan tak dapat melepaskannya, haruskah kita menuruti perintah ibu? lalu menutup mata untuk membunuh Chaterine dengan cara yang setimpal? atau menyatakan kematian Chaterine kepada ibu, dan kita jerat Chaterine dalam hidup kita tanpa status hukum maupun agama yang mengikat?" Kevin berkata sambil menatap manik-manik mata di wajah Nathan yang sudah membendung banyak air yang ingin jatuh.
Dengan cepat Nathan pun mengalihkan pandangannya lalu menyeka bulir-bulir air matanya yang berjatuhan.
Tiba-tiba...
Marvel datang menghampiri mereka dan membujuk mereka untuk pulang, karena dengan situasi saat ini akan sangat berbahaya bagi nyawa mereka.
Di mobil, suasananya hening.
"Lebih baik kita memikirkan jalan keluarnya di mansion private, dari pada di luaran ini, nyawa kalain berbahaya jika terus menerus di luar" Ucap Marvel.
Nathan memandangi langit yang indah, dengan tatapan teduh seolah-olah bisa menenangkan dirinya.
Saat sampai di mansion, Nathan, dan Kevin segera menuju kamar mereka masing-masing untuk mengistirahatkan tubuh mereka yang lelah dan fikiran yang menumpuk.
Malam itu adalah malam di mana ada 4 hati yang sedang gusar dan tidak tenang akan apa yang mereka hadapi, malam itu seakan-akan faham akan kondisi Nathan, Kevin, Chaterine, dan Carlos yang sedang terluka dan sakit.
Makanya langit-langit menghiasi dirinya sedemikian rupa Bulan terlihat penuh, bintang bintang berkerlipan, agar terlihat cantik untuk di pandang, meskipun mereka memahami keadaan 4 orang itu.
Suasananya malam itu sangat gelap dan kelam, namun Sang rembulan dan bintang bintang kompak untuk menciptakan ketenangan bagi 4 orang yang sedang tidur terlelap.
Malam itu pun berganti dengan Sang matahari, namun pagi hari ini sangat berbeda dari sebelumnya, biasanya Sang matahari akan menyinari semua orang, namun tidak kali ini, matahari bersembunyi di balik awan awan, untuk tidak mengusik tidur yang nyenyak 4 insan tersebut, mungkin Sang bulan sudah berpesan kepada sang matahari agar tidak mengganggu tidur nyenyak 4 insan tersebut.
Di mansion keluarga George, semuanya sudah bangun dan menikmati pagi yang sejuk itu dengan secangkir teh dan kopi, dan tidak tertinggal dengan roti serta kookies.
Mereka menunggu kedatangan Chaterine, dan Carl yang belum bangun, untuk sarapan pagi bersama-sama di ruang makan.